Anda di halaman 1dari 7

Resume Metodologi Penelitian (MP-31)

Judul : Plagiarisme dan Cara Mencegahnya

Nama : Pingky Shafiyah Ananda Riko

NPM : 1806204165

Plagiarism adalah hal yang dilarang terutama untuk penulis, plagiarism dapat terjadi diberbagai
bidang dan dimananpun. Karena melakukan plagiarism merupakan suatu kebohongan, tindak
kriminalitas, dan juga dosa besar bagi penulis.

Definisi plagiarism menurut ahli:

Menurut Belter & Dupre (2009): “One or more passages that were word-for-word the same as
another source without appropriate citation and quotation marks.” P.259

Menurut Colnerud & Rosander (2009): “Using parts, or the whole, of a text written by another
person without acknowledgement; submitting the same paper or parts of it, for credit in more
than one course, falsification of information.” p. 506

Plagiarism juga merupakan menyontek. Menurut KBBI menyontek merupakan kata dasar dari
sontek, yaitu mengutip (tulisan dan sebagainya) sebagaimana aslinya.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasioanal 17/2010 pada bab 1 pasal (10) mendefinisikan plagiat
adalah perubatan secara sengaja ataupun tidak dalam memeroleh atau mencoba memperoleh
kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau
karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara
tepat dan memadai.

 Plagiator adalah perorangan atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing


bertidnak untuk diri sendiri atau kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan

 Karya Ilmiah adalah Hasil Karya Akademik Mahasiswa, dosen, peneliti di lingkungan
perguruan tinggi yang dibuat dalam bentuk tertulis baik cetak maupun elektronik yang
diterbitkan dan/atau dipresentsaikan
 Waktu Terjadi Plagiat (Pasal 5):selama mahasiwa menjalani proses pembelajaran.

Plagiarisme dapat terdeteksi dengan cara:

- Laporan penulis asli yang merasa karyanya dijiplak


- Masukan teman
- Mauskan semasa peneliti
- Masukan pembaca
- Masukan board of reviewer majalah ilmiah
- Terdeteksi dosen/pembimbing akademis
- Terdeteksi dosen penguji saat sidang ujian
- Pengecekan melalui perangkat lunak

Kasus plagiarism yang paling banyak terjadi dalam negeri adalah dengan cara ‘block copy and
paste’ tanpa disertai sumbernya (AW, 2017).

Jenis-jenis plagiarism:

- Block copy/cut and paste: mengutip atau menjiplak karya seseorang tanpa mengubah
atau menyusun ulang kalimatnya sedikitpun tanpa mencantumkan nama penulis atau
sumber informasi.
- Word switch: mengganti beberapa kata didalam kalimat yang dikutip tanpa merubah
susunan kata maupun susunan kalimat tanpa menyantumkan nama penulis atau sumber
informasi.
- Sandwich plagiarism: mengutip dari beberapa sumber berbeda, lalu disusun berurutan
tanpa analisis dan sumber informasi.
- Spread plagiarism: satu bagian dari karya asli dikutip kemudian disebar menjadi
beberapa bagian pada tempat yang berbeda, tanpa menyantumkan sumber informasi.
- Self plagiarism: mengutip hasil karya sendiri secara identic lalu mengirimkannya ke
jurnal untuk diterbitkan tanpa mencantumkan informasi bahwa karya tersebut pernah
dimuat oleh majalah ilmiah sebelumnya.
- Idea plagiarism: mengambil atau memakai gagasan seorang penulis yang dipakai untuk
pemecahan masalah atau menggambarkan konsep tentang suatu fenomena, dan dikutip
untuk karya tulisnya sendiri tanpa mencantumkan nama penggagas dan sumber
informasi.
- Metafora plagiarism: mengambil ungkapan orang lain untuk dicantumkan dalam tulisan
kita dengan maksud untuk mempermudah makna arti dari tulisan kita tanpa menyertakan
sumber.
- Authorship plagiarism: memasukkan tulisan sendiri dengan mengutip tulisan orang lain
tanpa menyertakan penulisnya.

Sanksi bagi plagiator

Menurut UU Sisdinnas 2003 tentang Ketentuan Pidana

Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau
vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana
dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

Cara pencegahan terhadap plagiarism:

- Selalu mencantumkan sumber dan tahun dari karya aslinya


- Selalu melakukan pengutipan paraphrase, synopsis dengan benar
- Pelajari style penulisan daftar pustaka
- Pelajari dan melakukan pengecekan plagiarism
- Menuliskan referensi dengan benar.

PRAKTIKUM 1
1. Kutipan Langsung Pendek
Penyakit tidak menular merupakan penyakit yang dapat disebabkan oleh pola hidup yang
tidak sehat, kebiasaan merokok, kebiasaan mengkonsumsi alcohol, kurangnya aktivitas
fisik, dan lain-lain. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya berisiko tinggi
terhadap penyakit tidak menular. Hal ini dikarenakan, mereka tidak secara langsung
merasakan efek penyakit tidak menular tersebut dalam dirinya, karena biasanya penyakit
tidak menular berlangsung dalam jangka yang panjang. “Di tingkat global, 63 persen
penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36
juta jiwa per tahun, 80 persen kematian ini terjadi di negara berpenghasilan menengah
dan rendah.”

