Anda di halaman 1dari 14

fisika

Satelit buatan yang mengorbit


bumi dan dampak nya

TEACHER : Marlius,S.Pd
SMAN PINTAR KAB.KUANSING
Name : DWI AFRIAN
class : XI ipa I
SMA Pintar I Desember
2014
 MACAM-MACAM SATELIT BUATAN

satelit buatan adalah satelit yang sengaja dibuat oleh manusia untuk
kepentingan tertentu, seperti untuk pengiriman informasi ataupun untuk
memantau apa yang terjadi di Bumi. dan di bawah ini adalah beberapa
macam satelit buatan :

1. Satelit astronomi

digunakan untuk mempelajari tentang alam semesta ini. Teleskop ruang angkasa Hubble
merupakan observatorium yang digunakan untuk meneliti alam semesta. adalah satelit
yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa
lainnya yang jauh. contoh :  satelit hubble yang di luncurkan pada
tahun 1990 yang digunakan untuk memotret rose nebula 

2. Satelit komunikasi

Satelit komunikasi pertama diluncurkan pada tahun 1962 berupa satelit telepon dan
televise oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan AT&Tís. Kemudian pada
tahun 1964, Departemen Pertahanan As meluncurkan Syncom 3. Syncom 3 adalah
satelit komunikasi pertama yang orbitnya di atas ekuator bumi. Sejak meluncurnya
satelit Palapa dari Indonesia pada tahun 1976, Indonesia juga telah beberapa satelit
komunikasi. Hingga saat ini lebih dari 300 satelit komunikasi telah diluncurkan dari
berbagai Negara.adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro.
Kebanyakan satelit komunikasi
menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe
terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah. contoh : satelit televisi dan
informasi pertama, satelit telstar 1 di tahun 1964 

3. Satelit pengamat Bumi

Satelit pengamat bumi merupakan satelit yang dirancang khusus untuk mengamati
bumi. Serangkaian satelit EOS The Earth Orbiting System milik NASA yang
diluncurkan pada 1997 merupakan salah satu contoh satelit pengamat bumi. Satelit
bumi beredar pada orbit geostasioner dan orbit polar. adalah satelit yang dirancang
khusus untuk mengamati Bumi dariorbit, tetapi ditujukan untuk penggunaan non-
militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll. contoh :
satelit LANDSAT yang digunakan untuk mengamati permukaan bumi 

4. Satelit navigasi

Adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke


penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik
dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer
adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada
juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan
penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat
penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di
suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu
nyata. Satelit Navigasi digunakan untuk membantu lokasi kapal, pesawat, bahkan
mobil yang dilengkapi radio penerima khusus. Satelit navigasi pertama adalah Transit
1B yang diluncurkan Angkatan Laut AS mengoperasikan tahun 1960 dan beroperasi
1966. Kemudian Angkatan Udara AS mengoperasikan system NAVSTAR GPS
(Global Positioning System) yang terdiri dari 24 satelit. GPS dapat menunjukkan satu
lokasi dengan sangat akurat. Selain As, Rusia juga mengoperasikan GLONASS
(Global Orbiting Navigation Satellite System) yang juga terdiri dari 24 satelit. Komisi
Eropa dan Badan Antariksa Eropa ESA berncana meluncurkan satelit navigasi sipil
Galileo yang akan beroperasi pada tahun 2013.

5. Satelit mata-mata

adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang
digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata. contoh : satelit
pendukung pertahanan (DSP) yang digunakan untuk memberi
peringatan awal dalam peluncuran rudal.DSP telah di guanakan
Amerika sejak perang teluk 1991 

6. Satelit tenaga surya

adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang


menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk
menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi
yang dapat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga
konvensional. contoh : satelit ikaros buatan jepang. 
7. Stasiun angkasa

adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat


tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan
dengan pesawat angkasa lainnya oleh
ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas
pendaratan; Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi
dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk hidup jangka-
menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau
bahkan tahunan. Stasiun ruang angkasa juga digunakan untuk
mempelajari efek jangka panjang penerbangan luar angkasa
terhadap tubuh manusia dan menyediakan platfrom yang lebih
banyak dan panjang untuk penelitian santifik dari yang telah
tersedia dari kendaraan luar angkasa lainnya. contoh :  stasiun
ruang angkasa internasional yang mengorbit di Bumi dengan
ketinggian 360 Km, dan mulai beroprasi pada 2 November 2000. 

