1.1 TIK
Setelah menyelesaikan ini diharapkan mahasiswa akan dapat:
1. Menjelaskan antarmuka digital input/output di Arduino
2. Membedakan antarmuka input dan output di Arduino
3. Menggunakan antarmuka digital input/output untuk mengendalikan perangkat I/O
Secara umum pin pada Arduino dapat dikonfigurasi ke dalam dua mode, yaitu mode input
dan output. Mode input berarti mengeset pin agar dapat digunakan untuk menerima
masukan sinyal. Mode output berarti mengeset pin agar dapat mengirimkan sinyal.
Untuk mengeset mode pin, kita gunakan fungsi pinMode(). Fungsi ini biasanya dipanggil
di dalam fungsi setup(). fungsi ini memerlukan dua parameter, pinMode([nomorPin],
[mode]). Parameter pertama diisi oleh nomor pin, dan parameter kedua diisi
oleh konstanta INPUT atau OUTPUT, sesuai dengan mode yang ingin kita gunakan.
Sebagai contoh, lihat pada kode berikut.
void setup()
}
Digital Input
Pada dasarnya semua pin yang ada pada Arduino (ATMega) berada pada mode input
secara default. Jadi ketika kita ingin menggunakan suatu pin sebagai input, maka kita
tidak mesti menuliskan pinMode(nomorPin, INPUT);.
Pada gambar di atas, Arduino terhubung dengan salah satu satu kaki pushbutton di pin 2
(kabel biru) dan GND (kabel hitam), dan menghubungkan kaki pin yang lain ke 5V
(kabel merah). Kaki pin yang terhubung ke GND harus melalui pull-down resistor. Pada
saat button terbuka (tidak ditekan), maka kedua kaki button tidak terhubung sehingga pin
2 akan terhubung dengan GND dan nilai yang dibaca pin 2 adalah LOW.
Ketika button ditekan, maka kedua kaki pin akan terhubung, menghubungkan pin 2
HIGH. Skenario yang terjadi
Input Pushbutton ditekan Pena 2 Arduino high
.Digital Output
Untuk membantu pemahaman, mari kita coba pada skenario lain. Bahan yang digunakan
sama seperti pada bagian Digital Input di atas, dengan tambahan 1 buah LED dan 1 buah
resistor 220 ohm. Buat rangkaian seperti pada gambar berikut:
Rangkaiannya sama seperti percobaan pertama, hanya menambah LED saja. LED atau
Light Emitting Diode memiliki dua buah kaki yakni anoda (+) dan katoda (-). Biasanya
kaki anoda atau positif dibuat lebih panjang daripada kaki negatif agar mudah dikenali.
Kaki positif dihubungkan dengan pin 3 melalui resistor 220 ohm. Kaki negatif
dihubungkan dengan GND. Kesalahan pemasangan posisi kaki membuat LED tidak
menyala dan pemasangan LED tanpa menggunakan resistor kemungkinan besar akan
membuat LED kelebihan arus yang menyebabkan LED terbakar dan rusak. Kondisi LED
akan menyala jika kutub positif LED (Anoda) lebih tinggi tegangannya dibandingkan
kutub negatif (Katoda). Jika terjadi kondisi sebaliknya LED akan padam.
void setup() {
// set mode input pada pin untuk button, ga wajib
pinMode(pinButton, INPUT);
void loop() {
// baca nilai pin untuk button
nilaiButton = digitalRead(pinButton);
B. DIGITAL INPUT/OUTPUT
1. Buat Rangkaian seperti Gambar 1.2
2. Buat kode berikut
void setup() {
// set mode input pada pin untuk button, ga wajib
pinMode(pinButton, INPUT);
void loop() {
// baca nilai pin untuk button
nilaiButton = digitalRead(pinButton);
1.5 LATIHAN
Buat sinyal di LED untuk menampilkan 1 karakter Morse jika ditekan. Gunakan rutin
delay() (refi:
https://www.arduino.cc/reference/en/language/functions/time/delay/) untuk menunda
sinyal yang dikirimkan ke output LED.