Anda di halaman 1dari 7

PAPER

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Yuyun Wahyuni (108117041)


2. Dinda Agestya N (108117015)
3. Muhammad Anton S (108117027)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP
TAHUN 2020
A. 6 ALAT REPRODUKSI WANITA BAGIAN LUAR
Ada dua fungsi utama dari alat reproduksi wanita bagian luar, yaitu untuk
memudahkan sperma masuk ke dalam organ reproduksi bagian dalam, serta
melindunginya dari organisme penyebab infeksi.
Organ-organ reproduksi wanita bagian luar, dikelompokkan menjadi satu
dalam area yang disebut sebagai vulva. Berikut ini organ yang termasuk dalam sistem
reproduksi wanita bagian luar.

1. Mons pubis
Mons pubis adalah jaringan lemak yang mengelilingi tulang pubis. Jaringan ini
mengandung kelenjar untuk mengeluarkan minyak dengan feromon, yang
meningkatkan daya tarik seksual.

2. Labia mayor
Labia mayor merupakan pintu gerbang yang melindungi organ reproduksi wanita
bagian luar lainnya. Sesuai namanya, organ ini berukuran besar. Pada labia mayor,
terdapat kelenjar keringat dan sebaceous, yang memproduksi cairan lubrikasi. Saat
seorang perempuan memasuki masa pubertas, labia mayor akan mulai ditumbuhi oleh
rambut kemaluan.

3. Labia minor
Labia minor terletak di sebelah dalam labia mayor, dan mengelilingi pembukaan
vagina serta uretra (saluran yang membawa urine dari kandung kemih, ke luar tubuh).
Bentuk dan ukuran organ ini dapat berbeda pada tiap individu. Permukaannya pun
sangat rapuh dan sensitif, sehingga membuatnya mudah mengalami iritasi dan
pembengkakan.

4. Klitoris
Labia minor sisi kiri dan kanan, bertemu di tengah atas, yaitu pada klitoris.
Klitoris adalah benjolan kecil yang sangat sensitif terhadap rangsangan. Bisa dibilang,
organ ini memiliki fungsi serupa penis pada pria. Klitoris ditutupi oleh lipatan kulit
yang dinamakan prepuce. Seperti halnya penis, klitoris juga dapat mengalami ereksi.

5. Vestibular bulbs
Vestibular bulbs adalah dua bagian panjang pada pembukaan vagina, yang berisi
jaringan erektil. Saat seorang wanita merasa terangsang, bagian ini akan terisi banyak
darah, dan membesar. Setelah wanita mengalami orgasme, darah di dalam jaringan
tersebut akan kembali mengalir ke tubuh.

6. Kelenjar bartolin
Kelenjar bartolin memiliki ukuran kecil, berbentuk seperti kacang yang berada di
pembukaan vagina. Fungsi organ ini adalah untuk mengeluarkan lendir dan melumasi
vagina, saat melakukan hubungan seksual.

B. 5 ALAT REPRODUKSI WANITA BAGIAN DALAM


Lebih dalam dari vulva, terdapat organ reproduksi wanita bagian dalam.
Berikut ini adalah bagian-bagian yang termasuk di dalamnya.

1. Vagina
Vagina adalah suatu area dengan bentuk seperti saluran, yang lentur dan
berotot. Vagina terletak di antara uretra dan rektum (anus), dengan panjang sekitar
7,5-10 cm. Bagian atas vagina terhubung dengan serviks. Sementara itu, bagian
bawahnya terbuka ke arah luar.
Saat seorang perempuan melakukan hubungan seksual, vagina akan
merenggang, melebar, dan dipenuhi oleh aliran darah, sebagai persiapan dari
penetrasi. Vagina juga merupakan saluran tempat keluarnya lendir seviks
dan darah menstruasi. Saat proses persalinan, bayi akan keluar dari uterus menuju
ke saluran vagina.

2. Serviks
Serviks atau leher rahim adalah bagian bawah dari rahim yang
menghubungkan rahim dengan vagina. Serviks berbentuk seperti tabung, yang
berfungsi untuk melindungi rahim dari infeksi, dan sebagai jalan masuk sperma
saat berhubungan seksual.

3. Uterus
Uterus atau rahim adalah suatu ruang kosong yang berbentuk seperti buah pir
dan berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin. Uterus terletak di antara
kandung kemih dan rektum.

