Anda di halaman 1dari 56

HIPERTENSI

|- -;._.,._--..;.
2':

.+ =.»:a;:*-- -.
5; ";_e_.15u1cn Klinis.-_ '1'
HF"; f'__‘_'nsi225? i '* J"
‘ H ~ ' ;"-. .
Hffi$ i__Pfimerflfil "
Pefijiflldf
Gnngul Ivfilahun 229-E
I 1
"'-.r Krisns ' pée'_'_r1si230U
J‘ 1 | -

H:m¢t'§hn'I23fl2 _
=~§**~=
Pr¢:-!'-:.§:'|*';_'g_;"g<;1;;23lIhE~
.4. '

'
.
.

E
=4: f-|

_;. I

4
*1
M».
ax.\-
_nI‘
s-H.
r

' ._""':‘5-

1 >

1 .
.!!
1'
If“

. .--. -
" -:.-.".'-151.‘ . _:l_::-‘:'.-;..._ ,
'11.
- ,. '.1 §"'":.
5..-.,_

"\-Q,‘ '="’=i?;.
if j. , _ ,.3,. -- .1 F_., _.-"
- |
. -1-'~,,..-r .
» R‘ --* ~ ' " Ir |I. - |
1'
||
||
4 .- ..

llMlI l'ENY|ll(l'I' Illlllllfl Ed-=1 vi 2014


294-
PENDEKATAN KLINIS HIPERTENSI
Mohammad Y0-gianturo

PEN DAHULUAN - Diabetes meiitus


Kolesterul tuta|;'LDL yang meningkat atau
Hipertensi merupakan manifestasi gangguan kulesteroi HDL yang rendah
keseimbangan hemndinamik sistem karditwaskuiar, yang Laju filtrasi giomeruius {LFG} < ED rnl.,irnenit
mana patofisiologinya adalah muiti faktor, sehingga Riwayat keluarga dengan kematian karcliovas kular
tidak bisa diterangkan dengan hanya satu mekanisme prematuriusia laki-iaki kurang dari 55 tahun,
tunggal. Menurut Kapfan hipertensi banyak menyangkut perempuan kurang dari 55 tahun}
faktur genetik, lingkungan clan pusat-pusat regulasi Mikroalburninuria
hemodinamik. Kaiau disederhana kan sehemlnya hipertensi Obesitas {indeks massa tubuh 2 3U kgiml}
atiaiah Enteraksi cardiac output {CD} dan totai peripnemi Ina I-zfifitas fisik
resistance {TPR1.‘ Merck:-k terutama sigaret
Masalahnya ialah berapa mmHg tel‘-canan darah itu - Kerusakan organ sasaran [target nrgnn dnmnge,='TCJD}
dapat disebut normal, sehingga bila tekanan darah cli Jantung: pembesaran ventrikei kiri. angina;
atas harga kesepakatan nnnnal tersebut, make ia akan prior rnyucnrdiai infarction, prior cnrnnary
dikatakan sebagai hipertensi {tekanan darah tingglj.‘ revascuiarization, gagal jantu ng
Ada Iebih dari sepuluh guideiine yang telah Otak: strnk atau transient ischemic attack i‘|'|A],
disosialisasikan di seluruh dunia, tiap negara mempunyai demensia
guideline atau konsensus sendiri-sendiri sesuai dengan P\en}-‘skit ginjat I-zronik
bukti kiinis yang mere-ka yakin], atau herdasarf-can suatu Penyakit arteri perifer
kesirnpulan studi meta analisa. Maka pendekatan kfinis Retinnpati
hipertensi henclaknya mengacu kepada guideiine yang Sada ng kan yang termasuk high,-M.=ry high risk subject:
ada. yang bukti epidemfolu-gis klinisnya kuat. ad aiah -sebagai t~erikut:‘
Sebagaimana diltetahui hlpertensi adaiah penyebab - Telcanan darah sistolik 180 mmHg daniatau diastulik
kematian nnmor satu di dunia, disusui merokok lalu 110 r'nmHg
dislipidemia. Hipeflens] juga merupakan faktor risiku - Tekanan darah sinoiik > 160 mmHg dengan diastotik
independen, sebab terlibat daram proses terjadinya < ‘ifl mm!-lg USHJ
mnrtalitas dan mnrbiditas dari kejadian penyakit - Diabetes rnelitus
kardicwaskular {F‘K‘I.-‘J. Jadi hipertensi bukanlah suatu - Sindrnm rnetabolik
penanda risii-:0 {risk marker} tapi memang betul-betul - 3 faktor risiko kardiuvaskular
suatu faktnr risiko yang indepe-nr:len.= - Satu atau iebih kerusak:-an organ heriicut:
Selain itu juga diketahui ada banyak faktor risiko Hipertrnfi ventrikel kir] {LVH strain}
Iain yang berperan untuic kagjadian knmpfikasi penyakit Pemeriksaan ultrasunografi terlaukti aclanya
katdiovasltular, ialah r" p-enebalan dinding arteri kamtis atau plak
- Faktor risikfl mayor Peningkatan penebaian arteri
- Hipertensi Peninglcatan serum kreafinin
- Usia {iaki-laki lehih dari 55 tahun, perempuan Penurunan klirens kreatinin atau 11.-GFR
lebih dari 55 tahun] Mikrualbuminu ria atau pruteinurfa

-— 2259 --
2260 __ _____ _ _____ HIPERTENSI

- Klinis terbuirti mernang aria penyalrit kardioi.-aslrular telranan darah yang normal adalah selaagai berikut [tabel
atau ginjal 1] :21:
Bila taktor risiko terse-but tidal: Iziiinteruensi {yaitu Bebe-ra pa pasien ha nya mening i-rat teiranan sistoliknya
falttor risiiro yang bisa clicegah clan diobati lrarena masih saja disebut isoiotea systoiic hypertension USH}, atau
mungkin reyersibel}, maka hipertensi akan berlanjut yang meningkat hanya telranan diastoiiknya saja tlisebut
menuju penyulit bempa kenasakan-kerusakan di organ noiateo‘ diastoiic hypertension {IDH}. Aria juga yang
sasaran yang terkait yang clisebut target orgon aomoge diselout white coat hypertension yaitu teka nan darah yang
{TDD}. Pendelratan irlinis pengolaatan hipertensi harus meningl-:at waktu diperiksa di ternpat pralrtek, seriangl/can
meiiputi pengendalian tekanan clarah sampai lrepada tekanan darah yang diukur sendiri [home biood pressure
normotensi, mengendalikan faktor-faiflor risiku sorta measurementfl-i BPM} ternyata seialu terulrur normal,
rrlengobati semua TDD yang telah terkena.‘-*3-‘-5° White coat hyqaertensian dia nggap titlak amanfi Hipertensi
Sernua upaya tersebot tentu saja harus mengikuti persisten {sustained hypertension} adalah istilah telranan
atau rnengacu lrepada guiaeiine-guideline yang teiah ada darah yang meningkat [hip-Efiensijl, baik diukur di klinik
yang teial-i clisepa kati. maupun di iuar lriiniir. termasulr di rumah. clan juga
selama rnenjalanl-ran aktiyitas harian yang biasa dilairukan.
Walaupun sarna-sarna meningkat. sering kaii tekanan
DEFINISI darah di klinik I-ebih tinggi dari pada di luar kIinik.5
Adapun yang dirnalrsud hipertensi resisten ialah
Samoa deiinisi hipertensi adalah angka kesepairatan tekanan tlarah yang tidak mencapai target normal
berciasarkan bulrti lriinis {evidence taoseajl atau berdasarlran meskipun sudah mendapat tiga keias obat anti hipettensi
konsensus atau laeroasar epide miologi studi meta anaiisis. yang berheda clan sudah clengan dosis optimal {salon
Sebala loila telranan clarah iebih tinggi clari anglra normal satunya hams cliuretiki.’
yang disepakati, maka risil-co morlaitlitas clan mortalitas
kejaclian karoiouasiruiar akan meningkat. ‘rang paling
panting ialah tekanan darah harus persistens oi atas atau EPIDEMIDLDGI
sama dengan 'l4G,i5‘iJ rnmHg.“
Persistensi pening!-ratan di atas 14IDy’EiD mmHg ini Hipertensi ditemukan pada semua populasi dengan angka
harus terbukti, sebah bisa saja peninglratan tekanan kejaoian yang berhada-beda, sebalo ao'a faktor-faktor
darah tersebut l:-ersiiat transient atau hanya merupalran genetik, ras. regional. sosiobudaya yangjuga rnenyangkut
peningkatan diurnal dari tekar-an darah yang normal gaya hidop yang juga berbeda. i-lipertensi airan malrin
sesuai siklus sirlraraian {oagi sarnpai slang tekanan darah rneningkat bersama den-gan bartambiahnya umur.'
meningkat, malam hari tekanan darah menurun, tetapi Hasil analisa The Third Nationoi Heoitn and Nutrition
rnasih dalam betas uariasi normali.‘ Examination Survey {NHANES Ill] biood pressure data,
Menurut berbagai guiaeiine, malra definisi-definisi hip-ertensi dapat dibagi menjadi dua kategori :“

Tabel ‘I. Definisidan I-filasifiltasi Hip-er1e-tlsi Menurut WHO-IS!-I, ESH-ESE, INC T


Tokanan Darah Sistolilr Telranan Darah Diastolik
Klasifikasi tekanan darah
WHO-ISH ESH-ESC INC-T WHO-ISH E51-I-ESE JNC-T
Optimal <12D <‘|2IEl' -=ao an
Normal <'|3=D 120-129 < ‘I213 <55 EU--H14 <30
Tinggi - normall 13!}-139 1311-1 39 S5-B9 B5-B9
Hipertensi kielas ‘I iringanjl 140-159 140-159 90-'39 9035
Cabang: perbatasan 140-149 90-94
Hip-ertensi ireias 2 fsetiang} 11E-{II-W9 TE-Cl—1?9 1UD-'|{lE|' 1[i[II-IDS
Hipertensi lrelas 3 {beret} a 130 2 135 2 116 E 11D
Hipertensi sistolilr terisolasi 2- ‘I40 3 13,1] st 90 < 90
Caha ng: perbartasan 140-H-9 -s 90
Pro-hipertensi T213-139 BU-B9
Ta ha p '1 11-@159 90-99
Tahao 2 215-D 2 100
WHO-ISH : World Heaitfi Organization-interrratianai Society of Hypertension; ESH-EEC I European Society of Hyplefiension-Eirroflean
So-riety of Cardioiagyc INC T r The Serrano‘: Report of the Joint fiiationai Committee on Prevention, Detection, Evoiuotion, and Treatment
of High Blood Prfisure
FEHDEIKATAH KLINIS HIPERTENSI
2261

26% pada populasi maria {umur 5 50 tahuni, ten.rta ma PATD GEN ESIS
pada lalri-ialri {E39-6] yang biasanya tiiclapatloan lebih
laanyak IDH dibanding ISH. Henyebab-penyeoab hipertensi ten-iyata sangat banyair.
T413 paola populasi tua {umur :=- 50 tahun}, utamanya Tidak laisa diteranglran hanya clengan satu faktor
pada wanita {S0051 yang biasanya dieiapatkan lel:|il'| hanyak penyebab. Memang betui pada airhirnya lresernuanya itu
ESH dihaneiing IDH. alran menyangl-rut lrentiali natrium {Na} di ginjal sehingga
Hipertensi mengambii porsi sekitar 50% dari seluruh tekanan darah meninglrat.‘
kernatian rzlunia. Patla anal:-anair yang tumlauh kembang Ada ernpat falttor yang mendominasi terjadinya
hipertensi meninglrar mengikuti oengan pertumnuhan hipertensi :'
|::iadan,1' 1. Peran volume intrayaskuiar
Dengan bertambahnya umur, angka lrejaclian Z Peran kentiali saraf autonom
hipertensi juga makin meningkat. sehingga di atas Peran renin angiotensin aldosteron [RAA]
umur E-0 tahun prevalensinya rnenca pai 55,406. Olaesita 5. PP“ Peran dinding yaskular pembuluh darah I
sinelroma metabolik, kenaikan berat badan adaiah falrtor ;i
risiko independen untuk irejadian hipertensi. Faktor Peron Volume lntravasltular
asupan P-iaCI pada dietjuga sangat erat hubungannya Menurut Kapion tekanan darah tinggi adalah hasil intera lcsi
dengan irejarlian hipertensi. Mengkonsumsi alkohol, antara cardiac output {CD1 atau rzurah jantung {CJJ dan
roirolr, stres kehidupan sehari-hari, kurang olah ragajuga TPR itotai peripneroi resistance, tahanan total periferji
berperan dalam lrontrilausi lrejadian hipertensi.‘ yang masing-masing dipengaruhi oieh beberapa fa!-rtor
Bile anamnesa keiuarga aria yang didapatiran {Gama-ar1 dan 2).‘
hipertensi, maka sebelum umur 55 tahon risiko menjadi ‘Volume intrayaskuiar rnerupalran determinan utama
hipertensi diperkirairan sekitar empat irali diloandingiran untuk kestabilan teiranan darah dari waktu Ire wa!-rtu.
dengan anamnesa keluarga yang tidak didapatkan Tergantung ireadaan TPR apakah dalam posisi yasodilatasi
hipertensi. Seteiah umur 55 tanun, sernua orang akan atau yasokontriksi. Biia asupan l‘-iafil rneningkat, malra
menjadi hipertensi |[B0%].3 ginjal akan merespons agar ekskresi gararn keluar
Menurut NHANES 1999-2000, preyaiensi telranan bersarna urine ini juga akan meninglrat. Tetapi laila upaya
darah tinggi pada populasi dewasa yang berumur di mengeksresi Neill ini melebihi arnbang kemarnpuan ginjal,
atas 20 tahun di Ameriira Serikat, adalah sebagai tieriirut; rnaka ginjal alran meretensi H20 sehingga volume intra
normal 35%, pre hipertensi 31%, hipertensi 31%.“ 1.-askular meningkat.‘

Curah jantung Resistensi perifer

Hiperbensi = is-I = 1‘ TPR


t P1-Eload
__l__- A
1 Kontraktilitas “L15-,‘5,Dkon;;;E]
; r De-nyut Jantung "
i
1* yalomé Cairan ' 0
I

= Sistem saraf 5i51i£'l'T'l F905"


l I -_ - '
simpa 1;‘IS an 9 iotensin
Retensl *___
Natnurn a|dO5tEmn

.-5.51.114 . Fairtor l
Natriurn Genetilg
loerlehih ' '“'

Gambar 1. Patogenesis hipertensi menurut lfiapian‘


2262 _ HIPERTENSI

-1- I- — -_,

4* " -I -hr "" K


" \
I \ I
| ,’ I LFaktor
.___ Humoral
._ __ \\
\
. l 1L

' ‘Joluinedarah anaietenaafi H yasadilaré-r _li


Na+,Ardosterone I __ §?l“*k°1am""E___ Pffifilflfllflfldiflfi ’ 1
Kiniflfi

E = Q l_—i?:1li"torL;_aI_
—|_—-F
I ' Faktor Miro?! rd‘ 1 . i?'fi~_H3"P°’"“ I
' Denyut 5-1 ll
*l'=.!"‘"'l"i"*=“ l Faln:or_Saraf I 2 fl
xx tx Adrenergik - Kan5trt1'si .r I
‘L B iiidrenergik - Diiatasi I1
'\
I
‘* I
“- §*- §
-'
"'*--‘-1-""

Gambar 2. Falctor-falrtor pengendalian tekaanan riarah‘

Pada gilirannya CO atau C1 juga alran rneninglrat. lratelrolamin, nor epinefrin {NE} clan sebagainya. 5‘-"3
Airiioatnya terjadi elrspansi volume intra yaskular, Selanjutnya neurotransmiter ini akan meninglratakan
sehingga tekanan darah alran meninglrat. Seiring dengan denyut jantung {Heart Rate] iaiu oliikuti irenailran C0
perjalanan walrtu TF'R_juga akan meninglrat, ialu secara atau E1, seningga tekanan darah akan rneningkat clan
berangsur CO atau CJ akan turun menjaoi normal lagi aknirnya akan mengalami agregrasi platelet. Peningkatan
airibat autoregulasi. B-iia TPR vasodilatasi telcanan darah nerotransmiter NE ini mempunyai eiek negatif terhadap
alran menuru n. se baiiknya oila TPF{yaaokonstriksite1:anan jantung, sel:ial:i di jantung acla reseptor a1, B1, B2, yang
clarah alran meninglratl alcan memicu terjaciinya kerusakan miol-rard, hipertrofi
clan aritrnia dangan akilaat progresiyitas dari hipertensi
Peran Kendali Saraf Autonom aterosklerosis. 9-‘°
Persarafan autonom aria dua macam, yang pertama Karena pacia dincling pembuloh darah juga ada
ialah sistem saraf simpatis, yang mana saraf ini yang reseptor ori, rnaka hila NE meningloat hal tersebut akan
akan menstimulasi saraf yiseral [termasuk ginjai} melalui mernicu yasolronstriksi [melalui reseptor <11} sehingga
neurotransmiter : lratekoiamin, epinefrin, maupun hpertensi aterosklerosisjuga malcin progresif. ’-“‘
do|:|amin.*“‘ Pada ginjal NEjuga berefel: negatif, sebab cli ginjal ada
Sedang sa:-at parasimpatis adalah yang mengharnbat reseptor B1 clan o1 yang akan memicu terjadinya retensi
stimulasi sarat simpatis. Regulasi simpatis clan parasimpatis natriu m, mengalrfiyasi sistem RAA ,memicu yasokonstrilsi
herlangsung independen tidal: dipengaruhi oleh lresada ran pemhuluh darah clengan alcibat hipertensi aterosklerosis
ota lc, akan teta pi terjadi secara autorn atis mengiiruti siklus juga rnakin progresit.‘-1°
sirkardia n. 51° Gambar 3 dan 4 dapat rzlipaltai untulc mendalami
Ada beberapa reseptor adrenergik yang berada di pemahaman peran airtivitas NE saraf simpatis iehih lanjut_‘-‘-““
jantung. ginjai, otak, serta dinding yaskular pemlauiuh Selanjutnya bila NE kadarnya tidal: pemah FtCIf‘.l'l'lEIl
darah ialah reseptor a1. o:2, E1 clan E‘-2. Belakangan maira sinoroma hipertensi ateroskierosis juga alcan
rzliternulran reseptor B3 oi aorta yang ternyata kalau herlanjut malcin progresif menuju kerusalrzan organ target,’
diharnbat dengan beta ialolcer E11 selektif yang haru target organ damage {TDD}."""
inebiyolol} malca alcan rnernicu terjadinya vasodilatasi
melalui peninglratan nitrit oksida [NCJ]|." Peran Sistem Renin Angiotensin Aldosteron
Karena pengaruh-pengaruh lingkungan rnisalnya {RAH}
genetik, stres kejiwaan, roirok, clan sebagainya, akan Bila telranan darah rnenurun maka hal ini aloan memieu
ter_ia|:!i alrtiyasi sistem saraf simpatis berupa kenail-:an refieks baroreseptor. Berilrutnya seeara fisiologis sister-n

Tl
I.|
_P£|'~|nE|<A‘r.I-.N ltuntls HIPERTENSI 225,3

’ Falrtor Genetik Gay; hitlup one l l


Stres kejiwaan lrronis Stree fisilt aknrt
I
?__ _/wk

.,._‘_-, Jfllrliiiasi 5-;


I ‘friflein Silmpatigfa
‘ ~ i—\
I '2' ' "I":-x

i ’
Li nxfiliiflf Iratekolamin fl '
llJ_\
» fin,“are e..;.Irr. ma. regasi
I 5J1"-are ll*~1*""H '1*="=* _ ll'**i*s
Gan:-hora. Falrtor-faktor penyebalzi alrtivasi sismern saiaf simpatis

-eq. __
-|1 |
. . I.
4-__
—'-7

<—'-"" ‘:-
T Radar NE ‘--
‘1
I /‘ Fl‘ I \
Efelr Negatif Kardialr Efelr Negatlf Vaskular Efek Negaiil‘ Ginjal

/ I \- . I L\
man
i\il/
in an
Keruaairan Miokara + M” I
Hipertrofi ‘I-"aaokonah'il-rsi Retenai Natriurrr
FkFl1:|'|'|ia /
x

g Hip-ertensifliterosirlerosis malrin Progresif i

Gambar 4. Patoflsiologi NE memicu progresiyitas hipenzensi ateroslrlerosis

FLAA alran dip-icu mengikuti Ioaskade seperti yang tampalr. {angiotensin converting enzyme}. Althirnya angiotensin II ini
pacla gambar di bar-rah ini. yang rnana pfldi althirnya renirli akan bekerja pacla reseptor-reseptor yang terirait dengan
alran disekresi. laiu angiotensin I [A I}, angiotensin II {A ll}. tugas prose: fisiologinya ialah di reseptor AT1, ATE. AT3.
clan setenisnya sampai tekanan darah rneningl-:at lrembali. AT4. Gambar 5 clan T berikut alran lelaih memperjelas
Begituiah secara fisiologis autoregulasi teltanan clarah ireterangan ini.‘
terjacli melalui alrtifasi ciari sistem Fti'-A {Gambar 5].‘ Faktor risilco yang tidak dikelola alcan me-micu
Adapun prose: pembentukan renin dimulai dari sistem RAA Telranan tlarah rnakin rneninglrat, hipertensi
pembentul-ran angiotensinogen yang dibuat di hati. ateroslrlerosis makin progresif. Ternyata yang berperan
Selanjutnya angiotensinogen akan dirubah menjadi utalna untult memicu progresifitas ialah angiotensin II,
angiotensin I oieh renin yang clihasilkan oieh makula laulcti uji klinisnya sangat lcuat. Setiap interyensi Irlinik
ciensa apparat juirta glornerulus gin_jaI. Lalu angiotensin paola ta hag-ta nap aterosiclerosis lcardioyaskular kontinum
I alran diruloah menjadi angiotensin II oleh enzim ACE ini terlaultti selalu Iaisa menghamlaat progresifitas dan
12954

.iJil¢‘ti\1'B5i refleks Telranan darahf J-Telranan


_
l barorseptor volume in1Ianraslrular arteri renalis

T Alttiyas-i saraf Baroreaeptor


sirnpatis renal

Stimulasi heral-
| adrenergik _ i
- * in *I
1‘Selcre'sI renrn

i. rm '

TAU

‘kiasolronstrilrsi l I Taldieaeren l
sigtemilr retensina.-"H2O7 I
- L i _
Telcanan clarah I
' volume intravaskuiar

Ga|11bar5.lI.uto|'eguiaIsitelra|'ian clarah terirait dengan F‘.-»'-Ur.

.I
. .

e
Angiotensrnogen Rgnin 1 F} ._|
I5"
[I
dihuat di hafi tlisekresiginjal 4.
'- I

I" ? 5

l il.ng_ioten5ino-gen fl__.I1._r|giotensin Id» Angiertensin I1 I iflildoslrerone


I W ’ is —'- —— W _

I | ___l7 j__ _ _ _ _

. Stirnulasi ninniasi Vasoirnnstrilrsi I-'?Y**?"5E'T --


ii I faktor simpatis oton: poioa '=i£ll5l“?§' -5? ‘
' P'!"*"""1|='"l'l-"1 vesicular -'. fr

Gambar 5. Proaes angiotensiriogen berubaii mflnjadi angigtgngin ||_.[5i51_Em Ran] i

-2

4,_-_
F
FENDEKATAH KLINIS HIFEl7t'l'EN5l
2255

I Angiotensinogen l

lil
€ E :1 '_.

I Angiotensin I N_a¥ K4

. \. .1’ -
_I-J’ Adrenal W Aldosteron I
".I'asltuIar 1 Lain AIIIH
Angiorensin [I Miokard
Ginjal
S5 P

Gambar 1‘. Peran angiotensin II pacia reseptor AT1 di organ-organ yang terkait, yang
alran Iaergilir rusair seperti efelr domino

Rangkaian kejadian kardioyaskuiart ,


Peran faktor risiko dan angiotensin II

Remoo'eiiI'ng
pJ' “tr Diiatasi -I-entrilrei.-"
Irdark mioltard disiongsi Fro-gnitif
dan stroke "1
I 2" Gagaljarrtun kongestifr
Meroaklerosis, rrrnlre r-egI<under
an hiptmufi I:i.1i|ucI- __',_r-1aI=-.-I- d ‘I
veritrilrulrar Iriri 2' “"41"”: F'1"'“" Ponyakitjanhspg

r
Falrtor risiho;
I /"I
D|1||;n§|||
en-:I:|lI:l K T I
M _..
I-n:ln:.'
-
stadium atrhi -.
,.
irerusairan ota_I R-
dam dfl-|-lens I

' I-fip-erteno} diabtttti I "K. /7 \I I‘


I ob-esitas, rnerokolt, usia A I| . "=I"_*;="I* Kematian irardioi
g""'1,,§§f '"“ Serebroyaskular
lntervensi pada pain apapun sepanjang rantai Irejadian clap-at rnengubah
perkernba ngan penyakit Ieardioyaskular clan menyedialran ka rdioproteksi I
Efek tambahan ialrtor resiko telah dipe-rlihatiran pada risiino kejadion lr.artiio1rasiruIar
he-1 'I|'J.-I 1| Dlnllmn 2515i-:11n2e\'fl-aeutlq Pg-.|rn Id-ltlldinlnflhi Iii flnua-Ia E
AI-nlIhl'.|Ji‘F!1:121 1214-1-2B3.‘n.|u.|1B II. Lind BJNJBIQGT-0&2

Gambar B. Peran angiotensin II dalam progresiyitas hipertensi aterosklerosis. the


disease caraioIrascuiar continuum

menumnltan risil-to lcejadian Ir.ardioyasiruIar.‘~’-“-" akan kita selaut sebagai “the atneroscierotic syndrome” atau
Dengan rnema hami I-zaslrade sistem RAP. ini ma lca titilc "tiie hypertension syndrome". sebab pada hipertensi sering
tang Irap be rbagai olaat anti hipertensi Iaisa deng an mudah disertai gejala-gejala lain berupa resistensi insulin, obesitas.
dipaharni {G atnbar 9'1.“ milcroallau minuria, gangguan koagulasi. ga ngguan toleransi I
TI
glultosa, kenisalcan rnembran transport. disfungsi endotei,
Feran Dinding Vaskular Pembuluh Darah dislipiclemia, pembesaran 'Iren1:ril<E| Iriri. gangguan sim patis
Hipertens-I adalan the disease cardiovoscuior continuum. parasim patis. Aterosklerosis ini ai-ran beijalan progresif clan
penyalrit yang berlanjut terus rnenems sepanjang umur. berakhirdengan Irejadian kardiouaskulacl‘-1*
Paradigma yang Iaaru tentang hipertensi dimulai dengan Bonetti et at berp-en da pat bahwa disfungsi endotel
disfungsi endotel, Ialu berla n_iut menjadi disfungsi vaslcular. men.II:Ial=:an sindrom lclinis yang bisa Ia ngsung berhu bu ngan
'-raskular Iaiologi berobah, Ialu beralrhir cfengan TOD.“ dengan dan da|:Iat rnemprediksi peninglratan risilro
Mungirin hipertensi ini lebih cocok menjadi bagian kejadian Irardioyaslcular. ‘E’
clari salah satu gejala sebuah sindroma penyal-III: yang Progresiyitai sinalrorn aternslclerotilt ini dimulai
2256 HIPERTENSI

Rasaptor [Pro]-renin

Q
&"$_('@
Prorenin Iii Reni
<'1_.gIPnn
T Angiotensinogen
la-I:-ioirer I. II I nee
-' “=-
Inca-II
Ang i “’
nffee IIILII
":iII.IrIIIlg_Ip:j> Ang Ill :>Ar1g nr
I1 ii
n1',n nT,n Ann

Garnbar 9. TitiI: tanglrap berbagai obat anti hipertensi yang belrelja di sistem R.i'I.llI

dengan faktor risiI:o yang tidal: dilreloia, akiloatnya iaiah Ox—LDL, ROS {radical oxygen species}. hornosistein,
hemodinamika tekanan darah malrin berubah, hipertensi CR? serta masih ada Iagi yang lain. "19
makin meningkat serta yaskular biologi Iaerubah. dinding Kesimpulannya faktor risiko yang Iaanyal: ini harus
pembuluh darah malrin menebai dan pasti heralrhir dikelola agaraterosklerosis tidal: progresif, sehingga risiko
dengan Irejadian kardioyaskular. 15 Irejadian Itaralioyaskular bisa dicegahiditurunkan.
Dilrenal ada faktor risiko tradisionai dan non tradisional Faktor risil:o yang paling dominan memegang
yang bila bergabung dengan falrtor-falrtor Iokal atau yang peranan untulr progresiyitas ternyata tetap dipega ng oleh
lain serta falrtorgenetiir maka yaskular biologi alaan berubah angiotensin Ilm‘ Bulcti-buirti klinis sudah mencapai tinglrat
menjadi makin aebal Irarena mengalami Icerusakan berupa eiddence A. bahwa bila peran angiotensin ll dihambat oleh
lesi yasicular dan remodelling, antara Iain altibat: Infiamasi. ACE-innibitortfl-.CE-I} atau angiatensin receptor aioclrer {ARE}.
yasokonstrilrsi, trombosis. ruptur p|8l<i"EfD5i.1'5 risilro kejadian Irardioyaslrular dapat dicegahiditurunlran
Dilcenal pula falctor risiko baru selain angiotensin II, secara meyaI:inlran.‘“='-== WHO 2003 menetaplran bahwa

Faktor risiiro tradlstonal


‘I
_
Falctor risiko . _.-,;;‘r.;;~g
.
Predisposisi
I
non tradisionai =1-III I"; _; gene-til:
- at F'.|"i2.¢. "lg E-u-‘ii.
""£3-T“ "-I-E.-in I ' ~":' 1
- ~*‘=-To 1' .a- ,__I._ I5 £2: Faktor 1:irItal:
I
?-=5.’-'1r~»-\.iI"5'.=§-""-""%-*""'
Faktur Lolcal
_.~=*'*r*rr:-J I
; [ Disfungsi Efldotel: Risilco clari sernua falrtur risiku
I I
l '4 -2 i I ll I I
""""""“"“'
dan 5
@r I, Inflamasi [Vasoltorrsfliksi] { Tmmisar-.is][ R“"‘I‘I‘:I‘:é'°’i—]

Gambar 10. Disfungsi endotel adalah risilco akitgtsemua faktor risiko


G1 LU
FENDEIIATAN KLIHIS HIPERTENSI
226'?

lalrlor risilro yang paling banyal: menyehabkan premature hempa faktor risilto. Tetapi I:IiIa fa lctor-falctor risil-:o ini tidal:
death ialah hipertensi {?,'I juta l:ema1:ianJ.“ diobati rnalca al:an rnemicu gangguan hemoclinamil: dan
I-lipertensi sudah dialtui sebagai penyebab utama gangguan yaslrular biologi seperti yang narnpalr pada
ateroslrlerosis. Sedanglcan ateroslrlerosis sendiri adalah gambar 12.1“
penyebab tiga per empat semua kematian penyalrit Dengan dernildan n'Ial:a konsep pengobatan hipertensi
I:ardioyaskuIar{PI{‘I-'1.’ menjadi seperti berilcut L1“
Secara slrernafis dapat dilihat pada gambar 10, yang 1. Pencegahan primer: mengobati semua fal:tor risilco
mane disfungsi endotel adalah merupalran risil:o alcibat yang reyersilael.
adanya sernua falttor risil:::-.1“ 2. Fencegahan selrunder:
Penanda adanya disfungsi endotel dapat dilihat cli - mengobati lzelainan non hemodinarnil: {beyond
retina mata dan dapatjuga dilihat I:li ginjal {gIoI'nerulusJ. blood pressure lowering} yaitu ltelainan disfung si
yaitu bllamana diternukan milrroaiburninuria pada endotel dan disfungsi yaslrular
pemerilrsaan urin, dengan lreterangan seperti gamiaar - mengobati l:elainan hemodinamii: dengan obat
-I -|_z214Izs.2i2i"
anti hipertensi sesuai guideline dengan mono-
Kesimpulannya hipertensi adalal-I hanya salah satu terapi rnaupun lzombinasi yang disesuaikan
gejala dari sebuah sindrc-ma yang alran Iebih sesuai den gan compelling indications antara Iain sebagai
bila disebut sebagai sindroma hipertensi aterosklerotilr 1:-erilcut:
it:-ulcan merupaltan penyalrit tersencliri], Iremudian alran - penurunan telranan darah sam pal 14019-0 mm
memicu pengerasan pemlauluh darah satnpai terjadi Hg pada semua penderita hiper-Iensi yang
lrerusakan target organ terl:alt. Awalnya memang hanya tidal: berlcomplilrasi
- penurunan tekanan darah sampai 130380 mm
Hg pada penderlta diabetes dan penyal:i1:
H Kerusalran Permeabililsas Binding Endortel lteniesr-an
5‘llr\|lcl1II ginjal kronil: {risil:o tinggi}
-
penurunan tel-ranan darah s-ampai 125-IFS rnm
I I-leis’-:1; * -(iy I Hg pada penderita proteinuria > 1 grnari
3. Penoegahan tersier: mengobati lrerusalran target
organ
. Bil1‘IIIlf.Itill'nK:l.rclIi:nIrnfl.-ulur
Genelilr ernis '2 Patut dicatat bahwa menurut Laragh. melranisme
I
'

"
1--I"a»
¢ |.r;-.-=.v
I
* Dbe-silars
'4. W:
H'

Usia
5'
-r
'
hipertensi aria dua hentuk ialah pada pasien rnuda
hipertensinya l:arena kadar renin yang tinggi {high renin},
: I-lilfililllir ‘ Diabeltesli-leIIiu.Is sedang pada orang tua hipertensinya disebablaan lrarena
I sistemik I-Iiparlipidernia
1" or I-liporurisernia l:adar renin yang rendah {low renin} {Gambar 13 dan
4- J‘ Menopause -|-4],;-1:10
""' Gaya hidurp
Hipelhamoisisteinelnia '-F‘ Malta dari itu pada pasien hipertensi usia muda
Kamsakan Dksding
'I1'aelcuIar{-\1terosl:Ie|'a-sis} {Iyaunger hypertension} obatnya ialah .4-I [ACE-I dan ARE}
dan B {beta blolrer}. Sedang pada pasien tua dengan
Gar-nl:Ia1-11. Bahwa falrtor-falrtor risika telah mI‘:rLE5Bl: endotel. hipertensi {erderly hypertension] olaatnya ialah C {calcium
dapat dilil-Iat adanya milrroaltruminuria dan retinopati
channel blocker} dan D {diuretic}?

Gane1lIalI1ls
I-ipenlnal ETIDLDGI
HeII'fl.alI ‘\\IIII II_r__
Is.-

Iii
Fillllll HII-I\¢flI\I-nk'|'|hu||n Z
WWWWWW Drnh!-I-ubatl . I-Iipertensi diseout primer hila penyeba bnya tidal: dilceta hui
Hlnnnpuumla [_,,[,,,,,,,,]
'
Hlllllthltaafrlla
Mlaiapauu |
{90‘5is}, bila diternukan selaabnya clisebut selcunder {10%].
I
| Hhummmagnruriu
1:,”-q|1|¢gy
|
taiegiunarrg
1-'5l1|h|I\‘Blfi.bI1 A s
Plenyelaabnya antara lain :3‘
flrI|'I|aaflanIt1nc|i'\;
manna
lm-id} l| |I J___l/"-.I - penyakit : penyakit ginjal lrronilc, sindrorna cushing,
t,.IlI'|.ItI'olldlr\oaIn.]
koarlztasi aorta, oastuctiye sleep apnea, penyalcit
2% paratitoid, feokromositoma, aldosteronism primer.
penyalcit renoyaskular, penyakit tiroid
gm IR/Ares Llji I:IIaIsIIRI 4 "’tf,II§'I;"II'I*“"'_I I - obat-obatan :
prednison, fludrolcortison, triarnsinolon
Garnbar1Z Konsep penoegahan primer. selruriderdantersler-pada - amfetaminianorelztilr: phendirnetrozine,
hipertenrsi ateroaltletosis, the disease cardiovascular rrantirruum
phenterrnine, srhutromine
2253 HIPERTENSI

High féflifl ' Perbedaan patofisioiogi


Low ran-in
{Dry vcrsocnnrrictinn ,1 ['L¢-"ei(»f;rsc1ccintricii0nj i

Lqbih linggi
Tnggi
Rqrdih
Arte.-rinles
lesiswisi 1:-mier
Ahdusbcrun
‘||'I3i.l|'l'lB pl-iimi
9
ur-an Wat-nu-§|i
‘I-'|r|gg?
Hen-dah Curah j.'.u'|bung Tinggi
Tnggi Hemnnkfit Hemiah
Thggi Urea REFICIH1 I
Hm» '|'isku§ila:- -darah Rl2l'II|'-iIl'l I
Rcrudah -Pvarfusi jaririp-'1 Frnggl I
‘ah Hipoumi postural rim
HlIlE|1!l'l5|ES!l'l$Ii'| -'1igiHIv1in I-l.|perl.:' nsi uemial [nwMm'1'
Cuntuh kiinis -l|||;|-l>Gi1=l'CH'ID1'il'l'lt:1' .
Hiperuunsi rmtgiru dan r'r.-niwasiouler
|‘II 5"“! ixwwm Ksekugle -|,r35k5_||3,|' H
i+}$vI=fl9=I1i='fl1=1u Ii-1
[+] l(!H.l5'-i1:ang|r|].;| Ii I
[+{-Enscfillnpmi
_ VTEII‘impair > H
i"*"fi " Terapi '1 II
III]! Btfil bicker 1-]
{-1 [CB- HI
[-] DRIFEEH HI
1 :I.'\"'-IlHulu:r Ii‘!

Gamhar 'i3_ Perb-Edaafl mekanism-2 telcanan darah tinggi menurut Laragh antara hipertensi muda
dan hipertensi tua

1 if _ _

I
FHA
___
- Ni‘
Hiperiiensi rnalgina
. " Renovaskular unll-alaral - Rflfldih
' Tlnggi
Hipertansi esensial high remh
Dllflbf-Z Feokromnsitoma Cl"D=~'.'
i Hipanansi es-ansial rne~u'i1.rm-ran-In
i Rennvasinilerbilaietal mi
Sadang l'~In|-ma! -
Hiper-aldustenunisme primer . II

____; 0120.7-R
i_ | I

Fiendah finggi

-01;:-31-1

Fui5.+B TD hlorrnal = [FHA] x [Na-" '? Kiulumej FUc+n

(<55) |r-—

G=aml:ar14. Spelclrrurn 'm1ume pada pi-nderita hiperterui muda dan hipertensi tua

anrivascuiar endarheiin growth factor agents brflmflkriptin, buspirclne, cu'rbamuzEp|'ne,


estrogen: biasanrya knntrasepsi oral ciozapine. ketamin, metuklupramid
caicineurin inhibitors: siklosp-urin. incmiimus - makanan: sodium. etanu-I. iiccrrice
delcon gestan: phenyiprnpnnninmine EL analog - ubatjalanan yang men-g andu ng bahan-bahan sebagai
Eij1'Ti1i'O|DOiESi'S stimuiating age-nfi: erythrnpnietin, berilicutz cocaine, cocaine withdrawal, ephedra. alkaloids
dnriiepciietin ieg, ma-hua ng}, ‘herbal ECSBBS}-"._Di1E'flyfprO,DflflDIflmine
N5A1|2Is. COX-2 inhibitors, venlaiaxine, bupropion, analogs. nicotine witirdmvmi. anabolic steroids, narcotic
PE'liDEIUl.TAN KIJNIS HIPERTENSI
._ _ 3259 J

wio‘:»o‘rowoL methylpheniclate, |:rh-encyciitline, ltetamirt, perlu tliperhatilcan pada saat rnelakulcan pengulturan TD
ergot-containing herboi products adalahfiz
Untuk mengukur TD tercla pat 3_jenis sphygmornano-
melzer. yaitu manometer aneroicl {kurang akurat laila
DIAGNOSIS digunaltan laerulang-ulangj|_ manometer ale-ktronilt
{juga ltu rang alturat} dan manometer metkurifair raltsa
Pada umumnya penclerita hipertensi tirlak mernpunyai {ingot merkuri clapat mencemari ling ltunganj. Gunalcan
lceluhan. Hipertensi atlalah the siient icitlen Penderita rnanset dengan uku ran iniiotoiaie bog; {karet ya ng ado
ham mempunyai keluhan setelah mengalami itu-mplikasi di bagian clalam rnanset] ya ng sesuai, yaitu lebar 1-_ 40%
cli TD D. Secara sistematik an-arnnesa dapat dilaksanakan dari lingkar lengan {Iata-rata pada orang dewasa 12-14
Sebagai berikut 1*? cm} dan panjang 1-, E»lI}—3£lEl£ lingkar lengan, sehingga
cukup panjang untuk melingltupi lengan.
Anamnesis Pasang manset pacla lengan atas clengan pusat
Anarnnesis meliputi 1‘? iniiotooie bog di atas arteri bra lchialis {pa cla sisi tlalam
‘l. lama menderita hip-ertensi dan clerajat tekanan darah lengan atas} dan sisi bawah manset 1 2,5 cm di atas
2. intli ltasi adanya hipertensi sekunder fossa antecu biti.
lteluarga dengan riwayat penyaltit ginjal {ginj-3| Posisi lengan penclenta sedilcit fieksi pacla siltu, le ng an
poiiltistiltll harus tiisangga [dengan bantal, meja atau benda lain
aclanya penyakit ginjal, infeltsi saluran kemih_ yang sta bil}, pastikan ha hwa manset sefing gija mung.
hernaturi, pemakaian obat~oba1: anaigesil: clan Cari arteri brakhialis, biasanya sadikit medial dari
oh-atfhahan lain tendon bisep.
episode berkeringat, sakit kepala, l-zecernasan. Lakultan |:-ernerilcsaan palpasi tekanan clarah sistolil:
palpitasi lfeolcrornositomai IITDS} yaitu it:-ujari ataujari-jari lain cliletaltkan cli atas
episode lernah otot dan tetani {aldosteronisme} arteri brakhialis, manset clipompai clikembangkan
3. faktor falttor risilco sarnpai 1 30 mml-lg dl atas tingltat di rnana pulsasi
riwayat hipertensi atau lcarcliovasltular pada rnulai tidal-: teraba, ltemudian rnanset pelan-pelan
pasien atau lceluarga pasien diltenclurkan dan akan didapatl-:an TDS yaitu saat
riwayat hiperlipidemia pada pasien atau lcelual-ga~ pulsasi rnulai teraba kembali.
nya Selanjutnya statoskop lbagian belt] diletakkan di atas
riwayat diabetes melitus pada pasien atau arteri hrakhiaiis, rnanset clipornpa ltembali sarnpai
keluarganya 2 30 rnrnHg cli atas harga palpasi TDS, kamutlian
kebiasaan merokok manset clikentlurltan pelan-pelan [kecepatan 2-3
pa-la maltan mmHg.i'detik]|, tentukan TDS lfrnulai terdengar suarajl
kegemulcan, intensitas olah raga dan tekanan darah -zliastolik atau TDD {suara mulai
kepribadian rnenghilang}.
4. gejala lcerusalcan organ Pengukuran TD harus dilakul-tan pada lengan [arteri
otal: clan mata : sakit kepala. vertigo, gangguan braklwialisl kanan dan kiri, seticlaknya pernah dilaku kan
penglihatan. transient ischemic attacks, defisit walaupun sekali saja. Non-nal antara kanan dan kiri
sensuris atau rnotoris terdapat perbedaan 5-‘ID mn'1i-lg. Ella ada perbedaan
jantung : palpitasi, nyeri dacla, sesak, bengkalc > 10-‘l5 m=mHg perlu tiicurigai aclanya kornpresi atau
lcaki, tidur dengan laantal tinggi {lebih dari 2 obstruksi arteri pada sisi yang Tllnya lebih re-ni:lah_
bantalj Pada penderita yang rnenclapat obat antihipertensi
ginjal : haus, poliuria, nokturia, hernaturi, dan ada riwayat pingsan atau postural dizzirlfis, atau
hipertensi yang rlisertai ltulit pucat anernis paola penderita elengan dugaan hipovolemik, TD
arteri perifer : ekstremitas dingin, lclautiilcasio diukur paria posisi tiolur. clurlulc, dan berdlri {lcecuali
intermitan ada lcontrainolikasfll. Normal dari posisi horizontal lte
5. pengohatan anti hipertensi sebelurnnya posisi loerdiri alaan menyeh-ab kan TDS sediltit menurun
E. falctor-falttor pribatli, keluarga dan lingkungan atau tidal: berubah clan TDD sodikit meninglcat. Bila
sa-at bercliri TUB turun Bi 20 mm Hg, apalagi disertai
Pemeriksaan Fisis atlanya keiuhan, rnenunjulckan aclanya hipotensi
Pengukuran telcanan clarah {TD} tlilakukan pada pen-derita ortostatilt {postu rail. Tfifijuga lzisa tumn. Penyebabnya
yang dalam keatiaan nyarnan dan relaks, dan tlengan adalah obat, hipovolernia. terlalu lama tirah baring clan
tidak tertutup-ftartekan palcaian. Beberapa hal yang gang-guan sistern saraf autonorn periier.
@2'i"l] T HIPERTENSI

Pemeriksaan Penunjang FENATALAKSAN MAN


Pemeriksaan penunjang pasien hipertensi terdiri dari ztes
clarah rutin. glultosa darah {sebaiknya puasa}, kolesterol WHO memberi rekomendasi cliuretilc dasis ltecil sebagai
total serum, lcolesterol LDL dan HDL serum, trigliserida pilihan pertarna untulc pengobatan hip-ertensi clengan
serum {puasa}, asam urat serum, kreatinin serum, lcaliurn alasan sangat cast efifective. JNC T menawadran guideline
serum, hemoglobin dan hernatoltrit, urinalisis |[uji carllt kepada dolaendolrter sibuk lchususnya di Amerilca dalarn
celup serta sedimen urin}, elektrolcardiagrarn. *1 dua versi; pertarna versi pemahaman cepat lrekornendasi
Beberapa pedoman penanganan hipertensi evidence base}, lceclua naskah lengl-cap yang berisi alasan-
rnenganjurkan tes lain seperti : ekokarcliogram, USG alasan rasional yang ltomprehensiue berdasarkan evidence
lca rotis [dan fe moral}, C-reactive protein, mikraalbuminuria base. INC Tijuga menyederhanalcan klasifikasi hipertensl
atau perbanelingan albumin,-'lcreatinin urin, proteinuria yang lebih simpel. Disitu clicantumltan harga normal
lcuantitatif {jika uji carilr positif}, fundusltopi lpacla normotensi, ptehiperlzensi, stage 1 dan stage 2. Prehipertensi
hipertensi beratjl.“ dldefinisilcan sebagai sistalilt antara 120-139 rnrnl—lg dan
Eyaluasi pasien hipertensi juga diperlultan untuk cliastoliic $0-89 mmHg. Pada golongan prehipertensi ini
rnenentultan adanya penyaltit penyerta sistemilt, yaitu: perlu aligalakkan program pencegahan dengan memperbaiki
aterosklerosis {melalui pemeriksaan profil lemalcjl, gaya hiclup agar tidal: menuju kepada kampliltasi PIW.
diabetes lterutama pemeriksaan gula da ra h], fungsi ginjal Direkzomendasikan pilihan olaal. pertama antlhipertensl
{den-gan pemeriksaan proteinuria, kreatinin serum, serta aclalah golongan thiazid, dapat clikombinasi dengan
mernperkiraican laju filtrasi glamerulusjl“ galongan antihip-ertensi lain, terutama apabila ada situasi
yang disebut clengan high risk condition, atau yang clisertai
Pemeriksaan lterusal-tan Organ Target compelling indications.’ Update JNC 1' alcan dilalcsanalcan
Pada pasien hipertensi, beberapa pemerilcsaan untult tahun ini atau tahun clepan_ Di tahun 2003 European Society
menentulcan adanya lterusaltan organ target dapat of Hypertension |[E5H]| clan European Society of Cardiology
dilaltultan secara rutin, sedang pernerilcsaari lainnya hanya (ESE) mernbeti guideline hipertensi yang berisi rekomendasi
dilaltulcan bila ada kecurigaan yang didu ku ng oleh lteluhan untuk pengobatan dan kriteria-ltriteria diagnostik lthusus
dan gejala pasien. Pemeriksaan untuk mengeualuasi untuk rnasyaraltat Era-pa.” Tahun 200? dilal-zulcan update,
adanya l-cerusakan organ target meliputi :5“ lternudian berdasarltan studi ADHANCE lilctian in Diabetes
1. jantung : pemeriksaan fisilc, foto polo: dacla luntul: and Vascular Disease: Preterax and Diamicron-MR Controlled
meiihat pembesaran jantung, lcondisi arteri intra Evaluation}, LIFE [losartan intervention For Endpoint reduction
toraks dan sirltulasi pulmoner}, elektrolcardiografi in hypertension}. dan DNTARGET (The Di‘-lgolng ielrnisartan
[untuk deteksi iskernia, gangguan konduksi, aritmia, Alone and in combination with Ramipril Glabalfindpaint Trial]
serta hip-ertrofi uentrikel kiri], elcokardiografi clua lahun kemuclian clireapresiasi clan dipublikasikan pada
2. pembuluh darah : pemeriltsaan fisik termasul: per- tab un 2U09.m‘~5‘“
hitu ngan pulse pressure, ultrasonografi {USE} karotis, Semua guideline pada urnumnya sepakat dan sama
fungsi end otel untul: target telcanan darah normal adalah 1213:?-U mmHg.
3. otalc : pemeriksaan neurologis, diagnosis stroke Pengobatan selalu dimulai dc-ngan cara modililcasi gaya
elite-galckan dengan menggunakan cranial computed hidup, ltemudian dilanjutkan dengan farmakoterapi secara
tomography {CT} scan atau magnetic resonance indiyidualistik sesuai dengan icomarbia‘ atau compelling
imaging {MRI} luntulc pasien dengan lceluhan indications yang ada pada penderita. Untuklawandmoderate
gangguan neural. l-cehilangan memori atau gangguan nsir target tekanan clarah -< 1-'ll],.i9lIl mr-nHg. Untuk nigh and
lzagnitif} very high risk {diabetes and renal disease] target telcanan
4. mata zfunclusl-zopi retina darah < ‘l3l1lBll rnmHg, dan tidak lupa mengobati TDD.”
5. fu ngsi ginjal: pemeriksaan iungsi girjal clan penentuan Hipertensi tanpa penyulit bisa diberiltan ma-noterapi.
adanya proteinuria,imikro—makroalburninuria serta JNC ? menganjurkan thiazide sebagai pilihan pertama.
rasio albumin kreatinin urin, perltiraan laju filtrasi Monaterapi bisa mencapai target tel-zanan darah normal
glomerulus, yang untult pasien dalarn lcandisi stabil seldtar¢U%. Dengan lcombinasi clua obat atau Ielaih dapat
clapat diperkiralcan dengan menggunakan modifikasi mencapai target telcanan darah normal lebih dari 30%.
rumufl dari Caclcroft-Gault sesuai ciengan arjuran Ella nip-ertensi disertai penyulit berupa aaanya TOD atau
Notional Kidney Foundation [Nl€F]| yaitu I tergo-long high and very nigh rot group hypertension,
Klirens kre-at.inin* = malta pengobatan disesuailcan dengan tabel compelling
fl x {ELSE untulc perempuan} indications llihat ta be! 21.21“
T2 at lcreatinin senim Beriitut adalah guideline-guideline yang digunakan
{* glam-erulus filtration rate.-"la_ju filtiasi glomerulus [GFR] cli berbagai negara, untul-: clipalcai sebagai lcompilasi dan
dalam ml.-’menit,iT,?3 mil
FEHDEKATAN KLINIS HIPERTENSI
__ 2211
referensi. Sesuai dengan tujuan pencapaian target telcanan AHA 200? untul: high risic hypertension harus lebib agresif
darah, malta masing—masing guideline memberilcan menurunkan teltanan darah [tabel 5}.“
rekor-nendasi ltabel 31.235253’ Tabel 5. Target relcomendasi teltanan darah menumt
Bila hip-ertensi tidal: herkomplilcasi {uncomplicated guideline AHA 20-0? untul: high rrlslr hypertension
hypertension} make rata-rata semua guideline sepaitat Selanjutriya pengobatan hipertensi menurut guideline
targetnya ialah 140,-010 mmHg. Altan tetapi bila hipertensi ESl—l—ESC 200? harus berdasarkan stratifilcasi ialtt-or risiko
disertai diabetes mellitus atau penyalcit ginjal lcronis target {Ta bel E], ke mudian clihitung fa lctor-falctor risilto yang
telcanan darah harus kurang dari 130,030 rr1rnHg. Sedang dimililci. “
obat pilihan pertama menurut berbagai guideline seperti lstilah added risic, ialah urrluk mereka yang diindiltasikan
pada tahel 4rZ.3.3338..l5
dengan high risk atau yang clengan indikasi yang mema ltsa
Kebanyakan dokter cli lndonesia mengiltuti guideline (compelling indications) misalnya pasien norma tensi tetapi
JNC T {Gambar 15].’ suciah menderita ltelainan lcardioyaskular atau penyakit
Sedanglcan target tell:-man darah menurut guideline ginjal ltronilc maka pasien termasul: very high added risk.“

Tahel 2. Rekamenclasi Pengabatan I-Iiperbensi yang Dise-suaikan dengan lndiltasi yang Memalrsa [compelling indication]
Menurut WI-ID-ISH 2003, ESH-ESE 2007,.-‘Z009, INC T 2003:
lndikasi WHO-ISH 2-003 ESH- EEC ZUOTIZUUB INC T 2003
Pasien usia lanjut dengan Diuretik. DPHCCB Diuretilt, CA Diuretik tiazid saja atau dikombinasiltan
hipertensi sistolil: dengan salah satu dari kelas abat
beriltut lACEls, AFtBs, E-Bs. CA5}
Pasca infark rniakardium ACEI. BB B B, AC El, ARE BB, ACEl. Anti-aldoste:-one
Disfungsi '-rentrilcel kiri ACEI ACE] ACEI, BB, diuretil:
gagaljantung kongestif Diuretik. E-B, Diuretilt, BB, .ACEl, ARE, Diuretil: tiazid, BB, ACEI. ARE. Anti-
Spironola lttan Anti -aldo-stera ne alclosterone agents
pasca stroke ACEl+-diuretil-:, diuretil: Clbat antihipertensi Diuretil: tiazid,, AC El
apa pun
Penyakit ginjal ACEI. ARE ACE]. F-RB ACEI. ARE
l-liperlrofi ventrikel i:iri ARE ACEI, CA. ARE ACEI, diuretik. ARE
Penyalcit arteri perifer ‘fidal: tersedia CA llelas abat manapun ciapat dlpaltai
untuk sebagian besar pasien
Ateroslderasis asimptomatiit Tidal: tersedia CA, ACE! Tidal: tersedia
Takiaritmiaffihrila si Tid al: tersediaa BE‘- BB
E5RD,i'arateinuria Tidal: tersedia ACEF. ARE. loop diuretics ‘lidak tersedia
r-rliltroalhurninuria Tidal: tersedia ACEI. ARE Tidal: tersedia
Angina pektoris Tidal: tersedia BB, CA BB. EA
Diabetes Tidal: tersedia AEEI, ARE Eliuretiit thiazlde, BB. AEEI, ARE, CA
DHPCCB = lJihydropyridi.ne calcium channel‘-aloclrers; BB = b-Blockers: ACEI = Angiotensin HT + gagal jatung : ACE/ARB, BB, D, Aldosteron antagonis
Converting enzyme l]"ll‘l'llJllD-1'3? ARB = rlngiaterrsin receptor hlaclters: EA = Calcium antagonists, HT + riw IMA : ACE/ARB, BB, CCB
I-rll = Myocardial infarction HT + Resiko PJK : ACE/ARB, BB, D
HT + DM : ACE/ARB, BB, CCB, D
HT + CKD : ACE/ARB,
HT + stroke : ACE, D
Tahel 3. Target Teltanan Darah yang Har-us Dicap-ai dari Berbagai Guideline
Guidelirses Hipertenai ‘Trial: B-erl-tomliloasi Diabetes Fenyakit Ginjal I-lronik
usr-. |;.lNc lru [2aa3]} < -|4o,r9o rnrnHg <1 1 30330 mm H g -: ‘l 30380 mm Hg
Eropa [EH 200?} <1-40,r"ElU mrnHg -: 130,.lE-0 mrn H g <13a,raa mm Hg
Atau Iebih rendah
Cina ltISH 2005} <1-l0,l90 rnmHg <13lZl,r'BlIl mmHg c 1 30,r'El-D mrnHg
|[TlIl5 1 ‘I50 mmHg untul: usia tua]
WHO-ISH 2003 TD5 < ‘I4-0 rnrnHg <1 30,.-'30 mm Hg ~c 1 30,-'30 I'|'| mHg
EH5 IV 2004 < 14‘-0.-‘B5 mm hg -c 1 SOIBD ITJITI Hg ~c T BUIBID rn mHg
ZZTZ HIPERTENSI

Tabiel 4. Piiihan Pertama Elbat Anti Hipeflleliii. liienurllt : INC T, ESI-I-EC 200?. WHO-ISH 2003. EH5-NICE 20051. B-H5
HIDE Z011
WHG-ISH BHS- NICE BHS- NICE
JHC T EH-ES-C 200'.-'
2003 2006 2011
Thiazid Diuretil: Salah satu Diuretil: dosis renclah A ICE? A atau C
lA.Pc-5.5. Di
2 0-la-at ltambinasi 2 obat lca-mbinasi - -
Sesuaiinclilcasiyang Sesuai incliltasi yang Sesuai indikasi yang Sesuai indikasi yang Sesuai indikasr yang
memaksa rnemaksa memaksa mernaksa mernaksa
Jl‘~.|C ‘till 2003, ESH-ESC 200?, WHO-ISH 21103. El-HS-NTCE ZDUE. BH5-NICE 2011

Beium mencapi telianan darah target -[<1-I-0,r‘90'n-irnHg}


|[< 13|i1l"3'D
_ rnm H g untu i(_pa§|_en
P d engan
7 diabetes atau penyalclt QII1-jfli l:ron|l:

Pilhan Clbat Aural

Tanpa indikasi Den-gan indilcasi


yang berarti yang berarti

X l
./ _ _
H|p-gflle-1'15!
A A fzm TZW ‘
5“ '"'“ 1 Obit-obat I..lntI..I|< indikasi
- - _ ' - n berarti llihat Talael 12]
lllifiifiili tlE‘tti?..$.‘i3.Ei
diu retil: tiazid diberiltan untul:
dii-‘.?iiii?l‘;ili§°.fl.’ii l.
llarnbinasi dua obat dill?-gal
W i -=h~=~ =n=n=== to
apa b'er'a' WW3‘ dmgan ta be‘ 12
sebagian besar kasus “mug sebagian baa, yaw; Obat anti hipertensi lainnya
Penggunaan AEEL are. ea. cco. lbiasanso diuretic tine tiezid den id'“"*"“- fifi ‘mar 35' C‘: B3’
_ dgpat dipertimbaniltgn atgu _ ACE, atau ARE atau BB EIBLI CCB ' P941“
rlrb-erlican ctalam bentu ltamblnasrn
‘\-_ _ _ __ .

