Anda di halaman 1dari 3

A.

Pengertian Manajemen Operasional

Manajemen operasi menunjukkan peranan manajemen dalam tindakan (management in


action), yaitu aplikasi dari konsep dan prinsip manajemen dalam praktek. Manajemen operasi
adalah aplikasi dari konsep dasar dan prinsip-prinsip manajemen yang diterapkan pada
segmentasi organisasi yang memproduksi barang dan jasa (Rue dan Byars:1992).

Operasi itu merupakan suatu proses kegiatan pengubahan bahan-bahan dasar menjadi
hasil jadi (operation is the process of transforming input into output). Seluruh proses
pengelolaan kegiatan tersebut disebut manajemen operasi, sehingga manajemen operasi dapat
dikatakan sebagai proses memanajemeni produksi dalam organisasi. Operational
management is the activities necessary to produce and deliver a product or service (H.
Weirich dan Koontz:1994).

Manajemen operasional adalah kegiatan yang dilakukan untuk memproduksi dan


menyerahkan suatu produk atau jasa. Manajemen operasi adalah pengembangan,
penggunaan, dan penginteraksian dari sumber daya (orang, fasilitas, informasi, bahan-bahan,
uang dan ide) untuk menyediakan barang dan jasa atau menghasilkan ide untuk itu
perusahaan didirikan (E. F. Huse:1994).

Manajemen operasi adalah proses dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan


operasi untuk mencapai tujuan dengan efektif dan efisien (Aldag Stearn:1987).

Hakikat inti dari manajemen operasi adalah suatu proses memanajemen kegiatan
produksi dalam organisasi yang menghasilkan barang, jasa atau bahkan ide. Tugas utama dari
manajer operasi adalah untuk mengembangkan bidang operasi yang selaras dengan
kebutuhan pasar.

B. Peran Manajemen Operasi

Manajemen operasi  yaitu mengacu pada proses transformasi yang mengubah sumber
daya menjadi barang dan jasa. Karena setiap unit dalam organisasi memproduksi sesuatu,
manajer harus memahami konsep manajemen operasi agar dapat mencapai tujuan dengan
efesien dan efektif. Manajemen operasi penting bagi oganisasi dan manajer karena tiga alasan
: meliputi jasa dan manufaktur, penting dalam mengatur produktivitas secara efektif dan
efesien, dan berperan strategis dalam kesuksesan bersaing organisasi. Alasannya yaitu:
1. Jasa dan manufaktur

Organisasi manufaktur memproduksi benda berwujud. Proses manajemen operasi


pekerjaan mudah terliha pada jenis organisasi ini karena bahan baku diubah menjadi benda
berwujud yang mudah dikenali. Tetapi Proses transformasi tersebut tidak terlihat nyata pada
organisasi jasa Karena organisasi itu memproduksi benda tidak berwujud dalam bentuk jasa.

Misalnya, rumah sakit menyediakan pelayanan perawatan medis dan kesehatan untuk
membantu seseirang menjaga kesehatannya, maskapai penerbangan memberikan jasa
transportasi untuk memindahkan manusia dari satu lokasi dengan lokasi lainnya, kapal pesiar
memberikan jasa liburan dan hiburan, angkatan bersenjata memberikan kemampuan
pertahanan, dan banyak lagi organisasi jasa lainnya.

2. Mengelola produktivitas

Peningkatan produktivitas menjadi tujuan utama disetiap organisasi. Bagi Negara,


produktivitas tinggi menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Karyawan
menerima bayaran yang lebih tinggi, dan laba perusahaan meningkat tanpa menyebabkan
iflasi. Bagi masing-masing organisasi penigkatan produktivitas menghasilkan struktur biaya
yang lebih kompetitif dan penawaran harga yang lebih bersaing.

Organisasi yang mengharapkan kesuksesan secara global mencari ara untuk


meningkatkan produktivitas. Misalnya, mcdonald corporation secara drstis mengurangi waktu
menggoreng kentangnya menjadi 65 detik dari sebelumnya 210 detik sehingga menghemat
waktu dan sumber daya lainnya. Produktivitas adalah gabungan variable antara manusia dan
operasi. Untuk meningkatkan produktivitas, manajer harus berfokus pada keduanya.

3. Peran strategi manajemen operasi

Organisasi yang sukses mengakui pentingnya peran manajemen operasi sebagai bagian dari
keseluruhan strategi organisasi dalam menciptakan dan mempertahankan kepemimpinan
global. Peran strategis manajemen operasi dalam kesuksesan kinerja peruahaan dapat dilihat
dengan jelas Karen alebih banyak organisasi yang mengelola operasi mereka dari perspektif
rantai nilai.
C. Peran Teknologi dalam Manajemen Operasi

Seperti yang kita diskusikan sebelumnya terkait manajemen rantai nilai, pesaingan
pasar saat ini sangat memberikan tekanan pada organisasi untuk mengirimkan tepat pada
waktunya barang dan jassa yang bernilai bagi pelanggan. Perusahaan yang cerdas mencari
cara menggunakan teknologi untuk meningkatkan manajemen operasi. Kebanyakan
perusahaan cepat saji saling berkompetisi untuk melihat siapa yang dapat menyajikan
pelayanan yang lebih cepat dan lebih baik kepada pelanggan driver-through. Karena
penjualan drive-through menunjukkan porsi yang besar penyampaian yang lebih cepat dan
lebih baik menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan.

Meskipun aktivitas produksi organisai diarahkan dengan pemahaman bahwa pelanggan


adalah raja, manajer tetap harus lebih responsive. Misalnya, manajer operasi membutuhkan
system yang dapat mengungkap kapasitas tersedia, status pesana, dan kualitas produk ketika
produk dalam proses pembuatan, tidak hanya ketika produk telah jadi. Agar terhubung lebih
erat dengan pelanggan produksi harus disinkronisasikan keseluruh lingkup perusahaan.1

1 Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah. (Jakarta : Bumi Aksara) hal 20.

Anda mungkin juga menyukai