4. Tuba falopi
Tuba falopi atau saluran tuba berbentuk seperti pembuluh kecil yang
menempel pada bagian atas rahim. Organ ini berfungsi sebagai jalan yang dilalui
oleh sel telur, untuk berpindah dari ovarium ke rahim. Tuba falopi juga
merupakan tempat terjadinya pembuahan. Setelah pembuahan terjadi, sel telur
yang telah dibuahi, kemudian bergerak menuju rahim, untuk ditanamkan di
dinding rahim.

5. Ovarium
Ovarium atau indung telur adalah jaringan kecil berbentuk oval yang berada di
rahim. Ovarium berfungsi untuk memproduksi sel telur dan hormon seks
perempuan, yang kemudian akan dilepaskan ke aliran darah.
C. Organ Reproduksi Laki-Laki Bagian Eksternal
Organ reproduksi laki-laki sebenarnya terdiri dari bagian eksternal dan internal.
Mungkin selama ini Anda baru mengenal bagian eksternalnya. Namun sebenarnya,
bagian internal juga memiliki peran yang penting untuk tubuh seorang pria. Berikut
ini organ reproduksi laki-laki yang termasuk dalam bagian eksternal.Penis

1. Penis
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Akar atau basis. Bagian ini menempel pada dinding perut bagian bawah.
b. Batang penis
c. Kepala penis. Bagian ini ditutupi oleh lapisan kulit, yang akan dihilangkan
saat menjalani sunat.
Pada ujung kepala penis, terdapat lubang kecil yang merupakan bukaan dari
saluran kemih. Bagian ini nantinya akan menjadi tempat keluar dari semen dan
urine. Pada penis juga terdapat ujung-ujung saraf yang sensitif terhadap
rangsangan.

2. Skrotum
Skrotum merupakan bagian yang terlihat berbentuk seperti kantung. Letaknya
berada di belakang penis, dan merupakan tempat dari testikel, yang biasa disebut
dengan testis. Pada skrotum juga terdapat banyak saraf dan pembuluh darah.
Organ ini pun berperan untuk mengatur suhu testis. Agar testis dapat
memproduksi sperma dengan baik, maka organ tersebut harus memiliki suhu yang
sedikit lebih rendah, dibandingkan suhu tubuh.

3. Testis
Organ berbentuk oval dengan ukuran sebesar biji zaitun ini terletak di dalam
skrotum. Pada umumnya, setiap pria masing-masing memiliki dua testis. Testis
berfungsi untuk menghasilkan testosteron, yang merupakan hormon seks pada
pria. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk memproduksi sperma.

4. Epididimis
Epididimis merupakan saluran panjang, yang terletak di belakang testis. Organ
ini berfungsi untuk membawa dan menyimpan sel sperma yang telah diproduksi di
testis. Selain itu, organ ini juga berfungsi untuk mematangkan sperma yang
dibentuk oleh testis. Setelah matang, sperma baru dapat melakukan tugasnya
dalam membuahi sel telur.
Gambar organ reproduksi laki-laki

D. 6 Organ reproduksi laki-laki bagian internal


Organ reproduksi laki-laki bagian internal juga disebut sebagai organ aksesori.
Ada enam organ yang masuk ke dalam kelompok ini, yaitu:

1. Vas deferens
Organ ini merupakan saluran panjang dan tebal, mulai dari epididimis hingga
ke rongga panggul. Organ ini terletak di belakang kandung kemih. Vas deferens
berfungsi mengantar sperma matang ke uretra, sebagai persiapan ejakulasi.

2. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis merupakan organ berbentuk kantung yang menempel pada
vas deferens, di dekat bagian dasar kandung kemih. Organ ini berguna dalam
memproduksi cairan, sebagai pemberi energi sperma untuk bergerak.

3. Saluran ejakulasi
Saluran ini terbentuk dari gabungan vas deferens dan vesikula seminalis.

4. Saluran kemih
Organ ini disebut juga sebagai uretra, dan berfungsi untuk membawa urine
dari kandung kemih ke luar tubuh.

5. Kelenjar prostat
Kelenjar prostat terletak pada bagian bawah kandung kemih, di depan rektum
atau anus. Kelenjar ini berfungsi menambahkan cairan yang membantu sperma,
saat terjadi ejakulasi, dan membantu menjaga sperma tetap sehat.