Belum mencapai
teltanan darah ta 1- et

Dptimalisasikan dosis atau beriican abet tarnbahan


hingga Uelcan-an clarah tar-gig tercapai _ _
Pertirnlaangltan lronsultasi dengan do r spesialis hipertenar

Gamhar 15. Algoritrne pengohatan hip-ertensi menurut guideline INC T


PEH DEl(.A.TA.l'll ICU HIS HIPERTENSI
22'i"3

Selanjutnya iituti algoritme penga batan hipertensi hipertensi rnenurut BHS lb’. Set:-enarnya terapi ABCD ini
menurut guideline ESH-EEC 200? yang mana menlpalcan mengikuti ltansep Laragh yang mana bila pasien hipertensi
hasil reyisi tahun 2003, ialah bila hipertensi sudah termasul: usia muda, rnaka obatnya A [ACE-l dan AF-'.B]| dan BE
high atau very high Cir‘ risl: maka dianjurltan pengabatan {beta bloker}. Sedang pada hipertensi pasien tua {erderly
langsung tlengan dua obat atau lebih {Gambar 161.” hypertension] abatnya ialah CCB [calcium channel lzriaclterl
Skema pada gambar 1? adalah strategi terapi ABCD clan D [diuretic]i.53°

Tab-el 5. Target Relaomendtesi Teltanan Darah Menurut Guideline AHA. 200? untui: high rrkirhyperleruion
Pencegahan umum untuk aemua penderita < 140190 mmHg
Penderita den-gan diabetes. penyalcit ginjal ltronik, penyalcitjantung lnoroner [infark mialcard, angina stahil, < 130,lB0 mm:-lg
angina tidal: stabfl}. penyaitit yasltularalreroslclerolilt non koroner [stroke iskerniit. TIA. PAD. aneurisma
aorta abdomen}, skor risilco Frarningham 3 10%
Penclerita dengan gangguan ventriltel kiri [gagal jantung} -= ‘l20r'B0 mml-lg
lhl-IA 2.00?J

Tabel E. Pengohatan Hipertensi llllenurut Guideline BH~E5C 200?


Faktar risiko lainnya, Normal Normalfinggi HT Derajat 1 HT Derajat 2 |-rr Getajat a
Iterusalran organtarget TD Sistlolik TD Sistolik TD Sistolik TD Sistofilc to st-eanri 3180
atau penyaltit 120-125 atau 130-‘I35 atau H0-159 atau 160-‘IT! atau atauTD Diaatnlilr.
TD Diaslsolilt TD Diastolilt TD Diaatalik TD Diasto Iii: 2 110
3|]-B4 B5-B9 90-99 1'DD.'[ D!
Ti'"Pii=5=TflI'ri5i|w Risik-D tarnbahan llisko tambahan Risi!-_no.-tamb_a_ha!i
__rer_1_dah _ _ _ sedang
1-2 falttarrisilto Risiltotambahan Risiko tamliahan I-i'.isl:o tambahan Rislto tambahan
rendah renclab _ _ so-dang sedang
a3 ialrtor risilio. Risloa tambahan l_iRisilto~clan1baha:'tq;,':Ftigii:a--._tarn'baltarr=-allisilcommbal-tan
kerusalcan organ target. sedang -
DM atau MS 1 1-.:--.-. .-.~ +- -"
Penyakit itardiolraskular
atau ginjal
mlitisilco urnurn Risiito tambahan rendah Risiko tarnbahan sedang - -Risilco tambahan tinggi ElFlisil:-o tambahan San-gat tinggi

,__ ._T . _ ~

Peningltatan TD ringan. Pilih Amara Peningkatan TD yang nyata.


Risilto lily‘ rendahr seclang. Risiko
' Ky tinggi I rendah
sangat tinggi,
Target TD l:an'u'ensional\‘,r~.‘

Dlaat t|.|nggal Kambinasi dua ohat


Sr Bila TD target belurn tercaoai ‘ix E

'5'-II1fli€fil‘l Obi" Ganti abat lain Kamb-inasi abat Tarnbahltan abet


seaelurnn closis renclah clengan a is rendah sebelurnnya doisis rnaksimal ltetiga clasis rendah

1 Elila to target helum ieraapai \ / '


ilarnbinasi dua sampai tiga abat +--%-Ii-lonotleraoi Kamlainasi dua sarnpai _
dengan dosis malrsimal do“ makmlai tiga alaat dengan dosis rrialcsn-nal

Gambar 16. Pengobatan hipertensi menun.rt guideline EH-EEC 200? [basil retrisi guideline 2003] : segera mulai pengobatan
kombinasi pada lrelampal: high and very high risk.
Z2 T4 H|PE|rr|-:Ms|

Akan tetapi pada guideline EiHS—NIIEE ZUUE [angkah Cardiac Dutcumes Trial}, maka pada guidefine BHS~N|CE
T.El‘ElPi ABCD ta-rsebut dianas dirubah menjadi ACID dan pada 201T, BB dikeluarkan dari pilihan awal untuk pengobatan
tahun ZUT1 dirubah Jagi menjadi AC sehingga Iangkah— hipertensi. Narnun pada guadefine CHEF E011 BB dipalcai
Jangkahnya menjadi seperti skema garnbar 13.5-mg sebagai pilihan awal pengubatan yaitu hanya pada
Mengacu kepada studi ASCOT {Angm-Scandinmrian panda-rita umur di bawah E4] tahun. BBjuga tetap bisa

Usfa Febih rnuda \{< 55th-n Usia lebih Ian_jut {E55 thn}
dan bukan kulit hitam atau kuht hftam

i Langkah 1 |
4!
A atau B‘) Cataulj i I

I{I
!
I*4I§4II4I_
- Langkah 2 A atau B C atau D

' Langkah 3 A atau B

Lang kah 4 _ W, __,


Hipejrtensi ha mba hkan: 1;-bio-cker atau spironulakton atau diuretik |ain{
resusten ’ '

1 -In; ACE Inhibitor or a 7-iorerrsin reteptor blacks-F : B- Hacker I


C: Calcium C-Pmnnef Eiucker _ Q: Diuretik {tiazid}

Gambar 1?. Relcumendasi Britkh Hypertension Sorieq; {ZCI-13¢} dalam rnengkombinasi


chat anti hip-ertensi
, ‘ Terapi knrn-hinasi dengan B dan D dapat memicu kejadian diabetes dibandfngkan dengan
tcrapi kurnbinasi lainnya
I
|

usia di atas 55 atgu kglit hftam


U555 di Dewar, 55 tahun stay _bera5aI da_n Afnlca atau
Kanbla pada IJSIB berapapun

Langlcah 1 u G .

i Langlcah 2
"5"": [Kntenngan

H1
A -Ate |'.r|hu'b£h:|r atau on Inqensln I.|'
racepxor beam: {ARB€"
c - Cafcium - rhnrrnef béuclwr gccm"
Langkah 3, ;,|,,_C+D D - diuretik sempa tiazid

|'‘ 7
i

:
Hipertansu ruisten '
|ii:. I-anskah 4 A-1-B1-D + ertirnbangkan diuretik "°f‘
atau atfa gflocker atau beta Hacker“
l| Pertirnbangkan korrsuliasi dengan ahli

1|

‘ Gambar 13. Pengubatan hipertensi menurut guidefine ans-mace 2:111


PENDEICATAN l{l.lH15 HIPERTEIWSI
2E'?5

clipaitai 1:-iia acla indikasi yang memaksa -[compeiiing blood pressure lawerirtg effect sehingga semua guideline
indication} misalnya penyakit jantung Fccrngestif dan merekcimendasikan menggunalian -obai tersebut untuii
pcnyakitjantung itoronet {Gambar T915”-“ nigh risk patient. CCB Iebih bermanfaat untuk rnencegah
Gambar ‘J9. Pengobatan hiperte nsi menutut guideline stmke, disamping kemampuannya menumnkan tekanan
CH EP ZDTT untuk hipertensi tanpa compelling indications. darah seperti anti hipertensi yang lain.“-‘°
EB dapat dipakai sebagai piiihan pectama ubat anti Guideline yang terbaru yang sudah terseciia di
hipertensi pacia penderita usia cli bawah ED tahun tahun 2011 dan suclah diterbitkan ialah dari CHEF‘ 2011
Selcali lagi pacla guideline : WHO-ISH, ESH -EEC, JNC 1' {Canadian Hypertension Education Program} clan EH5-NICE
telah sepa kat obat piiihan pertama adaiah thiazide diuretik. 2011 {British Hypertension Society-National institute for
Boleh diberikan secara monoterapi atau ltombinasi tlengan Health and Clinical Excellence]. JNE B clikabarkan akan
obat anti hipertensi yang lain?“ Tetapi tidak menalak terbit tahun ciepan l2D'l2]|.“-5"
apini untuk menggunakan c:-bat anti hipertensi lain
sebagai mo-noterapi untuk pilihan pettama. 0ba1:~ohat Terapi Kumbinasi
anti hipertensi yang sudah berbu icti iclinis ialah ACE-J, ARE. ESH—E5-C 200? merelcomendasi, clua obat cla pat la ngsung
beta bloker, calcium channel blocker, diuretik. EiSH~ESC diberikan sebagai terapi awal untuk yang dikiasifikasikan
2009 memasukkan abet baru DRI {direct renin inhibitor} sebagai nigh atau very nigh cordi'o'.-trscular risk. WHO clan
yaitu aliskiren untuk tekanan darah sistalik dan diastolik JNC Tl juga memberi rekomenclasi yang sama terutarna
sebagai monotetapi atau icornbinasi clengan diuretik, untuit tambahan c-bat keclua pada hipertensi dengan
CEB, ACE-IIARB.“ Tentang beta bicker, berdasarkan studi tekanan darah El] mrr-Hg di atas sistolik blood pressure
ASCOT {Anglo-Scandinavian Cardiac Outcomes Trial}, LIFE, goal atau 113 mrnHg di atas diastolik blood pressure goal
INVEST {The international Verapamii-Trondoiapril Study}, atau yang clengan cornpeliing ino'icaiians? *1’ CHEF 2011
mikfl B|'|5r'NlCE menempatican pada pilihan keempat, menganjurkan memberi satu tablet yang sudah bensi dua
teta pi guideline yang lain tetap rnetekc: mendasiican seperti ohat {single pill’; daripada rnasing-masing abet diberikan
yang tertulis tli guideline karena terbukti bisa mencegah secara terpisah.“ Waiaupun semua guideline sangat
keja dian kardioyaskular clan heart failure diba nding abat- merekomendasi pengobatan ciengan can-.1 kornbinasi
obat anti hip-ertensiyang1ain,terut,an'ia yang dengan recent tetapi hanya guideline ESH-ESC 200? saja yang dengan
coronary event."-*9-“*2 ACE~t,i'AFtE'. mempunyai proteksi tegas mereko mendasi efek sinergistik obat-obat terse-but
yang lelaih karena kemampuannya yang disebut beyond dengan tata iaksana seperti gambar 213.”

i
' tenet": <1-torso rnrr|Hg
oenanantmu Await nan MOHDTERAPI .
Terapi perubahan
gaya hiclup

4-_. F 4-_..
H
1-liilld ACE! lama In
bioitfw
i

I1 Kambinasi 2 obat lini pertamaciapat dipertirnhangkan sehagai terapi awai


jika tekanan clarah sistolik 20 r\'imHg atau teicanan clarah diastolik 10 r'nmHg di ates target l

‘BB ticlaic diinclikasikan Selaagan terapi lini pertama untuk usia 6|] tahun
I ACEI, ARE dan inhibitor renin langsung oikontraindikasikan pada kei-iarniian da perlu
cliresepkan dengari hati-hati untuk wanita yang akan rnengandung {CHEF 2011}

Gambar ‘la-. Pengobatan hiperterisi menurut guideline CHEF‘ 2011 untuk. hipertensi tanpa compeiiing indications, BB clapat dipaltai
sebagai pilihan pertama obat anti hipertensi pada pencierita usia di bawah 60 tahun
22 TE HlPEK!'E.l\|Sil

ESH-ESC 200? merelcamendasi pilihan diuretilc


atlalah inclaparnide, sebab merupakan diuretilc yang unilt Diuraiik lzhiazid atau inclaoamicfe
karena mampu memheri natriuresis tanpa diuresis serta
clapat memberi proteksi yaslcular seperti CCB. liombinasi
beriltutnya yang direkomendasi ialah ACE inhibitor cliwakiii |3— Bic-alter ARE
parittclciptil clan CCB ciiwakili amlc--:lipin sesuai dengan
hasil stucli ASCOT ctirnana kombinasi ini Fnempurtyai nilai
pruteksi yang lebih balk.”-“
Guideline ESH-ESL" 250? juga merelcornenclasilcan ' |1- Hl5DC.li9.I' --—--
l-zombinasi yang bail: ialah ACE-I, CCB dan diuretiic thiazici
[tetutama indapamide} : iihat segitiga abu—al:|u lfiambar
2-|:|_.i35e
Selanjutnya untulc rnemiiih obat-obat farmakoterapi
yang sesuai inciikasi clan direlccimenclasi guideline, clapat
tlipilih di tabel T.“
Gambar 21. Menurut guideline ESH-ESE 200?. relcomenclasi
pilihan ialah area segitiga abu-abu, kambinasi ACE-I, CCB dan
Diuretiktiazicl diuretik lterutama inctapamid e]
.-1‘
_/" II’
I". 1'
pd I . .

I3-Blockers :'.='-'-—----.~' 5---------------= "’“"5"“"“""~"“ '?°*Pi°’ llenaikan tekanan darah yang berangsur lama juga
; sf; antagonism
. 1-‘
in r {,1-' I.- akan merusak fungsi ginjal seperti narnpal»: pada hasii
._~I_ -r
||
__,if" gr'
meta analisis dari Balcris {Gam bar 25}. Makin tinggi teka nan
I‘ 4-" 1-’
darah. makin menurun laju filtrasi glomenilus 5-Ehingga
‘-32"’;
.‘ ‘,1 *1
54' 1. ,
akhimya rnenjadi penyakit girjal tahap aichir.“
“"E‘l ‘"5 “'-I:‘_"‘“‘§"""
-‘M-L‘ I.‘ -It
Anta-go-nis kalsiurn Karena tingginya tekanan darah adalah faktor risiko
._‘_._ _, independen yang kuat untulc rnerusalc ginjal menuju
--.1. -
penyakit ginjal tahap akhir |[F-‘GTA}, malca untulc mencegah
A GE ii'ini'iu'tora
progresifitas menuju PGTA,usahal<an1ah mem pertahankan
l Mennafietal JHyo-Merle 2031': 25.1105-1TB? tekanan clarah pada lcisaran ‘l2CI,lBU mmHg lGaml::ar
‘I
261."-‘*
Gan1har2l]. in-1-emilih obat-obat kn-mbinasi yang sine-rgik untuk
men capai target hipertensi menurut E$H—ESC 200?
PENCEGA HAN

Tabel B adalah ringkasan penatalaksanaan, serta Sebagaimana dilcetahui pre hipertensi bukanlah suatu
langkah-langkah selanjutnya untuk mengc-bati pasien p-enyakit, juga I:-ukan salcit hipertensi, tidal: diinclikasilcan
hipertensi sesuai clengan stadium dan indikasi yang untuk diobati dengan ubat farmasi, bukan target
memaksa hila ada TOD. pengobatan hipertensi, tetapi populasi pie hipertensi
adalah Icelampok yang berisiko tinggi untuk rnenuju
F-:e_|'adian penyalclt karcliuyaskular. Di populasl USA.
KDMPLIKASI menurut NHANES ‘I999-2009, insiclen pre hipertensi
sekitar 31%.‘
Hubungan lcenaikan tekanan clarah dengan risiko PW Populasi are hipertensi ini clipreclilcsi pacla akhirnya
herlangsung secara terus menerus, konsisten dan al-can rnenjacli hip-ertensi permanen, sehingga pacla
incl epe nclen dari falctar-faktor risll-:0 yang lain. Pada jang ka pupulasi ini hams segera clianjurlcan untuk meruloan gaya
lama bila hipertensi tidak dapal: turun stabil pacla klsaran hidup [lifestyle modification} agar tidal: menjadi |:irc'igteSif
target norrno tensi pasti akan me-rusal-: orga n-organ terlcait lie TOD.“
-[TGEI-]| |:|a|::la Gambar 22.“
Penyal-zit kardiouaskular utarnanya hipertensi tetap Reltomendasi Gaya Hiclup yang Hams Ditaati
menjacli penyebal: kematian tertinggi tli clunia.“ Risikc: Menutut CHEF 201 1
kornplikasi ini bl..|lLHl'l hanya tergantung kepacla kenailoan Untulc mencegah risiko menjacii hipertensi, clianjurlcan
‘i_E'i(E nan cia rah yang terus menews, tetapijuga tET§E!i"|lIL| ng untuk menurunkan asupan garam sampai cli laawah 1500
lnectambahnya umur penderita {Gambar 23 dan 24],“ mgjhari. Diet yang se-hat ialah lriiiamana clalam niakanan

ii
l
PEHDEKATAN iiums t-ltPER‘l'EH5l 22??

Tabel T. Penggunaan Dbat-Dbat Famralcologi Anti H‘ipertensi Ssuai denggn Keias, Duals, lncliltasi, dan Konhsaindflmsi
Totaldcrsis harian
yang la 2 i m *
ltelais Clhat Contoh lncliltasi Lain I-tontraindiltasifp-eringatan
{Frelmensi do-sii.-'
hart-'}
Diuretilt
‘fiazicle Hiclroltlorotiazicl ates-so mg i1-21 Diabetes, dislipidemia.
Klortalidon as-so mg in hiperurisemia. gout,
l-lipoltalemia
Loop diu retim Furosemicl 40-E-U mg {Z-3] G.ll{ altibat clisfungsi sistolik, Diabetes, clislipitiemia,
Asarn eta ltrinat 50-100 mg [2-3} ga-gal ginjal hip-en.|risemia, gout,
Hipokalemia
Antagonii Spironolalcton ES-100 mg {1-2} GJK altibat disiungsi sistolik. Gagal glnjal, hiperlcalemia
aldosteron Eplerenon 50-100 mg {1-2} ald-osteronisme primerl
Hemat K‘ Amiloride 5-10 mg |[1-2} Gagal ginjal, hiperlcalemia
Tria mterene 50-100 mg {1-2)
Beta blockers
Kardloselelttlf Atenolol 25-100 I119 [11 Angina. Gill-1 altibat disfungsi Asma. FPOK. Blok jantung
Metoprolol 25-100 mg l1-2} slstolilt, pas-ca infarlt derajat lte.--2 atau lte-3,
Non-selelctif Propranolol 40-‘I E0 mg l2] mioltardium. sinus takikarclia. sindrom sick-sinus
Propra nolol LA so-iao in taltiaritmia yentrikular
lflomb-inasi alfaf Labetalol 200-000 tng {2} ? Pasca infark rniokardium.
beta GJK
Ker-reoilol 12.5-50 mg {2}
Alpha antagonists
Selektif Prazosin 2-20 mg [2-3} Protatisme
Do:-aazosin 1-16 mg ll}
Terazosin 1-10 mg [1-2}
Non-selelttif Fenoksibenzamin 20-120 mg {Z-3} Feolcrornositoma
Sim patolitik
Senttai Kloni-dine 0.1-0.6 mg {2}
Clonidiae patch 0.1-0.3 rng {ii
minggu]
Metildopa 250-1000 mg {Z1
Reserpin 0.05-0.25 mg {1}
Guanfasin 0.5-2 mg [1]
ACE inhibitors lfiaptopril 25-200 mg {2} Pasca lnfark Miolcarclium, Gagal ginjal abut. stenosis
Liainopril 10-40 mg {1} sindrom lcoroner, Gilt. arteri glnjal bilateral.
Flamipril 25-20 mg (1-2} dengan fraksi ejeltsi rendah. lcehamilan. hiperlcalemia
n-etro-pati
antagonis Losartan as-too mg :1-2} Gilli clengan fralcsi ejelcsi Gagal ginjal, stenosis arteri
Angiotensin ll iialsattan so-s 2o mg ll] renclah, nefropati, batuk ginjal bilateral, kehamilan,
ltandesartan 2-at mg (1-2} yang disebabkan oleh ACE hip-erltalemia
bohibitor
inhibitors renin Alisloiren 150-300 mg in Nefropati cliabetik Kehamilan
Antagonis lcalsium
Dihidropiriclin Nifedipin lflterja so-so mg in
lama}
Nondilidrooindln iierapamil {lcorja 120-3E-0 mg i1-21 Pasca lnfarlt Miokarcliurn, Blolc jantung derejat ke-2
la ma} talcikardia suprayentrikular. atau lie-3
Diltiazern lkerja 150-420 mg in angina
lama}
Direct 1.-'OS0fl'ii0l'0fSHidmlazin 25-100 rng [2] Penyakit arteri itoroner berat
M intniidil 2.5-E-Cl mg l1-Zil
Singicatanr ACE, angiotensin-oonverting enzyme; CHF, congestive heart failum CDPD, chronic obstructive pulmonary disease; lull,
myocardial infarction. {Longo, 2011}
ZZTB HIPERTENSI

1 Mulailah dengan mcnyingkirltan adanya I-iioertensi seliuncler. mengklarifiloasi dan mengobzni talztor risilco lcatdioyaskular,
mencari dan eyaluasi TOD.
2 Jangan lupa selalu mulai dengan perubahan gaye hiduo llileslyle changes].
3. Obatanti hip-ertensi yang dipilib hendaknya mengiliuti guideline yang terbani dan disesuallcan dengan beratnya hlpertensi
lstaging] yang ada serta disesuaiken dengan compelling indication lindiitasi yang rnemaksal.
4 Umumnya mulai dengan thiazide ldiuretik}. sendirian atau dil-tombinasl dengan obat kelas anti bipertensi yang lain.
5 Kebahyalcan harus rnenggunakan dua atau lebih obat anti bipertensi {kelau bisa single pill} untul: rnencapai target teka nan
darah.
IEi. Hioertensi aclalah falztor risiko untul: strok, Pill, F‘Gl( dan retinopati.
T. Hipertensi rnemang sangat sering dijumpal dan lcebanyakan tidal: terkontrol.
B. Target tekanan darah lhipertensi tidal: berlcomplikasi} 140300 mmHg, pacla DM. PGK 130.030 n1rnHg, proteinuria 125.05
mmH g.
9. Perl-latilcan indikasi yang memalcsa {compelling uidicotionsll :
Hipertensi dengan gagaljantung obatnya D. BB. ACE-IIARB. aldosteron antagonis: hipertensl -dengan riwayatinfarl: miolcrad
obatnya BE. ACE-l,lAFtB. aldasteron antagonis; hipertensi dengan risilco tinggi P.Il< obatnya D. BB. ACE-I, CCB; hipertensi
dengan diabetes -obatnya ACE-I. ARE. CCB, D, BB; hip-ertensi dengan PGK ob-atnya ACE-l, ARE, lo::n1binasiACE-l clan ARE
llchusus untul: proteinuria}; hipertensi dengan stroke obatnya ACE—l, D {pilihannya perlndopril dan indaparnlde]-.
1 0. lfiornbinasi AlIE~I dan ARE hanya untuk gagaljantung berat dan proteinuria nefropati clengan pengawasan yang l:etat.
ACE-I setara dengan ARE bisa unaul: sebagian besar hipertensi. ltornbinasi ACE-l dan CCB non dihidrooirldin leblh disukai
daripada kombinasi ACE-l dan diuretil: terutatna untul: kelomp-ol: high risk (CHEF 2011].

in Hiperagnsi

.
Beban akhir
l
l-lierusaltan arteri ,

Ff
Dlafi-I'1%l l'liP'E'Fl1{¢lPll
.
Aterosklerosis
ll Binding pen-lbuluh
" dlflfllr vegitllkfll yang dipercepat ciarah yang meiernah
|r| | |

I . .
'
Disfungsi l T ll l l l
d'5m|' Pembuluh Pernbuluh Aorta Pernbuluh Pembuluh Pembuluh
clarah koroner derah otak da-rah otak darah ginjal darah mata

1' ‘I’ - l
_ Gagai Suplai oltsigen Stroke Aneurisma
sanrung rnioltatdium iskemil: dan diseltsl
' Stroke
hemoragik
Nefrosklerosis REll"°Pi-"5
clan gagal ginjal

lskemia clan
infark Inloltard

Gambar 22. ltomplikasi hip-ertensi yang tidal: diob-ati mencapai target

HT + gagal jatung : ACE/ARB, BB, D, Aldosteron antagonis


HT + riw IMA : ACE/ARB, BB, CCB
HT + Resiko PJK : ACE/ARB, BB, D
HT + DM : ACE/ARB, BB, CCB, D
HT + CKD : ACE/ARB,
HT + stroke : ACE, D
Psuuamrm mm: mrsmnsn ZZTQ

[w
Usia clengan risil-cl: usia dengan risitu
B0-69 _ B11-B9

l\§\\\
TD-T9 TCl—?‘£l
ED-B9 BU-EH
E2555 SI]-59 isififi 50-59
-=1-D-49

jaR
issham
nntusng

MarP,
Lssham
asjanlatung Marla
1;-IN-hfi U-l|\l| 'l-U
12fl 1-‘IO 1631 'lBfi T0 BO 90 ‘IDD 1111
Takanan damn S-istallu lazlrn Tekan:nda'a11Diash:llIr.Ia:i|n
(1-nn1l'l5|II

i _ Fmspeuuztivg-_St|;_dies}D01|abn|fa5nn. L_af|oeL 2flEJ2;1’-60-:19__|§l:Z§:f1_E!fI2|.

