Anda di halaman 1dari 21

MATA KULIAH RISET KEPERAWATAN

By. Ns. Meilitha Carolina., M. Kep

A. Pengantar

Penelitian merupakan terjemahan dari kata research (Inggris) yang akhirnya diIndonesiakan
menjadi RISET.
Secara etimologi, riset berasal dari dua kata yaitu ”re” yang berarti kembali atau berulang-
ulang, dan ”search” berarti mencari. Dengan demikian, riset berarti mencari makna kembali
secara berulang-ulang.
Penelitian keperawatan menurut American Nurse’s Assosiation (1981) adalah
pengembangan pengetahuan tentang kesehatan dan kemajuan kesehatan di dalam
keseluruhan rentang kehidupan, merawat atau memelihara orang yang mengalami masalah
kesehatan dan ketidakmampuan baik fisik maupun psikologis.
Pandangan lain mengatakan bahwa penelitian kesehatan merupakan studi tentang
pendidikan, administrasi keperawatan, pelayanan kesehatan, karakteristik perawat, peranan
perawat dan situasi klinis.
Menurut (Burns dan Gove, 1993) penelitian keperawatan adalah proses ilmiah yang
memvalidasikan dan menyuling pengetahuan yang ada dan membangun pengetahuan baru
baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi praktik keperawatan.
Pencarian (riset) pada dasarnya bersumber dari beberapa pertanyaan berikut:
1. Apa yang perlu diketahui
2. metode penelitian apa yang digunakan untuk membangun pengetahuan
3. metode pengukuran apa yang akan digunakan
4. dapatkah elemen lain dicegah pengaruhnya terhadap elemen yang diukur
5. makna apa yang dapat diekstraksi dari pengukuran itu
Tujuan utama penelitian keperawatan adalah mengembangkan dasar pengetahuan ilmiah
untuk praktik keperawatan yang efektif dan efisien. Peneliti keperawatan bertanggung jawab
terhadap mutu layanan keperawatan bagi masyarakat serta rumusan cara-cara peningkatan
mutu layanan tersebut.
Penelitian merupakan salah satu peran perawat yang wajib dilaksanakan. Salah satu jalan
yang dapat ditempuh adalah memulai penelitian dari sekarang sedikit demi sedikit daripada
tidak sama sekali.

B. Persyaratan Penelitian

Tanpa adanya penelitian, maka pengetahuan tidak akan berkembang, padahal ilmu
pengetahuan adalah dasar semua tindakan dan usaha. Jadi, penelitian harus dilakukan
sebagai dasar untuk meningkatkan pengetahuan.

Ada tiga syarat penting yang harus dipenuhi dalam mengadakan suatu penelitian, yaitu:
1. Sistematis : Artinya dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang sederhana sampai
kepada hal yang kompleks hingga tercapai tujuan secara efektif dan efisien.
2. Berencana : Dilaksanakan dengan perencanaan yang matang tentang langkah-langkah
pelaksanaannya.
3. Ilmiah : mulai awal sampai akhir kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang ditentukan
yaitu prinsip yang digunakan untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

C. Proses Riset

Riset adalah usaha mencari kebenaran yang belum terungkap secara sistematis,
menggunakan metode ilmiah. Secara umum, riset berlangsung melalui proses seperti
diagram berikut ini:
1
Proses riset biasanya dimulai dengan munculnya suatu ide untuk diteliti. Gagasan riset
muncul biasanya dari suatu pengalaman, dari penelusuran kepustakaan, dari pemerintah atau
lembaga penyandang dana.

D. Laporan Riset

Betapapun baik dan berguna hasil temuan suatu penelitian tidak akan berguna apabila tidak
dikomunikasikan kepada orang lain. Cara menyampaikan laporan hasil temuan hampir
selalu tertulis.
Ada beberapa jenis laporan hasil peneilitian, di antaranya: laporan akhir program untuk
mahasiswa tingkat akademi, laporan penelitian untuk kegiatan perlombaan, laporan untuk
memenuhi salah satu jenjang program akademik (sarjana, master, doctor) dan laporan
penelitian untuk dosen.
Laporan akhir mahasiswa tingkat akademi merupakan kewajiban setiap mahasiswa untuk
memenuhi salah satu tugas dalam rangka penyelesaian program studi D.III. Laporan tersebut
dapat berupa laporan hasil praktik, laporan hasil magang atau makalah akhir program.
Struktur laporan disesuaikan dengan lembaga masing-masing.Laporan Studi mahasiswa
untuk jenjang diploma disebut Karya Tulis Ilmiah.
Laporan penelitian untuk karya kesarjanaan , merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan
oleh setiap mahasiswa menuyrut jenjangnya (sarjana, master dan doctor), dalam hal ini
mahasiswa dibimbing menyelesaikan tugasnya mulai dari pembuatan proposal,
melaksanakan penelitian dan membuat laporan hasil penelitian secara terperinci. Laporan
tersebut harus dipertanggungjawabkan melalui ujian sesuai dengan jenjang pendidikannya.
Laporan tersebut berbeda sebutannya, sesuai jenajng pendidikan. Untuk Strata 1 (S1) disebut
SKRIPSI, S2 disebut TESIS dan untuk S3 disebut DISERTASI.

E. Sistematika Penulisan Laporan.

Tidak ada standar baku untuk sebuah sistematika penulisan laporan, yang ada hanya standar
minimal dan standar rasional. Standar minimal biasanya digunakan dalam perlombaan
penelitian, dalam hal ini standar ditentukan oleh panitia perlombaan. Standar rasional
biasanya menggunakan logika berfikir untuk menyusun sebuah kerangka laporan, kerangka
ini terdiri dari pendahuluan, kajian pustaka, metodologi, hasil penelitian, pembahasan dan
kesimpulan dan saran.

Berikut contoh standar rasional sistematikan penulisan laporan yang digunakan beberapa
perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitan
D. Manfaat Penelitian

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN


A. Teori yang mendasari
B. Penemuan Yang Lalu
C. Ringkasan dan kerangka berfikir penelitian
D. hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
B. Pemilihan subjek (populasi, sampel, lokasi)
C. Validitas instrumen
D. Pengumpulan data
2
E. Analisa data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar penunjang (Kepustakaan)

PROPOSAL PENELITIAN

Penelitian sebagai metode ilmiah mengharuskan sistematika yang baik dalam


pelaksanaannya. Untuk mendapatkan sistematika yang baik maka penelitian haruslah
dirancang sebaik mungkin untuk memudahkan peneliti melakukan risetnya. Rancangan
penelitian ini disebut dengan proposal penelitian. Teknik yang universal dalam menyusun
sebuah proposal penelitian adalah dengan memperhatikan kebahasaan, sistematika dan
materi yang dijelaskan.

Proposal penelitian disusun sebelum melakukan peneltian. Dalam hal ini seorang peneliti
harus mempunyai tiga kemampuan dasar, yaitu : kemampuan bahasa, metodologi yang tepat
dan sesuai dengan masalah yang diteliti, dan penguasaan materi serta teori-teori yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.

A. Syarat Proposal Penelitian

Sebuah proposal penelitian dapat dikatakan bagus apabila memenuhi beberapa persyaratan,
diantaranya :
1. Sistematis
Sistematis artinya sesuai dengan pola tertentu dari sederhana hingga kompleks. Proposal
harus dapat memberikan gambaran tentang rencana penelitian yang akan dilakukan. Susunan
proposal dapat bervariasi tergantung kebijakan institusi. Namun biasanya harus mengandung
latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, rencana metodologi yang akan
digunakan, dan alat ukur yang digunakan.
2. Terencana
Proposal yang baik memuat langkah-langkah pelaksanaan penelitian, lengkap dengan jadwal
pengumpulan data, analisa data hingga pelaporannya.
3. Mengikuti konsep ilmiah
Proposal harus mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Baik tata cara penulisan dan tata bahasa
yang digunakan.
B. Komponen Proposal Penelitian
1. Judul
Judul merupakan etalase dari suatu penelitian yang menampilkan keseluruhan rencana
penelitian. Oleh karena itu judul penelitian harus memuat gambaran global masalah dan
lingkup penelitian. Syarat judul yang baik yaitu :
a. Menarik minat peneliti.
b. Managable
c. Mengandung kegunaan praktis
d. Tersedia cukup data
e. Tidak duplikasi dari penelitian lain
f. Berisi variable yang akan diteliti
g. Berupa kalimat pernyataan
h. Jelas dan singkat
3
2. Latar Belakang Masalah
Latar belakang merupakan pengantar yang menjelaskan secara singkat materi penelitian
yang ditulis secara sistemaris dan terarah. Biasanya dibuat secara deduktif, dimana masalah
secara umum dikerucutkan menjadi masalah khusus yang akan diteliti. Latar belakang
masalah merupakan justifikasi dibuatnya suatu penelitian. Dalam latar belakang masalah,
selain konsep dan teori yang dituliskan, juga data angka dari institusi yang terkait dengan
topic penelitian.
3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dapat berupa pernyataan masalah atau pertanyaan masalah. Rumusan
masalah ini memiliki konsekuensi terhadap tujuan, manfaat, kerangka konsep serta metode
penelitian yang digunakan. Rumusan masalah didapat setelah peneliti menelaah atau
mengidentifikasi permasalahan yang muncul di latar belakang.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian hendaknya diuraikan singkat dan jelas serta menggunakan kata yang
bersifat operasional, seperti menguraikan, mengidentifikasi, menggambarkan. Tujuan
biasanya dibuat dalam dua kategori yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum
menjelaskan tujuan yang hendak dicapai secara umum. Sedangkan tujuan khusus
menjelaskan langkah yang diambil untuk mencapai tujuan umum.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian hendaknya diuraikan singkat dan jelas, dan menunjukan kontribusinya
bagi pengembangan ilmu keperawatan, profesi, praktisi, pendidikan keperawatan atau
institusi pelayanan kesehatan dan pemerintah selaku pembuat kebijakan.
6. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi uraian teori yang mendasari penelitian. Literatur yang dipakai
hendaknya up to date dan relevan dengan topic penelitian.
7. Kerangka Konsep dan Hipotesis
Kerangka konsep merupakan justufikasi ilmiah terhadap penelitian yang akan dilakukan.
Kerangka konsep harus didukung landasan teori yang kuat serta ditunjang oleh informasi
yang ilmiah, hasil penelitian, jurnal atau data literur lain. Hipotesa atau dugaan bukan hal
yang mutlak, namun tergantung jenis penelitiannya.
8. Metode Penelitian
Metode penelitian berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, kerangka penelitian,
variable dan sub variable penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji
validitas dan reliabilitas, cara analisa data. Untuk penelitian kualitatif dapat menjelaskan
metode pendekatan yang digunakan.
9. Jadwal dan Lokasi Penelitian
Jadwal dan lokasi penelitian merupakan rencana tentang tempat dan waktu penelitian yang
akan dilakukan. Jadwal ini meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Jadwal
penelitian dapat dibuat dalam bentuk time schedule.
10. Lampiran
Yang harus dilampirkan dalam proposal antara lain daftar pustaka, alat ukur yang
digunakan.

C. Alasan Penolakan Proposal Penelitian


Sebuah proposal dapat saja ditolak, apabila :
1. Plagiat hasil penelitian orang lain
2. Perumusan masalah lemah dan tidak focus
3. Konstribusi hasil penelitian tidak jelas
4. Tinjauan teori tidak relevan dengan tujuan penelitian
5. Metode penelitian tidak tepat

4
6. Proposal tidak sesuai dengan format yang ditetapkan
7. Penyampaian proposal terlambat
8. Penelitian tidak relevan dengan bidang studi

Riset Keperawatan
Adalah hasil penelitian di bidang keperawatan yang ditulis berdasarkan kenyataan ilmiah.
Riset keperawatan membahas masalah yang timbul berdasarkan teori – teori ilmiah dan
kenyataan objektif sehingga untuk dianalisis, agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan
yang tepat dalam menjawab permasalahan yang sedang dibahas.

Jenis Karya Ilmiah


Kerya ilmiah di bidang keperawatan biasanya membahas masalah – masalah keperawatan
yang membutuhkan pemecahan, selain itu juga berguna untuk perkembangan ilmu dan
teknologi keperawatan. Karya ilmiah di bidang keperawatan dapat berupa :

1. Naskah Berkala ( Term Paper )

Merupakan laporan dan penyimpulan dari beberapa buku atau sebagai isi buku mengenal
topik tertentu.

2. Laporan Praktikum ( Field Report )

Merupakan suatu karangan yang ditulis sebagai suatu hasil praktik pada kasus tertentu.

3. Buku Teks

Merupakan tulisan ilmiah yang memuat prinsip – prinsip, doktrin – doktrin, dalil – dalil, dan
hukum – hukum pada ilmu pengetahuan tertentu.

4.Tulisan Ilmiah Populer

Merupakan tulisan ilmiah populer merupakan tulisan yang diterbitkan oleh media massa
( majalah dan surat kabar ) dan bersifat populer.

Beberapa Karya Ilmiah yang Menjadi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Tinggi :

1. Skripsi
Merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa setingkat strata satu ( S1 ) untuk
penyelesaian tugas akhir atau program studinya.

 2. Tesis
Merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa setingkat strata dua ( S2 ) sebagai
untuk menyelesaikan program master.

3. Disertasi
Merupakan bentuk penelitian pada pendidikan setingkat dektoral. Disertasi mengemukakan
hipotesis – hipotesis ilmiah dan bias saja menghasilkan dalil – dalil atau prinsip – prinsip
ilmiah yang baru atau dapat juga menyanggah teori yang telah ada sebelumnya.

4. Syarat Penulisan Karya Ilmiah


Nilai sebuah karya ilmiah bergantung pada cara penulisannya. Cara penulisan ini akan
mempengaruhi masalah yang dibahas. Selain itu cara penulis menjawab permasalahan
penelitian secara sederhana, taktis, dan ringkas akan membuat masyarakat dan pembacanya
mampu memahami karya ilmiah tersebut.

II.      Teknik Penyusunan Proposal Penelitian


Proposal penelitian disusun sebelum melakukan penelitian. Ada tiga kemampuan yang harus
dimiliki oleh peneliti dalam menyusun proposal penelitian yang baik, yakni : kemampuan
bebahasa, metodologi yang tepat dan sesuai dengan masalah yang diteliti, dan penguasaan
5
materi dan teori – teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Untuk
menghasilkan proposal yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu : sistematis, terencana,
dan mengikuti konsep ilmiah.

Komponen dan Teknik Penulisan Proposal Penelitian : judul, latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian/kontribusi penelitian, tinjauan pustaka,
kerangka konsep dan hipotesis, metode penelitian, jadwal dan lokasi penelitian, personalia
penelitian, biaya penelitian, lampiran.

III.      Studi Pendahuluan dalam Riset Keperawatan


Keuntungan melakukan studi pendahuluan adalah untuk dapat mengetahui besarnya masalah
penelitian secara jelas, di mana informasi diperoleh dan diberikan kepada siapa informasi
tersebut, cara untuk memperoleh data, cara menganalisis data, dan cara membuat suatu
kesimpulan.

1. Cara Studi Pendahuluan


Dalam melakukan studi pendahuluan, peneliti dapat menggali data – data yang berhubungan
dengan penelitian. Cara yang digunakan adalah :

1. Studi literatur, dengan cara membaca literature yang ada. Literatur merupakan salah satu
sumber acuan peneliti dalam memaahami beberapa masalah penelitian.

2. Konsultasi ahli, merupakan sarana untuk memperdalam proses penelitian yang akan
dilakukan.

3. Tinjauan tempat penelitian, kegiatan ini akan memberikan gambaran secara mendalam
terhadap penelitian yang akan dilakukan.

Manfaat dari studi pendahuluan : memperjelas pokok permasalahan, pengembangan


penelitian lanjut, memecahkan masalah yang belum terpecahkan.

     IV.      Merumuskan Masalah dan Tujuan Riset Keperawatan


Adalah tahap awal saat akan menentukan penelitian. Dalam melakukan riset keperawatan,
perumusan masalah harus memenuhi kriteria berikut ini :

1. Feasible ( mampu dilaksanakan )


Masalah keperawatan yang telah dirumuskan hendaknya mempunyai jumlah subjek, waktu,
dan dana penelitian yang memadai serta mampu dilaksanakan oleh peneliti.

2. Menarik

Masalah yang menarik bagi peneliti akan membuat proses penelitian lebih mudah untuk
dilakukan dan dikembangkan.

3. Novel

Artinya dari rumusan masalah dapat ditemukan masalah yang baru, mengofirmasikan dan
mengembangkan lebih lanjut penelitian dengan topik yang sama dan pernah diteliti
sebelumnya.

4. Etis

Berarti tidak bertentangan dengan etika penelitian dan menghormati subjek penelitian.

5. Releven

Bermakna masalah yang dirumuskan tersebut harus sesuai kondisi keperawatan terkini.

Tujuan penelitian harus relevan dengan masalah yang dirumuskan. Adanya tujuan yang jelas
akan memepermudah peneliti untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Penulisan tujuan
6
umum yang digunakan adalah untuk menggambarkan judul yang hendak dicapai secara
umum.

   V.      Metode Penelitian Keperawatan


Metode penelitian keperawatan merupakan urutan langkah dalam melakukan penelitain
keperawatan. Hal – hal yang termasuk dalam metode penelitian adalah desain penelitian
yang digunakan, kerangka kerja penelitian, populasi sampel yang akan diteliti, cara
mengidentifikasi variabel dengan definisi operasionlanya, cara pengumpulan data, metode
analisis data yang digunakan, keterbatasan penelitian, dan nilai etika penelitian.

   VI.      Struktur dan Penyusunan Karya Ilmiah Riset Keperawatan


Struktur penyusunan laporan riset keperawatan atau penelitian keperawatan secara umum
terdiri atas tiga bagian yang saling berhubungan satu sama lainnya, di antaranya bagian
pembuka, bagian utama dan bagian belakang.bagian – bagian tersebut dapat memberikan
informasi terhadap penelitian.

1. Bagian Pembuka
Merupakan bagian pertama dari penelitian keperawatan yang terdiri atas judul, kata
pengantar, dan daftar isi. Di samping itu, bagian muka penelitian keperawatan, keperawatan
secara lengkap terdiri atas : kover/sampul, abstrak, halaman judul, lembar persetujuan,
lembar pengesahan, riwayat hidup, ucapan terima kasih, persembahan, kata penganta, dan
daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran.

2.Tubuh Penulisan

Tubuh penulisan ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan
relevansi, landasan teori, kerangka konsep dan hipotesis, metode penelitian, desain
penelitian, kerangka kerja, populasi, sampel dan sampeling, identifikasi variable dan definisi
operasional, pengumpulan data dan analisis data, keterbatasan, masalah, etika, hasil dan
pembahasan, dan simpulan dan saran.

1. Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka atau daftar bacaan, indeks, dan lampiran
( appendiks ).

   VII.      Teknik Penyajian dan Analisis Data


Teknik penyajian data merupakan cara bagaimana untuk menyajikan data sebaik – baiknya
agar dipahami oleh pembaca. Penyajian data hasil penelitian harus dapat disajikan dalam
tiga cara, yaitu :

1. Penyajian Variabel
Merupakan cara untuk mengomunikasikan hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat
yang mudah dipahami pembaca.

2. Penyajian Matematis

Merupakan penyajian hasil penelitian dengan menggunakan angka – angka dalam bentuk
table ( menggunakan simboi – symbol bilangan matematis ).

3. Penyajian Visual

Merupaka penyajian hasil penelitian dengan menggunakan grafik, peta, gambar, dan
sebagainya.

Analisis data yang pertama dilakukan  adalah analisis statistk deskriptif dengan
menggambarkan sebuah data atau lebih jelasnya dengan mengatahui karakteristik sebuah
populasi yang menggambarkan ciri populasi. Analisis statistik deskriptif yang dapat
digunakan adalah ukuran distribusi frekuensi seperti mean, median, modus, dan sebagainya.

7
Anlisis statistic inerensia yang berguna untuk menguji atau mengambilebuah keputusan
yang akan dilakukan.

    VIII.      Teknik Penulisan Laporan Penelitian


Dalam pelaporan karya tulis ilmiah, terdapat beberapa unsur yang harus ada dalam
pelaporan, di antaranya bagian pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, dan
simpulan dan saran. Pada pelaporan keperawatan ada beberapa hal lain yang perlu
diperhatikan di antaranya : di mana karya tulis ilmiah dilaporkan atau dipublikasikan
( jurnal, media ilmiah, atau lainnya ), dan tujuan dilaporkan atau dipublikasikan.

Langkah-Langkah Masalah:

TOPIK
FAKTA
 

MASALAH KESENJANGAN
BERDASARKAN
HARAPAN KONSEP MASALAH

RUMUSAN
KERANGKA KONSEP YG
MASALAH DIGUNAKAN DLM
PARADIDIGMA PENELITIAN
SBG SUMBER VARIABEL
JUDUL
UNTUK MENJAWAB RM
TUJUAN PENELITIAN
TUM DAN TUK

MANFAAT:
TEORITIS DAN PRAKTIS

KERANGKA ACUAN PENULISAN PROPOSAL RISET

Secara berurutan kerangka penulisan usulan penelitian terdiri dari 3 bagian seperti tersebut
dibawah ini:
1. BAGIAN AWAL
Bagian awal usulan penelitian terdiri atas:
a. Halaman sampul depan
b. Halaman sampul dalam
c. Halaman persetujuan
d. Halaman daftar isi
e. Halaman daftar tabel
f. Halaman daftar gambar
g. Halaman daftar lampiran

2. BAGIAN INTI
Bagian inti usulan penelitian memuat hal sebagai berikut:
8
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat
1.5 Relevansi
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTHESA
BAB 4 METODE PENELITIAN

3. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir terdiri dari:
HAVARD SYSTEMa. Daftar Pustaka
b. Lampiran
1) Bantuan fasilitas pengumpulan data awal
2) Permohonan menjadi responden
3) Informed concent
4) Instrumen

Pedoman penulisan proposal karya tulis ilmiah:

BAGIAN AWAL

Secara berurutan bagian awal terdiri dari 8 komponen seperti tersebut dibawah ini:
1. Halaman sampul depan
Halaman ini memuat berturut-turut:
Proposal KTI
Judul
Lambang,
Nama mahasiswa,
INSTITUSI
tahun proposal diujikan
Halaman ini menggunakan kertas Buffalo atau linen warna

2. Halaman sampul dalam


Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi menggunakan
kertas putih sesuai dengan ketentuan

3. Halaman persetujuan
Halaman ini memuat nama lengkap dan tanda tangan pembimbing

4. Halaman daftar isi


Daftar ini memuat semua bagian dalam penulisan proposal skripsi, termasuk urutan bab, sub
bab, dan anak sub bab dengan nomor halamannya.

5. Halaman daftar tabel


Daftar tabel memuat nomor urut table, judul table dan nomor halaman.

6. Halaman daftar gambar


Daftar gambar memuat nomor urut gambar, judul gambar dan nomor halaman.

7. Halaman daftar lampiran


Daftar lampiran memuat nomor urut lampiran, judul lampiran dan nomor halamannya.

9
BAGIAN INTI

Penjelasan bagian inti sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Identitas masalah penelitian merupakan langkah awal seorang peneliti yang harus
dilaksanakan. Masalah kesehatan atau keperawatan terjadi apabila terdapat kesenjangan
antara apa yang seharusnya ada (teori) dengan kenyataan yang dijumpai dilapangan dan
memerlukan suatu pemecahan (Sastroasmoro & Ismael, 1995; Praktiknya, 1993; Abedo,
1974). Dalam perumusan masalah pada karya tulis hal-hal berikut perlu diuraikan:
1) Introduksi masalah penelitian
2) Justifikasi/Skala masalah berupa besarnya masalah dan pengaruh yang timbul terhadap
kesehatan; waktu terjadi pada saat ini (apakah semakin meningkat); tempat kejadian,
karakteristik masyarakat yang terkena;
3) Kronologis masalah berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah
4) Konsep solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan akan digunakan.

Latar belakang masalah berisi tentang uraian apa yang menjadi masalah penelitian, alasan
mengapa masalah itu penting dan perlu diteliti. Masalah tersebut harus didukung oleh fakta
empiris (pemikiran induktif) sehingga jelas, memang ada masalah yang perlu diteliti. Juga
harus ditunjukkan letak masalah yang akan diteliti dalam konteks teori (pemikiran deduktif)
dengan permasalahan yang lebih luas, serta peranan penelitian dalam pemecahan
permasalahan yang lebih luas.

1.2 Rumusan masalah


Pertanyaan masalah
Pertanyaan penelitian setidaknya harus mengandung unsure (Q: Question-pertanyaan; S:
Spesific; dan S: Sparated). Hipothesa adalah pernyataan sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan peneliti, yang harus diuji kesahihannya secara empiris. Dalam suatu karya tulis
atau riset tidak semuanya memerlukan hipotesa, tetapi cukup menyusun suatu pertanyaan.
1.3 Tujuan
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses penelitian. Tujuan
penelitian harus tegas dan jelas. Tujuan penelitian dapat menjadi: Tujuan umum dan Tujuan
khusus.
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui
penelitian.

10
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran atau penyahapan tujuan umum, sifatnya lebih
operasional dan spesifik. Bila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum juga
terpenuhi. Kata-kata operasional dalam tujuan khusus adalah: mengukur, mengidentifikasi,
menganalisa, membandingkan, menilai, dll.

1.4 Manfaat
Bagian ini berisi uraian tentang temuan baru yang dihasilkan dan manfaat temuan penelitian
tersebut bagi perkembangan ilmu pengetahuan, yang dapat dimanfaatkan oleh ilmuwan lain
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS).

1.5 Relevansi
Terhadap perkembangan IPTEK dan Praktik Keperawatan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka memuat uraian yang sistematik tentang teori dasar yang relevan, fakta,
hasil penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori,
proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang
dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari sumber primer.
Mencantumkan nama sumbernya. Tata cara penulisan kepustakaan harus sesuai dengan
ketentuan pada panduan yang digunakan.

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTHESA


Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual disintesis, diabstraksi, dan diekstrapolasi dari berbagai teori dan
pemikiran ilmiah, yang mencerminkan paradigma sekaligus tuntunan untuk memecahkan
masalah penelitian dan merumuskan hipotesis. Kerangka konseptual penelitian dapat
berbentuk bagan, modelmatematik, atau persamaan fungsional, yang dilengkapi dengan
urutan kualitatif.
Hipotesis
Hipotesis merupakan posisi keilmuwan yang dilandasi oleh kerangka konseptual penelitian
dan merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dihadapi, yang dapat diuji
kebenarannya berdasarkan fakta empiris.

BAB 4 METODE PENELITIAN


4.1 Desain Penelitian
Merupakan wadah menjawab pertanyaan penelitian atau menguji kasahihan hipotesis.
Macam type desain penelitian yang sering digunakan dalam keperawatan, misalnya:
11
deskriptif-analitik: studi kasus, korelasi, cross-sectional, komparasi, pre-post nonrandomized
experiment; Experiment: quasy-experiment dan true-experiment.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan design penelitian:


1. Apakah akan ada intervensi keperawatan yang perlu dilaksanakan kepada responden?
2. Perbandingan tipe apakah yang akan dipergunakan?
3. Prosedur apakah yang akan dipergunakan untuk mengontrol variable?
4. Kapan dan berapa kali data akan dikumpulkan dari responden?
5. Dalam situasi yang bagaimanakah riset akan dilaksanakan, diklinik, dirumah atau tempat
lain?

4.2 Kerangka Kerja


Berhubungan dengan abstrak yang disusun berdasarkan suatu tema/topik riset. Pada
kerangka kerja disajikan alur penelitian, terutama variable yang akan digunakan dalam
penelitian.

4.3 Identifikasi Variabel


Variabel adalah karakteristik yang dimiliki oleh subyek (orang, benda, situasi) yang berbeda
dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut. Semua variable yang diteliti harus
diidentifikasi, mana yang termasuk variable bebas (Independen Variabel), variable
tergantung (Dependen Variabel), dan variable pengontrol serta variable perancu. Untuk itu
dirancang bangun penelitian atau diagram kerangka konsep sangat membantu dalam
identifikasi variable. Identifikasi variable merupakan hal yang sangat penting yang
menyangkut seluruh bagian penelitian, terutama dalam manajemen dan analisa data.

4.4 Definisi Operasional


Menjelaskan semua variable dan istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara
operasional, sehingga mempermudah pembaca/penguji dalam mengartikan makna penelitian

vARIABE Definisi Paramete Alat Skal Skor/Penilaian


L Operasiona r Uku a
l r
Independen
Dependen

4.5 Desain Sampling


Populasi adalah seluruh subyek atau data dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti. Disini ditentukan pula criteria inklusi,
eksklusi dan besar sample.
12
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili
suatu populasi.

4.6 Pengumpulan Data


4.6.1 Instrumen Penelitian
Pada bagian ini disebutkan secara ringkas jenis instrumen pengumpulan data, misalnya:
Questionare, interview, observasi atau pengukuran fisiologis (in vivo & in vitro).
4.6.2 Prosedur Pengumpulan Data
Diuraikan secara lengkap, jelas dan berurutan bagaimana peneliti dalam mengumpulkan
data.
4.6.3 Penyajian Data
Data yang telah terkumpul selama proses pengumpulan data selanjutnya dilakukan coding
(pengkodean) yang selanjutnya disajikan dalam bentuk-bentuk yang telah ditetapkan.
4.6.4 Pengolahan Data
Pada penelitian quantitative perlu disebutkan analisa statistik yang akan digunakan (jika
menggunakan) dan sebutkan macam datanya (missal Kategorikal: Nominal dan ordinal;
Numerik: interval dan rasio). Apabila ada beberapa variable yang akan dianalisa, dirinci cara
analisis yang akan dicapai untuk setiap variable. Data yang terkumpul dalam penelitian
keperawatan biasanya dianalisa secara deskriptif dengan menyejikan data secara tabulasi
silang dan atau perhitungan sederhana (missal: Che-Square untuk mengetahui prosentase
distribusi antar variabel) serta untuk mengetahui hubungan atau perbedaan variabel
independen dan dependen.

4.7 Masalah Etik


Penelitian apapun, khususnya yang menggunakan manusia sebagai subyek tidak boleh
bertentangan dengan etika. Oleh karena itu setiap penelitian yang menggunakan subyek
manusia harus tidak bertentangan dengan etika. Oleh karena itu setiap penelitian yang
menggunakan subyek manusia harus mendapatkan persetujuan dari komisi etika
medis/keperawatan setempat. Beberapa prinsip dalam pertimbangan etika meliputi; bebas
dari exploitasi; bebas dari penderitaan; kerahasiaan; bebas menolak menjadi responden.
Yang perlu dituliskan pada penelitian meliputi: Informed consent, anonymity, confidentially.

4.8 Keterbatasan
Keterbatasan mengenai penulisan karya ilmiah perlu disebutkan pada bagian ini atau bagian
pembahasan. Misalnya, keterbatasan dalam pengambilan sample, jumlah sampel yang
diteliti, instrumen pengumpulan data, keterbatasan waktu penelitian dan lainnya yang
dipandang perlu.

13
BAGIAN AKHIR
Bagian akhir terdiri dari:
a. Daftar Pustaka (HAVARD SYSTEM)
b. Lampiran merupakan bagian yang memuat keterangan atau data tambahan. 

Demikian Kerangka acuan penulisan proposal KTI ini dibuat untuk dijadikan pedoman
dalam penulisan proposal Karya Tulis Ilmiah.
1.1 Latar Belakang
Latar belakang berisi terdiri atas 4 alinea, yang berisi tentang:

Alinea 1 introduksi masalah penelitian

1) Langsung ungkapkan permasalahan pokok/ inti


2) Jangan terlalu bertele-tele dengan hanya mengungkapkan pengertian dan jangan hanya
mengungkapkan satu variabel saja sehingga tidak dapat dimengerti apa masalah
pokoknya.
3) Permasalahan bisa diungkap dengan melihat fenomena yang ditemukan di tempat
penelitian atau di masyarakat.
4) Hubungkan antar beberapa variabel yang ditentukan.
Alinea 2 justifikasi adalah pembenaran dan bukti secara autentik tentang keberadaan masalah
yang telah diuraikan. Hal ini disebut dengan besar masalah itu dapat diangkat menjadi masalah
penelitian, yang dapat dibuktikan dengan data kualitatif maupun kuantitatif. skala masalah dan
pengaruh yang timbul terhadap kesehatan; waktu terjadi pada saat ini (apakah meningkat);
tempat kejadian; karakteristik masyarakat yang terkena.

Untuk data kuantitatif, dapat dimulai dari data nasional, regional dan lokal. Jika diperlukan data
secara internasional dan upayakan data yang mutakhir.

Alinea 3 kronologis berisi tentang bagaimana kronologisnya suatu masalah itu sampai timbulnya
akibat jika masalah tersebut tidak ditangani (dampak), dapat diuraikan tentang teori masing-
masing variabel dan hubungannya serta akibat jika masalah tersebut tidak diselesaikan.

Alinea 4 konsep solusi berupa konsep pemecahan yang sudah dan yang akan digunakan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan Masalah adalah perumusan secara konkrit masalah yanga da, dalam bentuk
pertanyaan penelitian yang dilansasi oleh pemikiran teoritis yang kebenarannya perlu dibuktikan.
Diakhiri dengan tanda tanya, pertanyaan masalah minimal 1 (satu).

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian dapat dibagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus

14
1.3.1 Tujuan Umum
Merupakan tujuan penelitian secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui penelitian.
Misalnya tujuan umum penelitian adalah untuk menjelaskan atau membuktikan pengaruh respon
imun pasien anak dengan asthma setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan menerapkan
model adaptasi.

1.3.2 Tujuan Khusus


Merupakan penjabaran tujuan umum, kata operasional yang digunakan mengukur,
mengidentifikasi, menganalisa, membandingkan, menilai dll. Contoh tujuan khusus:

1) Mengukur penurunan respon imun pasien sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
2) Membuktikan pengaruh penerapan model adaptasi terhadap peningkatan respon sistemimun
pada anak dengan asthma bronchiale
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian bagi perkembangan ilmu pengetahuan (akademik), dan untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi serta dapat diaplikasikan dalam asuhan
keperawatan.

1.4. 1 Teoritis

Manfaat secara teori dari penelitian yang dilakukan.

