Anda di halaman 1dari 9

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN OBESITAS

3.1 Pengkajian

1. Identitas Pasien
Identitas klien Nama, umur, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku/bangsa, pendidikan,
pekerjaan, pendapatan, alamat, dan nomor register.

2. Riwayat kesehatan
Riwayat Kesehatan sekarang : keluhan pasien saat ini
Riwayat Kesehatan masa lalu : kaji apakah ada keluarga dari pasien yang pernah menderita
obesitas
Riwayat kesehatan keluarga : kaji apakah ada ada di antara keluarga yang mengalami penyakit
serupa atau memicu
Riwayat psikososial,spiritual : kaji kemampuan interaksi sosial , ketaatan beribadah ,
kepercayaan
3.      Pemerikasaan fisik :
Sistem kardiovaskuler : Untuk mengetahui tanda-tanda vital, ada tidaknya distensi vena
jugularis, pucat, edema, dan kelainan bunyi jantung.
Sistem respirasi : untuk mengetahui ada tidaknya gangguan kesulitan napas
Sistem hematologi : Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan leukosit yang merupakan tanda
adanya infeksi dan pendarahan, mimisan.
Sistem urogenital : Ada tidaknya ketegangan kandung kemih dan keluhan sakit pinggang.
Sistem muskuloskeletal : Untuk mengetahui ada tidaknya kesulitan dalam pergerakkan, sakit
pada tulang, sendi dan terdapat fraktur atau tidak.
Sistem kekebalan tubuh : Untuk mengetahui ada tidaknya pembesaran kelenjar getah bening

4.      Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan metabolik / endokrin dapat menyatakan tak normal, misal : hipotiroidisme,
hipopituitarisme, hipogonadisme, sindrom cushing (peningkatan kadar insulin)
5.      Pola fungsi kesehatan
a)      Aktivitas istirahat
Kelemahan dan cenderung mengantuk, ketidakmampuan / kurang keinginan untuk beraktifitas.
b)      Sirkulasi
Pola hidup mempengaruhi pilihan makan, dengan makan akan dapat  menghilangkan perasaan
tidak senang : frustasi
c)      Makanan / cairan
Mencerna makanan berlebihan
d)     Kenyamanan
Pasien obesitas akan merasakan ketidaknyamanan berupa nyeri dalam menopang berat badan
atau tulang belakang
e)      Pernafasan
Pasien obesitas biasanya mengalami dipsnea
f)       Seksualitas
Pasien dengan obesitas biasanya mengalami gangguan menstruasi dan amenouria

3.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


1.      Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake makanan yang
lebih
2.      Gangguan pencitraan diri yang berhubungan dengan  biofisika atau psikosial pandangan px
tehadap diri
3.      Hambatan interaksi sosial yang berhubungan dengan ungkapan atau tampak tidak nyaman dalam
situasi sosial
4.      Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri , ansietas ,
kelemahan dan obstruksi trakeobronkial

3.3 Perencanaan
            Setelah pengumpulan data, megelompokkan dan menentukan diagnosa keoerawatan yang
mungkin muncul, maka tahapan selanjutnya adalah menentukkan prioritas, tujuan dan rencana
tindakkan keperawatan.
Diagnosa 1
1.      Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake makanan yang
lebih
Tujuan :
Kebutuhan nutrisi kembali normal
Kriteria hasil :
Perubahan pola makan dan keterlibatan individu dalam program latihan
Menunjukan penurunan berat badan
Intervensi :
1.      Kaji penyebab kegemukan dan buat rencana makan dengan pasien
2.      Timbang berat badan secara periodik
3.      Tentukan tingkat aktivitas dan rencana program latihan diet
4.      Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentujan keb kalori dan nutrisi untuk penurunan berat
badan
5.      Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat penekan nafsu makan (ex.dietilpropinion)
Rasional :
1.      Mengidentifikasi / mempengaruhi penentuan intervensi
2.      Memberikan informasi tentang keefektifan program
3.      Mendorong px untuk menyusun tujuan lebih nyata dan sesuai dg rencana
4.      Kalori dan nurtisi terpenuhi secara normal
5.      Penurunan berat badan

