TEACHER : Marlius,S.Pd
SMAN PINTAR KAB.KUANSING
Name : DWI AFRIAN
class : XI ipa I
SMA Pintar I Desember
2014
MACAM-MACAM SATELIT BUATAN
satelit buatan adalah satelit yang sengaja dibuat oleh manusia untuk
kepentingan tertentu, seperti untuk pengiriman informasi ataupun untuk
memantau apa yang terjadi di Bumi. dan di bawah ini adalah beberapa
macam satelit buatan :
1. Satelit astronomi
digunakan untuk mempelajari tentang alam semesta ini. Teleskop ruang angkasa Hubble
merupakan observatorium yang digunakan untuk meneliti alam semesta. adalah satelit
yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa
lainnya yang jauh. contoh : satelit hubble yang di luncurkan pada
tahun 1990 yang digunakan untuk memotret rose nebula
2. Satelit komunikasi
Satelit komunikasi pertama diluncurkan pada tahun 1962 berupa satelit telepon dan
televise oleh Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan AT&Tís. Kemudian pada
tahun 1964, Departemen Pertahanan As meluncurkan Syncom 3. Syncom 3 adalah
satelit komunikasi pertama yang orbitnya di atas ekuator bumi. Sejak meluncurnya
satelit Palapa dari Indonesia pada tahun 1976, Indonesia juga telah beberapa satelit
komunikasi. Hingga saat ini lebih dari 300 satelit komunikasi telah diluncurkan dari
berbagai Negara.adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro.
Kebanyakan satelit komunikasi
menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe
terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah. contoh : satelit televisi dan
informasi pertama, satelit telstar 1 di tahun 1964
3. Satelit pengamat Bumi
Satelit pengamat bumi merupakan satelit yang dirancang khusus untuk mengamati
bumi. Serangkaian satelit EOS The Earth Orbiting System milik NASA yang
diluncurkan pada 1997 merupakan salah satu contoh satelit pengamat bumi. Satelit
bumi beredar pada orbit geostasioner dan orbit polar. adalah satelit yang dirancang
khusus untuk mengamati Bumi dariorbit, tetapi ditujukan untuk penggunaan non-
militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll. contoh :
satelit LANDSAT yang digunakan untuk mengamati permukaan bumi
4. Satelit navigasi
5. Satelit mata-mata
adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang
digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata. contoh : satelit
pendukung pertahanan (DSP) yang digunakan untuk memberi
peringatan awal dalam peluncuran rudal.DSP telah di guanakan
Amerika sejak perang teluk 1991
6. Satelit tenaga surya
8. Satelit cuaca
Satelit militer mirip dengan satelit komunikasi dan navigasi, namun data yang
dikirimkan hanya dapat diterima oleh penerima khusus.
DSCS (The Defense Satellite Communications System) terdiri dari 5 wahana
antariksa dengan orbit geostasioner. DSCS mentransmisikan suara, data, dan siyal
televisi di antara situs-situs militer. DSP (The Defense Support Program) digunakan
untuk memperingati jika ada peluncuran rudal. DMSP (The Defense Meteorological
Satellite Program) adalah salah satu contoh satelit militer yang menyediakan data
untuk masyarakat umum. DMSP memantau cuaca global.
Pengelompokan Satelit berdasarkan jarak orbitnya dari bumi:
Kecepatan lepas bumi jauh lebih besar daripada apa yang diperlukan untuk menempatkan
satelit di orbit Bumi. Dengan satelit, idenya adalah bukan untuk melarikan diri gravitasi
bumi, namun untuk menyeimbangkannya. Kecepatan orbital adalah kecepatan yang
dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan antara tarik gravitasi pada satelit dan inersia dari
gerakan satelit, atau kecenderungan satelit untuk terus berjalan. Ini adalah sekitar 17.000 mph
pada ketinggian 150 mil tinggi.
Tanpa gravitasi, inersia satelit akan membawanya ke luar angkasa. Bahkan dengan gravitasi,
jika satelit dimaksudkan berjalan terlalu cepat, pada akhirnya akan terbang jauh. Di sisi lain,
jika satelit berjalan terlalu lambat, gravitasi akan menariknya kembali ke Bumi.
Orbital kecepatan satelit tergantung pada ketinggiannya di atas Bumi. Semakin dekat Bumi,
semakin cepat kecepatan orbital yang diperlukan. Pada ketinggian 124 mil, kecepatan orbital
yang diperlukan adalah lebih dari 17.000 mph. Untuk mempertahankan orbit yang 22.223 mil
di atas Bumi, satelit harus mengorbit pada kecepatan sekitar 7.000 mph.