8. Satelit cuaca 

Satelit cuaca pertama diluncurkan oleh NASA,TIROS 1 (Television Infrared


Observation Satellite) pada 1960. Kemudian NASA mengoperasikan GOES (The
Geostationary Operational Environmental Satellite) yang menyediakan informasi
prakiraan cuaca, termasuk jejak badai. Sementara Eropa memiliki satelit cuaca
Meteosat 3. NOAA (The National Oceanic and Atmospheric Administration)
mengoperasikan 3 satelit untuk mengumpulkan data cuaca dalam jangka panjang.
Jason 2 adalah satelit terbaru yang diluncurkan untuk memantau permukaan samudera
yang tidak tertutup es. adalah satelit yang diguanakan untuk
mengamati cuaca dan iklim Bumi. contoh : satelit cuaca pertama yang diterbangkan
oleh NASA, TIROS 1 yang diterbangkan tahun 1960. 

9. Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi


baru dibuat untuk mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini
(500–200 kg), satelit mikro (di bawah 200 kg), satelit nano (di
bawah 10 kg). contoh :  lima satelit yang di luncurkan dari stasiun
luar angkasa internasional pada hari kamis 4 Oktober 2012 yang di
sebut CubeSat yang digunakan untuk berbagai macam misi seperti
observasi bumi, fotografi, dan demonstrasi teknologi dengan
dengan mengirimkan LED pulse atau kode morse untuk menguji
sistem komunikasi optik. 

10. Satelit militer

Satelit militer mirip dengan satelit komunikasi dan navigasi, namun data yang
dikirimkan hanya dapat diterima oleh penerima khusus.
DSCS (The Defense Satellite Communications System) terdiri dari 5 wahana
antariksa dengan orbit geostasioner. DSCS mentransmisikan suara, data, dan siyal
televisi di antara situs-situs militer. DSP (The Defense Support Program) digunakan
untuk memperingati jika ada peluncuran rudal. DMSP (The Defense Meteorological
Satellite Program) adalah salah satu contoh satelit militer yang menyediakan data
untuk masyarakat umum. DMSP memantau cuaca global.
 
Pengelompokan Satelit berdasarkan  jarak orbitnya dari bumi:

1.      Orbit bumi rendah-  LEO (Low Earth Orbit)


Sateit LEO diposisikan  pada 160-1600 km  ( 100-1000 mil) di atas bumi
Komunikasi  stasiun bumi dengan satelit kelompok ini  memerlukan  antena pelacakan ,
Digunakan untuk aplikasi layanan suara dan mobile telephone, pengintaian, astronomi

2.      Orbit bumi menengah – MEO (Medium Earth Orbith)


Sateit  MEO diposisikan  pada 10000-20000 km  ( 6300-12500 mil) di atas bumi
Komunikasi  stasiun bumi dengan satelit kelompok ini  memerlukan  antena pelacakan.
Antena stasiun bumi harus aktif mengarah ke satelit yang berjalan dalam lintasan orbitnya.
Digunakan untuk aplikasi layanan suara dan mobile telephone

3.      Orbit  geostationer - GEO


Satelit GEO diposisikan 35.786 km (22.236 mil) di atas bumi
Digunakan untuk aplikasi penyiaran dan aplikasi data karena area cakupannya  yang lebih
luas.

4.      Orbit polar


      lingkaran orbit di kutub. Satelit mengikuti orbit yang berbeda sekitar Bumi. Dalam orbit
polar, lingkaran satelit di kutub.  Untuk penelitian cuaca, iklim dan untuk navigasi

5.      Highly Elliptical


Dalam orbit yang sangat elips, orbit satelit  menukik dekat dengan Bumi pada satu titik tapi
bergerak jauh di lain. Untuk komunikasi di di lintang utara.

Contoh ilustrasi berbagai Orbit satelit :

Gambar 2. Ilustrasi berbagai orbit  satelit 


Amerika Serikat mempertahankan dan mengoperasikan satelit GOES, masyarakat Eropa
dilayani oleh Space Agency nya Eropa (ESA) Meteosat satelit, dan Jepang dengan GMS
satelit. Jaringan ini menyediakan cakupan global

Kecepatan lepas bumi jauh lebih besar daripada apa yang diperlukan untuk menempatkan
satelit di orbit Bumi. Dengan satelit, idenya adalah bukan untuk melarikan diri gravitasi
bumi, namun untuk menyeimbangkannya. Kecepatan orbital adalah kecepatan yang
dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan antara tarik gravitasi pada satelit dan inersia dari
gerakan satelit, atau kecenderungan satelit untuk terus berjalan. Ini adalah sekitar 17.000 mph
pada ketinggian 150 mil tinggi.
Tanpa gravitasi, inersia satelit akan membawanya ke luar angkasa. Bahkan dengan gravitasi,
jika satelit dimaksudkan berjalan terlalu cepat, pada akhirnya akan terbang jauh. Di sisi lain,
jika satelit berjalan terlalu lambat, gravitasi akan menariknya kembali ke Bumi.
Orbital kecepatan satelit tergantung pada ketinggiannya di atas Bumi. Semakin dekat Bumi,
semakin cepat kecepatan orbital yang diperlukan. Pada ketinggian 124 mil, kecepatan orbital
yang diperlukan adalah lebih dari 17.000 mph. Untuk mempertahankan orbit yang 22.223 mil
di atas Bumi, satelit harus mengorbit pada kecepatan sekitar 7.000 mph.
Itu kecepatan orbit dan jarak memungkinkan satelit untuk membuat satu revolusi dalam 24
jam. Karena bumi juga berputar sekali dalam 24 jam, sebuah satelit pada ketinggian 22.223
mil tetap dalam posisi tetap relatif terhadap sebuah titik pada permukaan bumi. Karena satelit
itu tetap hak atas tempat yang sama sepanjang waktu, jenis orbit geostasioner disebut. Orbit
geostasioner yang ideal untuk satelit cuaca dan satelit komunikasi

PERAN DAN FUNGSI SATELIT

Peran utama dari satelit adalah sebagai target, titik control , atau wahana pengukur, dan
sebagai sensor atau probe.

Peran satelit sebagai target, titik control atau sebagai wahana pengukur pada umumnya
digunakan untuk metode satelit geometri, yaitu dalam penentuan posisi titik-titik di
permukaan bumi. Untuk penentuan posisi, selain dapat menghubungkan titik yang memiliki
jarak yang relative berjarak jauh(skala regional dan global), penentuan posisi antar titik juga
relatif tidak terhambat oleh bentang alam yang terletak diantara titik-titik yang bersangkutan.

Gambar 2. cakupan satelit yang relative luas


Gambar 3. penentuan posisi dengan satelit yang relative tidak terhambat oleh bentang-
bentang alam di antara titik.

Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh pengukuran dengan menggunakan satelit
dibandingkan pengukuran terestris yang lansung dilakukan di lapangan yaitu:

1. Wilayah cakupan yang relatif luas.


2. Dapat mengamati dan mengukur parameter yang lebih banyak.
3. Dapat mengamati lebih baik dinamika suatu fenomena, baik secara temporal maupun
spasial.
4. Operasionalisasinya bersifat lebih kontinu
5. Memberikan nilai dan ketelitian parameter dalam sistem yang umumnya terdefinisi
secara baik dan jelas.
6. Relative tidak dipengaruhi oleh cuaca, kondisi topografis, ataupun batas-batas politis
maupun administrasi.

