Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wida Sukmawati

NIM : 108117037

Prodi : S1 Keperawatan 3A

1. Berdasarkan prevalensi global case fatality rate kematian banyak terjadi pada lansia..
Mengapa bisa demikian?
2. Bila dikaitkan dengan teori proses penuaan.. Bagaimana teori2 tsb bisa menjelaskan
situasi saat ini..
3. Bagaimana virus Corona bisa menular mempengaruhi kondisi lansia?
4. Bahaimana peran nutrisi dalam menghadapi virus Corona..
5. Apakah ras dan jenis kelamin juga mempengaruhi kondisi klien?

Jawab :
1. Seiring pertambahan usia, tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses
penuaan, mulai dari menurunnya produksi pigmen warna rambut, produksi hormon,
kekenyalan kulit, massa otot, kepadatan tulang, kekuatan gigi, hingga fungsi organ-organ
tubuh.
Sistem imun sebagai pelindung tubuh pun tidak bekerja sekuat ketika masih muda. Inilah
alasan mengapa orang lanjut usia (lansia) rentan terserang berbagai penyakit, termasuk
COVID-19 yang disebabkan oleh virus Corona.
Selain itu, tidak sedikit lansia yang memiliki penyakit kronis, seperti penyakit jantung,
diabetes, asma, atau kanker. Hal ini bisa meningkatkan risiko atau bahaya infeksi virus
Corona. Komplikasi yang timbul akibat COVID-19 juga akan lebih parah bila
penderitanya sudah memiliki penyakit-penyakit tersebut.
Bukan hanya menyebabkan gangguan pada paru-paru, infeksi virus Corona juga bisa
menurunkan fungsi organ-organ tubuh lainnya, sehingga kondisi penyakit kronis yang
sudah dimiliki penderita akan semakin parah, bahkan sampai mengakibatkan kematian.
Pada penderita kanker, misalnya. Penyakit kanker sendiri dapat melemahkan sistem imun
sehingga penderitanya tidak mampu menangkal serangan virus Corona, ditambah lagi
efek samping kemoterapi yang juga dapat menekan sistem imun. Dalam keadaan seperti
ini, virus Corona akan lebih mudah berkembang dan menyebabkan gangguan pada
berbagai organ tubuh.
Pada penderita gagal jantung, di mana jantungnya sudah mengalami kepayahan dalam
memompa darah, gangguan paru-paru akibat infeksi virus Corona akan membuat jantung
harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Hal ini tentu dapat
memperburuk kondisi jantung.
2. Jadi pada teori ini kemunduran psikis pada lansia terjadi peningkatan pada sensitivitas
emosional, menurunnya gairah dan kemunduran fisik.
3. Kasus kematian yang terkait dengan virus korona baru tersebut paling banyak terjadi
pada orang lanjut usia (lansia). “Di atas usia 50 tahun adalah ketika Anda mulai melihat
komplikasi yang lebih parah," kata Dr Adalja seperti dikutip dari Prevention, Minggu
(15/3/2020). Virus corona disebut berbahaya terutama pada orangtua yang memiliki
riwayat penyakit lain. Pakar vaksin, dr Arifianto mengatakan, virus corona bisa
mematikan ketika muncul sesak nafas, yaitu pheunomenia. Secara umum, pheunomenia
ini sangat mudah dialami oleh dua kelompok masyarakat, pertama kelompok anak-anak
dan kedua kelompok orangtua atau lanjut usia. Dia menjelaskan, pasien yang lebih tua
memiliki waktu pemulihan yang lebih sulit, mirip dengan flu. Sebab, komplikasi seperti
bronkitis dan pneumonia dapat terjadi pada kelompok umur ini.

4. Setelah itu, mempunyai daya tahan tubuh yang kuat adalah kunci untuk kita agar
terhindar dari virus. Imunitas kuat adalah tameng terakhir dalam memerangi virus jika
sampai masuk ke dalam tubuh. Salah satu caranya adalah menjaga asupan nutrisi dalam
makanan kita sehari-hari. Makanan seperti sayur dan buah merupakan hal yang penting
dan harus dijadikan prioritas. Mengonsumsi obat-obatan herbal dapat menjadi pilihan
yang tepat, karena budaya Indonesia yang mempunyai riwayat historis panjang tentang
penggunaan obat-obatan herbal. Jahe, royal jelly, ginseng, dan madu merupakan obat-
obatan herbal yang telah turun-temurun digunakan oleh nenek moyang kita. Jahe,
berkhasiat sebagai antioksidan, dapat meningkatkan daya tahan tubuh, juga bersifat
mengeluarkan angin saat kita masuk angin. Royal Jelly memiliki fungsi sebagai
antioksidan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghambat pertumbuhan virus
dan bakteri. Ginseng berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan daya tahan tubuh dan
meningkatkan stamina. Anda tidak perlu khawatir akan merasa repot untuk mengonsumsi
itu semua, karena bahan herbal di atas sudah ada dalam kandungan Antangin. Menurut
hasil penelitian Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, Keperawatan (FKKMK)
UGM dan Falultas Farmasi UGM, kandungan Jahe, Royal Jelly, dan Ginseng dalam
Antangin ini sudah terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga
tidak mudah sakit dan masuk angin.

5. Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Persatuan Rumah Sakit
Seluruh Indonesia Hermawan Saputra mengatakan banyak ahli yang memandang ras
Melayu aman dari penyebaran virus Corona. Pandangan itu gugur dengan sendirinya
setelah Malaysia tercatat positif Corona awal Februari lalu.

"Jadi memang pandangan ahli yang awal memiliki tesis kaitan virus Corona ini dengan
penyebaran antara wilayah dan suku mungkin karena ras Melayu, tetapi dengan kejadian
awal Februari di Malaysia, pandangan ini gugur," ujar Hermawan ketika dihubungi
detikcom, Sabtu (29/2/2020).
Hermawan menjelaskan kasus penyebaran virus mematikan, termasuk Corona, tidak
memiliki stigmatisasi ras ataupun suku. Meski dalam catatan sejarah, sedikit kasus yang
melibatkan ras Melayu di Indonesia terkait wabah virus mematikan.

Anda mungkin juga menyukai