Garnbar Z3. Berawal dari takanan clarah 115,05 rnmHg, setiap peningkatan Zflflfl mm Hg
akan menarnbah risiko mu-rtalitas perryakitjantung isbemik

A Tekmm darah sislnlflc B : Tflllifllfl drah ctiastalik


usia damgan risika usia dangan risikn
U-sia Usia
ED-B9 tahun- ED-&9ial'|ur|
Usia Usia
1-"J-?5 tahun T0-T9 tahun
Usia if Usii
ED-E9 tahun 6'0-IE-Q lahun
Lfsia 3 U5iE
50-59 tahun -50-59 tahun
bangdan
95%C1| rig -lm J
bl
dan
95%C
aasFD-HI

MartauBtlranka Marta

//
(I
kn
leahsol
sramiul kn
trls
anhnu
ut
ram

_l—Ii1-ir"i1—| ‘F |' : | | nfi
120- 140 161} 1B-U TU B-D 90 '1UD 11D
Tekanan darah 5|?-lull: lazim Teloansan d-lrah diastnlfk la:Irn
{mmHg] {mmHg]

Garnba.-r 24. Berawal dari tekanan dazah 115fl"5 rm-nHg, seqiap peningkatan 210310 mm Hg akan menambah risiko mnrlzlitas strake
22.31] HIPERTENSI

Rnta rata 'belca|13r| damh arteri, mm!-ig 200 flfilllflflffihun 1311

55 95 ‘Q1191 1&4 "-4 11!] 113 116 lg


Ii- 150
mu 95.1
'-5i -"1'» Qg
50 _.'_.-*"' '*--_ -ms
T1
-|1'l,|"tah|. |1 I
|' . z
'1
T "*~‘ Ir.: .
‘I-
'I ..i
- - -J;
. r=fl.fi9 p-1 I105
'-._ 2 Lu
nu $1 ‘F
-14‘.
I, 53 55, 1 11.1
- I
‘ 0
' "- Hiperhensi yang TD5 35:12: -=125_,-' <13! 0.55 <1?9 <20! >210 mn-1H9
tidal: diobaii
TDD 5530 -=3-'11.‘ -=90 -1:101! 4:110 ¢1ZCl' >120 fl-'ll'\‘l|-lg
GFR.rn,|"
-1: girls-
4: in---" Gambar 26. Hubungan kenaikan telcanan darah dan risiko
iQ
a |I|

menjadi p-enyalcii: girljai tahap akhir mcnurut MRFJT sctclah


Bakris G1. at al, Am .1 Kidney Dis 2000; 3-E: E-16 diikuti selarna 161:a|'iun
Gamhar 25. Meta analisis (9 studi} hubungan kenaikan tekanan
darah dengan mund urnya Iaju fiitrasi glurnerulus {LFG,|"GFR]|

Tabel 9. I-Iasil Mata Analisis Tentang Asupan Natrium


sehari-hari kaya dengan buah-buahan segar, sayuran,
rendah, lemal-z, rnakanan yang icaya serat {soluble fib-FE}, Penurunan rata-rata Penurunan tekanan darah
asupan mgfhari yang hiperhensi
protein yang berasal dari tanaman, juga harus tidal: lupa
1300 mgfhari 5.11-'2.?' mmHg
olah raga yang tera1:ur,tidak mengimnsumsi alicohol,
2300 rngflwari T2,-"3.B mmHg
mernpertahankan berat badan pads kisaran BMI 13,5 —
Penurunan rata-rata Penurunan tekanan clarah
24,9 kg,-“m2, me-ngusahakan lingkar perut pada kisaran
asupan mgfhari yang nurrnutensi
iaki-Iaki ;<_ 102 cm {Asia < 90 cm}, wanita < BB cm [Asia < 1?IDI3 mgfhari l0,.F'i.0 mmHg
B0 cm}, harus tidak merokok dimanapunfkapanpun.‘ 2300 mgfhari 3.E-1'1 Ii’ mmHg
Menurut CHEP 2011, biia kita berhasil menurunkan
natriurn dari 3500 mg ice 1]-'00 mg, kita al-zan mendapat
k-Euntungan berupa :5
- Hipertensi hisa herkurang sekitar1juta Tabel ‘ID. Ringkasan Terapi Mudifikarsi Gajra Hidup pada
- Pasien yang berkunjung ice clukter untuk mengubati Hip-ertiensi Dewasa.
hipertensi bisa herkurang Sjuta lntervensi Target
- Penghematan biaya peiayanan kesehatan 430 sampai Men uran i makanan an .
540 juta dolar US per tahun terkait me-nurunnya mengandugg garam bedgbihg q 2300 m9’:har'
kunjungan Ice dokter, biaya chat dan labnratorium Menumnkan be-rat badan BM! <25 icgjrn2
untuk hiperten si Membatasi aiku hal 5 2 teguk.-"i-iari
- Menyederhankan jumlah obat anti hipertensi Ai-ctivitas fisik 30-60 menit-1-T harifrninggu
- Penurunan penyakit kardiovaskuiarsampai 13% Poia diit Diet DASH
- Penghematan biaya pelayanan kesehatan total sarnpai Berhenti mere-kok Kawasan bebas rokok
iebih dari1,3 miiyardolar LFS per tahun Lingicar pB|'l.|'t Laki Prarempuan
Err:-pa <94 cm <00 cm
Nasihat untuk oiah raga adalah sebagai berikut I
Asia <90 cm <30 cm
frekuensi tujuh kaii per rninggu, intensitas moderate,
waictu sekitar 30 - E0 menit, tipe akthritas kardiorespirasi
seperti be-rja|an,jog1ng, bersepeda, berenang yang non
icornpetitif ialah raga hams diberiican sebagai tambahan Tal::e.l11. Dampak Terapi l'1.|1nd'|fikasi Gaya HI-:lupTa|1'|a»dap
Terhadap terapi farmakolugisfi Takanan Darah pacla. Dnmg Dewasa yang Hipertensi
Studi TROPHY menunjukkan pengobatan pr: lnhervensi Intervansi TDS,|FTDlI.'|
hipertensi dengan candesartan menurunkan hipertensi Mengurangi -TBDEimg,fl1arinatrium
asupan natriurn Hipertensi -5.1 I -2.?
5tcrg'E'I sa rnpai dengan 65% seteiah dua tahun. Setelah chat
dihentikan, dua tahun kemudian risikc: hipertensi stage 1 M |_1 n ic a n .
befall Eda" Kehilangan per kg -1,1 ,1‘ -0,5
turun 15,6503. Namun be-ium ciiuji apakah pemberian
candesartan pa-da pre hipertensi ini cul-:up cost efiedive.“ Asupan alkohol -3,6 tegu kfha ri ~3,9 I -2.4
wheltcin mam be-ri strategi pencega han hipertensi 5»:-:-bagai Latihan aembil: T2U—150 meflitfminggu -4.9 I -3.?
berikut ialah den-gan mengupayakan supaya poia kurva Pula malcan Diet DAB‘?
distribusi hipeflzensi sebeium intenrensi berg eser ice ku rva Hipertensi -11,4 I -5,5
nurrno tensi sebelah iciri. Ca ranya rnemberikan pengobatan Dfi-SH : Dietary Approaches to Stop Hypertension
PENDIIKATAN KLIHIS HIFEl'£‘I'Ehl5l
2231

yang Iabih agnasif secara indiyiciuil atau pada icelompaic diastnlik 20,f10 mrni-lg risiko marbiditas dan rnnrtalitas r-|
yang dise-but high riskhypartensiun [teloanan darah tin ggi. penyaicit icardiayasicuiar aican meningkat dua kaii lipat
.|

riway-at keluarga dengan hipertensi, keiump-nk risiko tinggi, Hip-ertensi yang tidak diubati rnaning katkan : 35% semua
paparan iingkungan yang maningloatkan kemungkinan kematian kardioyaskuiar, 50% icernatian stroke, 25%
hipertensi : obesitas, diit tinggi garam, aiknhui, inaktifitas kematian PJK, 50% penyaicitjantung kongestif, 25% semua
fisiic].'-°° kematian prematur {mati muda], serta menjadi pa-nyebab
Sebab penurunan teicanan diastalik sabesar 2 mmHg tersaring untuk tagjaciinya penyalcit ginjal kranis dan
saja dari awal dapat rnenurunican risiku pravaiensi penyebab gagal girjal tenwqinal.“-'5“
hipertensi 1T%, kcjjadian strnke 14%, penyakit jantung Pada banyak uji kiinis. pemberian nbat anti hipertensi
kcrroner 5%.“ alcan diikuti penurunan insiden struk 35% sampai 40%;
Ma-nurutguideiine CHEP 2011, laiia icita bma menggeser infark miokard 20% sarnpai 25%; clan lebih dari 50%
kurya pupulasi hipertensi rnenjadi kurya pupulasi gagaijar1tung.Diperkirakan penderita dangan hipertensi
nurmotensi, maka risiicu penurunan stroke, PW akan stadium 1 [1'DS, 1-<10-159 mmHg dan,-fatau TDD, 90-99
nampak saparti gambar 2?.‘ mm Hg] clengan faktar risiicn icardioyas kuiar tam baha n, bila
bemasil rnencapai penuru nan TD5 sebesar 12 mmHg yang
dapat b-artahan seiama 10 tahun, maka akan mencegah
PRO EN CISIS satu kematian dari setiap 11 pendarita yang teiah
diabati. Namun, belum ada studi tarhadap hasil ts-rapi
Hipertensi adalah the disease cardiovascular continuum pada pa-nclerita pre hipertensi (120-139,r'S0~B9 mrnHg},
yang akan beriangsung seumur hidup sampai pasian maskipun dike-tahui bahwa dari siudi TROPHY pam be-rian
meninggal aicibat kerusaican target organ {TOD}. Berawai terapi pada pre hipertensi dapat manurunkan teijadinya
dari teka nan da rah 115,1“?5 mrnHg, setiap icenaiican sistalikf hipertansi sesungguh nya, walaupun obat teiah dihentikan

' I1‘!E“"E"5' intervansi

Pr%
ans.eva
Enuruari tekanan darah
-1 >

pen“-“nan 1-D5 “:5 Penurunan Mnrtalitas


E'"“'“H§1 ' "1 "stake Y _ ' h”c|-m tn. H Total
2 -5 -4 -3
3 -3 -5 -4
5 - 14 g -9 -1'
P&1Bfl11idTIfim1I'|hu|lur|.P. K Qtl JP|l.+RI.'|I||]E2Bfl:'IH2 -TH-B

Gamhar 2?. PEnurL:|nan martalitas di pupulasi setelah he=rhasii rnelalcsanakan madifikasi gaya hidup
2232 HIPERTENSI

selarna satu tahun.“ Circulation 21003: 103: 2061}-1061.


Ha.rri.son DC.Ne\I.r Ap|JttoaChE5boCVRiskReclu,c:i,on;BeyoIu.i
tl1eI\iu.o1hers:Pati1ophy.siology o£C"'u'R.islt Factors. [internet].
211]? [cited lllll. DEC ID]. Jltvailalr-le from: lvletlscnpe.
RE FERENSI lilttllir 3'-‘I5. Mujflmder A-95, Chowdltury AW et al. Raised
Fla-arne Humocysteine: An Emerging Risk Factor for
Kaplan Nlvi. Primary hypertension: pathogenesis. KapI.an’s lschaetrtic Heart Disease.Tl1e]ourt1.al ofTeachcrs ."is.sociation
clinical hypcrhernsion. 10"‘ edition. l"l'|.ilfltl|Elpl'|.i£|_' Lippincot 2[Ilt'i_,: 1.9-[2]|:B1?'-93.
‘Williams E! Wil.l€i1'ls;P.U1U. p. $4-IUH Strnwn 'W'E-, Ferrario Chi. Mechauisrus ll
l-"-'ithwortl'| ]-‘A. World Health (lrganization International and Ad-inrogentsis, C1-In‘ Opin [ipiiiai 2002; 13-: 505-512.
Society ofliypai-un-ision Writing Group. 2003 World I-Iealtl-i R1.tiz—CJ'tte5a M, Lo f€l1.Z-Er U, Ruperez M, E5 tehart V,
Drgantization {'5-"n?'i-ICJ},.|" international Society of Hypertension Suzuki Y, lviezzaoo S1, Plaza J], Egido I. Role of the Renin-
|[iSH}statementonn'|ar1agin:uu'itoIhypu-hm-|sion]Hypertens Atlgjotensin System in ‘Vascular Disease: Etpanding the
1ilEl3;21:19-B3-92. Field. Hypertension. 21ll]1:33:13$2.
L"J'ioban.ia.n Ali, Bnltris GL, Black HR. et al. The Seventh Gmsteinliflhiann ]P,‘r'iQ,Z.i|'|.tna.n B.Di|-mean 5F,H:1~;,1gI.y't,=.'t'f
Report of the _|'oint National Committee on Preyention, B, Halie IF, Young I, Rashkow A, Ioyce C, Nawaz 5, Yusui
Detection. Evaluation. andTrea.t|ncntofHighBlood Pressure. S, Hope Study Investigators. Alhurninuria and rut oi
l—l'ype:rtension. 2D03;4?_"l2lI\6-51 carciiovascular evclnts, death. undheartfailure incliabetir and
European Society of l-lypertension - European of nondiabetic ind.it=iduals. IAI-JIA 3101;236:421-0.
Cardiology Liui-deLinesCon11:nittoe. 20$-European Society of Lindhoirn LII, Ibsen H, ilahlot B, et al. Card.iovascu]a.r
l-Iypertension - European Society of Cardiology Guidelines morbidity and mortality in patients -.vit.h diabetes in the
_._ ._. for the hianagement of Arterial Hypertension. J Hypertero. Iosartan Intervention I-"orEr|dpointreductior1 iuhypertennon
2DEI3,'21:1D11-53. study {LIFE}: a randocinised trial against atenolol. Lancet.
British Hypertension Giridelirtes for management 2U'UZ;359:1DD¢1-1l]1D.
of hypertension: Report of the Fourth 1'-.-'orlcin_g Party for Hiliege HL, Fidier V, Diercks GF, 1.'anGilstWII, tie Zee1.1wD,
the ‘British Hypertension Society. I Hum Hypertension. van ‘ifeldhuisen DI, Guns R'D,]ar:sset1'Wl'-‘I, Grot:-bee DE, de
2Jfl01t;1-5:13-9-85. jongPE, Preventionof Renal and 1-'ascuIarEndstage Disease
Evidence-Based Recommendation Ta sit Force of the |[Pre1.rend} Study Group. Uri:na.cyaiburn.i.n excretion predicts
Fanadian Hypertension Education Program 2011. Canadian cardiovascularand nonrarci.iovascular mortatityir: the general
Hypertension Education Program R|EOOlIlIl‘1EI'|lIl.dfi'DIL ,Tanuary populaiioti. Circulation rooz, ms; I???-S2.
2011. Falatini P. inh1t'pertertsion.'i_'tu1-iigrpertcns
Calhoun [1,-t,,_1ones D, Tenn:-r Set at. Resistant hypertension: Rep 1003: 5: 108-10.
diagnosis, evaluatiort, and treatment. .9 scientific statement Pedrinutli R, Deli'Ch:no (3, [Iii Belle iv’. Pontrernoli R. Mariani
from the American Heart Association Prot’essionaiEduca|:ion Ii-i.IvI.icroalbt1:rii|1uria.ar1lnteg|-ahsd marker ofcardiovasculat
t'oron1ittee of the{‘ouncil for High Blood Pressure Research. risk in essential hypertension. 1 Hum Hypertens 2002; I6:
Circulation 2'00-B;l1?: 2510-26. F’?-B9.
hiuntner F‘, Shi.rnl:|o D, Tonelli M. et al. The Relationship Ritz E.,¢'dbu|nir1u1'ia-altdtmsttilardarriage--thtrvicioiis twins.
Between Visit-to-Visit ‘v'arlal:rility in Systolic Blood Pressure N Engl J Med 2DD3;34E:Il4"5‘-I351
and All{‘a11se tylortality inthe Gctterai Population: Findings ‘fogiantoro it-I. Pidato Pengtilcohari: Gogol Ginjal Tenninal
From I*~lHA.l\l‘E_Sl'EI. 1933 to 1994. Hyperterlsion l'.il1l;5?;16v0. E-ulranlah Scbuah Pctalra: Strategi P'cnct:gn.l'u1.n Prirrtct clan
Klabundeli. Cardiovascular Physiology Conoepts, Lippincott Eeltunder. Surabaya.‘ 20111
Williarns ii: Wilkins. Philadelphia, Pa, US.-5., 1CiEl5. Iaraghlfl, Sealey ]'E. Relevanceotthe plasma renin hormonal
Lopez-Sendon I, Suredberg K, Mcrnurray] et al. Expert oontrol system that regulates blood pressure and sodium
consensus document on b-adrenergic receptor blockers: balance for correctly treating hypertensionand for evaluating
The Task Force on Beta-Blockers of the European Society of Al'..l..HAT. Am] Hypertens. 2003 ll-'iay;16{5 Pt 11:40?‘-15.
Cardiology. Eur Heart I 21304-;l5:1341-1352 Loreglt IH. Abstract, closing sunn-nary, and tub-It ofcorrtrnt.s_,|‘i-tr
de Groot an, lviathy I-ti], van Zvrieten Prltet al. Involvement Lurugifs 2 lessons in putiropirysioiogy and I2 ciiniorl pturlsyhr
of the B3 Adrenoceptor in Nebivolol-Induced ‘v'asoreiaata.|ion trsutingirypertansion. Aml Hypertens 2001; t4:T1i'3-?.
in the Rat Aorta. I Iifardiovasc Pharmacol. 2UD3;*l2'23-2-260. DiPi.ro L Talbert EL, ‘fee G, Matirkr: G, ‘Wells 13, Poscy LM_
Dzau V], Braunwald E. Resolved and unresolved issues in Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. 3"‘ ed.
the prevention and treatment of coronary artery disease: a Chapter I5: Hypertension. The Mcflraw-Hill Comparues;
workshop consensus statement .-\1.m Heart J. 1991;121:1244- Hill.
1253. Yogiantoro t'~.i,. Praiun-ta, In.-ranacli C, et a.l. Bab V Nefrologi
Yusuf S, Hawken 5, Uunpuu 5-, et al. Effect of potentially Hipertensi: In : Tyokroprawiro A, Satin-wart PB.
modiiiable risk!‘-actois associated with myocardial infarction Santoso D, Soegiarto G, editors. Bulcu Ajar lllnu Penyaldt
in52 countries [the l.N'I'EItHIE.-'iRT study}: case-controlstudy. Dalarn. Surabaya: Ai-rlangga University Press; 2130?. p. 1'10-
l.Dt'|t'e1‘. ZUU4.-'354i93I"-952. 215".
lfictor RC. Pathophynology of Target-Organ I}isease:Does Mrrrirria G,DeBa.cloer G, D0mi1.'liCZBl<. A, et al. 2[l'|]I?'Gui.t;le1i.n5
Angjotensin II Rernain the Key? I Clin Hypertension. iorthehianagemeutotarna-ia1Hypm*tn:uio1rT11eTask Force
aoonsqtiirst. Eortltelt-ia.nagco1et1toi'.-\l|.rterial Hy-pertes'|si.onoiEthe European
Drau 1.-‘T. Pcnmmrt EM, Black HR er al. The Cardiovascular 5DClEl}'DEl:l'I}'PETEfl.'t5iDIl{E5l'l}BIld of the European Society of
Disease Cor:ti.nuun1"t'alidau-ad: Ci.i|'|ica.iEvidcnr:eot'[rn]:rrt".we¢.l Cardiology {lE'E."}|.] Hypertcns. 2DD?,;15:1I'D5-113?.
Patient Ctubcomes. Cirnrlation 20tlir;I14:2i‘35ll—1S?tl. ADVANCE Collaborative Group; Patel Pi, It-Eiochiahon S,

i E-onetti PO, Lerman LO, Lerman A. Endottteliai Dysli-|.u1ct:ion Chalmers}, Neal B, Woodward i~'L'Ei-illot L,Harrap5, l"ouller
. Ahlariceroi.-M-I1erosrlcroficRislc. Arterioscler 'l'l1rplnb"v'asc N, Marre M, Cooper M, Glasziou P, Grolrbee D, I-iamet P.
Biol 1110?-, I3:l.fi\$-1T-"5. Heller S, Liu I-. Mancia G, 1'-iogcnsen C, Fan C, Rodgers A.-
Willerson _TT, Kerciakes l'J-_|'. End otheiial l'Jysfunction. Williants B.Effcc'tsufafixoclcocnJJiJ1atlot1.0fperifitlop'ril and
indapatrti-deonn1acrot=asculara|uin1i<:i'o'tra.scular outcomesin
am oeitamn itunis H|FER'l'ENSi 3333

patients w-ithtype Zdiabetesmdlinrs {tJ1ei°iZEl"|M.l~iCE trial}:


aranclomised controlled trial. Lancet 2|I15";35"U:B2‘9.
35. Yusuffii. TeoKK.. Pogue I. Dya-lI., Coplattcl I, Schuniadier I-L
Dagcmia G, Eileight P, Antlersolt C‘. Tclmisarlnn, ratnipril,
orboilt in patients at high risk for vas-cular events. N Englf
Merl. 2|I|$_!353:154?-1559,
Flo. Ii-1a.ncia G, Laurent 5. Agabiti-Rooei E et a1. Reappraisal
of European gl:|.idt'.'J.i.t't|.e5 on hypertension management: a
European Society of Hypertension Task Force document
journal of Hyp-erterision 2009. 222121-11.58.
3?. Clnncniinrlstty rgI"Haa.itl|. 2ilOliAnauai Rep-orton Hesilir Statistics.
Beijing. China: Paid.-rg Limi:-a Medical i.1oflegsP:ib.HsittiagHous¢
ZDDB.
33. l‘~latior|.aJ Collaborating Centre for Chronic Conditions.
Hypertension: Management of hypertmsion in adults in
primary care: partial update London: Royal College of
Physicians. Z006.
39. Krausc T. Lovibond K. Cauifielcl M et aL Management
-of hypertension: su mmary of NICE Guidance. BM]
201 l;343:cIi5255
4|]. Iiosendorrf C‘. Black HR, Cannon CP e al. Treatment of
hypertemionmdieprevenfiooaridmanagenieruofisciiemic
heartdiscasezhstierrtificstabernentfi-omtheAmericar1He:n~t
Associatzion Council four High Blood Pressure Fsfieetrch and
the Courtciis cm C'.|.i:nical Cardiology and Epidetniology and
Prev-entiori. Cirmlalion 2{lU?';'l15{21}:25’-E1-ZFSS.
41. Dan-Id-fE.Se1-er PS, Poulner NR,ata|fort|1e ASEGTinvestigators.
Prevention of cardiovascular events with an antihyperterisive ii
regimen of arnlodipina adding perindopril as required versus
atenolol adding Iaendroflumethiazide as required, in the
angle-Scandinavian Cardiac Outcomes Trial-Blood Pressure
Lowering Arm {ASCOT-B FLA}: a rnulticentre randomised
controlled trial. Lancet 2005; 365: B95-906.
-11 Pepinc C], at a1. A calcium antagonist vs a non-calcium
antagonist hypertension treatment strategy for patients
with coronary a.tte.ry disease. The International ‘i-'eraparniI-
Trandolapfil Study LIIQVEST}: a randomized contnollecl trial
IA!‘-‘la. 2003 Doc 3;29D[21};'-B05-16.
43. Longo UL, Kasper IJL, James IL et a]. Hanisorfs Principles
of internal ilritbciicirre. 13‘ ed. United States of America:
The Mcilraw-Hill Companies. Inc.; 2011. Chapter 24?.
Hyperlseltsiire Vascular Disease; p-.2il-I12-2059.
44. It-'lcPhee Si, Hammer GD. Pathophysiology of Disease: An
Introductionto Clinical Medicine, -Eith ed. The McGraw-Hill
Compatiiis. 1nc.,: ZEIJE: 301.
45. Kochanelc KD..'l(u I. Ii-'Iu.tpttySetaL Deati1s:Prelimina.ry Data
5313109. i'\lilii2l1'lB.i"¢"llfl] statistics repm-e;-.»ais9na.4. National
Center for Health Statistics. 2011. Available from: http:_.-",.-'
www.cdc.go~r_i"nchs,r’data,-invsr,:'rr1rsr5§',.Fn1rsr5'9'_*J=L.p-df.
1-5. ‘Balcris GL, Williams M, Dworkin L et al. Preserving
renal function in adults with hypertension and diabetes:
a consensus approach. National Kidney Foundation
Hypertension and Diabetes E2:-oecueisre 'l:'D'I'l'l.‘l1'l'!.‘l.lI|JEl'2S Working
Group.]lGdney Dis .'2iDOEl;36:l54-E-.
4?. Klag li'l].'l-lihelton PK, Randall BL at al. Blood pressure and
end-stage renal disease in men. N Eng‘. I Med I996; 3311:
13--13.
-'13. National Kidney Foundation. KIDCJQI clinical pa-aclice
guidelines on hypertension and anh'hyparta-naive agents
in some icitiney disease. Am I Kiclney Dis. 1lIl4.'l43 isuppl
1151-529d.
-19'. jl1..1lius 5.. Nesbiil: SD, Egan EM, et a1; the Trial oi Preventing
Hypertension {'I‘RDPI-IY} Study Irv-'estigato1's. Feasibility
oi troatirtg p1'ehy‘pe1tertsion with an angiotensin-receptor
blocker. NEng1] Med. El]-E-E~;354.
511 Wholton PK, I-le _T, Appel LI et a1 Primary Prevetttion of
I-lypertimsioun: Clinical ar1clP11blicI-lealtltAdvisor';,*Pron'i the
Naliona] l-Iiglt Blood Prise-|.1.re Eclucation Program. IAM.-'-‘L
2U'D2,‘.23B."lEB2—1fi35c
295
HIPERTENSI PRIMER
Chandra Irwanadi Mohani

PEN D-AH Ll LUA N clengari meningltatrtya usia. Terjadi peningltatan preyalensi


hip-ertensi cliharnpir sel:-agian h-esar Asia dan sub lcontir-en
Prevalensi p-enclerita hiportensi terus meningitat clari tahun India, kecuali Korea clan Jepang olengan peningltatan
ketahun dilcarenakan meningkatnya usia harapan hidup, preuaiensi yang melebihi daerah Asia lainnya.“
jurnlah popuiasi obesitas dan meningltatnya ltesadaran Data dari The Notional Heolth and Nutrition
masyarakat aluan penyakit ini. Dari beberapa penolitian Examination Survey {N HANE5} tzu-us-zoos; menunjul: kan
yang ada, masih banyal: penderita hipertensi yang belum hahwa prey-alensi hipertensi pacla orang clewasa dengan
menda patltan pengobata n. Pads yang sudah menclapatltan usia 13 tahun iteatas di Amerika adalah 29.6% atau 55-65
pengobatan dengan ohat anti hipertensi, hanya Til-29% juta pencluduk Arnerika menderita hipertensi. Berdasarkan
[U SA, Kanada dan berbagai Negara di Eropaj yang rnencapai analisis multiyariat NHANE5 pads tahun 2003-2004.
target yaitu 'l4lJlEU mmHg. Hipertensi merupakan faktor meningltatnya usia dan indeks massa tubuh, ras kuiit hitam
risilco terbesar untui: terjadinya penyalcit lcardioyaskular, non hispanilc dan rendahnya pendidilzan terkait dengan
rnenyeba bltan 54% dari 41% torjadinya stroke dan p-Ertyd kit hipertensi secara bermal-ma. Di Indonesia bcrdasarkan
jantung iskemia. Penyaltit penyerta dan kornplilcasi yang sun"-lei RISKESDAS pada tahun 206?, prailalensi per-derita
ditimhulltari oleh hipertensi, akan rnaning ltatkan rnortaiitas hipertensi adalah 31.?%, terbanyak di lawa Timur arms
dan morbiditas, sehingga keadaan ini altar: menjadikan dan terendah di Papua Barat 20.1%. Pada pencludulc
masalah cli bidang I-zesehatan.‘-Z“ diatas usia Si] tahun, penderita hipertensi diternukan lebih
banyalt pada wanita yaitu 3i"%, bila dibanding dengan pria
yaitu 28%. 5-eclang pada usia diatas 25 tahun, ditemukan
EPIDEMIDLUGI 29% pada wanlta dan 2i"iii pada pria. Hipertensi primer itu
sendiri merupakan 95% dari seiuruh kasus hipertensi.-‘*5
Hip-ertensi ditemulcari pada lcurang lebih 6% dari seluruh
penduduk dunia. dan merupakan sesuatu yang sifatnya
umurn pada seluruh populasi. Data epidemiologi DEFINISI
menunjukkan adanya pening!-catan preyalensi hipertensi.
dengan meningkatnya harapan hicluo atau populasi usia Hipettensi primer adalah telcanan -clarah l4CI,l'9CI rnrnHg
lanjut. Lebih dari separuh populasi diatas usia 65 tahun atau lebih, pada usia 1B tahun lceatas dengan penyebab
menclerita hip-ertensi, hail-: hipertensi sistolik maupun yang tidak dilcetahui. Flengukuran dilaltukan 2 kali atau
ltomloinasi sistolik dan diastolik. 1-‘ Iehih cl-engari posisi cluclult, lternudian cliambil reratanya,
Interalcsi antarindiiridu, res, SL1 ltu clan falctorling ltu ngan pa-da 2 kaii atau lebih kunjungan.
menyebabltan peranan gene-tilt sebagai penyebab utama Ada J:-eberapa ltlasifikasi clan pedoman oenanganan
terjaclinya hipertensi menjacli sulit ditentulcan. Apalagi hipertensi, cliantaranya The Seventh Report of The Joint
dengan rneningkatnya migrasi penduduk clunia pacla althir Notional Committee on Prevention, Detection, Evaluation,
abad ini. Pada daerah tertentu seperti daerah Amazon. ond Treatment ofHigh Blood Pressure [ZINC F], World Heath
harnpirtidak pemah ditemukan penderita hipertensi, serta Organization FWHU}, international 5ocl'etyofHypertshsion
tidal: cliclapatlcan parting ltatan prevalensi hipertensi seiring ['l5H,1, European Society ofHypertension {ESH} dan European

Z234 ~— — -
HIPERTENSI PRIMER _ _ _ 2235
l5
Society of Cordlology. British Hypertension Society (E-‘H$,l ini dapat dipalcai dengan rneogultur ltadar NE yang
serta Conodion Hypertension Education Frogrom {CHEF}. berlebih cli tinglc-at regional dengan rodiotrocor dan
5 E-i".B-.'E|.1El microneurogrophy." 1*
Mekanisme renal: Ginjal merupakan salah satu falctor
Eerdasar pada JNE T-', ltlasifilcasi telcanan darah adalah:
yang ilcut berperan dalam patogenesis terjadinya
l. Teltanan darah normal: telcanan sistolilt < 120 mrnHg
hipertensi. Sehalilcnya, hiperterisi dapat rnenyeloa lakan
dan diastolik < Ed mmHg.
teqjadinya kelainan pada glnjal. Dasar dari semua
2. Prahipertensi: teltanan sistolik ‘l2Cl-139 mml-lg dan
ltelainan yang ada pada hipertensi adalah menurunnya
dlastolilc BU-E9 mmHg.
ltemampuan ginjal untult mengelcsltreslltan ltelebihan
3. Hipertensi derajat ‘l: tel-aanan sistolilt 140-159 n1mHg
natrium yang pada diet tinggi garam." 1‘
clan diastolilt Ell}-99 mmHg.
Retensi natrlum dapat meningltatltan teltanan darah
4. E-lipertensi derajat 2: telcanan sistolik lt-:-bih atau same
melalui dua cara yaitu;
dengan 151} mmHg dan diastolilc lebih atau sama
- Volume-dependentmechonisms: autoregulasi dan
clengan 100 mmHg.
pro-duhi dari endogenous quohoin-like steroids.
Untuk rnenghitung secara menyeluruh risilto - Volume-independent mechanism: angiotensin
teijadinya ltejaclian lcardiolrasltular, tidal: cultup hanya rnernberiltan efek pada sistirn saraf pusat,
dengan mengetahui diagnosis teltanan darah scseorang. peningl-catan aktifitas sa raf sirnpatis, pening ltatan
Diperlukan evaluasi lebih lanjut tentang penyaltit yang ltontralttilitas sel otot polos pembuluh darah dan
menyertainya dan iterusalcan organ target yang terjadi. hipertrofi mloblastjantung. peningltatan produksi —l— -|;——