Satelit tetap di orbit dan tidak kembali jatuh ke bumi


Satelit tetap di orbit dan tidak jatuh kembali ke bumi dikarenakan efek dari kekuatan
Sentrifugal seperti berputar mengelilingi bumi.   Satelit di ruang angkasa juga
mengalami tarikan dari gravitasi matahari  yang cenderung menarik satelit keluar dari
orbitnya tetapi  diseimbangkan dengan adanya roket pendorong yang secara berkala
ditembakkan/diaktifkan  dan membakar propelan khusus  untuk menghasilkan gas. 
Gas  tersebut  yang memindahkan satelit seperti balon berisi  udara akan bergerak jika
beberapa udara  yang dikeluarkan. Sesuai dengan Hukum Newton ketiga. Gerakan-
gerakan tersebut kecil  tetapi membantu  menjaga satelit agar tetap  pada posisi orbit.
Propelan (bahan bakar roket) digunkan oleh roket  untuk 10-15 tahun dan menentukan
masa guna satelit. Menjelang  akhir   masa  guna satelit , operator satelit dapat
memperpanjang  umur satelit  dengan melestarikan propelan  dan memungkinkan
satelit perlahan tertidur saja.
Gambar 4 .contoh satelit 
 Pelacakan Telemetri dan Control(TT dan C) , system komando  atau link komunikasi
2 arah antara satelit dan TT dan C dengan stasiun bumi, memungkinkan stasiun bumi
untuk :
melacak posisi satelit
mengendalikan propulsi satelit
memonitor tegangan listrik , suhu,
mengendalikan termal dan memonitor parameter penting  lainnya  dari satelit.
Memonitor kerja  system satelit
Membantu mengarahkan dan menemukan sinyal. Dalam uplink dan downlink

Kecepatan orbital adalah kecepatan yang dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan


antara tarik gravitasi bumi pada satelit dengan inersia  dari gerakan satelit. Tanpa
gravitasi , inersia satelit akan membawanya ke ruang angkasa . Jika satelit beredar
terlalu cepat maka  akhirnya satelit akan    terbang jauh  dan sebaliknya jika satelit
beredar terlalu lambat maka gravitasi kana menariknya kembali ke bumi.
Kecepatan orbital satelit tergantung ketinggiannya di atas bumi. Semakin dekat ke
bumi maka semakin cepat kecepatan orbital yang diperlukan.  Pada ketinggian 124
mil, kecepatan orbital yang diperlukan adalah lebih dari 17000 mph. Untuk
mempertahankan orbit di ketinggian 22.223 mil di atas bumi diperlukan kecepatan
orbital satelit  sebesar  7000 mph.
Dampak yang di hasilkan oleh satelit buatan yang mengorbit bumi
Dampak positif
satelit sebagai suatu teknologi tentunya memberikan manfaat bagikehidupan manusia. sejak
satelit diciptakan, tujuan awal pembuatannya adalah sebagai sarana untuk mempermudah
komunikasi manusia. seiring perkembangan jaman, manusia menciptakan satelit untuk memberikan manfaat!
manfaat yang lebih besar.manfaat ini cukup luas dan perlu penelitian dan pembahasan yangcukup
akurat sebagai seperti diketahui, bah-a siaran radio maupun televisi dan telepon membutuhkan satelit sebagai
suatu media dalam

  menyampaikan informasi. dengan berkembangnya satelit, perkembangan alat-alat komunikasi


seperti televisi, radio, maupun telepon pun juga berkembang. pembangunan pada bidang telekomunikasi
menjadi semakinmaju. meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi, disamping berkembangnya
teknologi satelit di indonesia.satelit menjadi pemersatu. hal tersebut bertujuan untuk memajukan
penggunaan teknologi informasi bagi masyarakat. 'ingkat penggunaan teknologi informasi dan
Komunikasi di indonesia yang lebih moderat dibandingkan negara!negara lain di ka-asan asia 'tenggara, dapat
menjadisebuah potensi untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang meskipun tingkat penggunaanya
masih relative rendah bila dibandingkan dengan negara asia 'enggara lainnya seperti singapura dan
malaysia.
namun dengan tingkat kemajuan dalam perkembangan satelit di kawasan asia 'tenggara, indonesia
dapat dikatakan  juga memberikan dampak positif bagi negara-negara asia tenggara lainnya.
adanya penggunaan satelit indonesia olehnegara lain, tentunya berimbas pula pada pemasukan kas
negara dari penyewaan satelit maupun penggunaan secara bersama.

