3. PROBLEM SOLVING
Problem Solving dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat 3
ciri utama dari problem solving (Komariah, 2011).
a. problem solvingmerupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi
Problem Solving ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. Problem Solving tidak
mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi
pelajaran, akan tetapi melalui problem solving siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari
dan mengolah data, dan akhirnya menyimpulkan.
b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah problem solving
menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah
maka tidak mungkin ada proses pembelajaran.
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif.
Proses berpikir ini dilakukan secara secara sistematis dan empiris. Sistematis artinya berpikir
ilmiah dilakukan melalui tahapan-tahapan tertentu; sedangkan empiris artinya proses
penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Salah satu model pemecahan masalah adalah model Polya. Langkah-langkah dalam
pembelajaran problem solving menurut Polya ada 4, yaitu : (1) memahami masalah, (2)
menentukan rencana strategi penyelesaian masalah, (3) menyelesaikan strategi penyelesaian
masalah, dan (4) memeriksa kembali jawaban yang diperoleh. Pembelajaran ini dimulai
dengan pemberian masalah, kemudian siswa berlatih memahami, menyusun strategi dan
melaksanakan strategi sampai dengan menarik kesimpulan. Guru membimbing siswa pada
setiap langkah problem solving dengan memberikan pertanyaan yang mengarah pada konsep
(Komariah, 2011).
Dalam implemantasinya di lapangan sampai saat ini proses pembelajaran yang berpusat
pada siswa masih mengalami banyak kendala. Salah satu kendalanya adalah rendahnya
kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang ditandai dengan (1) rendahnya
kemampuan siswa dalam menganalisis masalah, (2) rendahnya kemampuan siswa dalam
merancang rencana penyelesaian masalah, dan (3) rendahnya kemampuan siswa dalam
melaksanakan perhitungan terutama yang berkaitan dengan materi apersepsi yang
mendukung proses pemecahan masalah.
Manfaat dan Tujuan dari Metode Problem solving
Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar mengajar untuk
mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. metode problem solving memberikan
beberapa manfaat antara lain :
a) Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan, serta dalam
mengambil keputusan secara objektif dan mandiri
b) Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan bahwa
kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin bertambah
c) Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam situasi atau
keadaan yang bener– bener dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam ragam
altenatif
d) Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara berpikir objektif–
mandiri, krisis– analisis baik secara individual maupun kelompok.
Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.
a) Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan
akhirnya meneliti kembali hasilnya.
b) Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.
c) Potensi intelektual siswa meningkat.
d) Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan