Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ELISABETH HUTAURUK

NIM : 171101065
TUGAS : PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI
KELOMPOK : 3A

CONTOH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI RUMAH


SAKIT

1. Sistem Informasi Rekam Medik


System informasi rekam medic ini dibangun dengan teknologi computer berbasis
web. System informasi rekam medic ini dibangun berdasarkan bahasa pemograman
PHP dengan didukung basisdata MySQL. System informasi rekam medik ini dapat
digunakan sebagai sarana penyedia layanan dan informasi bagi penggunanya baik
untuk dokter, paramedic, karyawan dan pasien rumah sakit dimanapu dan kapan pun
mereka berada, sehingga mendapat informasi yang akurat karena informasi ang
tersedia selalu diperbaharui. Rekam medic elektronik adalah rekam medic berbasis-
komputer atau gudang penyimpanan informasi secara elektronik mengenai status
kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya,
tersimpan sedemikian hingga dapat melayani berbagai pengguna rekam yang sah.
Adapun implementasi system ini dilakukan dengan melibatkan pasien, petugas
pendaftaran rekam medis, dokter, perawat di rawat jalan dan ruangan, petugas rekam
medis,dan petugas asuransi.
Dengan adanya system informasi rekam medis mengurangi terjadinya pasien yang
mempunyai nomor rekam medis ganda, aplikasi ini mempercepat pencarian status
rekam medis manual yang jika pasien berkunjung di rumah sakit serta rekam medis
ini juga sangat membantu dokter, paramedic untuk melakukan diagnose, terapi dan
perawatan pasien.

2. Laboratory Information Management Systems (LIMS)


Penggunaan LIMS sangat membantu staf laboratorium untuk mengurangi jumlah
kesalahan yang disebabkan oleh “factor manusia” dan menghilangkan kebingungan
dengan sampel dan hasil melalui penerapan fungsi dasar dari system manajemen
informasi laboratorium dalam keterlacakan dari sampel.
fungsi system manajemen informasi laboratorium dapat dibagi secara sementara
menjadi lima berikut tahap dasar :
 Tahap pertama terdiri dari pendaftaran sampel yang telah diterima di
laboratorium dan diidentifikasi dengan unik berdasarkan nomor
pendaftaran dan kode baris serta deskripsi sampel
 Tahap kedua (penugasan sampel untuk dianalisis) disertai grafik yang
mencakup fungsi fungsi yaitu memantau pelaksanaan analisis yang
ditugaskan dan melacak waktu yang dihabiskan untuk menganalisis
sampel
 Tahap ketiga- proses analisis yang tepat terdiri dari sejumlah subjek dan
tindakan.ini terdiri dari persiapan sampel.
 Tahap ke empat melibatkan input hasil pengukuran ke dalam system
manajemen informasi laboratorium lalu dibuatlah pemrosesan statistic
kemudian dapat dibuat dengan mode otomatis sehingga hasil pengukuran
akan akurat dan tidak bisa diganti-ganti.

3. System Informasi Manajemen Modul Layanan


SIMRS ini dengan modul layanan sangat bermanfaat untuk menangani proses
perawatan, instalasi Gawat Darurat (IGD), Penunjang, rekam medis penjadwalan
dan pelaporan. Hasil dari SIMRS Modul Layanan adalah system yang saling
terintegrasi antara satu modul dengan modul lainnya serta mampu
menggambarkan proses yang berada dalam system. Gambaran umum system ini
saling melakukan pertukaran data yang dilakukan tiap masing-masing modul.
Modul yang berada pada perancangan SIMRS berjumlah sebanyak tujuh modul
yang terdiri dari front office, layanan, farmasi, sarana dan
prasarana,payroll,human resource development dan akuntansi dan keuangan.
Adapun hubungan setiap modul tersebut adalah :
1) Hubungan system layanan dengan entitas direktur utama yaitu saat
subsistem layanan memberikan laporan daftar 10 penyakit rawat inap,
laporan daftar 10 penyakit rawat jalan, laporan morbiditas pasien
rawat inap, laporan mortalitas pasien rawat inap, laporan mordibitas
pasien rawat jalan, laporan mortalitas pasien rawat jalan, laporan
kunjungan pasien rawat inap dan laporan kunjungan pasien rawat
jalan.
2) Hubungan system layanan dengan entitas front office yaitu saat
subsistem layanan memberikan data tindakan medis keseluruhan, data
jadwal dokter, data jadwal operasi dan front office memberikan data
registrasi, data pasien, data diagnose awal.
3) Hubungan system layanan dengan entitas farmasi yaitu saat subsistem
layanan memberikan data resep obat, data penggunaan obat habis
pakai, data SR unit dan data retur pasif dan farmasi memberikan info
obat, data DR unit.
4) Hubungan system layanan dengan entitas dokter yaitu saat subsistem
layanan memberikan data registrasi,data pasien, data diagnose awal
dan dokter memberikan tindakan medis umum, pemeriksaan pasien,
data diagnose lanjutan, data resep, data visit dokter dan status operasi
5) Hubungan system layanan dengan entitas perawat yaitu saat subsistem
layanan memberikan data registrasi, data pasien dan perawat
memberikan tindakan medis umum, data status triage, data status
pasien, data status IGD.
6) Hubungan system layanan dengan entitas admin yaitu subsistem
layanan diberikan data SMF, data departemen, data penyakit, data
operasi, data radiologi, data laboratorium, data tindakan umum dan
data tindakan penunjang
7) Hubungan system layanan dengan HRD yaitu ketika subsistem HDR
memberikan data pegawai yang akan digunakan sebagai dasar
pembuatan jadwal.
8) Hubungan system layanan dengan data staff medis yaitu memberikan
data tindakan, data jadwal dan staff rekam medis, memberikan
pengolahan tindakan, verifikasi data tindakan, pengelolahan data
tindakan keseluruhan.
9) Hubungan system layanan dengan entitas sarana dan prasarana yaitu
saat subsistem layanan diberikan data ruangan.

Resume diatas berdasarkan 3 jurnal :

1. Gunawan,sukandi.2011.Sistem Informasi Rekam Medis Pada Rumah Sakit Umum


Daerah (RSUD) Pacitan Berbasis Web Base. Journal speed. 3(4). 18-24
2. Ida, dkk. 2015. Perancangan Sistem informasi Manajemen Modul Layanan pada Rumah
Sakit. Jurnal lontar computer. 6(3). 163-174
3. Skobelev, et al. 2011. Laboratory Information Management Systems in thr work of the
analytic laboratory. Jurnal measurement Techniques. 53(10).1183-1189

Anda mungkin juga menyukai