dampak negati 

pemancar satelit memang menjadi titik tolak utama dalam telekomunikasi, karena tanpa adanya satelit maka
gelombang!gelombang sinyal tidak dapat tersalurkan dengan baik. sebuah satelit mampu mengatur
pergerakan  jaringan yang memancarkan sinyal-sinyal, sehingga pesan dapat diterima dengan
baik tanpa adanya gangguan.manusia seakan dikuasai oleh teknologi yang dikembangkan oleh manusia.
perkembangan satelit sendiri juga diikuti dengan perkembangan internet. 'tidak dipungkiri lagi bahwa
keduanya sangat berkaitan. perkembangan satelit menimbulkan perluasannya jendela internet yang
dapat memicu banyaknya informasi!informasi negatif di internet, criminal, dan mengubah pola pikir
masyarakat.
Berdasarkan data dari pusat standar dan inovasi antariksa tahun 2002, jumlah satelit buatan
yang mengitari bumi kurang lebih sebanyak 10.000 satelit dengan proporsi hanya 1.000
satelit yang berfungsi. dengan kata lain,75% dari satelit yang mengitari bumi adalah sampah.
0leh karena itu, julukan sampah antariksa atau space junk sangat tepat untuk menggambarkan
keadaan antariksa kita saat ini. peristiwa jatuhnya rongsokan satelit buatan tersebut ke bumi
juga kerap terjadi. sama hal nya dengan meteor, tidak semua bagian dari serpihan rongsokan
satelit tersebut akan habis terbakar ketika bergesek dengan atmosfer bumi. terdapat juga
beberapa serpihan yang  jatuh mencapai permukaan bumi. resiko dan korban jika akibat
jatuhnya rongsokan satelit umumnya sangat kecil. sampai saat ini, badan antariksa amerika
serikat, belum melihat ada catatan mengenai hal itu.satelit juga dapat menimbulkan radiasi
-alaupun dampak resiko nya kecil. satelit dapat kehilangan tenaga dan tetap di orbit
mengelilingi bumi, melepas radiasi nuklir di atmosfer bagian atas.

Dampak Penggunaan Satelit di Indonesia

Berbicara mengenai dampak pasti akan didapati pula dua buah hasil. Pertama dampak positif
dan yang kedua ialah dampak negatif. Begitu pula dengan penggunaan satelit di Indonesia.
Terlebih dahulu dalam makalah pada bagian 2.2 ini akan dibahas mengenai dampak positif
penggunaan satelit di Indonesia. Meskipun secara umum perkembangan maupun penggunaan
satelit memberikan dampak positif berupa kemudahan dalam aspek komunikasi, informasi
hingga beberapa bidang lain termasuk ekonomi dan militer, penggunaan satelit juga
berpotensi
menimbulkan dampak negatif.

Seperti diketahui bahwa siaran radio maupun televisi dan telephon membutuhkan satelit
sebagai suatu media dalam menyampaikan informasi. Perkembangan Satelit Palapa yang
terus dilakukan guna menutupi berbagai kekurangannya, juga berimbas pada perkembangan
alat-alat komunikasi seperti televisi, radio, maupun telephon. Itulah salah satu dari sekian
dampak dari adanya ataupun digunakannya Satelit Palapa di Indonesia. Pembangunan pada
bidang telekomunikasi menjadi semakin maju. Sebagai contoh, dunia pertelevisian Indonesia
yang dulunya dipegang oleh sektor pemerintah, kini sudah mulai dipenuhi oleh sektor-sektor
swasta. Bahkan dari yang bersekala regional seperti JTV (Jawa Timur Televisi) di wilayah
regional Jawa Timur, bersekala nasional seperti SCTV (SURYA CITRA Televisi), ANTV
(Andalas Televisi), hingga yang bersekala Internasional seperti Metro TV dan MNC Sport 1
dan 2 milik Media Nusantara Citra. Hal ini tentunya dilatar belakangi oleh semaikin
meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi, disamping berkembangnya teknologi
satelit di Indonesia.
Pada periode sesudah tahun 1990, PT.Telkom lebih banyak melakukan optimisasi
penggunaan stasiun bumi. Permintaan lalulintas di kawasan Indonesia timur dapat dipenuhi
melalui relokasi stasiun-stasiun bumi dari Jawa atau Sumatra. Saat digunakan untuk lalulintas
yang rendah, antena parabola dengan ukuran lebih kecil banyak digunakan demi mengurangi
pemakaian tempat selain untuk lebih memudahkan upaya relokasi dan transportasi ke daerah-
daerah terpencil. Tambahan lagi, PT.Telkom juga mengganti sistem transmisi satelit analog
menjadi sistem digital. Sistem FDM/FM digantikan dengan TDMA Medium Bit Rate dan
Low Bit Rate pada awal tahun 1990-an. Sistem TDMA Medium Bit Rate digunakan di
keseluruhan 36 stasiun bumi sementara TDMA Low Bit Rate dipakai di 30 stasiun bumi.
Pada tahun 1995 suatu sistem digital baru untuk komunikasi point-to-point telah lahir,
sehingga PT.Telkom menggantikan hubungan-hubungan dengan lalu lintas tinggi antar kota
yang sebelumnya menggunakan TDMA dengan Intermediate Data Rate (dengan kecepatan 2
Mbps). FDMA akhirnya sepenuhnya dihentikan pemakaiannya pada akhir 1996. Untuk
keperluan penyiaran televisi, PT.Telkom mulai menggunakan sistem digital MPEG-2 pada
tahun 1996, dan kesemua fasilitas distribusi televisi analog pada satelit-satelit PT.Telkom
telah selesai didigitalisasikan pada tahun 2000. Dengan demikian, PT.Telkom mampu untuk
mengurangi kebutuhan transponder televisi sampai setidaknya dengan kualitas yang sama
baiknya bila dibandingkan dengan persyaratan transponder sistem analog.

