NPM : 1806204165
Plagiarism adalah hal yang dilarang terutama untuk penulis, plagiarism dapat terjadi diberbagai
bidang dan dimananpun. Karena melakukan plagiarism merupakan suatu kebohongan, tindak
kriminalitas, dan juga dosa besar bagi penulis.
Menurut Belter & Dupre (2009): “One or more passages that were word-for-word the same as
another source without appropriate citation and quotation marks.” P.259
Menurut Colnerud & Rosander (2009): “Using parts, or the whole, of a text written by another
person without acknowledgement; submitting the same paper or parts of it, for credit in more
than one course, falsification of information.” p. 506
Plagiarism juga merupakan menyontek. Menurut KBBI menyontek merupakan kata dasar dari
sontek, yaitu mengutip (tulisan dan sebagainya) sebagaimana aslinya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal 17/2010 pada bab 1 pasal (10) mendefinisikan plagiat
adalah perubatan secara sengaja ataupun tidak dalam memeroleh atau mencoba memperoleh
kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau
karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara
tepat dan memadai.
Karya Ilmiah adalah Hasil Karya Akademik Mahasiswa, dosen, peneliti di lingkungan
perguruan tinggi yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang
diterbitkan dan/atau dipresentsaikan
Waktu Terjadi Plagiat (Pasal 5):selama mahasiwa menjalani proses pembelajaran.
Kasus plagiarism yang paling banyak terjadi dalam negeri adalah dengan cara ‘block copy and
paste’ tanpa disertai sumbernya (AW, 2017).
Jenis-jenis plagiarism:
- Block copy/cut and paste: mengutip atau menjiplak karya seseorang tanpa mengubah
atau menyusun ulang kalimatnya sedikitpun tanpa mencantumkan nama penulis atau
sumber informasi.
- Word switch: mengganti beberapa kata didalam kalimat yang dikutip tanpa merubah
susunan kata maupun susunan kalimat tanpa menyantumkan nama penulis atau sumber
informasi.
- Sandwich plagiarism: mengutip dari beberapa sumber berbeda, lalu disusun berurutan
tanpa analisis dan sumber informasi.
- Spread plagiarism: satu bagian dari karya asli dikutip kemudian disebar menjadi
beberapa bagian pada tempat yang berbeda, tanpa menyantumkan sumber informasi.
- Self plagiarism: mengutip hasil karya sendiri secara identic lalu mengirimkannya ke
jurnal untuk diterbitkan tanpa mencantumkan informasi bahwa karya tersebut pernah
dimuat oleh majalah ilmiah sebelumnya.
- Idea plagiarism: mengambil atau memakai gagasan seorang penulis yang dipakai untuk
pemecahan masalah atau menggambarkan konsep tentang suatu fenomena, dan dikutip
untuk karya tulisnya sendiri tanpa mencantumkan nama penggagas dan sumber
informasi.
- Metafora plagiarism: mengambil ungkapan orang lain untuk dicantumkan dalam tulisan
kita dengan maksud untuk mempermudah makna arti dari tulisan kita tanpa menyertakan
sumber.
- Authorship plagiarism: memasukkan tulisan sendiri dengan mengutip tulisan orang lain
tanpa menyertakan penulisnya.
Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau
vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana
dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
PRAKTIKUM 1
1. Kutipan Langsung Pendek
Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh pola hidup yang
tidak sehat, kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi alcohol, kurangnya aktivitas
fisik, dan lain-lain. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya berisiko tinggi
terhadap penyakit tidak menular. Hal ini dikarenakan, mereka tidak secara langsung
merasakan efek penyakit tidak menular tersebut dalam dirinya, karena biasanya penyakit
tidak menular berlangsung dalam jangka yang panjang. “Di tingkat global, 63 persen
penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36
juta jiwa per tahun, 80 persen kematian ini terjadi di negara berpenghasilan menengah
dan rendah.”
3. Membuat Parafrase
Salah satu contoh penyakit tidak menular yang menjadi penyebab tingginya kematian
adalah stroke. Stroke merupakan kondisi dimana terjadinya gangguan fungsi pada otak
dikarenakan sumbatan pasokan darah ke otak atau karena pecahnya pembuluh darah.
Maka dari ini untuk penekan tingkat kematian akibat penyakit stroke diperlukan upaya
pencegahan yang terjadi atas tiga jenis pencegahan yaitu pencegahan primer yang
dilakukan pada orang yang belum mengalami stroke dengan cara menghindari rokok,
makanan/minuman yang meningkatkan risiko stroke seperti alcohol dan kopi,
mengurangi asupan lemak, garam, dan yang terakhir mengendalikan hipertensi, diabetes,
dan sebagainya. Selanjutnya adalah pencegahan sekunder targetnya adalah orang yang
pernah mengalami serangan stroke dengan mengontrol factor risiko stroke, penggunaan
obat-obatan pencegah stroke. Dan yang terakhir adalah pencegahan secara tertier yaitu
dilakukan pada orang yang telah menderita stroke dan mengalami kelumpuhan agar tidak
memperparah keadaan yaitu dengan cara mengatur pola gaya hidup dengan tidak
merokok, reduksi stress, patuh dengan penggunaan obat dan terapi, serta menjaga
keamanan dan keselamatan dan dukungan dari keluarga.
PRAKTIKUM 2
PRAKTIKUM 3