JNC T merekomendaslltan interyensi yang be-rsiiat spesifilc nuclear factor {N F}-rfi, peninglcatan ekspresi ATl Fl
untul: lresehatan rnasyaraicat berupa penurunan asupan diginjal serta peninglzatan transforming growth
kalori, asam lemak jenuh dan gar-am, terutama untulc factor {TGF}-Ii.
jenls maltanan olahan, serta meninglcatlcan alttifitas fisil: Meltanisrne yasltular: Pembahan strulctur dan fungsi
dilingltungan seltolah dan masyaraltat pada laerbagai pembuluh darah ltecil dan besar memegang peranan
ltornunitas. Strategi ini diharapltan dapat rnenurunltan panting seat mulai terjadinya dan progresifitas hiper-
populasi panderita hipertensl yang akhirnya dapat tensi. Pada beberapa keadaan clidapatkan pening katan
rnenurunltan risilto mortalitas dan morbiditas penderita tahanan pembuluh darah perifer dengan curah
hipertensi.‘-5 jantu ng yang normal. Terjadi gangg uan lteseirnbang an
antara falrtor yang menyebabkan terjadiriya dilatasi
dan lconstriltsi pembuluh darah.“-*5
PATDGENESIS - Mekanisme lras-oltonstrilcsi clitingltat seluler:
meltanisme ditingltat selulerjuga berperan pada
Hipertensi primer rrterupaltan penyaltit yang bulcan patogenesis hipertensi prirn-er, mesicipun tidal:
hanya clisehablcan -oleh satu ma-cam meltanisme, altan didapatkan ltelainan pacla ginjal. Meningkatnya
tc-tapi bersifat multi-falctorial. yang tlmbul alcibat dari cytosolic calcium pathway menyeha bltan terjadinya
interalcsi dari berhagai macam faktor risiko. Berbagai lcoritraksi pada otot polos pembuluh darah.
falrtor dan melranisrne tersebut antara lain: faktor genetilt — Disfungsi enclotel: lapisari endotel pemlauluh
dan llnglcungan, melcarl-Esme neural, renal, hormonal dan darah rnerupaltan falttor yang sangat berperan
lrasltular." clalam mertjaga ltesehatan pemlouluh ciarah, dan
1. Falttor risilco tersebut antara lain: diet dan asupan merupalcan laplsan utama pertahanan terhadap
garam, stres, ras, obesitas, merolcolt dan genetik. aterositierosis clan hips-rtensi. Keseim hangar: tonus
2. Meltanisme neural: Aktifitas laerlebih dari sistim saraf pembuluh da rah diaturoleh modulator vasodilatasi
simpatis mempunyai peranan yang penting pada awai clan vasolcontrilcsi. Gangguan pacla lcesoimbangafi
terjadinya hipertensi primer. Pads awalnya terjadi tonus lnijuga iltut laerperan pada pato-genesis
penlngltatan denyut jantung, curah jantung, ltadar hipertensi primer. Adanya disfungsi enclotel
norepinefrin {NE} plasma dan urih. berlebihnya NE merupalcan penanda yang khas dari suatu hipertensi
clitinglcat regional, rangsangan saraf simpatis post dan risilto dari suatu lizejaclian kardiovaskular.
ganglion dan reseptor ct-adrenergilt tnenyebalokan lteadaari ini ditandai dengan menunmnya falrtor
vasolconstriltsi dl sirltulasi perifer. M-eningltatnya yang menyehabkan relaksasi pernbuluh darah
aktifitas saraf sirnpatis ini sulit diulcur secara. lclittis. yang dihasillran oleh endotel. seperti Nitric Oxide
Pengukuran Radar NE plasma dan denyut jantung {NO}. dan meningkatnya falctor yang ntenyehahkan
tidal: dapat dipalcai urttult mertgultur alctifitas saraf teljadlnya irasokonstriltsi seperti fal:tor proirrllamasi,
simpatis yang meninglrat. llntul: mengukur aktifitas protromb-otilt dan growth factors.
2235 HIPERTENSI

- Rernodeiing vaskular: seiring dengan berjalannya [ARB}s. Kadar prnrenin 100 kali lebih tinggi bila
waktu, disfungsi endotel, aktiyasi neurnhcrnntanal, dibanding dengan icadar renin dalam plasma. Lrntuk
inflarnasi yaskular dan meningkatnya tekanan melihat aktiyitas SRAA secara kiinis, dapat diuitur
darah ak:-an menyebabkan perubahan pada kadar piasmcr renin crcrfvity {PRA} dan piasma renin
pernbuluh darahfremodeiing yaskular yang cansentrcrtian |[PRC}."
makin rnemperberat hipertensi. Gambaran khas Pada beberapa p-eneiitian he-nan ca ha, AT ll dapat
dari keadaan ini adalah menebalnya dinding menyebabkan hipertenai melalui aktiyasi NADPH
media arteri, sehingga terjadi peningkatan ratio nxidase dalam sei T yang beracia daiam sirkuiasi, ginjal
antara media dan lumen, pada arteri besar dan dan cnaak. Ekspresi reseptor AT1 dan NADPH oxidase
kecil. Siatim renin angiotensin aldosteren {SRAA} pada eel T memegang peranan yang panting pada
merupaican faktnr yang clgminan yang berperan teqjadinya hipertensi pada fikus cuba. dan mungkin
dalam remodeling ini. p-ada rnanusia. AT ll akan mengaktiyasi NADPH
5. Mekanisrne ham1r:na|:Aktiyasisistim renin angiutensin oxidase dan meningkatkan prgduksi ROS pada organ
afdosteron merupa kan salah satu mekanisme penting, su.bfmnicnI, kemudian memicu aktiyasi saraf simpatis
yang ikut berperan pada retensi natnurn 0-Ieh ginjai, Ice lien dan kelenjargetah hening, sehingga terjadi sei T
disfu ngsi en deter, inflarnasi dan remodeiing pembuluh dalarn sirkutasi. Bersa maan dengan itu. te rjadi aktiyasi
darah. juga hipertensi. Renin yang diproduksi NADPH exiduse pada sel T oleh AT ll, diikuti dengan
terutarna nleh serjurtaglomerulus yang ada diginjal, meningkatnya ekspresi kemokin pada pennukaan sei
akan berikatan dengan angigtensinogen yang T. Se] T terseb ut akan menga ktivasi NADFH oxidase di
dipruduksi oleh hati, menghasilkan angictensin {AT} I. yaskular dan ginjar, diikuti dengan meningkaatnya ROS
Selanj utnya arch angfotensin canverting enzyme [AC E} ditingkat lukal. Sei T yang teraktivasi di perivnsru!-fir
yang terutama banyak terdapat diparu juga dijantung fat akan rnenyebabkan yasnkonstrilcsi dan rem odeiing
dan pembuluh darah {tissue ACE}, AT I akan diubah yaskular. Se! T yang teraktiyasi pada pen"-mscuiar fat
menjadi angiutensin {AT} ll. Selain itu masih adajalur juga akan menyebabkan disfungsi ginjal dan retensi
aiternatif Iain. Chymase suatu enzim protease serine natrium.""‘" Beberapa faktor yang rnernpengaruhi
aican rnerubah AT I menjadi AT II. Interaksi antara p-engendalian teka nan darah antara iain; curahjantu ng
AT H clan reseptar AT1 akan mengalrtiyasi beberapa dan tahanan perifer {Garnbar 1}
rnekanisrne ditingluat seluleryang ikut berperan daiam
terjadinya hipertensi dan percepatan kerusakan pada
organ target c-feh karena hipert-ensi itu sendiri. Keadaan DIAG NGSIS
lain yang dapat menyeba bkan kerusa kan target organ
antara lain meningkatnya pr:-duksi reactive oxygen Eyaluasi p-ada penderita hipertensi bertujuan untuk: 1}
species [F-ZOE}, inflarnasi yaskular, rem-adelingjantung rnenilai pola hidup dan identifikasi faktcr-faktor risikn
dan pm-duksi aidosterun. Selain itu, dari beberapa kardinyaskuiar lainnya atau menilai adanya penyakit
penelitian terakhir makin banyak bulrti bahwa AT Ji, penyerta yang rnempengaruhi pragnosis clan menantukan
aldosternn, aktiyasi jalur renin dan prorenin dapat pengobatan, 2} mencari penyebab icenaikan tekanan
menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah yang darah, 3} menentu kan ada tidaknya kerusakan target organ
sehat dan rnenyebabkan terjadinya hip-ertensi. Hasil dan penyakit kardioyaskularru"
metabulis lain yang berasal dari AT 1, seperti AT 1-T Eyaiuasi pasien hipertensi adalait dengan metakukan
yang mernpunyai efek proteksi terhadap p-ernbuluh anamnesis tentang keluhan pasien, riwayat penyakit
darah masih dalam penelitian. dahulu dan penyakit keluarga. pemeriksaan fisis serta
Secara tradisinnal pada SRAA, prn-renin meru pakan pemeriksaan penunjang.
precursor renin yang sifatnya inaktif akan berubah Anamnesis meliputi:
lebih dahulu rnenjadi renin yang aktif, kemudian ‘E. farna menderita hipertensi dan derajat tekanan
secara enzimatik alcan merubah angiotensinogen darah
menjadi AT I. Pada konsep yang baru, diternukan 2. indikasi adanya hipertensi sekunder
rese p-tor prairenin} yang biia terikat dengan pr-::-renin - lceluarga dengan riwayat penyakit ginjai [ginjal
dan renin akan mengakibatkan efek toksik iangsung pamasfila
pada jantung dan ginjal. Pmses ini berjalan secara - adanya penyakit ginjai, infeksi saiuran kemih,
nan-enzimatik. Prose; terbentuknya reseptgr hematuri, pemakzaian abat-chat anaigesik dan
profirenin} terpisah dari terbentui-znya reseptur AT ll. cibatfbahan lain
Karenannya kelja reseptor ini tidal: dipengaruhi aieh - episode berkeringat, sai-cit kepala, kecemasan,
penghambat ACE dan crngintensin receptor Hacker palpitasi {feaku-mgsitama]
HIPERTENSI PRIMER

Agu-pan _|u|-|-||ah PE|!'|..l|!}3hEf'l Ba,|.|an_bahan

gamm nefrun 955955 gang be,-5531 I.


henebih berkurang dgrj 9|-|,;|m@[

ll ll l
"’~‘*‘1‘“5‘
. Peflumflafl mime_ Renin Perubahan Hi PE E-
'“"f"'_'-'"l' Permukeflfl beflsblh _ angiciterrsin mernbmrl 5+.-| insulinemia
QTFJBF filtrasi saraf 5Il'I'l|‘J3Tl5 heflehih __ _

T A l1
I T Volume cairan Kunstnk-_:i 'l||'E|‘|a

fltuntralctiilitas Kunstriksi
fiungsiuni!
.
51r,__,kt,_,ra|

i 1
I TEKANAN DARAH = CUFLAH JANTUNG X TAHANAN PERIFEF-‘. i I
Hipertensi = Peningkatan CJ dan I atau Peninglnatan TP

_ -. if l
Gamhar 1. Falnor-falttor yang berpengaruh pada pengendalian telcanan darah

episode lemah at-at dan tetani ialdasternnisme} 5. pengobatan antihipertensi sebelurnnya


3. falctor-faktor risiko 6. faktar-falctur priba-di, keluarga dan lingkungan
riwayat hipertensl atau kardioyaslcular pada Pemerilcsaan fisik selain rnemer1'ltsa tekanan darah,
pasien atau keluarga pasien juga untulc eyaluasl adanya penyalcit penyerta, kerusakan
riwayat hiplzrlipidemia pacla pasien atau organ target serta kemungkinan adanya hipertensi
lceluarganya sekuncIer.“Z°
riwayat diabetes rnelitus pada paslen atau Pengu kuran tekanan darah:
lceluarganya - pengukuran rutin di ltamar periltsa dakterfrumah
kebiasaan mernkolc sakit
pala makan * pengukuran 2.4 jam {Ambulatoqr Bland Pressure
kegemukan, intensitas olah raga Monitoring-ABPM}
kepribadian - pengukuran sencliri uleh penderita dirurnah
4. gejala kerusa lcan organ Penderita harus bebas dari rninurnan yang menga ndu ng
ntak dan rnata: saklt lcepala, vertigo. gangguan alkahul, kafeln dan merolculc paling tidal: 3-U menit sebelurn
penglihatan, transient ischemic attacks, defisit pemeriksaan teloanan darah. Pengultman di kamar perilcsa
sensciris atau motorls dllakultan pada posisi duduk dikursi setelah penderita
_]3J'|i'l.-IHQI palpitasi, nyeri clada, sesak, benglcalc istirahat selarna 5 rnenit, kaki di lantai dan Iengan pada
lcalcl posisi setinggijantung. Ukuran dan peletalcan manset
ginjal: haus, paliuria, nokturla, hematurl menutup 30% dari lingkar lengan, dengan sisi terendah
arteri perifer: ekstremltas dingin, klaudiltasio 2.5crn dari fossa trntecubiti -[panjang 12-13 cm, lebar 35 cm
intermiten untulc stander orang dewasa}. Letakkan stetgslcup -cllatas a.
azaa HIPERTENSI

Brachialis dengan teioanan ringan diatas lculit. Pompa cufi - menilai etilcasi pengobatan seiama 24jam
sampai teicanan aiatas 20 rnmHg dari rnenghiiangnya nadi - hipertensi sekunder
pada perabaan a. Radialis {gunakan suara Korotkoff fasei - sebagai pedoman daiam pemilihan jenis obat anti
dan V untult penentuan sistolik dan diastoiilt}. Penurunan hipertensi
air raltsa pada tabung sphygn-iomanometer sebailcnya - telcanan darah yang resisten terhadap pengobatan
2-3 rnn'ii-tg,"detil<. Penguicuran dilaltuloan dua kaii, dengan anti hipertensi
sela antara T sampai 5 menit, pengukuran tambahan - gejala hipatensi yang berhubungan dengan
diialcul<an_iil-:a hasil kedua pengulcuran sebelurnnya sangat pengabatan anti hipertensi
berbeda. Pengukuran dilakukan pada ltedua iengan, dan
bila ada perbedaan antara ‘I0,-'5 mmHg. mai-ca dilaltultan Seseorang dilcatalcan menderita hipertensi bila
pernerilcsaan tamba ban pada lengan dengan teicanan darah pada p-emeriltsaan AB-PM dengan mean >135,f55 mmHg
sepanjang hari atau > 125,-“T5 mm!-lg saat tidur. ‘
yang Iebih tinggi.‘-" Konfirrnasi pengukuran pada lengan
kontralatetal dilaltulcan pada lcunjungan pertarna dan jika White coat nyperterrsian: Pada lturang lebih 25% pasien
didapatitan kenaiican tekanan darah. Pengukuran denyut hipertensi, didapatkan hasil yang lebih tinggi pada
jantung dengan menghitung nadi {3-El detik} diialcuisan saat pemeriksaan dilcamar periksa doltter atau di mmah saicit
duduit segera sesudah pengukuran teltanan darah. Untulc bila dibanding dengan pengulcuran di rumah, pada saat
penderita usia ianjut, diabetes dan kondisi lain dimana belcerja atau dengan ABPM. Keadaan ini lebih sering ditemui
diperkiraican ada hipotensi ortostatik, periu dilakukanjuga pada penderita usia lan_jut. Konselcuensi ltlinis dari diagnosis
pengulturan teltanan darah pada posisi berdiri. ini adalah meninglcatnya risiko kejadian dan mortaiitas
lcardioyaslcular, bila dibanding dengan normotensi dan
Home Blood Pressure Measurements non white-coat hypertension. Untuk menegalckan diagnosis
Pengulcuran sendiri teicanan darah di rumah diindilcasilcan hipertensi diperlulcan perneriltsaan ABPM. ti"
untuic {T} rnengeyaluasi efei: white coat hypertension, {2}
Pemeriitsaan penunjang penderita hipertensi terdiri dan‘:
menilai hasil pengobatan obat anti hipertensi terhadap
- tes darah rutin
lcerusal-:an target organ, {3} mernperbaiki siltap dan
- glultosa darah {sebaiknya puasa}
kepatuhan pasien terhadap pengobatan dengan obat
- koiesterol total serum
anti hipertensi. Pengukuran telcanan darah dirurnah
- koiesteroi LDL dan HDL serum
iebih rendah {‘i2,~'?} dan rnempunyai ltorelasi yang iebih
- trigliserida serum {puasa}
bail: dengan risilto yang akan terjadi bila dibandingkan
- asam urat serum
dengan pengukuran diruang praktei: dolozer. Beberapa
- kreatinin serum
peneliti menyatalcan bahwa pengukuran di rumah
- kaiium serum
iebih mewalcili kondisi tekanan darah sehari—hari.
* hemoglobin dan hernatalcrit
Pengukuran tekanan darab di rumah juga diharaplcan
- urinalisis {uji caril: -telup sorta sedimen urin}
meninglcatkan keberhasilan pengendalian tekanan darah
- eieittrolcardiogram
serta menurunkan biayafia“
Beberapa pedoman ponanganan hipertensi rnenganjurkan
Ambulatory Blood Pressure Monitoring {ABPM} t-es lain seperti:
Data yang dihasilkan dari pengukuran telcanan darah ~ eizokardiograrn
dengan rnenggunakan ABPM seia ma aidjfitas beriangsung - USG litarotis {dan femoral}
dan pada saat tidur, lebih erat hubungannya dengan - C-reactive protein '
lcerusakan organ target, hipertrofi yentrikel dan lcejadian - mikroalburninuria atau perbandingan albur-nin,~'
kardiovaslcular, bila dibanding dengan pengukuran lcreatinin urin
tekanan darah di mmah atau di kamar pralctek dakter. - proteinuria kuantitatif {jika uji carik positif}
Ada beberapa situasi dimana penggunaan AE!-Pivi - tunduskopi {pada hipertensi beret}
dapat rnembantu antara iain:'*-2"
Eyaiuasi penderita hipertensi juga diperiul-:an untuk
- hipertensi yang oaraeriine atau yang bersifat
menentultan adanya penyairit penyerta sistemik, yaitu:
episodilc
- aterosltlerosis {melalui pemeriksaan protil lernalc}
- r-nengeyaluasi hipertensi afiice atau white coat tanpa
- diabetes {temtama pemerilcsaan gula darah}
lcerusakan organ target
- fungsi ginjai {dengan pemeriksaan prateinuria,
- menoari adanya hipertensi noltturnai {dipping status}
- penentuan pemberian obat anti hipertensi pada usia kreatinin serum, serta memperlciralcan ia_ju fiitrasi
glornerulus}
lanjut
- adanya disfungsi saraf otonom Pada penderita hipertensi, beberapa pemeriksaan
Hl?'E.FCi'El'~l5l PRIIHTER _____ _ 9239

untul: menentulcan adanya lterusalran organ target dapat ltardioyaskular dan ginjal. Beberapa percobaan ltiinis
diiakukan secara rutin, sedang pemeriitsaan Iainnya hanya menu njultkan penumnan insidens payahjantung itangestifi
diIai:ul:an bila ada lcecurigaan yang didukung aleh iceiuhan infarlt mioltard dan straire seb-esar 2- 50%, 20% dan 35%,
dan gejala pasien. Pemeriksaan untul: mengeyaiuasi dengan kontral tekanan darah yang aoIei:uat_ iflarenanya
adanya lcerusaltan organ target meliputi: JNC T dan guitfeiines yang Iain mereltarnendasiltan untul:
1. Jaritung seluruh penderita hipertensi :iihan.:sl:an teltanan darah
- perneriksaan fisis sistaiil: s ‘I40 mmHg dan diastaiii: ~: 90 mmHg. Untui:
- fata poios dada {untuk melihat pembesaran penderita diabetes mellitas {D-M} dan penyakit ginjal
jantung lcandisi arteri intratoraks dan sirkulasi kronis, target teltanan darah adaiah s ‘I 30,-"B0 mmH g.“ 5"-3‘
puimaner} Dleh lcarena mekanisme terjadinya hipertensi primer
- eiektrokardiagrafi iuntult deteicsi iskemia, disebabkan oleh interaltsi berbagai 'ial:tar risiko yang
gangguan konduksi, aritmia, serta hipertrafi bersitat multifalttarial, maka sasaran pengobatan bersifat
yentrikei kiri} kombinasi antara modifiitasi gaya hidup dan berbagai
- ekokardiografi macarn obat anti hipertensi. Selain pengabatan I-iipertensi,
2. Pembuiuh darah pengobatan terhadap fai:tor risiko atau l:ondisi penyerta
- pemeriksaan fisis termasul: perhitungan puise lainnya seperti diabetes melitus atau disiipidernia juga
pressure harus diialcsana ltan hingga rnenaapai target tera pi masing-
- ultrasanagrafi {USE} Itaratis masing Icandisif-“=1
- fungsi enclotei {masih dalam peneiitian} Pengobalan hipertensi terdiri dari pengobatan
I 3. Otak nonfarrnakalogis dan farmakaiogis. Pengabatan
- pemerilcsaan neuroiagis no nfa rrnakoiogis harus dilaksana lcan oieh semua penderita
- diagnosis stroi: ditegal:l:an dengan menggunakan hipertensi dengan tujuan menuranltan tekanan darah dan
craniai computed tomography {CT} scan atau rneng endalikan fal:tor-faktor risiko serta penyakit penyerta
magnetic resonance imaging {MRI} {antuk pasien |ainn1:|||a|4.1121

dengan keluhan gangguan neural, kehiiangan


memori atau gangguan kognitif} Pengobatan Nonfarmakaiagisfllilodifikasi Gaye
4. Mata Hidup:
~ fundusl:-opi .lNC T merelcornendasiltam Menurunkan berat badan
5. Pemeriksaan fungsi ginjal berlebih atau kegemukan, pernbatasan asupan garam
- pemeriksaan fungsi ginjal meliputi penentuan icurang atau sama dengan 100 rn-eq,ii.,r’hari {2.4 g natrium
adanya proteinuriaimil:ro-makraaibuminuria atau E g natrium kiorida}, meningitatkan konsumsi buah
serta rasia aibuminrkreatinin urin dan sayur, rnenurunkan konsumsi alkohol tidal: Iebih dari
- perl:iraan Iaju filtrasi glornerulus, yang untui: 2 kali minumrhari, meningltatltan aktivitas fisii: paling
pasien dalam l:ondisi stabii dapat diperlcirakan tidal: beqiaian 30 menitfhari selama 5 hariiminggu serta
dengan men-ggunaican rnodifikasi rumus dari rnenghentikan meroi:ol:, aitan mengarangi risiko ltejadian
Cockrott-Gauit sesuai dengan anjuran Notionoi kardiovaskular.
Kidney Foundation {NKF} ‘taitu :
lflirens l(rE-EI'l£il'tit'|* = Pengabatarl Farrnaltalagis
fi@m 2-: 0.35 iHFI1Hl: peremputlfll Jenis-jenis obat antihipertensi untul: terapi farrnalcoiogis
T2 1: Kreatinin Serurn antara {aim -i5.E,J'_a,!,z1_az,z3

‘G-iornemtus Fiitration Rate,i|a_i1.r filtrasi glornerulus iGFR,r"LFG} - Diuretika, terutama jenis Thiazide {Thiaz} atau
dalarn rn|,im-enit,H.T3-tn! Aidosterone Antagonist {Aida Ant}
- Beta Biocirer {BB}
JNC T menyata!-:an baht-ra tes yang Iebih mendalam
untul: mencari penyebab hipertensi tidal: dianjurltan - Caitiam Channei Biocirer atau Caiciam antagonist
{CCB}
l:ecuaii_iil<a dengan pengobatan yang sudah rnemadai,
- Angiotensin Converting Eriayme inhibitor {ACEI}
target tel:anan darah yang diinginltan tidal: tercapai.‘-"
- Angiatensin ii Receptor Biorker atau AT, receptor
an tagonrstfbioeicer {AR El}
PENGD BATAN - Direct renin inhihitor [Di-1|}
Masing-masing abat antihipe rtensi merniiiki efeictivitas
Tujuan pengobatan penderita hipertensi adaiah dan keamanan dalam pengabatan hipertensi. Untul:
menurunkan rnarbiditas dan mortalitas penyakit pemilihan obat antihipertensi dipengaruhi aleh beb-erapa
2290 HIPERTENSI

Tabel ‘i. Tatalaltsaria Hipertensi Menumt JNC-‘I


pierhaikan Tflfilpi Dllit Aural
' itlasifikasi Telcanan TD5 TDD F I
Darah [mmi-lg} {mm Hg] Tanpa lnaliltasi yang Dengan l|.1.|:lil:.asi yang
Hidup Menaalssa Memalisa
N0-Fmal -it 12¢] dan < BO Dian] urltan Tidal: indikasi a-bat Cibat-abatan untul:
Prehipertensi 120-139 atau S0-S9 ya indil:asi yang mernaicsa
Hipertensi derajat 1 140-159 atau 90-99 ‘ta diuretika jenis Thiazide untult CI'bat—obatan untuit
sebagian besar kasus, dap-at indiitasi yang memaksa
dipertim-bangitan ACEI, ARB,
BB, CCE atau Ilcombinasi
Hipertensi derajat 2 3150 atau 3 100 ‘ta ltornbinasi 2 obat untuk Obat antihi-pertensi
sebagian besar itasus umurnnya lain itiiuretika, AEEI.
diuretiica jenis Thiazide III-‘an ARE, BB, CCB} sesuai
AEEI atau ARE atau BB atau kebutuhan
CCB

fa l:tc-r, yaitu: macam obat anti hipertensi yang disebut dang an singie piii
* faktor sosio ekona-mi :_'ombino'ti£m, dan berguna untui: rneningltatkan efisiensi,
- profii fal:tor risilco kardiayas l:uIar kepatuhan berabat dan menekan biaya pengeiuaran untul:
- ada tidaknya l:er|.:sai:an organ target pembeiian obat. ‘I’-mi
- ada tidalcnya penyakit penyerta Kombinasi yang telah terbulcti efektif dan dapat
- irariasi indiyidu dari respan pasien terhadap ob-at ditoieransi penderita {Garnbar 2} attalai-I1“-‘I-1‘
antihipertensi - diuretilca dengan ACEI atau ARE
- kemungkinan adanya interaksi dengan obat yang - CCB dengan BB
gunakan pasien untui: penyaicit Iain - CCB dengan ACEi atau ARB-
- buirti ilmiah I-zemampuan obat antihipertensi yang al:an - CCB dengan diuretilta
digunakan dalam menurunlcan risilco kardioyasltuiar - AB dengan BB
Berdasarlcan uji klinis, I-iampir seiuruh pedarnan - kadang diperiukan tiga atau empat |:ornbinasi obat
penanganan I-iipertensi menyataitan bahwa keuntungan
pengobatan antihipertensi adalah penurunan tekanan
darah itu sendiri, terlepas dari jenis atau l:elas obat
entihipertonsi yang digunakan. Pengo-batan dimulai
eecara bertahap, dan target tekanan darah dicapai seoara
i
pragresif daiam beberapa minggu. Dianjurkan untul: Angiotensinii '
rnenggunaitan obat antihipertensi dengan masa kerja

V
hiooter
panjang atau yang memberikan efikasi 24 jam dengan
pemberian selcaii sehari. Pemiiihan pengabatan dengan
satu jenis obat antihipertensi atau dengan lcombinasi asiflfker Caicium
bergantung pada telcanan darah awal dan ada tidaknya ‘y thannei ,
l:a-rnpIii:asi. .iil:a pengobatan dimalai dengan satu jenis ' I blocker '
Angiotensin "
obat dengan dosis rendah, dan biia tekanan darah beium
can irerting
rnencapai target, rnaka langkah selanjutnya adalah
enzyme
rneningl:atl:an dosis obat tersebut, atau berpindah ke irtitibitor
antihipertensi lain dengan dosis rendah.‘~"'-2‘--*2
I _ ____ ._.
Etei: sa mping pe ngabatan antihipertensi bisa dihindari Gamhar 2. Kenwngkinan kg-mbinasi obat antihip-ertensi
dengan menggunakan dosis rendah, bail: tunggal rnaupun
lcambinasi. I-Earn pir sebagian besar penderita memerlukan
l:or'nbinasi obat antihipertensi untul: mencapai target Pengalaatan pada Kandisi Iiitusus
tekanan darah, tetapi pengobatan kambinasi dapat Dari beberapa peneiitian yang ada, pemberian ob-at
meningicatkan biaya pengabatan dan menurunkan anti hipertensi yang bersifat spesifiic, aitan memberilu-in
lcepatuhan pasien lzaren-ajumlah o-bat yang harusidiminum lceuntungan pada l:ondisi tertentu. Karenanya INC
bertambah. Alchir-akhir ini telah beredar berbagai rnacam ‘F merekomendasikan pengobatan awal disesuaiitan
abat anti hipertensi, yang merupakan kambinasi 2 atau 3 dengan pada lcelompolt dengan inr_1il:asi yang memairsa
HIPERTENSI PRIMER
2291