Dengan Peluncuran Satelit Palapa A1, Indonesia sejatinya menjadi negara pertama untuk
kawasan Asia Tenggara yang memiliki dan menggunakan satelit sebagai pemersatu. Untuk
itulah pada 2010 sudah digagas pula mengenai ICT Leading Nation. Hal tersebut bertujuan
untuk memajukan penggunaan teknologi informasi bagi masyarakat. Tingkat penggunaan
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Indonesia yang lebih moderat dibandingkan
negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, dapat menjadi sebuah potensi untuk mengejar
ketertinggalan dalam bidang TIK. Meskipun tingkat penggunaanya masih relative rendah bila
dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura dan Malaysia.

Namun dengan tingkat kemajuan dalam perkembangan satelit di kawasan Asia Tenggara,
Indonesia dapat dikatakan juga memberikan dampak positif bagi negara-negara Asia
Tenggara lainnya. Seperti Filiphina dan Thailand yang menggunakan jasa satelit dari
Indonesia untuk keperluan di negerinya masing-masing.

Dengan demikian tentunya berimbas pula pada pemasukan kas negara dari penyewaan satelit
maupun penggunaan secara bersama.

Mempercepat komunikasi dan informasi, merupakan suatu dampak yang sangat


menguntungkan dari digunakannya Satelit Palapa di Indonesia. Akan tetapi tidak dapat
dipungkiri pula bahwa saat ini manusia sendiri justru seakan dikuasai oleh teknologi yang
dikembangkan oleh manusia. Perkembangan satelit sendiri juga diikuti dengan perkembangan
internet. Tidak dipungkiri lagi bahwa keduanya sangat berkaitan. Dalam permasalahan
internet sendiri, dewasa ini sangat member dampak yang buruk meskipun ada pula dampak
positif lainnya. Mulai dari penipuan dalam transaksi jual beli via on line hingga penyebaran
gambar berbau pornografi maupun kekerasan. Hal tersebut ditakutkan akan memberi
pengaruh buruk, terutama pada anak-anak, khususnya para pelajar.

Maka dengan kata lain, penggunaan jasa komunikasi satelit yang berdampak pada globalisasi
informasi, juga diharapkan mampu memberika pemerataan informasi secara menyeluruh bagi
wilayah-wilayah di Indonesia. Perubahan sosial di suatu negara tidak selalu membawa
perkembangan positif, namun ada yang negative yang mempengaruhi tingkah laku serta pola
pikir masyarakat, dimana sudah disinggung pada pembahasan di atas. Hal tersebut menjadi
sebuah tantangan bagi Indonesia untuk merekayasa pergeseran nilai zaman tersebut sehingga
menjadi cirri bangsa moderat, tanpa mengabaikan nilai dan prisnsip kepribadian bangsa
sendiri, yaitu Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai