Anda di halaman 1dari 1

Kasus luka bakar :

1. Pasien Tn A, usia 30 th, pekerjaan pedagang kue gorengan, masuk RS tgl. 7


Januari 2015. Keluhan pasien terkena luka bakar karena api 1,5 jam sebelum masuk
RS. Pada wajah, dada, dan kedua lengan dan tungkai akibat tersambar api dari gas
LPG yang bocor. Pasien tidak mengalami penurunan kesadaran dan sesak.
Dengan diagnosis luka bakar, beresiko malnutrisi, hipermetabolisme berat,
hipoalbunemia, luas luka bakar 29 % derajad II AB, api dengan trauma inhalasi.
Antropometri : BB 58 kg, TB 158 cm.
Riwayat penyakit dahulu dan riwayat penyakit keluarga : tidak ada riwayat penyakit :
DM,ginjal,paru2 danjantung.
Riwayat Gizi : SMRS Asupan Energi 2200 Kkal, protein 62 g, lemak 65 g KH 343 g.
Pemeriksaan darah : hari ke 6 albumin 2,2 g/dl, globulin 2,1 g/dl, GD sewaktu 100,
Hb 13,1 mg/dl, Ht 36,6 mg/dl, leukosit 14,69 sel/mm, thrombosit 19 sel.mm, ureum
33, kreatinin 0,5
Pemeriksaan fisik suhu 39,5 C, nadi 10 x /men, RR 24. Diet Luka bakar II , Lunak
1600 Kkal + enteral OGT 800 Kkal, makanan enteral dihabiskan,makanan lunak
dimakan hanya beberapa sendok, asupan Energi 898 Kkal, protein 34 g, lemak 25
g, KH 135 g. Kondisi selama perawatan, hemodinamik labil, tidak ada sesak nafas,
infeksi bakteri staphylococcus aureus pada luka,

Susun Asuhan gizi pada hari ke 7 dengan format ADIME, lengkap dengan susunan
menu sehari.
.

Anda mungkin juga menyukai