Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL JURNAL REPORT

PROFESI KEPENDIDIKAN

OLEH
RIZKY AKBAR (6191121008)
DOSEN PENGAMPU :
Drs.Robenhart Tamba,M.Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA


PRODI PENDIDIKAN KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020
BAB I IDENTITAS JURNAL
A. Identitas Jurnal
a. Judul : Etika dan Nilai-nilai Profesi Kependidikan
b. Jurnal : Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan.
c. Download : http://www.academypublication.com/issues/past/jltr/vol04/01/06.pdf d.
d. Volume & Hal : Vol. 6, No. 2, Halaman 1063-1066e.
e. Tahun : 2016f.
f. Penulis : Wisnu Subrotog.
g. Reviewer : Sofia Andini Manurung h.
h. Tanggal : 16 Maret 2017

B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apa saja Etika dan nilai-nilai profesi kependidikan
sebagai filsafat yang ruang lingkupnya adalah masalah nilai baik buruk yang terjalin dalam
hubungan antar manusia, dan sejumlah aliran-aliran. Serta mengetahui peraturan-peraturan
pendidikan untuk mengembangkan peserta didik.

C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dilakukan di lingkungan masyarakat dan di tempat-tempat pendidikan.,
serta objeknya juga masyarakat dan pendidik.

D. Assasment Data
Data yang disajikan lengkap dan jelas, serta real dengan pengujian yang telah dilakukan.
Ditambah pemikiran-pemikiran dari para ahli tentang etika, pendidikan, dan nilai-nilai
profesi yang harusnya dijalankan oleh setiap pendidik.

BAB II PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika sebagai filsafat yang ruang lingkupnya adalah masalah nilai, baik buruk, yang terjalin
dalam hubungan antar manusia, mempunyai sejumlah aliran. Di antara aliran-aliran itu
terdapat absolut dan relatif idealis, praktis, pragmatis dan konsekuensiatis serta non-
konsekuensiatis. Masing-masing mempunyai dasar pijakan sendiri. Meskipun masing-masing
dapat diurai dan dapat diperkirakan bagaimana konsekuensinya bila dikaitkan dengan
pendidikan namun keadaan ini akan semakin lebih jelas, bila konsep tentang pendidikan
dikupas lebih dahulu. Hal yang semacam ini juga terjadi pada pembicaraan tentang nilai-nilai
profesi kependidikan. Oleh karena itu, sebagai pendidik hendaknya kita mengetahui,
memahami dan dapat menerapkan etika dan nilai-nilai profesi kependidikan. Maka dari itu
penulis mencoba untuk menyusun aliran-aliran pendidikan, etika pendidikan dan nilai-nilai
pendidikan agar mempermudah pendidik untuk menjadi guru professional.

BAB III PEMBAHASAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dengan metode Free Swelling Test (Uji Pengembangan
Bebas).

B. Langkah Penelitian
Penelitian pada jurnal ini mengemukakan suatu pendekatan terhadap masalah potensi dan
pengembangan etika, nilai, dan kependidikan yang berkembang di Indonesia. Langkah yang
dilakukan penulis dalam mengidentifikasi potensi dan pengembangan etika dan nilai-nilai
profesi kependidikan ialah ia mencoba untuk menjelaskan peran seorang guru yang
profesional. dan tanggung-jawab yang dipertimbangkan untuk guru untuk dapat
sepenuhnya menjalankan tugas dan profesinya sesuai aturan yang berlaku.

C. Hasil Penelitian

Etika
Etika filsafat tentang nilai, yang secara lebih spesifik dapat dinyatakan sebagai nilai baik dan
buruk berkenaaan dengan hubungan antara manusia. Beberapa aturan yang telah
disinggung dimuka, dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

a. Absolut: mempunyai pandangan bahwa nilai iyu mutlak, tidak berubah, kokoh dan
tidak dapat diganggu gugat.
b. Relatif: mempunyai pandangan bahwa nilai itu dapat berubah menurut keadaan.
c. Idealis praktis: mempunyai pandangan adalah sesuatu yang mengandung cita-cita
luhur terutama dalam jangkauan masa depan
d. Konsekuensiaks dan non-konsekuensiaks: mempunyai pasangan bahwa sesuatu
dipandang baik bila dapat berujud secara nyata dalam kehidupan

Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, ketrampilan dan kebiasaan sekelompok
orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran,
pelatihan, atau penelitian atau bisa juga diartikan bantuan, bimbingan untuk
pengembangan peserta didik seutuhnya, Bahwa masyarakat secara keseluruhan perlu
mendapat pendidikan dinyatakan dengan: bahwa negara mencerdaskan kehidupan bangsa
bahwa tiap warganegara berhak mendapat pendidikan.

Refleksi
Pemaparan mengenai konsep pendidikan dan pembelajaran secara singkat dimuka, yang
tersusun secara filosofis-teoritis diharapkan merupakan gambaran Das Sollen dan Das Sein.
Rasa percaya ini perlu ditingkatkan lagi, mengingat bahwa peserta didik mempunyai
kemampuan rekonstruksi. Keberhasilan dalam merekonstruksi menjadi sumbangan bagi
meningkatnya rasa percaya diri peserta didik. Penekanan-penekanan berikut ini menunjuk
kepada nilai-nilai yang seyogyanya mendapat perhatian cukup dari penyandang profesi
kependidikan, misalnya guru;

1. Latar belakang kefilsafatan dan pandangan hidup. Setiap guru perlu menjiwai benar-
benar tentang filsafat dan pandangan hidupnya, seyogyanya semua sikap dan
tingkah lakunya menjadi cerminan dari nilai dan norma yang dihayati tersebut.
2. Ukuran yang baik dan penting tentang ilmu pada umumnya, dan yang diampu untuk
tugas mengajar pada khususnya. Ilmu adalah produk dari peradaban dan akan
menjadi landasan dinamika peradaban itu. Dalam hal ini termasuk pengetahuan.
3. Menghargai adanya kurikulum yang berlaku, melaksanakan secara sungguh-sungguh
dan dimana perlu memberikan masukan secara teoritis-evaluatif untuk perbaikan
dan pengembangannya.
4. Mempunyai persepsi yang memadai tentang kode etik guru Indonesia dan
menggunakan sebagai pedoman dengan cermat dan tertib.