Itu kecepatan orbit dan jarak memungkinkan satelit untuk membuat satu revolusi dalam 24
jam. Karena bumi juga berputar sekali dalam 24 jam, sebuah satelit pada ketinggian 22.223
mil tetap dalam posisi tetap relatif terhadap sebuah titik pada permukaan bumi. Karena satelit
itu tetap hak atas tempat yang sama sepanjang waktu, jenis orbit geostasioner disebut. Orbit
geostasioner yang ideal untuk satelit cuaca dan satelit komunikasi
Peran utama dari satelit adalah sebagai target, titik control , atau wahana pengukur, dan
sebagai sensor atau probe.
Peran satelit sebagai target, titik control atau sebagai wahana pengukur pada umumnya
digunakan untuk metode satelit geometri, yaitu dalam penentuan posisi titik-titik di
permukaan bumi. Untuk penentuan posisi, selain dapat menghubungkan titik yang memiliki
jarak yang relative berjarak jauh(skala regional dan global), penentuan posisi antar titik juga
relatif tidak terhambat oleh bentang alam yang terletak diantara titik-titik yang bersangkutan.
Ada beberapa kelebihan yang dimiliki oleh pengukuran dengan menggunakan satelit
dibandingkan pengukuran terestris yang lansung dilakukan di lapangan yaitu:
dampak negati
pemancar satelit memang menjadi titik tolak utama dalam telekomunikasi, karena tanpa adanya satelit maka
gelombang!gelombang sinyal tidak dapat tersalurkan dengan baik. sebuah satelit mampu mengatur
pergerakan jaringan yang memancarkan sinyal-sinyal, sehingga pesan dapat diterima dengan
baik tanpa adanya gangguan.manusia seakan dikuasai oleh teknologi yang dikembangkan oleh manusia.
perkembangan satelit sendiri juga diikuti dengan perkembangan internet. 'tidak dipungkiri lagi bahwa
keduanya sangat berkaitan. perkembangan satelit menimbulkan perluasannya jendela internet yang
dapat memicu banyaknya informasi!informasi negatif di internet, criminal, dan mengubah pola pikir
masyarakat.
Berdasarkan data dari pusat standar dan inovasi antariksa tahun 2002, jumlah satelit buatan
yang mengitari bumi kurang lebih sebanyak 10.000 satelit dengan proporsi hanya 1.000
satelit yang berfungsi. dengan kata lain,75% dari satelit yang mengitari bumi adalah sampah.
0leh karena itu, julukan sampah antariksa atau space junk sangat tepat untuk menggambarkan
keadaan antariksa kita saat ini. peristiwa jatuhnya rongsokan satelit buatan tersebut ke bumi
juga kerap terjadi. sama hal nya dengan meteor, tidak semua bagian dari serpihan rongsokan
satelit tersebut akan habis terbakar ketika bergesek dengan atmosfer bumi. terdapat juga
beberapa serpihan yang jatuh mencapai permukaan bumi. resiko dan korban jika akibat
jatuhnya rongsokan satelit umumnya sangat kecil. sampai saat ini, badan antariksa amerika
serikat, belum melihat ada catatan mengenai hal itu.satelit juga dapat menimbulkan radiasi
-alaupun dampak resiko nya kecil. satelit dapat kehilangan tenaga dan tetap di orbit
mengelilingi bumi, melepas radiasi nuklir di atmosfer bagian atas.
Berbicara mengenai dampak pasti akan didapati pula dua buah hasil. Pertama dampak positif
dan yang kedua ialah dampak negatif. Begitu pula dengan penggunaan satelit di Indonesia.
Terlebih dahulu dalam makalah pada bagian 2.2 ini akan dibahas mengenai dampak positif
penggunaan satelit di Indonesia. Meskipun secara umum perkembangan maupun penggunaan
satelit memberikan dampak positif berupa kemudahan dalam aspek komunikasi, informasi
hingga beberapa bidang lain termasuk ekonomi dan militer, penggunaan satelit juga
berpotensi
menimbulkan dampak negatif.
Seperti diketahui bahwa siaran radio maupun televisi dan telephon membutuhkan satelit
sebagai suatu media dalam menyampaikan informasi. Perkembangan Satelit Palapa yang
terus dilakukan guna menutupi berbagai kekurangannya, juga berimbas pada perkembangan
alat-alat komunikasi seperti televisi, radio, maupun telephon. Itulah salah satu dari sekian
dampak dari adanya ataupun digunakannya Satelit Palapa di Indonesia. Pembangunan pada
bidang telekomunikasi menjadi semakin maju. Sebagai contoh, dunia pertelevisian Indonesia
yang dulunya dipegang oleh sektor pemerintah, kini sudah mulai dipenuhi oleh sektor-sektor
swasta. Bahkan dari yang bersekala regional seperti JTV (Jawa Timur Televisi) di wilayah
regional Jawa Timur, bersekala nasional seperti SCTV (SURYA CITRA Televisi), ANTV
(Andalas Televisi), hingga yang bersekala Internasional seperti Metro TV dan MNC Sport 1
dan 2 milik Media Nusantara Citra. Hal ini tentunya dilatar belakangi oleh semaikin
meningkatnya kebutuhan manusia akan informasi, disamping berkembangnya teknologi
satelit di Indonesia.
Pada periode sesudah tahun 1990, PT.Telkom lebih banyak melakukan optimisasi
penggunaan stasiun bumi. Permintaan lalulintas di kawasan Indonesia timur dapat dipenuhi
melalui relokasi stasiun-stasiun bumi dari Jawa atau Sumatra. Saat digunakan untuk lalulintas
yang rendah, antena parabola dengan ukuran lebih kecil banyak digunakan demi mengurangi
pemakaian tempat selain untuk lebih memudahkan upaya relokasi dan transportasi ke daerah-
daerah terpencil. Tambahan lagi, PT.Telkom juga mengganti sistem transmisi satelit analog
menjadi sistem digital. Sistem FDM/FM digantikan dengan TDMA Medium Bit Rate dan
Low Bit Rate pada awal tahun 1990-an. Sistem TDMA Medium Bit Rate digunakan di
keseluruhan 36 stasiun bumi sementara TDMA Low Bit Rate dipakai di 30 stasiun bumi.
Pada tahun 1995 suatu sistem digital baru untuk komunikasi point-to-point telah lahir,
sehingga PT.Telkom menggantikan hubungan-hubungan dengan lalu lintas tinggi antar kota
yang sebelumnya menggunakan TDMA dengan Intermediate Data Rate (dengan kecepatan 2
Mbps). FDMA akhirnya sepenuhnya dihentikan pemakaiannya pada akhir 1996. Untuk
keperluan penyiaran televisi, PT.Telkom mulai menggunakan sistem digital MPEG-2 pada
tahun 1996, dan kesemua fasilitas distribusi televisi analog pada satelit-satelit PT.Telkom
telah selesai didigitalisasikan pada tahun 2000. Dengan demikian, PT.Telkom mampu untuk
mengurangi kebutuhan transponder televisi sampai setidaknya dengan kualitas yang sama
baiknya bila dibandingkan dengan persyaratan transponder sistem analog.
Dengan Peluncuran Satelit Palapa A1, Indonesia sejatinya menjadi negara pertama untuk
kawasan Asia Tenggara yang memiliki dan menggunakan satelit sebagai pemersatu. Untuk
itulah pada 2010 sudah digagas pula mengenai ICT Leading Nation. Hal tersebut bertujuan
untuk memajukan penggunaan teknologi informasi bagi masyarakat. Tingkat penggunaan
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) di Indonesia yang lebih moderat dibandingkan
negara-negara lain di kawasan Asia Tenggara, dapat menjadi sebuah potensi untuk mengejar
ketertinggalan dalam bidang TIK. Meskipun tingkat penggunaanya masih relative rendah bila
dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura dan Malaysia.
Namun dengan tingkat kemajuan dalam perkembangan satelit di kawasan Asia Tenggara,
Indonesia dapat dikatakan juga memberikan dampak positif bagi negara-negara Asia
Tenggara lainnya. Seperti Filiphina dan Thailand yang menggunakan jasa satelit dari
Indonesia untuk keperluan di negerinya masing-masing.
Dengan demikian tentunya berimbas pula pada pemasukan kas negara dari penyewaan satelit
maupun penggunaan secara bersama.
Maka dengan kata lain, penggunaan jasa komunikasi satelit yang berdampak pada globalisasi
informasi, juga diharapkan mampu memberika pemerataan informasi secara menyeluruh bagi
wilayah-wilayah di Indonesia. Perubahan sosial di suatu negara tidak selalu membawa
perkembangan positif, namun ada yang negative yang mempengaruhi tingkah laku serta pola
pikir masyarakat, dimana sudah disinggung pada pembahasan di atas. Hal tersebut menjadi
sebuah tantangan bagi Indonesia untuk merekayasa pergeseran nilai zaman tersebut sehingga
menjadi cirri bangsa moderat, tanpa mengabaikan nilai dan prisnsip kepribadian bangsa
sendiri, yaitu Pancasila.