Anda di halaman 1dari 19

1.

Dimas Ganjar P
2. Ersa Yohana
3. Febi Frastika Y
4. Nadila Apriliani
5. Neng Norma
6. Siti Sabil S
7. Vina Karlina

KONSEP & ASUHAN KEPERAWATAN


PADA BAYI BARU LAHIR

K E LO M P O K 1
PENGERTIAN

Bayi baru lahir merupakan individu yang sedang bertumbuh


dan baru saja mengalami kelahiran serta harus dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke
kehidupan ekstrauterine (Dewi, 2010).

Bayi baru lahir/ new born ( Inggris ) / neonatus (Latin )


adalah bayi dari lahir sampai dengan usia 4 minggu,
biasanya lahir pada usia kehamilan 38 minggu sampai 42
minggu (Wong, 2003).
Klasifikasi bayi baru Masa bayi baru lahir
lahir: (Neonatal)dibagi
1) Bayi kurang bulan  menjadi 2 bagian,
(prematur) yaitu:
2) Bayi cukup bulan 1) Periode Partunate
atau aterm 2) Periode Neonate
3) Bayi lebih bulan
atau post date
ADAPTASI FISIOLOGIS

1) Sistem Pernafasan
Sebelum lahir, O2 janin disuplai oleh plasenta. sehingga
agar neonates dapat bertahan, maka maturasi organ paru
sangat penting karena melibatkan faktor fisik, sensorik,
dan kimiawi (perubahan tekanan dari kehidupan di dalam
uterus & kehidupan di luar uterus mungkin menghasilkan
stimulasi fisik untuk mempercepat pernafasan
2) System kardiovaskuler
Menilai volume darah pada BBL sulit Saat dilakukan
klem pada tali pusat terjadi peningkatan volume
darahyang cepatsehingga menekan vaskularisasi jantung &
paru.
3. System termoregulasi
menyebabkan pembuluh Karakteristik dapat tipis,
sedikit BBL yang hilangnya panas antara lain kulit darah
yang dekat dengan permukaan, lemak subkutan untuk
menjaga panas, bayi cukup bulan yang sehat akan
mempertahankan posisi fleksi.
4. System neurologis
Anda harus mengkaji reflek-reflek fisiologis BBL karena
hal ini penting sekali untuk mengetahui reflek protektif
seperti blink, gag, bersin, batuk
LANJUTAN…

Caput succedanum Cephalhematon

 Muncul saat lahir  Muncul beberapa jam setelah lahir


 Tidak bertambah besar  Bertambah besar pada hari 2-3 hari
 Hilang beberapa hari  Hilang setelah 6 minggu
 Batas tidak tegas  Batas tegas
 Kadang – kadang melewati sutura  Tidak melewati sutura
 Tidak ada komplikasi  Penyebab perdarahanperiosutem
 Komplikasi : jaundice, faktur, perdarahan
intracranial.
5. System hematologi
Volume darah rata- rata pada BBL 80-85ml/Kg. Eritrosit/
sel darah merah (SDM) lebih banyak dan lebih banyak
mengandung hemoglobin dan hematokrit di bandingkan
dengan dewasa. Sedangkan leukosit/ sel darah putih (SDP)
9000-30.000/mm3.
6. System gastrointestinal
BBL harus mulai makan, mencerna, & mengabsorpsi
makanan setelah lahir. Kapasitas lambung 6 ml/Kg saat
lahir tapi bertambah sekitar 90 ml pada hari pertama
kehidupan. Udara masuk ke saluran gastrointestinal
setelah lahir & bising usus terdengar pada jam pertama.
Enzim mengkatalis protein & karbohidrat sederhana.
7. System urinary
Kemampuan bayi dalam mengkonsentrasikan urin
kurang. Intake/ asupan 2 hari pertama: 65ml/ Kg. Output 2-
6 X/ hari. Distribusi cairan pada BBL: Total Cairan Tubuh 78
%, Cairan Extraseluler 45 %, Cairan IntraSeluler 33%
sedangkan dewasa Total Cairan Tubuh 55-60% Cairan
Extraseluler 20 %, Cairan IntraSeluler 40 %. BBL mudah
kehilangan bikarbonat sampai di bawahdewasa (meningkat
risiko asidosis).
8. System endokrin
Sistem ini merupakan sistem yang kodisinya lebih baik
dari pada sistem yang lainnya. Jika terjadi gangguan,
biasanya berkaitan dengan kondisi hormonal ibunya.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR

A. Asuhan Keperawatan BBL


Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang
diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah
kelahiran sebagian besar bayi baru lahir akan
menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan
sedikit bantuan atau gangguan. Jadi asuhan keperawatan
pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang
diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran
dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri
kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42
minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.
Fokus asuhan keperawatan selama periode neonatal adalah
untuk melindungi dan mendukung neonatus saat ia
mengalami banyak perubahan fisiologis dan menyesuaikan
dengan kehidupan ekstrauterin, yang dilakukan dengan :
a) Mempertahankan panas tubuh
b) Mempertahankan fungsi pernafasan
c) Penurunan risiko infeksi
d) Membantu orang tua dalam memberikan nutrisi yang
tepat dan hidrasi
e) Membantu orangtua dalam belajar untuk merawat bayi
mereka
A. Pengkajian

a) Identitas: nama ayah dan ibu, serta alamat


b) Riwayat persalinan: BB/TB ibu, tempat persalinan
c) Keadaan bayi saat lahir: tanggal dan jam lahir, jenis
kelamin, kelahiran (tunggal/gemeli)
d) Nilai APGAR
e) Pengkajian fisik
f) Status neurologi
g) Nutrisi
h) Data lain yang menunjang
B. MASALAH KEPERAWATAN

a) Ketidakefektifan pola nafas


b) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
c) Hipotermia
d) Resiko infeksi
C. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi


a. Ketidakefektifan pola nafas Dalam waktu 1x24 jam setelah 1. Observasi adanya pucat dan
dilakukan intervensi keperawatan pola sianosis.
 
nafas BBL kembali efektif 2. Pantau kecepatan, irama,
kedalaman dan usaha respirasi.
Kriteria hasil:
3. Auskultasi bunyi nafas, perhatikan
1. Kemudahan bernafas dan area penurunan /tidak adanya
kedalaman inspirasi ventilasi dan adanya bunyi nafas
tambahan.
2. Ekspansi dada simetris
4. Lakukan pengisapan sesuai dengan

3. Tidak ada penggunaan otot bantu kebutuhan untuk membersihkan

pernafasan sekresi.
5. Kolaborasi: Berikan Non re-
4. Tidak ada bunyi nafas tambahan breathing mask dengan oksigen.

5. Nafas pendek tidak ada

 
b. Ketidakefektifan bersihan Setelah dilakukan intervensi 1. Kaji keefektifan pemberian
jalan nafas keperawatan selama 1x24 jam oksigen dan perawatan yang
BBL menunjukkan keefektifan lain.
 
jalan nafas. 2. Auskultasi bagian dada
anterior dan posterior untuk
Kriteria hasil:
mengetahui adanya
1. BBL mudah untuk bernafas penurunan atau tidak adanya
ventilasi dan adanya bunyi
2. Kegelisahan, sianosis, dan
tambahan.
dispnea tidak ada
3. Pantau status oksigen BBL.
3. RR dalam batas normal 4. Jelaskan pada BBL dan
keluarga tentang penggunaan
 
peralatan: O2 , suction, dan
inhalasi.
5. Lakukan fisioterapi dada
sesuai kebutuhan.
6. Kolaborasi:

Berikan udara/oksigen yang


telah dihumidifikasi.
c. Hipotermia Dalam waktu 1x24 jam setelah 1. Pantau suhu paling sedikit
dilakukan intervensi keperawatan setiap 2 jam, sesuai kebutuhan.
hipotermia tidak terjadi. 2. Pantau suhu bayi lahir sampai
stabil.
Kriteria hasil:
3. Ajarkan indikasi hipotermia dan
1. BBL menunjukkan tindakan kedaruratan yang
termoregulasi neonates diperlukan sesuai dengan
(keseimbangan antara panas kebutuhan.
yang dihasilkan, peningkatan 4. Selimuti bayi segera setelah
panas, dan kehilangan panas dilahirkan.
selama periode neonatus) 5. Gunakan tutup kepala pada
bayi baru lahir.
 
6. Tempatkan bayi baru lahir
dalam incubator atau dibawah
penghangat sesuai kebutuhan.
d. Resiko infeksi Setelah dilakukan intervensi 1. Pantau tanda/gejala infeksi
keperawatan selama 1x24 jam (missal.suhu tubuh, denyut
resiko infeksi tidak menjadi jantung, pembuangan,
aktual. penampilan luka, sekresi,
penampilan urin, suhu kulit,
Kriteria hasil:
lesi kulit, keletihan, malaise).
1. BBL bebas dari tanda dan 2. Kaji faktor yg meningkatkan
gejala infeksi serangan infeksi (missal.usia
lanjut, tanggap imun rendah,
2. Jumlah leukosit dalam batas
dan malnutrisi).
normal
3. Pantau hasil laboratorium (DPL,

3. Status imun, gastrointestinal, hitung granulosit absolut, hasil-

genitourinaria dalam batas hasil yg berbeda, protein

normal serum, dan albumin).


4. Ajarkan keluarga BBL teknik
  mencuci tangan yg benar.
5. Ajarkan kepada keluarga BBL
tanda/gejala infeksi dan kapan
harus melaporkannya ke pusat
kesehatan.
6. Berikan terapi antibiotic bila
diperlukan.
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Setelah intervensi keperawatan, selanjutnya rencana


tindakan tersebut di terapkan dalam situasi yang nyata
untuk mencapai tujuan yang di tetapkan Implementasi
keperawatan disesuaikan dengan intervensi keperawatan,
mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi. Di sertai
dengan waktu pelaksanaan intervensi.
E. EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi keperawatan adalah kegiatan akhir dari


proses keperawatan, dimana perawat menilai
hasil yang diharapkanrhadap perubahan diri dan
menilai sejauh mana masalah keperawan dapat
diatasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai