Bawah
Monday, November 8, 2010 @ 09:11 AM
posted by admin
Nyeri selalu merupakan pengalaman subyektif, dan mempunyai satu dan hanya satu fungsi
yaitu mengingatkan kita akan bahaya.
Apakah Nyeri Sendi Anggota Gerak Bawah Hanya Berasal dari Kerusakan Struktur Tulang
saja ?
Nyeri sendi anggota gerak bawah dapat berasal dari kerusakan struktur jaringan sendi itu
sendiri yaitu tulang rawan sendi, sinovial (pembungkus sendi), meniskus (bantalan sendi),
ligamen (jaringan pengikat sendi), dan tendon (otot yang menempel di tulang). Bahkan nyeri
yang dirasakan di sendi tersebut juga dapat merupakan nyeri rujukan dari tempat lain.
Apa Penanganan Nyeri Sendi Anggota Gerak Bawah Cukup Dengan Pemberian Obat ?
Penanganan rehabilitasi nyeri sendi anggota gerak bawah juga memperhatikan anatomi dan
problem biomekanik tubuh, tidak hanya pada sendi yang sakit, tetapi juga melihat secara
keseluruhan baik dari sendi panggul, paha, sendi lutut, betis, sendi pergelangan kaki dan kaki,
bahkan keseluruhan tubuh termasuk tungkai sisi yang satunya, kesimetrisan bahu dan tulang
belakang, baik secara statis dan dinamis, seperti saat berdiri, berjalan, naik tangga atau
melakukan aktifitas fisik lainnya.
”Disfungsi akan menyebabkan disfungsi”. Jadi, tanpa memperhatikan hal tersebut di atas,
pengobatan atau tindakan apapun yang diberikan (termasuk penderita yang telah menjalani
operasi), maka keberhasilan terapi tidak akan tercapai, dikemudian hari nyeri akan terulang
bahkan dapat menimbulkan disfungsi di struktur atau organ lain.
Apa Yang Harus Dilakukan Saat Nyeri Sendi Anggota Gerak Bawah Fase Akut ?
Penanganan fase akut ditujukan untuk meminimalkan efek peradangan dan mengontrol nyeri,
dengan mengikuti prinsip PRICE (Protection, Relative rest, Ice, Compression, Elevation).
Dapat diberikan obat anti radang dan terap dingin.
Terapi nyeri dengan transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS) atau Interferential,
akan sangat bermanfaat jika memperhatikan metode pemberian stimulasi, parameter, arus
kelistrikan yang digunakan yang disesuaikan dengan kondisi nyeri dan patofisiologi nyerinya.
Proteksi sendi disesuaikan dengan kondisi patologis yang terjadi. Contoh : pada kasus cedera
jaringan pengikat lutut (MCL), proteksi sendi dilakukan dalam posisi lutut menekuk 20-30°,
pada kasus memar otot paha depan, proteksi dilakukan dengan lutut menekuk sesuai
toleransi maksimal.
Kesimpulan
Keberhasilan penanganan nyeri sendi anggota gerak bawah tergantung dari diagnosis dan
program rehabilitasi yangtepat, serta dipahami oleh penderita dan keluarganya.