1. Definisi
Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh
perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan
secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta
mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi
peran baru sebagai orangtua (Wagiyo & Putrono, 2016).
Menurut Depkes RI (2005, dalam Rukiah & Yulianti, 2014)
mendefinisikan bahwa pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang
diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan. Pada
hakikatnya pemeriksaan kehamilan bersifat preventif care dan bertujuan
mencegah hal-hal yang tidak diinginkan bagi ibu dan janin (Purwaningsih &
Fatmawati, 2010).
2. Tujuan
1) Kesehatan umum ibu
2) Penegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan
3) Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan
4) Menerapkan resiko kehamilan
a) Resiko tinggi
b) Resiko meragukan
c) Resiko rendah
4. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta
sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang
paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu
dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut
getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke
sel-sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat
dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
7) Payudara
Payudara bertambah besar, tegang dan berat
Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
Bayangan vena lebih membiru
Kaku dip eras keluar kolostrum berwarna kuning.
8) Metabolisme
BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara. Laktasi
Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh
6. Pemeriksaan Penunjang
a) Laboratorium
Darah : Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL
b) Urin
Warna, bau dan kejernihan
Protein, glukosa, nitrit dan uringarvindek
c) Radiologi
USG dan pelvimetri
d) Biakan
Usap vaginal
Leopold II :
Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
Menentukan letak punggung janin
Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin
Leopold III :
Menentukan bagian terbawah janin
Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh
sudah masuk PAP
B. Diagnosa Keperawatan
Trimester I
a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Hambatan eliminasi urin
d. Disfungsi seksual
Trimester II
a. Gangguan citra tubuh
b. Ketidakefektifan pola nafas
c. Risiko cidera
d. Kurang pengetahuan
Trimester III
a. Nyeri akut
b. Hambatan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktifitas
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa keperawatan :
Trimester I
Ketidakefektifan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
Tujuan : - Nafsu makan klien meningkat
- Klien tidak mual dan muntah
- Nilai Laboratorium dalam batas normal
Intervensi : a. Anjurkan masukan kalori sesuai kebutuhan
b. ajari klien tentang diet yang benar sesuai kebutuhan tubuh
c. timbang berat badan secara teratur
d. anjurkan penambahan intake protein, zat besi dan Vit C
yang sesuai
e. pastikan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan
gizinya
Trimester II
Gangguan pola nafas
Tujuan : - Tidak ada retraksi dinding dada
- Tidak menggunakan otot bantu pernafasan
- Bunyi paru vesikuler
- Menunjukkan jalan nafas yang paten RR 18-24x/menit
Intervensi : a. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
b. identifikasi klien perlunya pemasangan alat jalan nafas
buatan
c. lakukan fisioterapi dada jika perlu
d. keluarkan sekret
e. auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Trimester III
Intoleransi aktivitas
Tujuan : - klien mampu memenuhi aktivitas sehari-hari
- Pasien mengerti aktifitas apa saja yang boleh dilakukan selama
kehamilan
- Ttv dalam batas normal
- Tidak menunjukkan kelelahan yang berarti setelah melakukan
aktivitas
Intervensi : a. Observasi kemampuan klien
b. bantu klien dalam pemenuhan ADL
c. observasi ttv sebelum dan sesudah aktivitas
d. kolaborasi pada keluarga pemberian pengawasan ekstra
DAFTAR PUSTAKA