D. Diskusi Penelitian
Ada sejumlah kompetensi yang mewarnai profesi kependidikan, yaitu pribadi,
professional,pedagogic, dan sosial. Pribadi, meliputi hal-hal yang terpuji yang berkisar pada
watak, tingkah laku dan perbuatan. Profesional, ilmu beserta ketrampilan
pengimplementasiannya, Pedagogic meliputi karakteristik peserta didik, serta sosial,
meliputi hal-hal yang terpuji teriring oleh tingkah laku dan perbuatannya sebagai warga
masyarakat. Pendidikan itu hendaknya dipandang sebagai upaya-upaya yang optimis. Sikap
dan perilaku yang optimis, baik dari pendidik maupun peserta didik merupakan modal
penting bagi timbulnya motivasi terjadinya proses pendidikan yang linier serta optimistik.
Jadi, nilai-nilai profesi kependidikan secara sederhana ke-profesional-an itu dapat eksis bila
bermodalkan pendidikan yang teratur, yang pada pihak siswa mampu menguasai sejumlah
ilmu beserta penerapannya. Diimbangi oleh adanya kode etik dan bagi penyandang profesi
mempunyai status tertentu dalam masyarakat.

E. Kekuatan Penelitian
Jurnal ini merangkum pendapat dan penelitian dari para ahli sehingga hasil penelitian kuat.
Isi dari jurnal ini juga bersangkut paut terhadap profesi guru dan komponen guru seperti
pedagogic, kepribadian, sosial dan keprofesionalan dalam mendidik. Pembahasannya juga
lengkap, dari mulai memahami etika profesi pendidikan, nilai-nilai profesi pendidikan,
keadaan pendidikan, serta refleksi profesi pendidikan. Jurnal ini juga menyangkutpautkan
dampak globalisasi terhadap pendidikan., serta mengaitkan masalh pendidikan di
lingkungan masyarakat seperti kutipan dibawah ini : Masyarakat secara keseluruhan perlu
mendapat pendidikan dinyatakan dengan: bahwa negara mencerdaskan kehidupan bangsa
bahwa tiap warganegara berhak mendapat pendidikan. Dengan deskripsi ini menjadi
jelaslah bahwa pendidikan di Indonesia berusaha mewujudkan hak asasi manusia
sesungguh-sungguhnya.

F. Kelemahan Penelitian
Menurut pendapat saya kekurangan dari jurnal ini adalah tidak menyampaikan studi kasus
secara rinci tentang permasalahan yang menyangkut dengan etika dan nilai-nilai profesi
pndidikan. Serta tidak adanya perbandingan antara etika guru yang professional dengan
guru yang tidak professional.

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika akan menjadi jelas fungsinya bila dikaitkan dengan pendidikan. Pendidikan yang
dimaksud adalah holistik, karena pendekatan reduksianistik hendaknya berangsur
ditinggalkan. Lain dari itu agar pendidikan dapat mengembangkan authority from within
perlu dikembangkan, potensi yang ada pada peserta dicek secara utuh. Lingkungan yang
mendidik perlu dikembangkan pula, yang dewasa ini telah diwarnai oleh berbagai kegiatan
dan kelembagaan. Lingkungan dengan berbagai aspeknya perlu ditatap sebagai sasaran
dialog. Semoga semuanya mempunyai peranan demi pendidikan yang baik. Kesemuanya ini
perlu dihayati sebagai bernilai untuk pengembangan profesi kependidikan. Pendidikan yang
holistik Oleh karena kode etik guru merupakan pedoman batin dalam berbuat dalam
pendidikan, maka bagi pendidik atau guru memahami dengan baik. Lebih-lebih karena
dalam pendidikan itu diharapkan adanya hubungan antar teori dan praktek maka kode etik
dimaksud dapat sekali-sekali ditelaah secara kontekstual mengenai visibilitasnya.
B. Saran
Sebaiknya jurnal ini disusun sistematis cara kerja dan metodologi penelitiannya, ditambah
dengan data grafik atau table yang lebih mendukung kefensianan jurnal tersebut, serta
diperjelas lagi bagaimana cara penelitian, hasil penelitian dan solusinya agar pembaca lebih
memahami jurnal tersebut.

C. Referensi

Conny Semiawan, Relevansi Kurikulum Masa Depan, dalam Sindhunata, Membuka Masa
Depan

Anak-anak Kita, (Yogyakarta: Kanisius, 2000).

H.A.R. Tilaar, Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia, (Bandung: Renaja
Rasdakarya, 1999).

Imam Barnadib, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996).

T. Raka Joni, Memicu Perbaikan Pendidikan Melalui Kurikulum Dalam Kerangka Pikir
Desentrasisasi, dalam Sindhunata, Membuka Masa Depan Anak-anak Kita, (Yogyakarta:
Kanisius, 2000).

Zamroni, Paradigma Pendidikan Masa Depan, (Yogyakarta: Bigraf Publisting, 2000).

Anda mungkin juga menyukai