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Rencana Aksi Kegiatan


Pengendalian Penyakit Tidak Menular. [online]. Tersedia pada:
http://p2p.kemkes.go.id/wp-content/uploads/2017/12/P2PTM_RAK2017.pdf [Diakses 19
Maret 2020]

2. Kutipan Langsung Panjang


Upaya pencegahan penyakit tidak menular sudah dilakukan oleh pemerintah salah
satunya dengan adanya poster promosi kesehatan tentang penyakit tidak menular di
sekolah agar siswa dapat memberlakukan pola hidup sehat sejak dini. “Program
Kemenkes lainnya yang disinergikan dengan program PTM utama adalah pengendalian
gangguan indera serta yang berfokus pada gangguan penglihatan dan pendengaran
serta gangguan disabilitas. Berdasarkan data Riskesdas 2013, prevalensi gangguan
pendengaran secara nasional sebesar 2,6% dan prevalensi ketulian sebesar 0,09%.
Hasil survei Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) menunjukkan bahwa
prevalensi kebutaan atas usia 50 tahun Indonesia berkisar antara 1,7% sampai dengan
4,4%. Dari seluruh orang yang menderita kebutaan, 77,7% kebutaan disebabkan oleh
katarak. Penyebab lain dari kebutaan di Indonesia adalah kelainan di segmen posterior
bola mata (6%), glaucoma (2,9%), dan kelainan refraksi yang tidak terkoreksi (2,3%).
Pada prevalensi gangguan pendengaran ditemukan 2,6 % dan ketulian sebesar 0,09 %.
Sedangkan pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 disebutkan prevalensi
disabilitas pada penduduk umur 18 – 59 tahun sebesar 22%.” Program tersebut
bertujuan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama di Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Buku Pedoman Manajemen


Penyakit Tidak Menular. [online]. Tersedia pada:
http://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2019/03/
Buku_Pedoman_Manajemen_PTM.pdf [Diakses 19 Maret 2020].

3. Membuat Parafrase

Salah satu contoh penyakit tidak menular yang menjadi penyebab tingginya kematian
adalah stroke. Stroke merupakan kondisi dimana terjadinya gangguan fungsi pada otak
dikarenakan sumbatan pasokan darah ke otak atau karena pecahnya pembuluh darah.
Maka dari ini untuk penekan tingkat kematian akibat penyakit stroke diperlukan upaya
pencegahan yang terjadi atas tiga jenis pencegahan yaitu pencegahan primer yang
dilakukan pada orang yang belum mengalami stroke dengan cara menghindari rokok,
makanan/minuman yang meningkatkan risiko stroke seperti alcohol dan kopi,
mengurangi asupan lemak, garam, dan yang terakhir mengendalikan hipertensi, diabetes,
dan sebagainya. Selanjutnya adalah pencegahan sekunder targetnya adalah orang yang
pernah mengalami serangan stroke dengan mengontrol factor risiko stroke, penggunaan
obat-obatan pencegah stroke. Dan yang terakhir adalah pencegahan secara tertier yaitu
dilakukan pada orang yang telah menderita stroke dan mengalami kelumpuhan agar tidak
memperparah keadaan yaitu dengan cara mengatur pola gaya hidup dengan tidak
merokok, reduksi stress, patuh dengan penggunaan obat dan terapi, serta menjaga
keamanan dan keselamatan dan dukungan dari keluarga.

Septarini, Ni Wayan. (2017). Modul Metode Pengendalian Penyakit Tidak Menular.


[online]. Tersedia pada:
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/0c51a1fc6a909ace1ddc3ddf2b6
5d38c.pdf [Diakses pada 19 Maret 2020].
4. Menyusun Sintesis
Menurut data, penyakit tidak menular merupakan menyebab kematian tertinggi di dunia
antara lain penyakit stroke, hipertensi, gagal jantung, kanker, dan diabetes melitus. Hal
ini dikarenakan gaya hidup, kurangnya aktivitas fisik, kebiasaan meminum alcohol, dan
lain-lain. Untuk menekan tingginya kematian akibat penyakit tidak menular diperlukan
tindakan pencegahan sejak dini misalnya dengan membiasakan pola hidup sehat,
berolahraga secara teratur, menghindari perilaku merokok.

PRAKTIKUM 2

PRAKTIKUM 3

1. Menyusun Daftar Pustaka sistem Harvard


Merson, M. H., Black, R. E., & Mills, A. J. (2012). Global health: diseases, programs,
systems, and policies. Burlington, MA: Jones & Bartlett Learning.

2. Menuliskan pustaka di dalam teks dengan cara Harvard


E.histolytica ditemukan hampir di seluruh dunia, tetapi prevalensi tertinggi didapatkan di
negara-negara berkembang terutama di daerah endemik seperti Durban, Ibadan dan
Kampala di Afrika mencapai 50%. (Owen RL. 1989)
3. Menyusun Daftar Pustaka sistem Vancouver
Hegar B, Sunoto. Giardiasis pada anak. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. 1996;
28:256-8

4. Menuliskan pustaka di dalam teks dengan cara Vancouver


Diare didefinisikan sebagai buang air besar lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi
lembek atau cair1
1
Taylor DN, Connor BA, Shlim DR. Chronic diarrhea in the returned traveler. Med Clin
North Am. 1999; 83:1033-52.

Anda mungkin juga menyukai