Abstrak
Struktur liposom menyerupai membran sel alami dan telah lama diselidiki
sebagai pembawa obat sebab kapasitas menjebak obat,
biokompatibilitas, dan keamanan yang sangat baik
Meskipun terdapat keberhasilan liposom dalam menghantarkan obat
parenteral, pengiriman liposom oral terbatas akibat adanya berbagai
hambatan seperti ketidakstabilan dalam saluran pencernaan, kesulitan
dalam melintasi biomembran, dan masalah produksi massal.
Dengan mengatur komposisi lipid bilayer dan menambahkan polimer
atau ligan, stabilitas serta permeabilitas liposom untuk pemberian obat
oral dapat ditingkatkan.
Ulasan ini memberikan gambaran mengenai tantangan dan
pendekatan saat ini dari penghantaran obat oral oleh liposom.
1. Pengantar
Sejak ditemukannya liposom oleh Bangham dan Horne pada tahun
19641, potensi liposom sebagai sistem penghantaran obat telah diselidiki
secara luas melalui berbagai rute administrasi obat seperti rute
parenteral, oral, paru, nasal, okular dan transdermal2-4.
Pada tahun 1974, AmBisomes, merupakan produk liposom amfoterisin B
injeksi pertama yang dilisensikan3,4.
Walaupun demikian, liposom parenteral ini memiliki satu kelemahan
yaitu obat selalu dieliminasi dari sirkulasi sistemik dengan sangat cepat
dan berakhir pada organ/jaringan sistem retikulo-endotelial (RES)
misalnya hati, limpa, dan paru-paru.
Eliminasi terjadi melalui proses opsonisasi oleh plasma (opsonin) untuk
kemudian dikeluarkan dari sirkulasi sistemik.
Dengan melakukan pegilasi yaitu proses pelapisan dengan polietilen
glikol (PEG) rantai panjang, liposom dapat dikamuflase dengan lapisan
hidrofilik untuk menghindari pembersihan oleh sistem RES sehingga
dapat bersirkulasi lama di dalam tubuh9-16.
Keberhasilan pemasaran Doxil, yaitu doxorubicin berupa liposom pegilasi,
memainkan peranan penting dalam pengembangan liposom parenteral
17.