Anda di halaman 1dari 2

Perubahan besar dalam pemahama dalam pemahaman tentang etika penelitian terjafi pada perang

dunia II hingga awal 1990-an, ada konsensus secara bertahap yang berkembang tentang prinsip-prinsip
etika utama yang harus mendasari penelitian. Dua peristiwa yang menjafi sinyal tentang etika penelitian
sebagi simbol dari konsensus lainnya.

Kode etik penelitian kedokteran yang diberi nama Nuremberg kode,pada awalnya di bentuk sebagai
akibat dari berbagai percobaan tidak berperikemanuasian oleh oara ilmuan terhadap pada perang dunia
II. Pada tahun 1964,world medical association dalam sidangnya yang ke 18 telah mengeluarkan
peraturan yang telah di tuangkan kedalam deklarasi helsinki I, baik dalam nurembereg code maupun
dalam deklarasi helsinki. Pada tahun 1975 "world health assembly ke 20 di tokyo telah di buatkan
deklarasi helsinki II sebagai hasil revisi dari deklarasi helsinki I. Perubahan yang penting adalah adanya
peraturan yang mengharuskan semua protokol penelitian yang menyangkut manusia, harus di tinjau
dahuluoleh suatu komisi khusus untuk di pertimbangkan,diberi komentar, dan mendapatkan
pengarahan(consideration,coments and guidance).

Di indonesia standar etik penelitian kesehatan yang melibatkan manusia sebagai subjek di dasarkan asas
perikemanusian yang merupakan salah satu falsafah bangsa indonesia. Hal ini kemudian diatur dalam pp
No. 23/1992 dan dilanjut diatut falam PP. No39/1995 tentang penelitian perkembangan dan kesehatan.

Etika penelitian memiliki bernagai macam prinsip namun terdapat 4 prinsip utama yang perlu di pahami
antara lain:

1.menghormati harkat dan martabat manusi(respect for human dignity)

Peneliti perlu mempertimbangjan hak-hak subjek untuk mendapatkan informasi yang terbuka
berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari
paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip
memghormati harkat dan martabat manusia adalah:penelitian mempersiapkan formulir
subjek(informed consent) yang terdiri dari:

a. Penjelasan manfaat penelitian

b. Penjelasan kemungkinan resiko ketidaknyamanan yang dapat di timbulkan

c. Penjelasan manfaat yang akan di dapatkan

d. Persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang di ajukan subjek berkaitan dengan
prosedur penelitian

e. Persetujuan subjek dapat memgundurkan diri kapan saja

f. Jaminan anonimitas dan kerahasian

2.menghormati privasi dan kerahasian subjek penelitian(respect for privacy and confidentialitiy)
Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu.pada dasrnya
penelitian akan memberikan akibat terbentuknya informasi yang bersifat pribadi. Adapun, tidak semua
orang menginginkan informasinya diketahui oleh orang lain sehingga penelitian memperhatikan hak-hak
dasar individu tersebut.

3.keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness)

Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil.untuk memenuhi prinsip keterbukaan,penelitian
dilakukan secara jujur,hati-hati, profesional, berperikemanusian, dan memprhatikan faktor-faktor
ketetapan, kesksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis secara perassan religius subjek penelitian.
Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasan prosedur
penelitian.keadilan memeiliki bermacam-macam teori namun yang terpenting adalah bagaimanakah
kentungan dan beban harus didistribusikan diantara anggota kelompok masyarakat.

4.memperhitungkan manfaat dan kerugian yang di timbulkan (balancing harms and benefits)

Penelitian melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang
bermanfaat semaksimal mungkin bagi subjek penelitian dan dapat di generalidasikan ditingkat populasi (
benefocance).apabila intervensi peneliti berpotensi mengakibatkan cedera atau stress tambahan, maka
subjek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera,kesakitan stres, maupun
kematian subjek peneliti

Anda mungkin juga menyukai