Diagnosa 2
2.      Gangguan pencitraan diri b.d biofisika atau psikosial pandangan px tehadap diri

Tujuan :
Menyatakan gambaran diri lebih nyata
Kriterian hasil :
Menunjukkan beberapa penerimaan diri dari pandangan idealisme
Mengakui indiviu yang mempunyai tanggung jawab sendiri
Intervensi :
            Beri privasi kepada px selama perawatan
            Diskusikan dengan px tentang pandangan menjadi gemuk dan apa artinya bagi px trsebut
            Waspadai mitos px / orang terdekat
            Tingkatkan komunikasi terbuka dengan px untuk menghondari kritik
            Waspadai makan berlebih
            Kolaborasi dengan kelompok terapi
Rasional :
            Individu biasanya sensitif terhadap tubuhnya sendiri
            Pasien mengungkapkan beban psikologisnya
Keyakinan tentang seperti apa tubuh yang ideal atau motifasi dapat menjadi upaya penurunan
berat badan
Meningkatkan rasa kontrol dan meningkatkan rasa ingin menyelesaikan masalahnya
            Pola makan terjaga
            Kelompok terapi dapat memberikan teman dan motifasi

Diagnosa 3
3.      Hambatan interaksi sosial b.d ungkapan atau tampak tidak nyaman dalam situasi sosial
Tujuan :
Mengungkapkan kesadaran adanya perasaan yang menyebabkan interaksi sosial yang buruk
Kriteria hasil :
Menunjikan peningkatan perubahan positif dalam perilaku sosial dan interpersonal
Intervensi :
Kaji perilaku hubungan keluarga dan perilaku sosial
Kaji penggunaan ketrampilan koping pasien
Rujuk untuk terapi keluarga atau individu sesuai dengan indikasi

Rasional :
            Keluarga dapat membantu merubah perilaku sosial pasien
Mekanisme koping yang baik dapat melindungi pasien dari perasaan kesepian isolasi
Pasien mendapat keuntungan dari keterlibatan orang terdekat untuk memberi dukungan

Diagnosa 4
4.      Pola napas tak efektif yang berhubungan dengan penurunan ekspansi paru, nyeri , ansietas ,
kelemahan dan obstruksi trakeobronkial
Tujuan :
            Mengembalikan pola napas normal
Kriteria hasil :
            Mempertahankan ventilasi yang adekuat
            Tidak mengalami sianosis atau tanda hipoksia lain
Intervensi :
            Awasi , auskultasi bunyi napas
            Tinggikan kepala tempat tidur 30 derajat
            Bantu lakukan napas dalam, batuk menekan insisi
            Ubah posisi secara periodik
            Berikan O2 tambahan / alat pernapasan lain

Rasional :
Peranapasan mengorok/ pengaruh anastesi menurunkan ventilasi, potensial atelektasis, hipoksia
Mendorong pengembangan diafragma sehingga ekspansi paru optimal, pasien lebih nyaman
 Ekspansi paru maksimal, pembersihan jalan  napas, resiko atelektasis minimal
Memaksimalkan sediaan O2 untuk pertukaran dan penurunan kerja napas

3.4 Penatalaksanaan (Contoh tinjauan kasus asuhan keperawatan klien dengan obesitas)
A.    PENGKAJIAN
·                  Identitas
Nama               : Nn. M
Jenis Kelamin    : Perempuan
Dignosa medis  : Obesitas berat
Umur               : 19 tahun
Tinggi badan     : 156 cm
Berat badan      : 120 kg
Pendidikan        : Mahasiswi
Pekerjaan         : -
Status                : Belum kawin
Agama             : Islam
Alamat              : Brondong Lamongan
1.    Riwayat Kesehatan
Keluhan utama
Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk dari lantai.
2.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien tidak mengalami keluhan apa-apa selain merasakan berat badannya semakin bertambah,
disamping itu pasien mengalami kesusahan untuk berdiri sehabis duduk dari lantai.
3.    Riwayat Kesehatan Dahulu
Sebelumnya pasien memiliki berat badan yang normal tapi setelah 2 tahun kemudian berat badan
pasien mengalami perubahan, itu terjadi saat pasien beranjak kelas 2 SMA.