{Compeiiing indication} dan ireadaan irhusus iainnyo penderita dengan penurunan fungsi uentril:eI ltiri yang
{Speciai Situations}.“-“‘-"-1‘-22-’—‘
asimtamatik.‘“‘
Terdapat puia berbagai bulcti yang menyatakan bahwa
l:eIas obat antihipertensi tertentu mernililci keiebihan untul: Flenyaltit jalrtung koroner. Target tekanan darah yang
kelompol: pasien tertentu. Dari beberapa penelitian yang harus dicapai adalah s 140390 mmHg. Pilihan utama pada
ada, menunjulckan bahwa hambatan pada SRAA dengan penderita hipertensi dengan angina yang stabil adalah
ACEI, ARBs atau DFtI mernberikan perbaikan secara l:Iinis BB-. Pada penderita dengan sindrorna karoner al-:at atau
pada penderita Din, payah jantang lcongestif, stroke, past infari: miokard, segera harus diberilaan ACEI, BB dan
penyalcit ginjal I-cronis dan albuminu ria. Sedang pemberian antagonis aidosteron. Rekomendasi tambahan adalah
BB memperbaiki harapan hidup penderita dengan payah pengobatan dislipidemia {target LDL < 100 mg3dl} dan
jantung sistalilc dan kecenderungan ter_jadinya infarlc antipioteiet. dengan aspirin atau dipiridamoifi“
miakard. Hip-ertrafi uentriltel l:iri: Rekomendasi untul: keadaan ini
lndikasi yang memaksa meiiputi?‘-5" adalah pemberian ARE disertai dengan interyensi lainnya
1. DM dan hipertensi seperti penuru nan berat badan, olah raga dan pembatasan
. Payahjantung kangestif asupan garam. Target tel:a nan da rah -1 140390 mmHg.
. Penyakitjantung ltoraner diharapltan dapat rneregresi hipertrafi yentriltel i:iri.‘-"
. Hipa rtrafi yentrikei I:iri Stroke: Pada isltemia al:ut, berapa tel:anan darah yang
. Stroke optimal masih kontroyersi. Penurunan yang mendadal:
Penyaltit ginjal kranis {PGIC} dapat mengganggu fungsi neurologis. Diharapkan
~\~.|p‘v\.r\-lb-L.uru Albuminuria3proteinuria tel:anan darah 1603100 mmHg memberikan hasil yang
Keadaan lthusus lainnya meiiputi; optimal. Pada keadaan stab-il, pemberian ACEI dan diuretil:
- Populasi minoritas goiongan thiazide dapat dipergunakan untul: mencapai F
- Obesitas dan sindrom metabolil: target tekanan darah < 140390 mmHg. untul: menghindari
- Hipertrofi yentrikel kanan terjadinya stroire kembaii.‘-"
- Penya kit arteri perifer Penyaltit ginjal ltranis {PGK}: Pemberian obat anti
- Hipertensi pada usia lanjut hipertensi pada PGK adalah untul: rnencegah progresifitas
- Hipotensi postural penurunan fungsi ginjal dan lcejadian kardioyaskuiar. I
r Demensia Target tekanan darah yang optimal adalah < 130380.
- Hipertensi pada perernpuan Obat anti hipertensi yang direlcomendasikan adalah
- Hipertensi pada anal: dan dewasa muda AI-TB dan ACEI sebagai pilihan awal. Cileh karena dari
- Hipertensi urgensi dan emergensi beberapa penelitian yang ada pada PGK diabetii: dan non
DI‘-3| dan hipertensi: Kombinasi falrtor risika DM dan dia betil:, obat anti hipertensi tersebut dapat meng hambat
hipertensi akan meningkatlcan risiko kejadian kardioyasltular pragresiyitas penurunan fungsi ginjal. ltadar serum
dan penyakit ginjal I-zronis secare bermakna. bila kreatinin yang meninglcat 35% dari haseiine, tidal: serta
dibanding dengan hanya satu risil:o saja. Pemberian a-bat merta menghentilten pengobatan, oieh ltarena efekjanglca
antihipertensi yang menghambat alttifitas SRAA, seperti panjang memberikan hasil yang menguntungltan. Bila
ACEI, ARE dan DRI yang aican memberikan lteuntungan, i-tadar serum kreatinin meningkat meiebihi 35%, perlu
berupa penurunan pragresifitas penyakit ginjal diabetil: clilihat apaltah ada obat tambahan ifseperti; NSAID} yang
dan kejadian kardiouasl-:ular, dan diindikasikan sebagai diben!-can bersamaan dengan abat anti hipertensi tersebut
piiihan pertama pada sernua pendenta 0M. Dianjurkan atau keadaan seperti hipertensi renayaskular dan status
kom binasi dua atau tiga macarn obat antihipertensi untul: ualume tubuh yang berlcurangfii"-1‘
rnencapai targettekanan darah ku rang dari 130300 mm Hg, Albuminuriaflarateinuria: Pada penderita hipertensi,
sesuai dengan relcamendasi yang ada.‘~*“-3-5 albuminuria3prateinuria merupalian petanda dan falctor
Gagal jantung lnongestif: Hipertensi merupalran faktar risika antul: pragresifitas penyakit ginjal. Selain itu
albuminuriaiproteinuria juga merupakan petanda yang
risilita untui: tejadinya payah jantung sistolil: maupun
independen untul: risilco lcejadian kardiouaskular. Obat
diastaiii-c. Hipertrafi uentrikei l:iri merupakan basil antara,
anti hipertensi yang da pat menuru nkan telta nan darah dan
sebelum terjatlinya penyakit jantung hipertensi, yang
dita ndai dengan kegagaian pada iiffiiiing dan peningicatan mengurangi albu rninu ria da pat meng harnbat pragresifitas
penyaltit ginjal dan perubahan dari mikraalbuminuria
l:el:al:uan dinding uen-trikel. Target tekanan darah yang
menuju PG-l=L Penurunan >50‘ii> aibuminuria dari hoseiine
harus dicapai adalah -: 140390 mmHg. Pemberian ACEI
pada pengobatan selama E bulan, aican menururlkan risiI:o
dan BB akan memperbailti telcanan darah dan prognosis
terjadinya penya l:it ginjal tahap akhir pa cia T29-5 penderita
E392 _. HIPERTENSI

dalam 5 tahun. Dari pedaman yang ada dan hasil dari 3. ketidakpatuhan pasien dalam penggunaan obat
berbagai penelitian, untul: penderita hipertensi disertai antihipertensi
dengan albu minuria direisomendasikan obat anti hipertensi 4. ketidal: patuhan pasien dalam memperbaiki pola
yang bekerja menghambat aktifitas SRAA, seper-ti ACEI, hidup
ARE dan URI. Kombinasi kedua jenis obat yang belterja - asupan allcohai berlebih
pada SRAA tersebut dapat r-nenurunltan aibuminuria - itenailtan beret badan berlebih
30-35%, bila dibanding dengan hanya satu maoam jenis 5. ltelebihan volume cairan tubuh
obat anti hipertensi tersebut.“-ii‘-=21’--'"' Gala ngan (ICE non - asupan gararn berlebih
dihidropiridin seperti verapamil dan diltiazem juga dapat - terapi diuretilta tidal: cukup
menurankan proteinuria pada penderita penyakit ginjal - penurunan fungsi ginjal berjaian progresif
dengan proteinuria. dan altan memberikan nilai Iebih bila E-. adanya terapilain
diitombinasikan dengan ACEI.‘»‘*1“-=5-T‘ - masih rnengganakan bahan3obat Iain yang
meningltatlcan telcanan darah
Tahe-I 2,. Pilihan Db-at Anfihiportensi untul: Knnclisi - adanya obat lain yang mempengaruhi atau
Torte-ntu berinteraltsi dengan l:erja obat antihipertensi
lndikafi yang Memaksa Pilihan Terapi Aural '3. adanya penyebab hipertensi Iain3sel:under
Ga-gal jantung Thiaz, BB, ACEI, ARE, Aldo Jilta dalam E bulan target peng obatan item-tasul: target
Ant tekanan darah} tidal: tercapai, harus dipertimbanglcan
Pasta Infarl: miokard BB, ACEI, Aldo Ant untul: meIaI:ul:an rujukan l:e dolcter spesialis atau
Ftisiko penyakit pernbuiuh Thiaz, BB, ACEI, CCB subspesialis. Bila selain hipertensi ada kondisi Iain seperti
darah koroner diabetes melitus atau penyaitit ginjai, bail: American
Diabetes Thiaz, BB, ACEI, ARE. EEB Diabetes Association {ADA} maupun internationai
Penyaltit ginjal kronis ACEI, ARE Society of Nephroiogy {ISN} dan NKF rnenganjurltan
Pentegahan stroke Thiaz. ACEI rujul:an kepada seorang dokter yang ahiijika iaju tiitrasi
berula ng giornerulus rnencapai < 60 mI3men3'I,T3m*’, atau jika ada
kesulitan dalam mengatasi hipertensi atau hiperkalemia,
serta rujultan kepada konsultan nefralagijika Iaju filtrasi
PEMANTAUAN glorneruius mencapai < 30 m|3men3‘l,T3m2, atau Iebih
awal jika pasien berisiko mengaiami penurunan fungsi
Penderita hipertensi yang teiah mulai mendapat ginjal yang cepat atau diagnosis dan prognosis pasien
pengo batan harus datang kembali untul: eyaiuasi Ianjutan clirag ukan.”-‘"1 =1
untul: pengataran dasis obat sampai target tekanan Pengobatan antihipertensi umumnya untul: seiama
darah tercapai. Seteiah target tekanan darah tercapai dan hidup. Penghentian pengobatan cepat atau iambat akan
stabil, kunjungan selanjutnya dengan interval 3-IE bulan, diii:uti dengan nailtnya tekanan darah sampai seperti
tetapi frekuensi kunjungan ini juga ditentultan oleh ada sebelurn dirnulai pengobatan antihipertensi. Waiaupun
tidaltnya komorbiditas seperti gagaijantung, penyakit demiki-an, ada lcemung kinan untul: menurun l:an dosis dan
yang berhubungan seperti diabetes, dan kebutuhan alcan jurnlah obat antihipertensi secara bertahap bagi pasien
pemeriksa an Iaboratorium.“~" *1‘-2* yang diagnosis hipertensinya sudah pasti serta tetap
Strategi untul: meningkatltan ltepatuhan pada patuh terhadap pengobatan nonfarrnakoiogis. Tindakan
pengobatan: ini harus disertai dengan pengawasan telcanan darah
- empati dokter al:an meningkatltan lcepercayaan, yang lcetat. “-1‘-1‘
motiuasi dan kepatuhan pasien
~ doltter harus mempertimbangkan latar belal:ang
budaya lcepercayaan pasien serta sikap pasien ter- KOMPLHCASI
hadap pengabatan
Hipertensi mew palcan falttar risilco untul: terjadinya segaia
- pasien diberi tahu hasil pengulcuran telcanan darah.
bentui: manifestasi klinil: dari aterosklerosis. Hipartensi
target yang masih harus dicapai, rencana peng-obatan
dapat rneningltatltan risilta untul: terjadinya kejadian
selanjutnya serta pentingnya mengikuti rencana
lcardioyaslcular dan iterusaltan org an targ et, bail: la ngsu ng
tersebut
maapun tidal: Iangsung. Mortaiitas meningltat dua l:ali
Penyebab hipertensi resisten: pada setiap lcenaikan teitanan darah sebesar 20310 mmHg.
1. pengulturan teltanan darah yang tidal: benar Pada keadaan dengan teltanan darah high-normai {130-
2. dasis beium memadai 1393B5-39 mml-ig}, didapatkan peninglcatan lcejadian
HIPERTENSI PRIME‘.
22??
kardiavasltular 2.5 pada wanita dan 1.6 lrali pada pria bila T. World Health Elrganizatio n, Inte rnational Society of
dibanding dengan telcanan darah normal. Sedaag risil:o Hypertension Writing Group. 2003 World Health Organization
|_rr‘tt|.|lc penya l:it ginjal, rneningl-zatnya teltanan darah sistolil: - International Society of hypertension State merit of
lvlanagernentof Hypertension} Hypertension 2003;21 "1933-
Iebih erat lraitannya dengan insidens penyalcit ginjal tahap 92.
al:hir bila dibanding dengan teltanan darah diastolilc. B. Evidence — Based Recommendation Task Force at the
terutama pada usia Iebih dari S0 tahun. Teltanan darah Canadian Hypertension Education Program 200-1. Canadian
yang meningltat dapat menyebabltan kerusakan pada Hypertension Education Program Recommendation. la nuary
E004.
pembuluh darah dan parenlrim ginjal.“-ii" El.Warnocl: D-G, Terttor SC Core curriculum in nephrologyt
Elerbagai lrerusakan organ target tersebut antara Hypertension. Arn .l lficlney Dis 2004,:-64:35?-335.
lain: 10 National Kidney Foundation. l{3DClQl clinical practice
guidelines on hypertension and antihypertension agents
1. Pada jantung: hipertrofi ventrilcel l:iri. angina atau in chronic kidney disease. Am l Kidney Dis 200'4;43i£u ppl
infarl: mioltard, dan gagaljantung icangesfif. I}:S'l -S290.
2. Penyalcit ginjal ltronis dan penyalcit ginjal tahap 11 Kaplan Nlvl. Primary Hypertension: Patogenesis. In: Kaplarrs
alchir _ Clinical Hypertension. Eds; Kaplan NM, ‘victor RG, Flynn JT
10" ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins, 2010,
3. Retlnopati p 42-tor.
4. Pada otalc, Stroke atau transient ischemic attack 12 Guyenet PG. The sympathetic control at blood pressure. Nat
S. Penyalcit arteri perifer Rev Near-oscf 2006:3233 5-3:15.
13 Guylian AC. Blood pressure control-special role of the lcdneys
Selaln itu ada beberapa falrtor risilro lain yang il:ut and body fluids. Science 1391;252:1313-1015.
'14. He .l. lvIacGregor GA. Salt, blood pressure and cardiovascular
berperan untul: tegjadinya ltejadian ltardiovaslrular, yang disease. Curr Dpin Cardiol 200322293-305.
juga perlu diperhitunglcan dalam pengobatan hipertensi, 15. MunzelT.5i.rmirr_gC,PostF,eta1. Patl1.0phyfiio1Dg}',diag11.ottis
antara lain: and prognostic inrplications of endotheliai dysfunction. Arm
- Hipertensi lvled 2IIlIJlS;*I-0:130-190.
I0. Duprez DA. Role oH.|1e1‘EIt;iIl-flngiollensin-aldoalortm system
- lvleroltok in vascular remodeling and tnfla trimationz a clinical review.
- Dbesitas _lI*I}'12lETiiEI'l5iDI'l 200624363991.
- Alrtivitas fisil: yang lturang LT". F5-ealy IE, Gordon RD, lvlantero F. Plasma rm-tin and
aid-osterone measurements i.nlo-.v1'en:i:rr hypertension states.
- Dislipidemia Trends Endocrinol Metab 2005;16:3o-91.
- Diabetes lvlellitus 13. Karrnel W13, Wflson PWF. Cardiovascular risk Factors and
- Ivlikroalbuminuria atau penyaltit ginjal kronis hyperterision. ln:}~Iy'perterisionp1-imer. Eds: Izzo IL, Sic-a DA,
- Umur {pria =- 55 tahun atau wanita > E5 tahun} Blackl"IR.1I“'ed. Dallas: Lipp11ttcott1r‘i"ilJia11'e-:§t1"rii1l:irrs,2l§lll.1l5‘;p
244-243.
- Riwayat lteluarga dengan penyalcit liardiovaskular yang 1'5‘. Riulope Livi,Izzo,iT.. Renalrislr. Ire Hypertensionprimer. Eds:
prematur {pria s 5Stahun atau wanita < E5 tahun} Izoa,TL.5ica DA, Blacl:t~lI‘R.4“‘ed. IJ'aJlas:Lippincott Williams
e will-:ins.2ona,-P 2st-as-1
20. Kaplan NM. lvleasurement of Blood Pressure. Ln: i£aplan’s
Clitoral Hypecti-zr'|sio11. Eds: Kaplari I\ll'-L ‘I.-iictior REE, Flynrr
REFERENSI IT. 10"‘ ed. Philadelphia: Lippincotl Til-'Lll.ia.1:n.s and 'i"-"i|l:i.ns,
2010; p 20-11.
1. Lavves CM, Hoorn st: Rodgers A. Global burden of blood- 21. Yogiantoro M. Hipertensi Eséential. Dalam: Bo1:|.1 3'i.jt'i.t llmu
pressu re-related disease, 2001. Lancet 2003;331:1513-1513. Penyakit Dalam. Eds: Sudoyo AW, Setiyobadj B, t"rlw'.i L
Z Lin-I SS, Gaziano TA, Galticlou E, et al. Prevention at Sirnadibrata M, Setiati 5. edisi ‘ii. Jakarta; lritemaPubli.shi:ng,
cardiovascular disease in high-risl: individuals in lov--income 2e10,-P10!-"Mam.
and middle-income countrie: Health efiects and costs. Lancet 22 Izzo IT... Sica DA. Anfihyperterisive drugs: P1ta.r-i:na.cologic
20'0?;3i"0;E05420‘E-4. principles and dosing elitects In; Hypertension primer. Edfr:
3. Cooper HS, Ban-iidele T. Geographic pattems of hypertension: lzzo-_TL,. iziica lI1'*A,.‘B1ti:'l-tl-IR.-1‘-"‘r::"l. Dallas: Lippincott WilJ.ia.1:nsr
Global perspective. In: Hypertension Primer. Eds: izzo JL, & Willsi.rts_.200B:p 2432-ass.
Sica DA, Elacl: HR. 4"‘ ed. Dallas; ljppincott ‘nfilllams St 23-. Faririrrg I-II-I, Persson F, Lervis IE-,. at al. Alislciren coosbined
"|"Ii'ill:in$.200B;p 239-24o. with with losartan i.'n type 2 Iliobem and nephropathy N
4. Hard PH Elalrris GI. Primary {Essential} hyp-erterision. ln:C1.rrrent Eng] Med 2I00l3;3-58:2-133e2d4o.
diagnosis and treatment. Nephrology and hypertension. Eds: Z4. K1-one W. I-Itmefeld it-I, Meyer H-F, et al. Comparative
Latina E“r'1 B-errls J5, Nissenson AR New ‘r"orl:: Mi: Ftraw Hill, efficarcy and safety of Aliskiren and lrb-esarran in patim
2009; tr 3S3-350. with hypertension and metabolic syndrome. I I-Iurnan
S. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, et al. The Seventh Hyp-extension 20‘t0:t_-10.
Report of the Joint l‘-lational Committee on the Detection. E. I*v1anciaG.l.aurenr5,ElaseiEA, etel.lt.eappraisaloIEuropean
Evaluation and Treatment of High Blood Pressure {JNC T}. Guidel.Lnesorthy'pier'bei'|sior1maIrageo1er1t aE1.rropea.nE'ro:-iety
l.P.l"v'lA 200323912560. of Hypertension Tasi: Foroe document. Blood Pressure
E. European Society of Hypertension - European Society of 2009:18;30B-34?.
Cardiology Guidelines Committee. 2003 European Society of
Hypertension - European Society of Cardiology Guidelines
forthe management ot'Arterial Hypertension. J Hypertension
2003-jZ'l:TDT1-1053.
2 96
HIPERTENSI PADA PENYAKIT GINIAL MENAHUN
M. Rachmat Saalaernan

PEN DAH ULUAN hipertensi tergantung panyebab penyakit ginjainya :


stenasis arteri ranalis (93%), nefrdpati diabetik {SW5} dan
Hipertensi merupakan penyabab penyakit ginjal dan penyakit ginjal polikistik |[?4%} T-'CI% pasien penurunan
hipertensi dapat puia akibat penyaicit ginjal menahun. fungsi ginjal disertai hipertensi dan 26% disartai gagal
Baberapa penelitian mambcrikan bukti bahwa penurunan ginjal terminal.’ Pada Negara maju pun It-E-peduiian dan
tekanan darah mernberikan kauntungan mengurangi kantrol penderita hipertensi masih tidak memuaskan
kerusakan argan target atau rnengurangi Pragresivitas tetapi makin rnakfn haik Bila disertai panyaitit ginjal
penyakit ginjal. temyata kepeduiian dan kantrol makin rendah .
Tingitat mortaiitas akihat kardicwaskular penderita Pendapat icantraversi mengenai keuntungan
penyakit ginjal menahun makin iama makin tinggi penurunan takanan darah, seteiah analisa data tarnyata
karena panyakit ginjal manahun hampir tidak dapat pada grafik: terdapat laentuk U antara tekanan darah dan
dipisahkan dari panyakit kardiovaskular. Tingginya mnrtaiitas. Pada populasi umum ternyata penurunan
preualensi hipertensi sabagai faktor risiko kardinvaskular tekanan darah meningkatkan martalitas kardiauaskuiar
dan penderita penyakit ginjal rnenahun sering disertai sabagai re verse apidamiaidgy atau dengan perl-cataan iain
hipertensi sehingga manambah faktor risiko kerusakan penurunan tekanan darah saaptimal mungkin tetapi alican
organ. Hipertensi harus terkontrc-I tmtuit mengurangi rnenyebabkan angina k-Ernatian malah hertambah.’-‘-‘
Progresivitas penyakit ginjai dan mangurangi risiko
kardiovaskular.‘-1’
Sakarang dikenal hubungan saling tarkait antara PATDFISIOLOGI
kalainan ginjal, kardiava skular dan fairtor meta bdiik, yaitu Sacara alami tubuh mempunyai sistam aut-0-regulasi yang
renokardiak, lcardiaranal dan k3.|'E|iC|-|"E-l“l3| metabalik. mengatur tingginya tekanan darah agar parfusi jaringan
tetap tercukupi. Babarapa faktdr yang mampangaruhi
peningkatan tekanan darah untul: mampertahankan
EPIDEMIOLOGI perfusi jaringan tubuh rnaliputi: mediator humaral,
kamampuan adaptasi dan elastisitas vasicuiar. volume dan
Data dari Indonesian Rena! Registry {Registrasi Pa-nyakit viskositas dara h, cuua hjantung dan stimulasi neural. Salain
Ginjal di Indonesia} {IRR} pravalensi hipertensi pada itu tekanan darah juga dipa ngaruhi oleh falctor pradispdsisi
penderita yang dilakukan tindakan hemddialisis berkisar ganatik dan asupan natrium.
34% Ginjal mampunyai bebarapa macam fungsi daiarn
Data dari Amerika Serikat mendapatkan satu dari tubuh, diantaranya sistem ranin angiatensin dan
tiga orang dewasa manderita hipertensi. Preualansi makin pengaturan natrium dalam tubuh, ice-dua faktdr itu
meningl-cat bila diaartai penyakit ginjal rnenahun dan mempunyai peranan yang dbminan dalam pengaturan
makin maningitat sesuai dengan penurunan fungsi ginjal. kasaim ha ngan takanan darah.
Parltiraan di AS, prevalensi hipertensi 23,3 9'6 pada individu Mungkin puia kalainan ginjal yang awal atau
ta npa panyakit ginjai, stadium 1 :35,E 5'6, stadium 2 : 43.1%, kfiiain-En yang tak dip-E1 dibuktikan merupaitan penyebab
stadium 3: 59.9%, stadium 4-5 :B4,‘1%."u'ariasi pravalansi yang berpa-ran dalam prose: hipertensi primer, dan
i
i
Z294 -~ ~— a
HIPERTENSI PADA PEN‘!'.M'.'.IT GIHJAL MEIIAHUN

hi|JEl'1.'EflSi yang be-rlangsung lama serta makin barat akan


menyebal: itan nefrcislercisis.
Pada penderita diabetes melitus selain hipertensi,
2295
l ll, 1
‘I
faktdr yang berpengaruh tiarjadinya nafrcipati diabetik
Peranan keseimbangan pdsitif nattium dalam tubuh hanya!-t fakt-tir lain, yaitu lama diabetes. kontrdl diabetes ||
l|
sarigat daminan pada patbgenesis hipertensi tetapi bultan kurang baik, merdkak, dbesitas, dan hiperlipidemia.-‘-*5 H H

faktor tunggal dalam patbgenesis hipartensi pada penyakit


ginjal mana h|.,in_1‘*5
KLASIFI KASI PEN"|"AI(iT GINJAL M ENAHUN
Tabel ‘I Falttd-r Penyebab Hipertelldi pada Penyaltit
KIDCPKII mernbagi penyaltit ginjal manahun menjadi 5
G-injal Ilienahun
tingkatan:
Falttar Mekanisme
Gangguan ekskresi natrium peningkatan volume
elttraselular PENGELO LEAN
Alctivitas ran nil'l- arigiptensin vasdlcantriksi
Pening lcatan simpatis Salah satu usaha untuk meng ura ngi prc-gresivitas penya kit
Aktivitas simpatis vasolcantriksi la ngsung ginjal menahun adalah mengandalikan teltanan darah dan
Pelepasan rennin ltapan akan ltdnsultasi ltapada yang Iebih kampeten.‘
ltesairn ha ngan Vasdltci-ntriksi Pengeidlaan penderita ini dibagi 2 l:i-agian :
prostaglandin-kinin ‘l. Mangendalikan tekanan darah
Endcitalin ‘u"asi:iii:untriksi Z Menilai kielainan ginjal dan mengurangi pragresivitasu-‘
Garigguan ginjal Llntuk meng Endaliltan tekanan darah diltanal 2 macam
NO berlturang I-Iilangnya vasddilatar pengabatan hipertensi; nunfa rmaldgi dengan dan ahat
farmakdlbgi.

Tabel 2. Klasifiltasi Penyakit Ginjal Iiilenahun


Laju Filtrasi
Stadium Pei-ryakit giarnerulus [LFGI Keterangan
{mLi"rnini'1.T3m*]
1 Kerusaltan ginjal dengan LFG no-n‘nal 2 90 Pengabatan untuk rnengurangi prbgresiyitas
atau dengan sadikit meningicat dan mangurangi risikb ltardifiivaaltuiar
2 Kerusal-can ginjal dengan penurunan EU-B9 Mara malkan prdgesifitas
ringan LFG
3 Penumnan sedang LFG 3-D-59 Mengevalu asi dan pengbbatan penyulit
4 Penumnan Berat LFG ‘I5-2'3 Persiapari urituit pengobatan pengganti ginjal
5 Gagial Ginjal < 15 atau dialisis Pengbbatan pengganti
Disalin dari IQDOQI. 200?

