Anda di halaman 1dari 6

PAPER TECHNOPRENEURSHIP

“Analisa STP (Segmenting, Targetting & Positioning) dan 4P pada bisnis


produk olahan minuman Yakult “

Oleh : Kelompok IV
Awaludin Rauf Firmansyah (02211640000001)
M. Ridwan Fauzi (02211640000026)
M. Fandy Ardhilla Zakaria A. (02211640000101)
Regnanta Lazuardi Wisesa (02211640000102)
Dionisius (02211640000077)

Dosen Pengampu : Gogor Arif Handiwibowo, S.T., M.MT.

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2020
I. Pendahuluan
Yakult merupakan salah satu minuman probiotik yang berasal dari Jepang. Minuman
yang memiliki rasa yang khas ini tak hanya terkenal di negara asalnya, melainkan juga
dipasarkan di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Yakult memiliki banyak
jaringan distribusi yakni melalui jaringan kantin sekolah, toko kecil, supermarket, hingga
pemasaran person to person melalui Yakult Lady. Di Indonesia, Yakult telah mendirikan
pabriknya demi memenuhi permintaan konsumen minuman yang memanfaatkan bakteri
Lactobacillus casei shirota strain ini. Dua pabrik yang dibangun berada di Jawa Barat dan
juga yang terbaru berada di Mojokerto, tepatnya di kompleks Ngoro Industrial Park.

II. Analisa STP (Segmentasi, Targeting, dan Positioning)

II.1 Analisa Segmenting


Segmentasi adalah kegiatan dalam membagi suatu kelompok pelanggan sesuai dengan
kebutuhan, kebiasaan, atau sikap yang serupa yang dapat diatasi melalui pemasaran. Proses
dari segmentasi ini dapat berupa seleksi pasar, penerapan variabel segmentasi pasar,
penentuan nilai dan seleksi segmen untuk penargetan. Variabel segmentasi pasar dapat dibagi
menjadi 4, yaitu segmentasi perilaku dan sikap, segmentasi demografi, segmentasi geografi,
dan segmentasi psikografi. Yakult merupakan salah satu produk minuman yang memiliki
segmentasi pasar yang sangat luas. Segmentasi produk yakult dapat dijabarkan sebagaimana
berikut :

1. Segmentasi Perilaku dan Sikap


Segmentasi ini mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan,
penggunaan atau reaksi terhadap suatu produk. Produk Yakult ini dapat disegmentasikan
menjadi pengguna produk kelas ringan (konsumsi jarang), menengah (konsumsi sedang), dan
kelas berat (konsumsi sering dan teratur).

2. Segmentasi Demografi
Segmentasi demografi adalah segmentasi yang terkai akan usia, jenis kelamin,
pekerjaan, penghasilan, agama, ras, kewarganegaraan, maupun pendidikan.  Produk Yakult
ini cocok dikonsumsi oleh semua kalangan yaitu anak-anak, remaja, ataupun orang tua segala
umur dan cocok untuk jenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Alasannya adalah Yakult

2
dapat mencegah gangguan pencernaan, mengurangi racun dalam usus, meningkatkan daya
tahan tubuh, dan gaya hidup sehat dari mengonsumsi produk Yakult tersebut.

3. Segmentasi Geografi
Segmentasi geografi terbagi atas wilayah, ukuran wilayah, kepadatan penduduk,
iklim, dan keadaan topografis. Produk Yakult memiliki kecenderungan untuk di pasarkan di
daerah kota besar atau kota industri daripada daerah pedesaan. Alasannya adalah di daerah
kota banyak pencemaran zat-zat kimia pada makanan, oleh karena itu Yakult cocok untuk
menetralisir racun yang ada di tubuh. Selain itu, konsumen di daerah kota ingin mendapatkan
produk yang enak, mudah di dapat dan menyehatkan, serta konsumen di daerah desa lebih
cenderung kepada obat-obatan yang menggunakan bahan-bahan rempah atau obat tradisional.

4. Segmentasi Psikografi
Segmentasi psikografi menyangkut tentang gaya hidup (life style) maupun
kepribadian konsumen itu sendiri. Produk Yakult ini sendiri mengikuti gaya hidup
masyarakat dengan pengelompokan pelanggan. Pelanggan yang modern maupun tradisional
dengan melihat aktivitas, kesenangan, sosial dan lingkungan dimana pelanggan tersebut
berada. Konsumen yang memiliki kepribadian simple akan memilih produk ini, karena
produk Yakult lebih efektif dikonsumsi karena kemasannya yang cukup friendly, ringan,
aman, mudah di daur ulang serta mudah dipakai untuk transportasi. Alasannya, yaitu
konsumen lebih suka mengkonsumsi Yakult karena harga relative ekonomis, kemasannya
higienis dan mencukupi kebutuhan, serta Yakult dapat dibawa kemana saja karena
kemasannya yang efektif, dan dapat kapan saja dikonsumsi sesuai petunjuk.

II.2 Analisa Targeting


  Targeting atau analisa target pasar adalah dapat dilakukan dengan proses, yaitu
keputusan pemilihan segmen dan pilih strategi yang sesuai dengan segmen. Target pasar yang
baik adalah yang dapat diidentifikasi, besar pasar mencukupi, stabil, dan dapat dimasuki.
Target pemasaran produk Yakult adalah untuk seluruh wilayah Indonesia dengan daerah
distribusi tersebar di Pulau Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumatera, Batam, Bangka,
Kalimantan dan Sulawesi. Yakult lebih memfokuskan pemasaran dengan spesialisasi produk.
Memilih kelompok konsumen yang akan dilayani dalam penjualan sebagai sasaran dalam
mengevaluasi daya tarik tiap segmen pasar. Target secara geografi sebagai permulaan adalah
masyarakat di pusat kota-kota besar dan sekitarnya. Target geografi ini selanjutnya ditinjau
3
dari permintaan pasar dan tingkat penjualan. Target secara demografi, yaitu semua umur,
semua etnis, semua penghasilan, baik laki-laki maupun perempuan. Produk yang akan dibeli
pelanggan adalah minuman, berdasarkan produk yang berupa minuman susu probiotik.

II.3 Analisa Positioning


Positioning dapat diartikan sebagai penanaman brand kepada konsumen dengan
proses seleksi atribut untuk diferensiasi dan menetapkan penentuan posisi di seluruh strategi
dan taktik pemasaran. Yakult bisa dibilang sebagai market leader, hal ini dapat dilihat dari
penguasaan pasar Yakult yang memposisikan produknya sebagai minuman kesehatan
terutama untuk kesehatan usus. Salah satu strategi pemasaran Yakult dalam memposisikan,
yaitu dengan menciptakan slogan "Cintai ususmu, minum Yakult setiap hari". Dengan
demikian konsumen akan berfikir bahwa untuk menjaga kesehatan usus, mereka harus
mengonsumsi Yakult setiap hari. Positioning sebuah merek akan lebih kuat dan efektif jika
produk tersebut merupakan produk pelopor dibidang industrinya, seperti Yakult dibidang
minuman kesehatan usus. Yakult juga bukan tanpa inovasi, pada beberapa tahun yang lalu,
yakult sempat melakukan diversifikasi produk dengan kemasan lebih besar dengan beberapa
varian rasa. Namun, nampaknya tidak terlalu populer di pasaran dengan angka penjualan
yang tidak signifikan ketika itu, sehingga sampai saat ini produk Yakult yang dijual di
Indonesia hanya memiliki satu varian rasa saja.

III. Analisa Bauran Pemasaran/ 4P (Product, Price, Promotion, Place)


Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya. Bauran pemasaran
terdiri atas Produk, Harga, Promosi, dan tempat.

III.1 Analisa Produk (Product)


Produk dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam kasus ini, Yakult, khususnya untuk produk yang
dipasarkan di wilayah Indonesia, menggunakan kemasan 65 ml untuk satu botolnya. Yakult
lazimnya bisa dijual eceran per botol, maupun per bungkus yang berisikan lima botol Yakult.
Yakult dibuat dengan cara memfermentasi campuran susu bubuk skim dan glukosa
menggunakan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain, yaitu bakteri unggul hasil seleksi
dan temuan Dr. Minoru Shirota yang diteruskan sampai saat ini oleh Yakult Central Institute
4
for Microbiological Research. Yakult sendiri hanya memiliki satu rasa yakni rasa original,
sehingga memberikan suatu cita rasa khas untuk minuman probiotik ini. Dari segi kualitas,
yakult selalu mengutamakan sisi higienis dari proses produksi hingga sampai ke tangan
konsumen. Yakult disarankan untuk disimpan pada suhu 10℃ dan juga dikonsumsi sekali
teguk dalam kondisi dingin agar nutrisi serta bakteri baik Lactobacillus casei shirota strain
yang terkandung bisa terserap dengan baik ke tubuh manusia.