6. Kelenjar bulbourethral
Disebut juga sebagai kelenjar cowper, organ ini berfungsi untuk memproduksi
cairan yang melicinkan saluran kemih. Selain itu, organ ini juga membantu
menetralisir keasaman di saluran kemih, yang terbentuk akibat sisa urine.
E. PERUBAHAN ORGAN REPRODUKSI PADA WANITA
Dengan berhentinya produksinya hormone estrogen, genitalia interna dan
eksterna berangsur-angsur mengalami atrofi.

1. Vagina
Vagina mengalami kontraktur, panjang dan lebar vagina mengalami
pengecilan. Fornises menjadi dangkal, begitu pula serviks tidak lagi menonjol ke
dalam vagina. Sejak klimakterium, vagina berangsur-angsur mengalami atropi,
meskipun pada wanita belum pernah melahirkan. Kelenjar seks mengecil dan
berhenti berfungsi.
Mukosa genitalia menipis begitu pula jaringan sub-mukosa tidak lagi
mempertahankan elastisitasnya akibat fibrosis. Perubahan ini sampai batas
tertentu dipengaruhi oleh keberlangsungan koitus, artinya makin lama kegiatan
tersebut dilakukan kurang laju pendangkalan atau pengecilan genitalia eksterna.

2. Uterus
Setelah klimaterium uterus mengalami atrofi, panjangnya menyusut dan
dindingnya menipis, miometrium menjadi sedikit dan lebih banyak jaringan
fibrotik. Serviks menyusut tidak menonjol, bahkan lama-lama akan merata dengan
dinding jaringan.

3. Ovarium
Setelah menopause, ukuran sel telur mengecil dan permukaannya menjadi
“keriput” sebagai akibat atrofi dari medula, bukan akibat dari ovulasi yang
berulang sebelumnya, permukaan ovarium menjadi rata lagi seperti anak oleh
karena tidak terdapat folikel. Secara umum, perubahan fisik genetalia interna dan
eksterna dipengaruhi oleh fungsi ovarium. Bila ovarium berhenti berfungsi, pada
umumnya terjadi atrofi dan terjadi inaktivitas organ yang pertumbuhannya
oleh hormon estrogen dan progesteron.

F. PERUBAHAN ORGAN REPRODUKSI PADA PRIA

1. Prostat
Pembesaran prostat merupakan kejadian yang sering pada pria lansia, gejala
yang timbul merupakan efek mekanik akibat pembesaran lobus medius yang
kemudian seolah- olah bertindak sebagai katup yang berbentuk bola (Ball Valve
Effect). Disamping itu terdapat efek dinamik dari otot polos yang merupakan 40%
dari komponen kelenjar, kapsul dan leher kantong kemih, otot polos ini dibawah
pengaruh sistem alfa adrenergik. Timbulnya nodul mikroskopik sudah terlihat
pada usia 25-30 tahun dan terdapat pada 60% pria berusia 60 tahun, 90% pada
pria berusia 85 tahun, tetapi hanya 50% yang menjadi BPH Makroskopik dan dari
itu hanya 50% berkembang menjadi BPH klinik yang menimbulkan problem
medik.
Kadar dehidrosteron pada orang tua meningkat karena meningkatnya enzim 5
alfa reduktase yang mengkonfersi tetosteron menjadi dehidro steron. Ini yang
dianggap menjadi pendorong hiperplasi kelenjar, otot dan stroma prostat.
Sebenarnya selain proses menua rangsangan androgen ikut berperan timbulnya
BPH ini dapat dibuktikan pada pria yang di kastrasi menjelang pubertastidak akan
menderita BPH pada usia lanjut.

2. Testis
Penuaan pada pria tidak menyebabkan berkurangnya ukuran dan berat testis
tetapi sel yang memproduksi dan memberi nutrisi (sel Leydic) pada sperma
berkurang jumlah dan aktifitasnya sehingga sperma berkurang sampai 50% dan
testoteron juga menurun. Hal ini menyebabkan penuruna libido dan kegiatan sex
yang jelas menurun adalah multipel ejakulasi dan perpanjangan periode refrakter.
Tetapi banyak golongan lansia tetap menjalankan aktifitas sexsual sampai umur
lanjut.

Anda mungkin juga menyukai