Tahel 3. Diagnosis -dan Prev:-lensi Fenyakit Ginjal Menahun

Penyaltit Penyaltit Dasar Angka Kejadian


Gagal ginjal
Penyakit Ginjai Diabatik Diabetes Tip-E ‘l dan tip-E 2 33%
P e nya kit G i n_] a I no n Panya kit gla merulus ij Pin.-taimun. penyakit infeksi, obat, iceganasan] 19%
dia batik
Penya kit vasltular (hipertensi, pa-nyakit arteri ginjal, mikrciangiapati 21%
Periyakit tubuhtiint-E5ti5iaI {infeksi saluran kernih, batu, surnbatan, 4%
I-neracu nan obat]
Penyaltit itista {penyalitit ginjal paliltistikj 6%
Penyakit pada rasapian N-E'fFDFlB‘liBiDQF~Bf[FEjEkSi krunisji -nu.
Ginjal transplan
Keramnan obat fisiklospdrin atau akrolimus}
Kakambuhan glamarulus
Gldmerulbpati transplan
Disalin dari IQDQQI, ZDIIT
2295 HIPERTENSI

Tekanan Darah . Penghambat converting enzim angiotensin {ACEI}


Menurut JNC T dan liflirflill tenanan darah pada penyalcit . Penghambat alpha
ginjal dengan hlpertesi harus mencapal -= 130 I30 terutama . Pa ngha mbat beta
bila disertai proteinuri. Mohon pematian bila umur Iebih TU . Antagonls kana! kalsium ECCB)
tahun dan tanpa proteinuri tidal: poriu agrasif penurunan . flintagonis alfa sentral
tekanan darahnya ; tornyata pada penelitian lain tornya . Pang ha mhat latik
anglca lcejadian stroke bartamhah bila sistolik -: 120 dan _U1 '\-iC|'niLI'!-1-' .-I l‘~.iI Penghamtiat renin langsung
diastolik ~< Si] mm Hg El. Vasodllator la ngsung
‘JD. Dlu ratik
Pengobatan Hip-ertensi pada Nefropati Diabetiit 11. Panghambat ganglion *1" "i
Pada umumnya setuju pengobatan hipertensi pada
The Kidney Disease Outcomes Quality initiative
rtefropati dia batik mama kai ACEI dan ARE sa mpai takanan
{K-DOQJ} memberikan petunjuk bahwa memberlltan
litlan darah kurang dari13iI1,iBiIl mm Hg . Pada DM tlpe-1
antihipartensi untuk hipertensi pada ponyakitglnjal dengan
untuk mengurang proetinurl dan mengurangi perburukan
tujuan untuk mengura ngi Prbg resivitas penyakit ginjal dan
fungsi ginjal rnemalcal kaptoprll, kecuali bila kretlnin darah
rnengurang perbunlkan kcindisi kardimraskular.
> 2 mg Eli. dan retlnopati diabetik.
Pada analisis sakunder penelitian multisenter yang Petu njuk sebagai loerlkut :
teiah diiakukan ternyta kontrol yang ketat l-llpertonsi pada 1. Maksud pemberlan antihipertensl adalah :
DM tlpe 2 memberikan hasil pengurangan Progreslyitas - Manurunkan takanan darah
penya kit panyakit ginjal l dan mengurangi risiko - Mengurangi rlslko lcardloyaskular
kardioyaskular. - Mangurang Progresivitas penyakit ginjal
Eseberapa penelitian yang menggabungkan ARE dan 2. Modlfikasl antihipertensi targantung proteinurla
ARE menghasilkan pengurarigi prograslyitan penyakit 3. Janis antihipertensl tergantung dari jenls terapi
ginjal dan mongurangi rlslko kardioyaskulan lainnya
Modifikasi gaya hidup terdiri dari diet. latlhan fisllc, 4, Ella ada ketidaksasuaian peng-zibatan rnangurangl
dan kebiasaan untuk mangurangi progresiyitas ponyakit Progresiyitas penyakit ginjal dan untul: mengurangl
ginjal serta itardloyaskular. rislko kardioyaskular, maka harus diputuskan
pemilihannya tergantung dari kondlsi pasien.
Terapl nan Farmakoiogi yang Dapat llflembantti
Pa-ncapaian Target Penurunan Tekanan Darah Tahei 4.TargetT-ekari-an Darah _ _
Tera pl non farmakoterapi untuk mericapal target Target
penurunan teicanan darah tarutama dengan kontrol yang Gangguan Antihipertensi
Telcariari
balk terhadap cairan dan Natrium. Kelebihan cairan dan i‘~lefropati dlabetilc < ‘i3Di"3iJ AC El I ARE
natrium be-rparan panting dalam patogenesis hipertensi Nafropati nondlabetik
pada pasien penyaklt ginjal menahun untuk meiakukan proteinuri
< 13i'.i,1"BU ACELIARB
kontrol terhadap cairan elcstraselular dan natrium yang Nefropatl nonprotelnurl < 141],-"Ei[II antii-iipertonsl
berlebih dapat dllakukan melalui restriksi asupan garam,
maningkatkan ultrafiltrasi dan resep kadar natrium Perbedaan heberapa petunjuk : JNC? , ADA dan
dialisat NkF~l';-"DOG! dalam pengobatan hipertensi pada panyakit
Langkah portama pengelolaan hipertensi pada pasien ginjal menahun tetapi dalam penerapannya tidak banyak
penyaklt ginjal menahun adalah tindakan untuk mencapai parbedaan yang signlfil-can.
berat badan ideal.
Baberapa jenis antihipartansi direlcomendasikan
oleh para pakar untuk bebarapa jenis penyaicit ginjal PRINSIP FARMAKDLOGI DAN III-UISIS
menal-iun tertentu. Sotara alami tubuh mempunyai slstorn
autoregulasi yang mangatur tingglnya tekanan darah Ada beberapa obat yang dapat diberikan dosis sacara
agar pertusljaringan tetap tercukupi. Selain itu tekanan titrasi ; diuretlk, simpatolltik, penghambat kanal kalsium.
darah juga dlpengaruhi oleh faktor predispasisi genetil:
dan asupan natrium. Patogenesls hipertensi as-zara umum Diuretlk
digambarkan pada slcema dibawah ini : Pada beberapa pesien terjadi peningkatan volume
ekstraseluiar dan akan terlihat hasiinya bila ciib-Erikan
Obat antiltipertensi : diuretili: dan akan membarlkan efelt potensiasi dengan
'l. Antagonis reseptor aldosteron ACE], ARE danjuga -ECB.
HIPERTENSI PADA PEHYAJGT GIHJAL MENAHUH
22 9?

sass: s. aaa_er=-as ’_" uni;-Jeers i-amaanan Anti Hipertiansi srrairrraairaa offiiaks to Quantify Prognosis
Faktor Risiko Tekanan Darai-I {mm Hg}
lainnya dan
Fl. i w a y a 1: Normal Ni:m'na|Tinggi Tingkat 1 Tin-gkat2 Tingi-tat3
Penyakh
Tidal-t ada fa!-rtor
risikd lain

1-2 F a kt 0 r
risili-to

E3 Faktor risiiko
atau ltenssakan
-organ target
atua D-M
A CC = K 0 n d isi
lttinis torltait

Pada penyakit ginjal stadium 4-5 dapat diberikan dikonal sebagal yasokontrlktor yang kuat. Sampal saat
dluretlk loop untukmenghilangkan kelebihan berat badan ini belum ada penelitian yang rnenilai efek penghambat
sehingga harat hadan ideal. Mesklpun tldak terdapat renin tehadap pasien dialisis dengan hipertensi. Penelltian
edema tetapi keleblhan ekstraselular dan volume darah terbaru yang dllakukan Slddiqi dan kawan-kawan
sekitar 10-3U '55 menunjukkan bahwa penghan-ibat renin lalisklren} dapat
menurunkan aktiyitas simpatls dan tekanan darah pada
Penghamhat Enzim Converting Angiotensin pasien GGK stadium akhir (gagal ginjal terminal}
[ACEI]
Banyak dipakai pada hipertensi dengan penyakit ginjal Penghambat I3-adrenergik
menahun untuk mellndungl kardiorenai. oi:-at ini kurang Penghambat El-adrenergik merupa kan obat plllhan perta ma
be-hasil pada pengoloatan hipertensi dengan kelebihan dlsamplng golongan penghambat SRAA pada pasien
volume darah tetapi bila disartal diuretik akan memberikan penyakit ginjal menahun dengan penyakit kardloyaskular.
hasil yang Iebih balk. Penelitlan lalnnya yang dilakukan secara oi:-servaslonal
Sebagian besarACEl secara eks klusif dleks kresi melalui monunjukkan bahwa penggunaan penghambat
ginjal pada berbagai tlngkat gangguan filtrasi dan ada ii-adrenerglk dapat menurunkan rislko kematian akilnat
sekresi pada tubuli. ACEI yang dielcskresi melalui duajalur kardioyaskular dan pada pasien tanpa rlwayat gagal
terutarna fisinopril dan trandoprii. Ada juga be berapa ACE] jantung, penggunaan obat dapat menurunkan kejadian
loertahan lama konsentrasi tinggi dalam darah sehingga gagal jantung. kematian aklbat penyakit kardioyaskular
akan rnempengaruhi tekanan darah, ekskresi protein dan dan kernatian karena berbagalsebab. Metoprolol teiutama
metabolisme I-zallum. di metabolisme dl hepar ha nya sebaglan dlekskresi melalui
ginjal, sedangkan atenolol sebagian hesar dielcskresi
Fengharnbat Reseptor Angiotensin LAKE} melalui ginjal. -Elleh karena itu penggunaan atenolot
Seperti hainya penghambat ACE beberapa penelitian dosisnya harus dlsesuaikan dengan kondisi ginjainya,
menunjukkan penurunan tekanan darah antara 14-30 sedangkan metoprolol tldak perlu oojusted dose. Secara
mmHg. ARE tldak menyebabkan batuk dan hiperkalemla. keseluruhan pengharnbat B-adrenergik dapat ditolerir
Hal ini menyebabkan golongan ARE merupakan pilihan dengan balk pada pasien penyakit ginjal menahun.
obat yang cukup E'FEiI£1I1fLlHTlJi( meiakul-can kontrol terhadap
hipertensi pada pasien penyakit ginjal menahun Kornbinasi Penghambat at dan B Aclreriergiit
Pengunaan kombinasi or dan I3 adrenergik untuk pasien
Penghambat Renirl penyakit ginjal menahun mulai meningkat oleh karena
Alisiciren mar-opakan satu—satunya obat penghamhat dianggap cuicup afelctif terutama untuk pasien dengan
renin langsung sampai saat ini. Clbat ini dapat mencegah kardlomiopati dllatasi dan rnenurunkan biaya obat. Satu
aktivasl angiotensinogen menjadi angiotensin l, sehingga penelitian kecll memo-a ndinglcan ca rvedilol dengan placebo
dapat rnengharnbat pembentukan angiotonsln ll yang menunjukl-:an bahwa kolompok caruedilol menurunkan
2293 HIPERTENSI

tekanan darah sistolik 11 mmHg dilaandingkan kelornpol-: CCB non—dihidrbpEl‘ii:lin 5E|]-El‘lIi diitlazem dan verapamil
placebo. Efek samplng berupa hipotensi. bradlkardia dan yang bersiiat kardioselelttif harus hatl-hati bila digunalcan
bron lcospa sme terjadi 21} 9'5 pa da kelompok carvedllol dan bersama —sam-a dengan peng ha mbat B-adrenergik karena
12% pada kelompolc piasebo. Secara teorl komblnasl ct dapat menimbulkan risiko bradilcardla dan defel-: konduksl
dan B-adrenergik seperti carvedilol dan labetolol bukan elelctrik ototjantung lebih buar.
merupakan B--adrenergik yang kardlaic selektlf sehingga
dapat rrienimbulkan efek samping fasting hyperkoiemio Pengiiambat Sistem Saraf Simpatlf Secara Sentral
soperti pro panolol dan nadolol, oleh karena itu penggunaan Db-at golongan penghambat sistem saraf slmPatis secara
ice dua obat ini harus disertai dengan pantauan yang lcetat sentral seperti : metildopa. lclonidin, guanabenz dan
akan ofek samplng tersebut. Pemberian carvediiol selama guanfacine jarang digunakan 5-Ebagai antlhipertensl
12 bulan dapat menurunkan volume ventril-tel kin‘ dan karena eiek samping yang cukup banyak. Efek samping
memperbaikl Fungsi ventrikel kiri.“ golongan obat ini dlantaranya : mulut itering, disfurigsi
ereksi, rasa lemah dan rebound hypertension. Dbat
Calcium Channel Blocker {CCBI : golongan ini yang masih digunakan sampai sampai ini
Pemberian CCB pada pasien penyakit ginjal menahun adalah klonidin, temtama untuk pasien dengan hipertensi
dengan hipertensi dapat menumnkan teka nan darah secara yang sulitdikendalllcan dengan obat-obat lainnya Sebagian
eielttif. Golongan CCB dihidroperldin seperti amlodipin. nefrologis menga njurkan pemalaaian porch klonidin untuk
ielodlpln dan nicardipin sangat selektif menghambat Iebih praktis dlbandingkan pemakaian oral. akan tetapl
coicium channel otot polos vaskular, sehingga sangat lclonldln patch sulit untul: dipertahankan posislnya pada
ofektif menuru nkan resistensi vaskular sistemilc. Pengunaan pasien dengan aktivltas tinggi dan saat mandi.

Tabel 6. Mengatur Waktu Fe-meriitsaan Lanjutan P-and-erita Penyaitit Ginjal Menahun


Kondisi kllnls Setelah I-iemodiaiisis pertama atau menambah dosis anti hipertensi
4-12 Iulinggu < 4 Minggu
Sistolik {mm Hg} 2140 atau <12lJ
LFG {m L,.imin,i'1 .?3n'Fj| 2 El] <50
Penurunan LFG Aural [T0] <15 215
Kaliurn serum irnecytl > 4.5 atau s 4.5 > 4.5 atau s 4.5
Setelah tekanan darah optimal tercapai dan stabil
E-12 Bulan 1-E» Bulan
LFG imL.-"min,i1.?3m=J - 250 <50
LFG menurun <4 ijpelanll 2.4 {cepatl
Pemeriksaan falctor risiko untuk menllai Tidal: Ya
Progresivitas penyakit ginjal
Fakt-or risiko terjadinya penumnan LFG akut Tidak ‘fa
Penyaicit penyerta Tidak "|"a

Tahel T. Rekomendasi Mengenai Kapan Waktunya Konsuitasi Urnult Penyakit Ginjal Menahun
lndikasi Spesialis
Evaluasl dan pengelolaan penyakit ginjal menahun Speslalis Ginjal
LFG <36 rnL.-"min_i1.i"3rn= Spesialis Ginjal
Rasio albumin-kreatinln [urine sewalrtu} > 500-1000 mgfg Spesialis Ginjal
Progresivitas rlslko penyakit ginjal menahun Spesialis Ginjal
LPG berkurang :>3El% dgn 4 bulan dengan durasi 4 bulan tanpa penjelasan Sp-esiaiis Ginjal
Hiperkalemi =-5.5 mEqi'L Spesialis Ginjal
Hipertensi resisten Spesialis Ginjal
Kesulitan rriengelola kornplilcasi dan obat Spesialis Ginjal
Gejala kardiovaskular meriahun yang |1.|mit dan berat Spesialis Girijal
Umur <13 tahun Sp-esialis Ginjal
Disalin dari KIDDQI, EDD?

I
HIPERTENSI PABA PEl"il"l'A'K.l'|' GINJAL HENILHUH

Pengobatan Hipertensi pada Nefropati Non-


H

REFERIENSI
_ 2299 l
cliabetik Proteinuri
Bulcti penelitian dari penelitian multisenter klinilt bahvva 1. Kaplan N?vLKapla.r1'sdirdcalhyportet1aion Iii“ ed. I.ippi.ncot
penurunan tel-:anan darah mengurangi Progresivitas Wflliam ll‘: li"l-'iIlcirts;1tlDEr: IEB-1'39.
1 K_.-"DCIQI Clirtical practice gtticle-l.irtu on hypetterision and
penyakit ginjal, Penelitian MDRD menunjultltan bahwa imlzihypertensive a.geItts in ciu-attic kidney iii.-sease Nafional
pemberian ACE! menurunkan pula proteinuria. Hasil Kidne'yfo1.mdation
pem berian ACEI dan ARE harnpirsa ma untuk mengura ngi 3. Tedla FM et a1. Hypertension in chronic kiriey disease
proteinuria dan mengurangi Progresivitas penyakit . navigating the evidence. lnt ]' Hype.rteris. 2011, 2011 :
1321405
ginjal. 4. Ryoo ]'I-I eta] : Relation betweett ciironic kidney disease and
risk of coronary heart diseasein Korea men. jliorean Med
Pengobatan Hipertensi Nefropati Nonproteinuri 56. 2lU11;Z6!'.T"5t'i-?5B ;
5. Vasavada N and Agarwal R .Ii.o1-e excess volume in the
Berdasarkan penelitian pada kondisi ini pun mengatur patl1ophysiol;ogyot' hypertension incl-ironic kidney disease.
tekanan darah sangat diperlukan untult mengurangi Kid I1'th:r1'|..2[lll]'?-. 64,.1T"?2
perburukan fungsi ginjal. ti. WeirM.TI'1eroleotcornbi|1abIonantil1ypertensivetJ'tet-apyin
the prevenvention and treatment otdirortic kidney disease.
.A.mI.Hype1terts. zoos. 1a. 1oos_ toss
Pen-gobatan kombinasi .7. Savveits Wit-1 . What are tl-iebest treatments for early chronic
ltombinasi ACEI dengan ARE merupakan kombinasi yang kidney disease ? .Nepltro Dia Transp. 2l3El‘?,suppI 9.lx31-
L133
terbaik. berdasarkan penelitian multisenter {ONTARGEL 3. Sica. DA . Phannacologii: issues in treating hypertension in
AVOID] CKD ,].I'-iation Kidney Dis,2fl11. 13: 42-4?‘
9. Levin Ninl, Kotanko P, Ecltardt KL1, Kasiske BL, ifltazot '1‘.
Fencegahan 'IL‘1'i~e1.u1g AK, et al. Blood pressure in chronic kidney disease
stage 55'-report from a Kidney Disease : Imprmring Global
Tujuan pengobatan hipertensi pada penyakit ginjal Outcome-t controversies conference. Kidney int 201-El; I-"F
menahun adalah rnemperlambat atau mengurangi :l7.5-234.
Progreslvitas penyakit ginjal sehingga memperlambat 1-El. Zoccalj C. Arterial pressure component and cardiovascular
risk inericl stagerenaldisease. Neptu-o1DialTra11spIar1t2ilDT-i;
terjadinya gagal ginjal terminal. IE-:211»9-252.
11. Larson E It. Lazarus L‘-ll. The association between blood
Prognosis pressure and mortality inerid atagereoaldisease not different
Tergantung dari pengenalan avval penyakit hipertensi dan from the general pcipujati-on?. S-e:rri.i.n Dial Transplant Zlliii-';
20: 51D-51?. [abstract]
penyakit ginjal menahun. makin awal pengobatan maltin 11 Siirigapuri l'i-‘I5, Lea JP. Iviariagement of hypertension in end
balk prognoslsnya stage renal diseme patients. lL'UM2D'1{l;1’r':3F-94.
13-. '
14. * M.Racl'unat 5€lIEliIlEJIl'l3‘l'l : Stat divisi Ginjal - Ilipertensi
l'Jeparte|nenI.Pe:1yaldtIJalam
KESIMPU LAN 15. Fakultas Kedoltteran Univesitas Padjadjaran - Rii Has-an
Sadilcln Bandung
Hipertensi. penyakit ginjal menahun, dan penyakit
kardiovaskular hamplr tldak dapat dipisahkan
Pengobatan non farmakologi harus dimulal atau
menyertal p-engobatan iarmaltolo-gi
Gt:-at antihipertensi mempunyai indlkasi dan efeic
samplng yang harus menjadi pertim bangan dalam memlllh
antll-lipertensl
.Anticonvertirig enzyme inhibitor dan ongiotensin
receptor blockers paling banyalc dipergunaltan pada
penderita hipertensi dengan diabetes mellitus dan
penyakit ginjal menahun.
ii
I;1
i
I

297
KRISIS HIPERTENSI
Joaa R-aesma

PENDAHULUAN yang terganggu, di antaranya nyeri dada dan sesak napas


pada gangguan jantung dan diseksi aorta; mata kabur
Krisis Hipertansi rnerupakan suatu keadaan lclinis yang pada edema papilla mata; sakit lcepala hehat. gangguan
ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi dengan kesadaran dan lateralisasi pada gangguan otak; gagal
kemungkinan akan tirnbulnya atau teiah teijadi kalainan ginjal akut pada gangguan ginjal; di samping saicit kepala
organ target. Pada umumnya krisis hipertensi teqjadi pada dan nyeri tengkuk pada kanaikkan takanan darah pada
pasien hipertensi yang tidak atau lalai rnernakan obat umumnya. Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingginya
antihipertensi. tckanan darah, gajala dan tancla katcrlibatan organ
Krisis hipertensi meliputi dua kelompok yaitu: target.
Selain pemeriksaan fisik, data laboratorium ikut
Hipertensi clamrat {emergency hypertension]: dimana rnembantu diagnosis dan perancanaan. Urin dapat
seiain tekanan darah yang sa ngat tinggi terda pat kelainan.-" menunjukkan proteinuria, hamaturi dan siiinder.
kerusakan target organ yang bersifat progresif. sehingga Hal ini tarjadi karana tingginya tekanan darah juga
tekanan darah harus diturunkan dengan segera [dalam manandakan keteriibatan ginjai apaiagi biia ureum dan
menit sampai jam} agar dapat mencegahfmembatasi kreatinin maningkaL Gangguan elaktralit bisa tarjadi
kerusakan target organ yang terjadi. pada hipertensi sakunder dan berp-atensi rnenirnbulkan
I-iipertensi mendesak {urgency hypertension]: dimana aritmia.
terdapat tekanan darah yang sangat tinggi tetapi tidak Pemeriksaan penunjang saperti alektrokardiografi
disertai kelainanfkerusakan organ target yang progresif, {EKG} untul: melihat aclanya hipertrofi ventrikel kiri
sehingga penurunan tekanan darah dapat dilaksanakan ataupun gar-gguan koroner serta ultrasonografi {U56}
Iebih iambat {dalam hitunganjam sampai ha:-U. untuk melihat struktur ginjal dilaksanakan sesuai knndisi
Hinis pasien. Gamharan klinik hipertensi darurat dapat
Pada umumnya krisis hipertensi diternukan di dilihat pada tabel 1. _
puiiklinik gawat darurat rumah sakit dan kadang-kadang
me-rupakan jumlah yang cukup menycilok pada pnlikiinik
gawat da rurat di bagian penyakit dala m, walaupun keluhan PENGCI BATAN
utamanya berbeda-bada.
Preyalensi rata-:ata1—5% pend uduk dewarsa tergantung Pa-ngabatan hipertensi mendesai-: cukup dengan obat oral
dari kesadaran pasien akan adanya hipertensi dan derajat yang bekerja cepat sehingga rnenurunkan teicanan darah
kepatuhan ma kan aha t. Sering pasien talc menyadari dalam bebarapajam.
dirinya adalah pasien hipertensi atau talc teratu rf berhenti Di Indonesia banyak dipakai sap-erti pada tabs-I 2.
rnakan obat. Pengobatan hipertensi darurat memerlukan obat yang
segera rnenurunkan tekanan darah dalam menit-jam
sehingga umumnya bersifat parenteral. Di Indonesia
GEJALA banyalc dipakai seperti pada tahel 3. Llntuk rnemudahkan
penilaian dan tindakan dibuat bagan saperti yang
Hipe-rte-nsi krisis umumnya adaiah gejala organ target tarcanwm pada tabel 4.

—— -» —-a~- 2300- - -
HRISIS |-||PEm'Er~.r5| 2331

T=l|!e| 1. Gambaran Iflinik I-lipareensi Darurat


TE|==II'IHI'I darah Fundusknpi Status Neurulagi Jantung Ginjal Gastruintestinal
>2ZU.|"T4C| lTlr‘flHg perdarahan sakit lcepala, kacau danyutjelas uremia muai, rnuntah
eksudat edema gang-guan kasadaran, membasar dekompensasj proteinuria
papilla lcejang, Iateralisasi nliguria

Talael 2. Dhat Hiperténsi Oral yang Dipalcai cf-i lndunesia


‘U581;
Tidak dianjurkan lagi com onset cepat
Desi: life-I: Lama lierja Pe|‘ha‘tian lfillasus
NiFedip-in 5-10 mg diuiang 15 rnenit 5-15 rnenit 4-E-_jam gangguan karnner
Kaptupril 12.5-25 mg diuIang;1,J2jam '|5—3D ma-nit 6-8 jam stenusis axanalis
Klnnidin ?5-15D ug diuiangjjam 30-$0 menit B-1Erjam Mulut kering. ngantuk
Prnpanolol TD-4D mg diulangflfzjarn 15-30 menit 3-5 jam Brankokunstriksi. Blakjantung

Tabel 3. Obat I-lipertensi Parenteral yang Dipakai di Indonesia


Dbflt Dasis Efek Lama kerja Perhatian khusus
|'-Tlfinidin l"u' ‘ISO ug 6 amp per 250 C-C 30-ED rnenit 24 _jarn ensafatupati dengan
Glukasa 5% rnikradrip gangguan koruner
Nitragliserin N 10-Sfiug ‘lflfiug,-‘cc per 500 cc 2-5 menit 5-10 menit
Nikardipin W‘ 0,5 — E ugfkgfmenit 1-5 mani: 15-3D menit
Diltiazem |‘I.r' 5-‘I5 ugfkgfmenit Ialu sarna1-5 ugfkgf sama
menit
Nitroprusid IV 0,25 ugfkgfmgnii Langsung 2-3 menit selang infus lapis
perak

Tab-el 4.
Kelompuk Biasa Ma-ndsak Darurat
Tekanan >18~fl-I110 > ‘LED.-'“I 1 D >22lZl.r’141lJ
darah
Gejala tidal: ada, kadangjcadang sakit sakit kepala habat, sesak napas, nyeri dada, kacau,
kepala gelisah sesak napas ganggu an lcesa ctaran
Pam Fisik organ target taa ga ngg uan organ targei ensefalofati, edema paru,
gang-guan fungsi ginjal, EVA,
is lcemia jantu ng
Pengc:-batan awasi ‘I-3 jam mulaifteruskan awasi 3-fijam. obat oral he-rjangka kenja pasang jalur intrayena, periksa
obat era-L naikkan dosis pendek laburaturium standar, terapi
obat intrauena
Rancana periicsa ulang dalam 3 hari Peril-csa ulang dalam Edjarn rawat ruanga nflCL.r

Data-data dari krisis hiperiensi ini barasal dari REFERENSI


pengalarnan klinik berbagai pusat rujukan dan bukan
evidence based karena sedikitnya jumlah kasus dan sulit Kapla-11N'K. I-lyperterlaivecriaes. |I::I(ap1au1’scLi11i:."a!11ypert+1risiurL
3"'e|:lil:i.m'1.. Lipirlrcl-tt Williams 8-: 'Wi.1l<i:|1a; 2002.
malaksanakan suatu studi tarsamar gancla, sehingga Rue-s-n1a J. Krisis hipertensi. In." Simpnsium kedmuratan kli-nik.
kepustakaan umumnya mempakan pendap-at para ahli 2032.
berdasarkan pangalarnannya masing-masing. Vidt D. I"Iyperte11-rive rrise-a: emergencies and ulgencii.-1-s: clay
c].i.nic med. 21103.
Z98
HEMATURIA
Leflafinmgfih

PEN DAH LI LUA N eyaluasi pameriksaan urin be-berapa hari. Hematuria tldak
berbahaya sepanjang tldak menyebabkan perdarahan
Darah yang ciiternukan dalam urin, baik hamaturia
habat, tatapi etiologi hamaturia harus ditagakkan untul:
makroskopis ataupun mikroskopis, marupakan tancla penanganan Iebih ianjut. Bila ditamulcan hamaturia.
yang cukup sarius terhadap kelainan pada saluran dilakukan eyaluasi etiologi dan penyakit yang mcndasari
kemih. Kadang-kadang kita mandapatkan pasien dengan tarjadinya harnaturia.
hamatu ria mikruskoplk asimtomatik. Keluhan serta gejafa
klinis pasien dapat ma-rn barikan ara han untuk manega lcloan
diagnosis.
PATDFISIOLOGI

Eiardasarkan lokasi yang mangalami kelainan atau trauma,


DEFINISI dibedakan giomarulus dan akstra glomarulus untul:
mamisahkan bldang nefrologi dan urologi. Darah yang
Hamaturia adalah kaadaan abnomial dengan diternu kannya berasai dari nefron disebut hamaturia glomarulus. Pada
sei darah rnerah dalam urin. Ada dua macam hernaturia. iceadaan normal, sal darah marahjarang ditemukan pada
yaitu hernaturia mikroskopis dan hamaturia makrookopis urin. Adanya aritrosit pada urin dapat terjadi pada kelainan
{gross he-monurlojl. Hematuria malcroskopis dapat terjadi hereclitar atau peruhahan strulrtur glomaruius dan
bila Sedilcitnya 1:: darah per liter urin sedangkan intagritas lcapiler yang abnormal. Eritrosit bila berikatan
hematuria mlkroskopis saring kita temukan pada dengan protein Taarn-Horsfall akan men-lbentulc silindar
pameriksaan labciratorium urinalisis pada pasien dengan aritrasit. Ini merupakan petunjui-: penyakitfkelainan
berbagai kaluhan, atau pada saat pernerilrsaan kesehatan glomerulus yang merupaican penanda penyakit ginjal
[check up]. kronik. Pada penyakit nafronfgiomarulus laiasanya hanya
Dikata kan hematuria bila pada pamariksaan milcroskop ditamukan sal darah rnarah saja tanpa silindar. Protainuria
ditamuican sel darah merah 3 atau Iebih per lapang menlpalcan tanda iasi nafronf glornerulus.
pandang besar urin yang disentrifugasi, dari ayaiuasi
Eyaluasi pernariksaan mikroskopis bila ditamukan
sedimon urin dua dari tiga contoh urin yang diperiicsa. hamaturi, yaitu ditarnuican eritrositdalam urin 3 per iapang
pandang besar.
Hamaturia miicroslcopik: bila ditamukan aritrosit 3
HEMATLIRIA TRANSIEN ATAU PERSISTEN atau Iebih! lapang pandang basar. Bila harnaturia diserlai
proteinuria positif 1 dengan menggunakan dipstick
Diternuicannya sedimen urin seperti sel darah rnarah,
dilanjutkan dengan pamariksaan kuantitatif elcskresi
laukosit, silinder rnarupakan tancla penyakit! kaiainan protein,-'24 jam. Bila ekskresi protein Iebih dari ‘I g,l24
glomarulus, tubuiolnterstisial, dan urciiogi.
jam sagera konsultasi nafrologi untul: eyaluasi. Pada
Bila dltemukan hamaturia tantu dolcter ingin
el-:si:rasi protein Iebih dari 5ElDmgl'24 jam yang rnakin
mangetahui apalcah hematuria itu manatapf pa-rsiszen atau
rnaningkat atau persistan ciiparkiraican suatu kalainan
semantaraftransien. Llntuk manantulcan hal ini dipariukan
pare-nlcim ginjal.