III.2 Analisa Harga (Price)


Harga dapat diartikan sebagai jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen
untuk mendapatkan suatu produk. Harga diukur dengan nilai yang dirasakan dari produk
yang ditawarkan jika tidak maka konsumen akan membeli produk lain dengan kualitas yang
sama dari penjualan saingannya. Dalam kasus ini, dikarenakan yakult hanya memproduksi
satu jenis produk dengan ukuran dan kemasan yang sama, maka secara otomatis harga produk
yang ditawarkan dapat dipastikan sama. Adanya perbedaan harga dapat terjadi setelah
distribusi menuju market yang dituju. Harga Yakult di toko kecil maupun supermarket bisa
jadi berbeda. Harga Yakult sendiri berkisar 8 ribu rupiah per satu kemasan plastik isi lima
botol. Apabila dibeli secara ecer, harga jual per botol mencapai Rp. 2.500,00. Harga yakult
yang ekonomis membuat yakult masih tetap diminati dan dapat menjangkau semua kalangan.

III.3 Analisa Promosi (Promotion)


Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari
produk atau jasa dan meyakinkan konsumen sasaran tentang produk yang mereka hasilkan.
Dalam kasus ini, Yakult mempromosikan produknya dengan berbagai media, baik cetak
maupun elektronik dengan slogan terkenalnya yang cukup lekat di telinga masyarakat
Indonesia yaitu “Cintai Ususmu, Minum Yakult tiap hari”. Slogan diatas memiliki makna
bahwa dengan merawat kesehatan organ pencernaan (usus) itu sangatlah penting. Apabila
usus kita baik, maka tubuh kita akan baik pula. Selain dengan media promosi diatas, produk
Yakult juga dipromosikan secara langsung ke masyarakat melalui Yakult Lady yang menjual
yakult ke sekolah dan warung-warung serta paket edukasi bertajuk kunjungan industri ke
pabrik Yakult di Mojokerto maupun di Subang, Jawa Barat. Pemberian edukasi berupa
kunjungan pabrik ini tanpa dipungut biaya dan semua lapisan masyarakat dapat dengan
mudah bisa berkunjung untuk melihat-lihat seperti apa proses pembuatan yakult, sejarah,
edukasi, dan proses bisnis nya. Hal ini mempererat kedekatan Yakult sebagai industri kepada

5
masyrakat berbagai kalangan sebgai target market sekaligus menanamkan citra Yakult
sebagai minuman probiotik yang populer di Indonesia.

III.4 Analisa Tempat (Place)


Tempat dalam hal ini dapat dijabarkan sebagai aktivitas perusahaan untuk membuat
produk tersedia bagi konsumen sasaran. Keputusan mengenai tempat sangat penting agar
konsumen dapat memperoleh produk yang dibutuhkan tepat pada saat dibutuhkan. Dalam
kasus ini, Yakult telah mendirikan dua pabriknya di Mojokerto dan Subang. Hal ini cukup
beralasan dikarenakan masyarakat Indonesia sebagai target market produk Yakult
tersentralisasi di Pulau Jawa. Selain memenuhi kebutuhan konsumen di Pulau Jawa, Yakult
juga menyalurkan produknya ke seluruh Indonesia via darat maupun laut. Produk yang
diproduksi oleh pabrik Subang, Jawa Barat dikhususkan untuk mensuplai produk menuju
Indonesia bagian barat, sedangkan pabrik baru di Jawa Timur untuk mensuplai produk untuk
pasar Indonesia bagian timur. Karena produk Yakult menjangkau semua kalangan, maka
distribusi Yakult tak hanya pada supermarket dan Mall, melainkan juga dipasarkan di toko
kelontong, minimarket, pasar tradisional, sampai kantin sekolah.

IV. Penutup
Yakult adalah minuman susu fermentasi probiotik yang mengandung Lactobacillus casei
Shirota strain yang bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menekan
pertumbuhan bakteri merugikan di dalam pencernaan. Di pasaran, yakult dijual dalam
kemasan botol 65 ml secara eceran atau dalam satu plastik berisi lima botol yang dihargai 8
ribu rupiah per plastiknya. Untuk memenuhi dan menjangkau kebutuhan pasar, Yakult
mendirikan dua pabriknya yang masing-masing berlokasi di Subang dan Mojokerto.
Minuman probiotik yang sudah memiliki citra positif dengan slogan terkenalnya ini telah
menjangkau berbagai elemen masyarakat di beberapa kota dengan distribusi yang merata tak
hanya untuk supermarket dan mall akan tetapi telah sampai ke kantin sekolah, pasar
tradisional, dan toko kecil melalui jaringan promosi dan transportasi darat, laut, hingga agen
person to person dengan Yakult Lady.

Anda mungkin juga menyukai