1.4.2 Praktis

Bagi perkembangan Iptek, mahasiswa, tempat penelitian, akademik dsb.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Berdasarkan variabel

Memuat uraian yang sistemik tentang teori dasar yang relevan, fakta, hasil penelitian
sebelumnya yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat terori, proporsi, konsep atau
pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Teori dan fakta
yang digunakan seharusnya diambil dari sumber primer dengan mencantumkan nama
sumbernya. Tata cara penulisan kepustakaan harus sesuai dengan ketentuan pada panduan yang
digunakan.

2.2 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual penelitian dapat berbentuk bagan, model matematik atau persamaan
fungsional yang dilengkapi dengan uraian.

15
1) Kerangka konseptual adalah kerangka yang dipakai sebagai landasan berfikir dalam kegiatan
ilmu. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu/ teori yang dipakai sebagai landasan
penelitian.
2) Buat mana yang diteliti dan tidak dengan menggunakan garis sambung atau terputus, serta
buat panah atau untuk bagian yang mempunyai pengaruh atau hanya sekedar berhubungan
3) Setelah gambar kerangka, dibawahnya ditulis keterangan gambar tentang kerangka konsep
dengan 1 spasi.
Contoh: diteliti

Tidak diteliti

Berpengaruh

Berhubungan

↔ Sebab Akibat

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan proporsi keilmuan yang dilandasi oleh kerangka konseptual penelitian
dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang dihadapi, yang dapat diuji
kebenarannya berdasarkan fakta empiris.

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian atau menguji
kesahihan hipotesis. Dalam keperawatan yang sering digunakan: desain deskriptif-analitik: studi
kasus, korelasi, cross-sectional, komparasi, pre-post non randomized experimend, Experiment:
quasy eksperimen dan true eksperiment.

3.2 Kerangka Kerja

Merupakan pentahapan dalam suatu penelitian. Pada kerangka kerja disajikan alur penelitian,
terutama variabel yang akan digunakan dalam penelitian.

1) Jelaskan pengertian kerangka kerja


2) Kerangka kerja/ kerangka operasional adalah pentahapan/ langkah-langkah dalam aktivitas
ilmiah yang dilakukan dalam melakukan penelitian (kegiatan sejak awal sampai akhir
penelitian)

16
3) Dimulai dari penentuan populasi sampai dengan hasil penelitian.
3.3 Identifikasi Variabel

Variabel adalah karakteristik yang dimiliki oleh subjek (orang, benda, situasi) yang berbeda
dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut. Semua variabel yang diteliti harus diidentifikasi,
mana yang termasuk variabel bebas (independent variabel) dan variabel tergantung (dependent
variabel) dan variabel kontrol atau perancu.

3.4 Definisi Operasional

Menjelaskan semua variabel dan istilah yang akan diunakan dalam penelitian secara
operasional, sehingga mempermudah pembaca/ penguji dalam mengartikan makna penelitian.
Definisi operasional dibuat menggunakan tabel.

1) Variabel penelitian
Harus jelas terpisah variabel independent dan dependent dengan diberi keterangan jelas.

2) Definisi operasional
Merupakan definisi kerja/ operasional penelitian yang diinginkan ”bukan definisi secara
teori”.

3) Indikator/ Parameter
Sebagai tolak ukur/ penentu penyusunan instrumen penelitian, jelas, singkat, padat dan
mengena, berdasarkan teori di bab 2, penentu indakotor keberhasilan suatu penelitian, uraikan
sesuai keinginan peneliti, apa yang akan diukur dengan tetap mengindahkan kaidah teori.

4) Intrument/ alat ukur


Tulis jenis instrumen yang akan dipakai

5) Skala
Tentukan skala berhubungan dengan jenis varibel, berhubungan dengan skoring.

6) Skoring
Tentukan penilaian sesuai dengan skala, boleh ditulis dalam persen atau tentukan kode sesuai
dengan skala: nominal, ordinal, interval dan rasio.

Contoh Variabel Definisi Parameter Alat Skala Skor


tabel: Operasional Ukur/
Instrumen
No

3.5 Populasi, Sampel dan Sampling

Populasi adalah seluruh sbjek atau data dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti.

17
1) Populasi Target: populasi yang memenuhi sampling kriteria dan menjadi sasaran akhir
penelitian.
2) Populasi terjangkau: populasi yang memenuhi kriteria dalam penelitian (kriteria inklusi) dan
biasanya dapat dijangkau oleh peneliti.
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Agar Hasil dapat dianalisa dengan uji
statistik untuk penelitian kuantitatif, jumlah minimal sampel adalah 30.

Jika besar populasi = atau lebih dari 1000 maka sampel dapat diambil 20-30 %. Jika populasi
< 1000 maka dapat menggunakan beberapa rumus, diantaranya: n = N / 1 + N (d)2

Keterangan: n: jumlah sampel

N: Jumlah populasi

d: tingkat signifikansi (0,05)

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat mewakili
suatu populasi. Boleh dipilih probability sampling atau non probability sampling.

3.6 Pengumpulan Data & Analisis Data

3.6.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data berisi penjelasan cara pengumpulan data terutama tentang alat
pengumpulan data, apakah menggunakan angket atau kuesioner, observasi, wawancara, skala
likert atau yang lain.

3.6.2 Analisis Data

Menjelaskan tentang metode statistik yang digunakan dalam menganalisis data hasil penelitian,
termasuk di dalamnya adalah perlu tidaknya penggunaan uji statistik. Jika diperlukan, maka akan
menggunakan tingkat kemaknaan berapa, program yang akan digunakan untuk menganalisis data
dll.

