1. Pengertian
Pencegahan penyakit adalah tindakan yang ditujukan untuk mencegah, menunda, mengurangi,
membasmi, mengeliminasi penyakit dan kecatatan dengan menerapkan sebuah atau sejumlah
intervensi yang telah dibuktikan secara efektif.
1) Pencegahan Primer
a) Pengertian
Suatu upaya yang ditujukan kepada orang-orang sehat dan kelompok resiko tinggi yakni mereka
yang belum menderita, tetapi berpotensi untuk menderita suatu penyakit tertentu.Upaya ini
dilakukan saat proses penyakit belum mulai (pada periode pre-patogenesis) dengan tujuan agar
tidak terjadi proses penyakit.
b) Tujuan
Untuk mencegah timbulnya penyebab penyakit dan faktor resikonya dari penyakit pada individu
yang beresiko terkena suatu penyakit atau pada populasi umum.
c) Sasaran
Sasaran asuhan keperawatan adalah orang-orang yang belum menderita suatu penyakit,
individu sehat.
d) Bentuk Kegiatan
Upaya yang dilakukan perawat untuk pencegahan primer meliputi penyuluhan atau pendidikan
kesehatan pada masyarakat luas melalui lembaga swadaya masyarakat dan lembaga social
lainnya.
1. Promosi Kesehatan
4) Rekreasi yg cukup
5) Pekerjaan yg sesuai
6) Konseling perkawinan
7) Genetika
2. Perlindungan Khusus
1) Imunisasi
2) Kebersihan perorangan
3) Sanitasi lingkungan
2) Pencegahan Sekunder
a) Pengertian
Merupakan suatu upaya pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit sudah berlangsung
namun belum timbul tanda/gejala penyakit (pathogenesis awal) dengan tujuan proses penyakit
tidak berkelanjutan.
b) Tujuan
Menghentikan proses penyakit lebih lanjut serta penanganan sesegera mungkin sehingga
komplikasi dapat dicegah.
c) Sasaran
Pasien yang sudah menderita suatu penyakit dan klien yang beresiko terhadap penyakit
tertentu.
d) Bentuk Kegiatan
Skrining atau check up kesehatan serta pengobatan dengan pemeriksaan khusus yang bertujuan
untuk:
1. Menyembuhkan dan mencegah penyakit berlanjut
Klien harus bekerjasama dengan suatu tim yang akan membantunya dalam proses pengobatan
sehingga tujuannya tercapai. Manajemen dilakukan oleh tim disiplin ilmu yang melibatkan
dokter, perawat, dan ahli gizi tidak lupa didukung oleh motivasi keluarga.
3) PencegahanTersier
a) Pengertian
Upaya pencegahan yang dilakukan saat proses penyakit sudah lanjut (akhir periode
pathogenesis) yang ditujukan untuk mencegah kecacatan akibat komplikasi penyakit tertentu.
b) Tujuan
Mencegah progresi dari pada komplikasi, menurunkan kelemahan dan kacatatan untuk tidak
menjurus kepada penyakit organ dan kegagalan organ.
c) Sasaran
d) Bentuk Kegiatan
Rehabilitas adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita kedalam masyarakat, sehingga
dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat,
semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuannya.
1. Rehabilitasi fisik
Yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan sosial
secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula
kelainan-kelainan atau gangguan mental. Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapat
bimbingan kejiwaan sebelum kembali kedalam masyarakat.
Yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatan dalam masyarakat agar
kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan dan ketidak
mampuan.
4. Rehabilitasi aesthetis
Usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan, walaupun
kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya:
penggunaan mata palsu. Usaha pengembalian bekas penderita ini kedalam masyarakat,
memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti
dan memahami keadaan mereka, (fisik, mental dan kemampuannya) sehingga memudahkan
mereka dalam proses penyesuaian dirinya didalam masyarakat, dalam keadaannya yang
sekarang ini. Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah
pancasila yang berdasarkan unsur kemanusiaan dan keadilan sosial.