4.    Riwayat Kesehatan Keluarga


Keluarga pasien tidak ada yang mengalami obesitas.
5.    Riwayat Psiko-Sosial-Spiritual
1)   Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas apa yang
dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2)   Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima dan diterima
oleh orang lain.
3)   Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan ibadah.

·                  Pemeriksaan fisik
1.    Vital sign
Tekanan darah       : 130/80 mmHg
Pernafasan             : 24 x/menit
Nadi                      : 85 x/menit
Suhu                      : 370C
2.    Keadaan umum     : Baik
3.    Pemeriksaan Head to Toe
 Kulit                  :  Inspeksi (warna kulit sawo matang)
Palpasi (turgor normal < 3 dtik)
 Kepala               :  Inspeksi (kulit kepala bersih, bulat sempurna, rambut    panjang lurus, tidak ada
benjolan atau lesi)
Palpasi (tidak ada benjolan)
 Telinga:             :  Inspeksi (normal tidak ada lesi, bersih tidak ada serumen)
Palpasi (normal tidak ada lipatan)
 Mata                  :  Inspeksi (bulat besar, bersih tidak cowong)
 Mulut                :  Inspeksi (bersih, lembab, gigi normal)
 Dada                 :     Inspeksi (bentuk dada simetris/normal)
Palpasi (tidak ada benjolan atau lesi)
Perkusi (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada benjolan atau lesi)
Auskultasi (terdengar bunyi sonor paru, tidak ada suara tambahan)
 Abdomen          :  Inpeksi (buncit terdapat lipatan)

·                  Pola Fungsi Kesehatan


1.      Pola Nutrisi
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien makan 3x sehari dengan porsi biasa
b.    Saat sekarang
Pasien makan lebih dari 3x sehari dengan porsi banyak dan kadang-kadang
ditambah dengan makanan ringan, pasien selalu ingin ngemil.
2.      Pola Eliminasi
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien BAB dan BAK normal
b.    Saat sekarang
Pasien BAB dan BAK normal
3.      Pola Istirahat-Tidur
a.    Pasien tidur pada jam-jam istirahat
b.    Sesudah mengalami obesitas pasien lebih sering mengantuk dan memperbanyak tidurnya.
4.      Pola Aktivitas
a.    Kebiasaan sehari-hari
Pasien dalam menjalankan aktivitas tidak mengalami keluhan / hambatan.
b.    Saat sekarang
Pasien mengalami hambatan, cepat capek dan lelah, malas dengan berat badan yang berlebihan.

·                  Pengkajian Psiko-Sosial-Spiritual
1.      Psikologi pasien
Pasien dapat menerima dengan keadaan yang dialami sekarang dan merasa enjoy atas apa yang
dianugerahkan meski terkadang merasa minder.
2.      Sosial
Pasien berinteraksi dan bergaul dengan lingkungannya dengan baik dapat menerima dan
diterima oleh orang lain.
3.      Spiritual
Dalam kondisi dengan badan yang berlebih pasien masih tetap aktif menjalankan ibadah.
                                   

B.     ANALISA DATA


Data Fokus
DS       : Pasien mengatakan terkadang tidak nyaman dengan berat badan yang dimilikinya.
DO      :
-       pasien tampak terganggu dalam melaksanakan aktivitas karena berat badannya
-       pasien sering kali kesusahan berdiri sehabis duduk dari lantai
Symptom Etiologi Problem

a.  DS :Pasien Berat badan yang Gangguan dalam


mengatakan berlebihan beraktivitas
terkadang merasa
kurang nyaman
dengan berat badan
yang dimilikinya

DO : Pasien tampak
kesusahan dalam
beraktivitas karena
barat badannya

b.   DS : Pasien
mengatakan kurang
percaya diri jika
berinteraksi /
bersosialisasi dengan
orang lain
Harga diri rendah Gangguan dalam
bersosialisasi dengan
DO: Pasien kelihatan orang lain dan
minder saat pandangan negatif
berkomunikasi dan terhadap diri
bergaul dengan
temannya.