1) Coding, cara mengkode respoden, pertanyaan-pertanyaan dan segala hal yang dianggap
perlu.
2) Scoring, menentukan skor/ nilai untuk tiap item pertanyaan, tentukan nilai terendah dan
tertinggi, tetapkan jumlah kuesioner dan bobot masing-masing kuesioner.
3) Tabulating, mentabulasi hasil data yang diperoleh sesuai dengan item pertanyaan
4) Uji statistik yang digunakan (tuliskan rumus statistik yang digunakan)
5) Pembacaan hasil uji
6) Cara penarikan kesimpulan
7) Piranti yang digunakan untuk menganalisis (manual atau komputerisasi).
3.7 Keterbatasan
18
Bagian ini menjelaskan keterbatasan penelitian seperti keterbatasan pengambilan sampel,
jumlah sampel yang diteliti, instrumen pengumpulan data, keterbatasan waktu atau hal-hal lain
yang dianggap perlu oleh peneliti.

3.8 Etika Penulisan

3.8.1 Informed Consent

Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian. Informed Consent berupa lembar
persetujuan untuk menjadi responden, jika subjek bersedia maka mereka harus menandatangani
lembar persetujuan.

3.8.2 Tanpa nama (Anonimity)

(Anonimity) menjelaskan bentuk penulisan kuesioner dengan tidak perlu mencantumkan


namapada lembar pengumpulan data, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

3.8.3 Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality Menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam


penelitian. Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

4.3 BAGIAN AKHIR

Bagian akhir terdiri dari:

4.3.1 Daftar Pustaka


Jumlah minimal 10 sumber, penulisan berdasarkan cara HARVARD. Urutan sumber
rujukan dalam penelitian meliputi:

1) Nama Pengarang, dibalik, tanpa gelar, jika lebih dari 2 orang maka ditulis et all atau dkk
2) Tahun terbit
3) Judul buku, bisa dicetak biasa (tidak tebal) dan miring, atau cetak tebal dan tegak. Tiap awal
kata dicetak huruf besar.
4) Edisi (jika ada): tulis Ed. 2, dst
5) Alamat/ Kota penerbit buku
6) Penerbit
Jika dari masalah, maka urutannya adalah:

1) Penulis artikel di majalah


2) Tahun penerbitan majalah
3) Judul majalah, cetak biasa
4) Judul artikel, cetak miring

19
5) Edisi majalah
6) Tempat penerbitan
7) Penerbit

Klasifikasi skala pengukuran :


1.       Nominal : Lk ?, Pr ? dst
2.       Ordinal : Disusun berdasarkan jenjang  (0=jelek, 1 = cukup dst)
3.       Interval : Dari pengukuran yg bersifat kontinyu ( 36-37 c, 38-39 c, dst)
4.       Rasio = interval tapi mutlak dari nol

Langkah langkah analisa data :


1.       Analisa deskriptif :
Adalah pengolahan data dg menggambar data secara ilmiah berbentuk tabel, grafik
a.       Jumlah mutlak, mis Jml px TB dll
b.      Proporsi. Mis. Proporsi perawat yg pakai sarung tangan
c.       Rasio. Mis rasio akper dan spk
d.      Angka (rate) dipakai untuk menyatakan banyaknya kejadian dalam kurun waktu ttt
2.       Analisa Inferensial (uji signifikansi)
Terdapat beberapa macam US tergantung pd tuj analisa & jenis data, :
1.       Uji korelasi pearsen, spearmen, atau kendali tau
2.       Regresi binomial logistik, lialer, ordinal & berganda
3.       Uji chi-kuadrat
4.       Uji komparasi data kuantitatif :
Interval/rasio dg uji t & data peringkat dg uji Mana Whitney/Wiloxon
5.       Uji lain yg sesuai
Dasar pemilihan uji statistik :
1.       Skala pengukuran data
2.       Distribusi populasi
3.       Jenis sampel : bebas atau berpasangan
4.       Jumlah klp sampel
5.       Banyaknya variabel yg dianalisa
6.       Ukuran dan besarnya sampel

Dari uji statistik akan diperoleh 2 kemungkinan :


1.       Signifikan/bermakna. Adanya hub
2.       Tidak signifikan/tidak bermakna : tidak ada hubungan
Interpretasi hasil analisa data

                Sebelum menarik kesimpulan hasil analisis yg masih faktual terlebih dahulu harus
diinterpretasikan & diberi makna oleh peneliti.

Beberapa hal yg harus diperhatikan pd interpretasi hasil :


1.       Kesimpulan penelitian harus dibatasi pd jawaban tujuan penelitian
2.       Adanya korelasi antar variabe, adanya hubungan kausal, harus mempunyai landasan teori
yg kuat
3.       Hasil penelitian berlaku untuk populasi yg diwakili oleh sampel
               
 Ciri ciri pokok Statistik :

1.       Bekerja dg angka
2.       Bersifat objektif
3.       Bersifat universal

DAFTAR PUSTAKA

20
 
 
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Burns, K. L., & Grove, S. K. (1991). The Practice of Nursing Research: Conduct, Critiques,
and Utilisation (2nd ed.). Philadelphia: W.B Saunders Co.

Cik Hasan Bisri. (2001). Penuntun Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan


Skripsi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hidayat, A. A. A. (2008). Riset Keperawatan dan Teknik penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba


Medika.

Mardalis (1999). Metode Penelitian suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian kesehatan. Jakarta: Rinaka Cipta.

Nursalam & Siti Pariani, S. (2000). Pendekatan Praktis Metodologi Riset


Keperawatan. Jakarta: CV sagung Seto.

Poerwadi, T. dkk. (1993). Metode Penelitian dan Statistik Terapan. Surabaya: Airlangga


University Press.

Ridan (2004). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Jakarta: Alfabeta.

Shah, V. P. (1999). Menyusun laporan penelitian, alih bahasa Mujahir Darwin. Yogyakarta:


Gajah Mada University Press.

Soemanto, W. (1993). Pedoman Teknik Penulisan Skripsi (karya ilmiah). Jakarta: Bumi


Aksara.

Sugiono (2001). Statistika untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta.

Suryabrata, S. (1998). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Perseda.

21

Anda mungkin juga menyukai