Diagnosa Keperawatan
1.        Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan berat badan yang ditandai dengan kesusahan dalam
beraktivitas.
2.        Resiko terhadap kerusakan interaksi social yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan hubungan akibat perasaan malu dan respon negatif dari orang lain.

C.    PERENCANAAN
No. Dx
Tgl Tujuan Intervensi Rasional
Kep

12- 1 Setelah dilakukan    - Diskusikan -- Membantu


02-06 perawatan dan emosi / kejadian mengidentifikasikan
penyuluhan 2x24 jam sehubungan kapan pasien makan
pasien diharapkan dengan makan untuk memuaskan
mampu melaksanakan dan buat kebutuhan emosi
diet dengan criteria rencana makan daripada lapr
hasil : dengan pasien. fisiologi

- Menunjukkan    - Tekankan -- Hilangkan


perubahan pola makan pentingnya kebutuhan
dan keterlibatan menghindari komponen yang
individu dalam diet berlemak dapat menimbulkan
program latihan dan diskusikan ketidakseimbangan
tambahan tujuan metabolik ex :
-   - Menunjukkan nyata untuk penurunan
penurunan BB dengan penurunan BB karbohidrat berlebih
pemeliharaan
kesehatan optimal

   - Diskusikan  - Pandangan mental


dengan pasien termasuk ideal kita
pandangan dan biasanya tidak
menjadi gemuk terbaru, gemuk
dan apa artinya dapat mempunyai
bagi individu akar dalam
psikologi.

-- Membantu
   - Dorong pasien mengidentifikasi
untuk dan memperjelas
mengeksprsikan alasan untuk
perasaan dan kesulitan dalam
persepsi berinteraksi dengan
masalah orang lain
Setelah dilakukan
penyuluhan 2x24 jam
-- Megidentifikasi
pasien diharapkan
masalah khusus dan
mampu bersosialisasi
menganjurkan
dengan baik dengan    - Bantu dalam
mengidentifikasi tindakan yang dapat
kriteria hasil : tanggung jawab diambil untuk
sendiri dan mempengaruhi
-  - Menyatakan control pada perubahan
gambaran diri lebih situasi
nyata

-  - Menunjukkan
beberapa penerimaan
13- 2 diri aripada andangan
02-06 idealisme

-  - Mengakui diri
sebagai individu yang
mempunyai tanggung
jawab sendiri

D.    PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No. Dx Tindakan Respon Ttd

12-2-06 1 a.  Memberikan penyuluhan a.  Pasien menerima


dan nasehat kepada pasien tentang anjuran untuk
(09.00) agar melaksanakan diet menurunkan berat
teratur dan optimal badannya dan
berkeinginan diet
b.  Menganjurkan kepada secara teratur
pasien untuk berkonsultasi
kepada ahli diet b.   Pasien masih tampak
ragu untuk
berkonsultasi dengan
ahli diet karena belum
yakin apakah BBnya
bisa kembali normal

a.  Pasien masih tampak


ragu

b.  Bisa menerima dan


percaya bahwa itu
a.   Memberi semangat adalah yang terbaik
bahwa berat badan pasien untuknya
masih bisa diturunkan
c.  Pasien tampak
b.  Memberi dukungan bahwa semangat dan optimis
itu adalah anugerah dari akan penurunan berat
Tuhan badannya

c.   Memberikan pengertian


kalau hanya diri kitalah
13-2-06 2 yang mampu merubah f.        
keadaan yang ada pada
(12.00) dari kita sendiri

E.     EVALUASI
Tgl No. Dx Catatan Perkembangan Ttd

12- 1 -  Pasien bias sedikit mengurangi porsi


02-06 makanannya

-   Pasien mampu meghindari makanan


yang banyak mengandung lemak :
gorengan

-   Pasien terkadang masih kurang percaya


diri jika berkumpul dengan banyak orang
13-
02-06 2 -   Pasien mampu menerima dan menyadari
bahwa berinteraksi dengan orang lain itu
sangat penting

Anda mungkin juga menyukai