~ ~ 23112 -
illlilll '"
MH
HEMAHJRIA __ 2303 ii
7 _ i
Pasien ham dengan hernaturia miicrositapik asirntomatii-: I
Disingkirkran pa-nyebab heniatoria antara lain: rnenstruasi, olahraga yang berlebihan,
aictiyltas seksual. infeksi yiruglnfeksi balcteri, trauma
+e
Bila clitemukan 1 atau lehih dari:
“I
{-1 M
+
H riwayat sebagai beril-cut:
I Hernaturia r'nil-zrosi-zopilc + proteinuria" _,. Memmk
Eritrosit dismorfik, silincier eritrosit
Pelterjaan yang berhubungan dengan
Peningltatan kreatinin serum dan normal bahan kimia {amin ammatik)
i Riwayat gross hernoturio

Usia 1- 4-D tahun L


| E-raiuasi penyakit ginjal primer |
Gangguan atau penyakit urologi |
- Gangguan pengosongan kandung 1
kemih [iritatifi
' Infelrsi saluran loemfh berulang

E1.-aluasi uroiogi I

Gambar 1. Eyaluasi perneriitsaan hematuria miicroskopii:

Tab-El ‘I. Etiolo-gi Hematuria Perlu dipernatikan dalam pengambilan contoh urin:
yaskuiar pada perernpuan harus disingkirkan penyebab hematuria
Gangguan koaguiasi lain misalnya menstruasi, adanya iaserasi pada organ
Kelabihan obat anti lcoagulan genitalia, sadanglcan pada laki-Ialci apakah disirkurnsisi
Tro mbosis atau emboli arterial atau tidak.
Malfcl-rmasi arteri-yena Bila pada urinalisis ditemukan eritrosit, leukosit dan
Fistula arteri-vena silincler eritrosit, meru palcan tanda su gestif penyakit ginjal
Nutcracker syndrome
akut atau penyakit ginjai kronik, p-arlu dilalcui-:an eyaluasi
Trornbosis Irena renaris
Iebih lanjut Diagnosis banding hematuria persisten antara
Glomerular
Netropati lgfl». lain glornerulonefritis, nefritis tubulointerstisial atau
Alpon: sindrom lrelainan urologi. Adanya silinder Ieukosit, leuicosituria
Glomeruionefritis primer dan selrundar menandakan nefritis tubulointerstisial. Bila disertai
lnterstisial ' hematuriajuga merupaitan yariasi dari glomerulonefritis.
lnterstisial nefritis alorgi Pada kelompok faktor risii-co penyakit ginjal kronik harus
N-efropati analgesilc dilakukan eyaluasi perneriksaan sedimen urin untul:
Penyaicit ginjal polikistilt cleteicsi dini.
Pieionefritis akut Pameriksaan sitoiogi urin dilakukan pada risiko tinggi
Tuharkulosis
untuir mendatelcsi icarsinoma sel transisional, icemuclian
Rejeksi ginjal alograf
Uroepitelium dilanjutloan pemeriksaan sistoskopi.
Keganasan ginjal dan saluran kernih Kelainan urologi yang lain seperti karsinoma sel
Latihan yang berlebihan transisionai pada ginjal, sistem pelyiokallks, ureter dapat
Trauma dideteicsi dengan pemeriksaan ultrasonografi, WU, CT
Nelcro-sis papilla ris scan atau MRI.
Sistitis,l'uretritis,-'prostatitis {biasanya clisebalzilcan infei-:sE} Apabila cliternukan proteinuria yang bermakna,
Pienya icit parasit {misainya slcistosomiasisj hematuria, silinder eritrosit. in5ufi5iEnsi ginjal atau
Nefioiitiasis atau batu yesika urinaria
ditemulran sel darah rnerah yang preclominan adalah
Pienyebab Lainnya
bentulc dismorfik, segera dilakukan ayaluasi kelainan
Hiperlcalsiuria
Hiperur-ikosuria parenkirn ginjal,-' penyakit ginjal primer. Eritrosit
Sickle cell diseosefpenyakit Sel sahit
231111 sir-iltomnrotooi

Tabei 2. lrmerprelzsi Proteinuria dan Hematuria atau S-odimen Llrin yang Abnormal selaagai Markerffanda dari Pienyakit
Ginjal I-Eronii
|
Aibnormalitas urinalisis predominan
w~

Raisin‘
5-el Sendimen Sel Seclimen . . protein
Gangguan ginjal torltait
darah seldarah darah aelflarah tSe]-5-el
hula? Sodrrnon
“Jul” Socllrnen
ranular Len-lak" total
month merah* ptltih putih u 9 dengan
ltreatinin
Glomerulonefritis
+ +
Pro|iFeratif atau nefi-itis
herecliter
Nefritis herediter, atau
+ _
-+ -1-
gangguan pambuiuh darah
kacil {mikroangiopati}
Gang guan ginjal oerldsta.
1- - neoplasma ginjal atau
lesi saluran iternih selain
gangg uan ginjal
i ..
‘l' +
zuaioaa Nafritis tubulointerstisial
H19-la
Lesi saluran ltemih selain
+ - < 200
gangguan ginjal other
mgfg
than kidney disease
Dapat rnuncul di semua
tipe gangguan ginjal.
narnur: paling saring
-I- 1- -l-
pada nelrrosis tubular
akut -[bentulc gangguan
ginjal yang paling umum
rnenyebabican gagal
ginjal]

> 1.000 Gabgguan ginjal diahetilc


- - 4.
dan ga ngguan glo-rnerular
"1959 noninflamasi
-E-iangguan glomerular
|: 200-
noninflamasi, gangguan
~ - - ' - - UJUU glomerular noninflamsi,
"fl9f§ atai-lganggu-an pada ateri
ukuran sedang
Dimodifiicasi dengan izin [p-anduan KDCIDQl -IIKD, 2002]-
' Deteksi sedlmen sol darah merah rnemerlukan persiapan cerrnat serta pemerilcsaan sedlman dari spesirnon urin yang haru diambil
H»__Z_
secara salcsama dan berulang.
"Badan lemalc oval, sodirnan berlemak, lemalt betas
-vii-lilai am bang tidal: tepat

Singkatan yang digunalcan .


+ socara tldak normal ada
secara tldak normal tidal: ada
1 secara tldak normal dapat ada ataupun tldak ada
HEMJTIURIA
23115

Eu-aluaoi urologl pasuen dengan hematuria asitnptomatil:


I I Pasfen tldak diternukan aclanya tanda-tanda sugestif penya kit ginjal primer
I
I
i page,-, dengan ri-5:1“; rE|-,,;-_ia|-, Pasien dengan risilco tinggi I
iii
:lI'
Usia -'1 4-D tahun !?
I Tidal: ada riwayat meroltol:
- Tidal: ada riwayat Icontaminasi hahan kirnia
Tidal: ada riwayat iritasi
‘finial: ada riwayat Gross hematuria
Tidal: jelas ada nya gang uan urologi

I l
I Pemeriloaanivwiumgrafiintmvenousi I I Pemeriksaan 1":-"Ll|[urogra1‘iintra\-"enor.rs,i I
I

% @ I
Positif
_ _ ' I N egatifl
- ‘lei-api- '
i W I
D I 1: Fl:
Urinalis‘5' tekanan darah ' sitolfig iulan g
I I I I an pada 5. 12, 24. 35 bulan

.
Negatif 3 tahun Hematuria menetap ‘Gro;s" hernaturia. sitolofi.
Proteinuria, hipertensi. abnormal, lritasi kandung kemih
perdarahan dari giomerulus non infeltsi
Evaluasi penyakit ginjal primer i I

fidal: ada Diula ngi


' eyaluasi urologi eyaluasi
lengicap I

Ia. IomerulusII eat... I


Perdarahan Hematuria

: 1
I nilEPSI QIFJ3 kqfitrguers.
.
Gambiar 2. Eyaiuasi urologi pada hernaturia asirntomatll: milcroskopiic

RE FERENSI KIIXJQI elinieai praetiee 5uide.T.i:ua-. for throttle Itidney disease.


evaluation, classification. and 51.'!.?|lifiCi3lf.i.'DIt. Part5_E\'aiuat:ion
(Toe FL. hernal-o1-i,, azotentia and oliguria. Han-l.son“5 of 1.a'|Jotatory measrsretnetst for elinieal aase1:na1-|.tot' kidney
prineiples of internal medicine. 1Dth edition. New York: d.isease,2DiR
raitaaw Hill: wee. P. 211-a. Sill-:enaen]'R, Kamlr-e Bl... Laboratory assessment of teinal dis-east:
Fegazzi GB. Uri.tra1yfi.s. In: Comprehensive elitrical nephrology. eleararice. tnrinalysis, and renal biopsy. The kidney. 21-id
2:-u:1 edilionl'-'Ioaby.p.35-110. Ed.it.E0n_ZC|-[l4.p.11[i'.?-11
Crosafr:1dGD. Asy'tnpto:|:nal:i.c 1:r|i1:to5ccrp:i.c hematusi in adult. Am Sukandat E. Masalah umum glomenalopati. Buku ajat ilmu
Fam F11].-"oi. 2:111. petlyakit da.la.n:._Ti1id 2. Std edition. Jakarta: Balai Penerbit
Fl<'.'iJI; 2001. p. 325.
2 99
PROTEINURIA
Lucky Aziza Elawazier

PEN DAH ULUAN plasma yang melalui nefron aetiap hari. hanya sedikit yang
mun-cul o‘-i dalam urin. lni disebahlcan 2 fakt-or utama yang
Proteinurla adalah adanya protein di dalam urin rnanusia berperan yaitu:
yang melebihi nllai no-rmalnya yaitu Iebih dari 150 mg,i24 1. I-iltrasi glomerulus

I
jam atau pada anal:—anal: Iebih dari 140 rngrrnz. Dalam 2. Reabsorbsi protein tubulus
l:eadaan normal, protein di dalam urin sampai aejumlah
tertentu rnasih dianggap fungsional. Ada l:epustal:aan
yang menuliskan bahwa protein urin masih dianggap PATDFISIDLDGI PROTEINURIH.
fisiologis jika jumlahnya lcurang dari 15D mgfhari pada
dewasa {pada anal:-anal: T40 mgrmil, tetapi ada juga Proteinuria dapat meningkat melalui salah satu cara dari
yang menuliskan, jumlahnya tidai: boleh Iebih dari 200 l:e~-4 jalan di bawan ini:
mgfhari. T. Perubahan permeabilitasglorneruius yang mengikuti
Sejumlah protein ditemukan pada pemeriksaan urin peningltatan filtrasi dari protein plasma normal
rutin, bail: tanpa gejaia, ataupun dapat menjadi gejala terutarna albumin.
awal dan mungicin suatu bui:ti adanya penyakit ginjal yang 2. Kegagalan tubuius mereabsorbsi sejumlah l:ecil
serius. Walaupun penya kit ginjal yang penting jarang tanpa protein yang normal difiitrasi.
__H.
ada nya proteinuria. lzebanyakan kasus proleinuria biasanya 3. Filtrasi glomerulus dari sirliulasi abnormal, tow
bersifatsementara, tidal: panting atau merupakan penyakit Molecular Weight Protein (LMWPII dalam jumlah
ginjal yang tidal: progresif. Lagipula protein diiceluarl-can melebihi kapasitas reabsorbsi tubuius.
urin dalam jumlah yang beryariasi sedil:it dan seeara 4. Sekresi yang meninglcat dari makuloprotein uroepitel
langsung bertanggung jawab untul: metabolisme yang dan selcresi lgA {lmunoglobulin A] dalam respons
serlus. Adanya protein di dalam urin sangatlah panting, untul: inilamasi.
dan memerlulcan penelitian Iebih lanjut untul: menentu l:an Derajat proteinuria dan komposisi protein pada urin
penyebab,-' penyakit dasarnya. Adapun prevalensi tergantung mekanisme jejas pada ginjal yang beralcibat
proteinuria yang ditemukan saat pemeriltsaan penyaring hilangnya protein. Sejumlah besar protein secara normal
rutin pada orang sehat selcitar 3.5%. Jadi proteinuria tidal: melewati l:apiler glomerulus tetapi tidal: memasuki urin.
selalu merupalean manifestasi kelainan ginjal. Muatan dan selektiyitas dinding glomerulus mencegah
Eiasanya proteinuria baru dikataltan patologis transportasi albumin, globulin dan protein dengan
bila lcadamya di atas ZDU mgfhari pada beberapa kali beret moleltul besar lainnya untul: menemlaus dinding
pemeriksaan dalam waktu yang berbeda. Ada yang glomerulus. .Iil:a sawar ini rusalc, terdapat l:el:-oeoran
mengatakan proteinuria persisten jllca protein urin teiah protein plasma l:e dalam urin iproteinuria glomerulusj.
menetap selama 3 bulan atau Iebih danjumlahnya biasanya Protein yang lebih l:ecil {<20 l:Dal} seeara bebas disaring
hanya sedikit di atas nllai normal. Dikatakan proteinuria tetapi diabsorbsi ltembali oleh tubulus prolcsimal. Pada
masif bila terdapat protein di urin melebihi 350:1 mg.-'hari indlyidu normal eliislcresi kurang dari 15D mgfhari dari
dan laiasanya mayoritas terdiri atas albumin. protein total dan albumin hanya sekitar 3D mgjhari; sisa
Dalam keadaan normal, waiaupun terdapat sejumlah protein pada urin akan dieksltresi oleh tubulus {Tamm
protein yang culcup besar atau beberapa gram protein Horsfall, lmunoglobulin A dan Uroizinasel atau sejumlah

- 1 -2:-ma » e

.Il
PROTEINURIA _ _Z_3{]'i'

lcecil 13-2 rnilcroglobulin, apoprotein, erizirn dan honnori palsu proteinuria masif}. Protainuria fisioiogis dapat pula
peptida. teijadi pada masa remaja dan juga pada pasien yang
Dalam lceadaan normal glomerulus endotei lorclotik {ortostatilt proteinuria}.
mem l::-entuk lnari-er yang menghalangi sel maupun pa rtilcel
Iain menemous dindingnya. Membran basalis glomenulus
rnenangkap protein besar [>100 kDal]| sem-antara foot PROTEIN URIA PATD LDGIS
processes dari epitelfpodosit alcan memungkinl-:an
lewatnya air dan zat terlarut lcecil untul: transpor melalui Sebaliknya, tidal: semua penyakit ginjal rnenunjul-:l<an
saluran yang sempit. Saluran ini ditutupi oleh anion protoinuria, misalnya pada penyakit ginjal polilqistiiq,
glil-coprotein yang lcaya altar: glutamat, aspartat. dan asam penya ltit ginjal obstruksi, penyakit ginjal akibat obat-obat
silat yang bermuatan negatif pada pH fisiologis. Muatan analgesik dan kelainan lcongenital kista dan sebagainya,
nogatif alcan rnenghalangi transpor moleicul anion seperti sering tldak ditemulcan proteinuria.Walaupun demikian.
albumin. Beberapa penyakit glomerulus seperti penyakit proteinuria‘ adalah manifestasi besar penyakit ginjal
minimal change menyebabkan bersatunya foot processes dan merupakan inclikator perburukan fungsi ginjal. Bail:
glomerulus sehingga tefjodl lcehilangan albumin 5El-El-“tit. pada penyakit ginjal diabetes maupun penyakit ginjal
Fusi foot processes meningkatlcan tekanan sepanjang non diabetes, sejak danulu protenuria oianggap sebagai
rnernhran basalis kapiler yang beralcibat terbentuknya pori falttor prognostiic yang bermakna dan paling akurat. Risilco
yang Iebih besar sehingga terjadi proteinuria non selektif morbiditas dan mortalitas kardioyaskularjuga meningkat
atau proteinuria berrnakna. secara bermaltna dengan adanya. proteinuria. Di dalam
Mekanisme lain dari timbulnya proteinuria ketika kepusta lcaan, banyak definisi diberilcan untul: menyata lcan
produlcsi l::-erlebihan dari proteinuria abnormal yang berapa jumlah protein sehenarnya dalam urin yang
melehihi kapasitas reabsorsi tubulus. lni biasanya sering dianggap patologis. Ada kepustalcaan yang menyatakan.
tiijurnpai pada dislcrasia sol plasma [rnielorna multipel protein oli dalam urin tidal: boi-eh melei:-ihi 150 mg,-'24
dan limfoma} yang dihubungltan dengan produlcsi jam, tetapi ada pula yang menyebutlcan protein urin oi
monoklonal irnunoglobulin rantai penclak. Diskrasia sel bawah 200 mgrhari.
plasma {mieloma multipel} dapat clihubunglcan dengan Proteinuria yang berat, sering lcali disebut rnasif,
sejumlah besarekskresi rantai pendal: di urin, yang tldak terutama pada kaadaan nefrotik, yaitu protoin di dalam
dapat didetelcsi dengan pemeriksaan oipstilc. Rantai urin yang mengandung Iebih dari 3 grarn.»'24 jam pada
pendelc ini ciihasiilcan dari lcelainan yang disaring oleh dewasa atau 40 mgrmzrjam pada anal:-anak, biasanya
glorneruius dan direabsorbsi kapasitasnya pada tubulus berhubungan secara berrnakna dengan lesifkebocoran
prolcsimal. Bila oksltresi protein urin total melebihi 3.5 gram glomenulus. Sering pula dilcatakan bila protein di dalam
sehari, sering dihubunglcan dengan hipoalbuminemia. urin melebihi 3,5 gram,-'24jam.
hiperiipiclemia, dan edema (sindrom nefrotilc}. Eicslcresi Penyebah proteinuria masif sangat loanyak, yang
yang mel-ebihi 3,5 gram dapat tirnhul tanpa gambaran atau pasti keadaan diabetes melitus yang cul-cup lama dengan
gejala lain dari sindrom nefrotiic pada beberapa penyakit retinopati, dan penyakit-glomerulus. Terclapat 3 jenis
ginjal yang lain. pro-teinuria patologis: '1]. Proteinuria glomerulus, misalnya:
milcroalbuminuria, proteinuria lclinis; 2}. Proteinuria tu bularj
3]. Oi"EI'flOW proteinuria.
PROTIEINURIA FISIDLCIGIS

Proteinuria sebenarnya ticlalclah selaiu rnenunjukl-:an PRDTEINURIA GLDMERULU5


kelainanfpenyakit ginjal. Beberapa keadaan fisiologis
pada lr1flli'u'iiZlLI sohat dapat rnanyeba blcan protoinuria. Pada E-entuk proteinuria ini tarnpalc pada hampir semua penyaltit
keaclaan fisiolngis sering diter'nu|-can pro-teinuria ringan ginjal di mana albumin adalahjenis protein yang paling
yang jumiahnya iturang oari zoo mg,-'l1ari dan loersitat dominan {ED-90%} pada urin, seclangk-an sisanya protein
sementara. Misalnyapaoa lceadaan demam tinggi, gagal dengan berat moleltul renolah olitemul-can hanya sejumlah
jantung, Iatihan fisil»: yang kuat terutama lari rnaraton lcecil saja,
{pro-teinuria cia pat mencapai Iebih dari ‘E grantfha ri, pasien Dua faittor utama yang menyehaloltan fiitrasi
dalam lteadaan transfusi darahfplasma atau pasien yang glomorulus protein plasma rneningkat: 1}. Ketika barier
keclinginan, pasien hematuria yang ditemukan protieinuria filtra-si cliuiaah oleh penyakit yang rnempengaruhi
rnasif. yang sebalonya laul-:an karena itebocoran protein dari glomerulus. Protein plasma. terutarna albumin. dapat
glomerulus tetapi karena hanyaknya protein dari eritrosit melalui glomerulus. Pada penyakit giomerulus diltenal
yang pecan dalam urin alcilnat hernaturi tersehut -[positif penyakit perubahan minimal, alhuminuria tiisehabkan
asoa EIMTUMATDLDGI

lzegagalan selularitas yang berubah. Pada penyakit ginjal pada pasien DM clan hipertensi esensial clan beberapa
yang lain sebagairnana GM proliferatif clan nefropati penyakit glomerulonefritis lrnisal_ glomerulonefritis
rnembranosa, terjadi defel: pada ulruran: 2}. Falttor- proiiferatif mesongioi difos]. Mikroalbuminuria
Ealctor hemodinamii: seperti peninglcatan telcanan l-rapiler meru palcan marker [perta ncla} untulr proteinu ria klinis yang
glomerulusffraksi filtrasi munglcin juga menyebabl-zan disertai penurunan faal ginjal LFG {laju filtrasi glomerulus}
proteinuria glomerulus oleh teicanan tlifus yang mening!-cat clan penyakit lrardioyaslrular sistemik. Albuminuria
tanpa perubahan apapun pada permeabilitas intrinsik tldak hanya pertancla risil-:o penyakit lcaroioyaslcular
dinding kapiler glomerulus. Melcanisme ini rnungicin clan penyakit ginjal, tetapi juga berguna sebagai target
terdapat pada proteinuria ringan, transien yang lradang— keberhasilan pengo bata n. Monitor albuminu ria sebaiii nya
kadang terlihat pada pasien hipertensi dan gagaljantung oilalcuiran dalam pralrtek sehari-hari pada pasien dengan
linngestif. Pemeriksaan ditentulran dengan pemerilrsaan risilco penyakit lcardioyaslcular dan ginjal. Albumin dapat
semi icuantitatif misalnya: dengan uji Esbach clan Biuret. menjacli target untul: mem peroleh proteksifperlindungan
Proteinuria lclinis dapat olitemuitan > ‘igrhari. karoiovaslrular dan cliharapkan pedomannya dibuat
untul: membantu doltter dalam memutuslran bagairnana
mengukur albumin urin. berapa angka normalnya. kadar
PROTEINURIA TUBULAR. abnormainya. dan berapa lcadar terendah yang harus
dicapai. Peninglcatan ekskresi albumin urin dapat menjaizli
lenis proteinuria ini memponyai berat molekul yang prediictor icerusalcan fungsi ginjal pada populasi umum.
rentiah antara T00-150 mg perhari. terciiri atas B-2 Albuminuria dapat dipaicai sebagai “alat yang berharga'
miltroglobulin dengan berat molekul T4GU£l cialton.
untul: menentultan risilco perkembangan lebih lanjut
Penyalrlt yang biasanya rnenimbulltan proteinuria tubular gagal ginjal. tanpa dipengaruhi faittor--faktor risilto lain
adalah: renoi tubular acidosis {P.TAj|. sarlroidosis, sindrorn karcliotraslcular. Peranan aibuminuria pada diagnosis awal
Fankoni, pielonefritis icronis. clan alcibat canglzok ginjal. dan penceganan penyakit ginjal dan kardioyaskular sangat
penting clitinjau dari sudut demografi dan epidemiologi di
negara sedang berkembang. Pada pasien diabetes melitus
DVERFLOW PRDTEINURIA tipe~l dan ll. ltontrol lcetat gula darah. telcanan darah clan
miliroalbuminuria sangat penting.
Dis krasia sel plasma (pada mielorna multipel lberhubungan
Hipotesis mengapa milrroalhuminuria dihubungkan
dengan sejumlah besar ekskresi rantai pendekiprotein dengan risilro penyakit lcardioyaskular adalah ltarena
berat rnoleicul renoah [kurang dari 46000 dalton] berupa tiisfungsi enelotel yang luas. Belum jelas opal-zah
Light Chain Imunogioouiin. yang tldak dapat dideteksi milcroalbuminuria secara spesifil: berhubungan dengan
dengan pemeriksaan dipstiltfyang umumnya rnendeteltsi kegagalan sintesis nitrit oksid pada indiyiou dengan atau
albu minfpemeriksaan n.|tin biasa. tetapi harus pemerilrsaan tanpa diabetes melitus tipe-ll.
lchusus. Protein jenis ini disebut protein Bence Jones. Beberapa penelitian teiah mernbulttiltan adanya
Penyakit lain yang sering menimbullran protein Eence Jones hubungan peranan lcegagalan sintesis nitrit olcsid pada
adalah amiloidosis dan malcrogiobulinemia. Protein berat sel endotel yang berhubungan antara mikroalbuminuria
motel-:ul renclah.-“rental ringan ini clihasiiltan dari lcelainan dengan risiko penyakit lcardioyaskular.
yang oisa ring oleh glomerulus clan kemarnpuan reabsorbsi
tubulus proltsimal. Presipitat asam sulfosalisilat tidalclah
tereleteksi dengan dipstik. hanya memperlrirakan rantai
PROTEINURIA TERISOLASI
terang [protein Ben-ce Jones] dan rantai pendek yang
secara tipikal dalam bentuk presipitat. lcarena protein Proteinuria terisolasi adalah sejumlah protein yang
Benceiones rnengendap pada suhu 45‘ clan larut kernbali clitemulian dalam urin tanpa gejala pada pasien sehat yang
pada suhu 95-‘IUD’. Gaga] ginjal dari ltelainan ini timbul tldak mengalami gangguan fungsi ginjal atau penyakit
melalui berbagai melranisme obstruksi tubulus {nefropafi sistemik. Proteinuria ini hampir seialu clitemulcan 5-ecara
silincler] dan deposit rantai pendek. ltebetulan dapat menetapfpersisten. dapat puia hanya
sementara. yang mungkin saja tirnbul ltarena posisi
lorclotik tubuh pasien. Biasanya sedimeri urin normal.
MIKROALBUMINURIA Dengan pemerilcsaan pencitraan ginjal tidal: ditemulcan
__:| 'l gangguan abnormal ginjal atau saluran kemih dan tioak
Pada keadaan nom-ial albumin urin tidal: melebihi 3U mg,-"
ada riwayat gangguan ginjal sebelumnya. Biasanya total
ll i hari. Elila albumin di urin 30-3-Dill mgfhari atau 30-350 eltslcresi protein urin lcurang dari 2 grhari. Data insiolens
my mgrhari clisebut mikroalburninuria. Biasanya terdapat dan preyalensi terisolasi isolated proteinuria ini pada grup
l I
PROTEIN LIRLR
2309

usia berapa dan populasi yang mana. belum ada.‘r‘ang setelah beberapa tahun. Kadang-kadang, walaupunjarang.
jelas pada berbagai populasi preyalensinya bervariasi terdapat insufisiensi ginjal progresif dan risiko untul: |- I~-|
antara G,E-'l0.?%.
Proteinuria terisolasi dibagi dalam 2 lcategori: 1}.
gagal ginjal terminal tldak lebih besar daripada populasi 'i
umum. Keadaan ini biasanya tldak berbahaya pada pasien
Jinalc, termasuk yang tu ngsio nai, idiopatik. transienrtidak lebih muda dari 3D tahun, sedangkan pada pasien yang
menetap. ortostatilt. dan intermiten; 2]-.‘1"ang lebih serius lebih tua. lebih jarang, biasanya harus dimonitor telranan
lagi adalah yang rnungltin tidal: ortostatik dan timbul darahnya. gambaran urinalisis. dan fungsi ginjalnya.
secara persisten.
Proteinuria Drtostatilt {Postural}
Pada semua pasien dengan eirsltresi protein masif,
PRDTEINURIA TERISOLASI JINAK proteinuria meningkat pada posisi tegal: dibandinglcan
posisi berbaring. Peru bahan ortostatil: pada ekslcresi protein
Pro-teinuria Fungsional tampalcnya tidal: mempunyai kepentingan diagnostil:
ini adalah bentuk umum proteinuria yang sering terlihat dan prognostilr. Dengan perkataan lain. pertimbangan
pada pasien yang dirawat di rumah saltit lcarena berbagai prognostil: yang bermalcna dapat diiakuican pada situasi
penyakit. Biasanya berhubungan dengan demam tinggi, proteinuria yang ditemultan hanya ketilra pasien dengan
latihan sternosus. terpapar dengan dinginfltedinginan. posisi tegak dan hilang pada walrtu pasien berbaring. ini
stres emosi, gagal jantung lcongestii sindrom obstruksi menijuk pada posisi tegaltiortostatik proteinuria. El-:sl:resi
sleep opneo. dan penyakit akut Iainnya. Sebagai contoh: protein per hari hampir selalu di bawah 2 gram {walaupun
elcsitresi protein meningkat 2-3 liali setelah iatihan sternosus lebih dari 2 gram kadang-itadang dilaporkan}. Proteinuria
tetapi hilang kembali setelah istirahat. Sebenarnya. lcunci ortostatik sering pada usia dewasa muda. dengan
lceadaan ini proteinuria tidal: tampal: dengan sagera. preyalensi secara umum 2-5%.jarang terdapat pada usia
Proteinuria tersebut adalah jenisrtipe glomerulus. yang di atas usia 30 tahun. Walaupun dapat timbul selama
diyal-:ini disebablran oleh perubahan hemodinamllr. ginjal fase penyembuhan dari berbagai penyakit glomerulus.
yang meningkatkan filtrasi glomerulus protein plasma. kurang lebih 9'lII"lt's dewasa muda dengan proteinuria
Penyalrit ginjal yang progresif tidal: timbul pada pasien ortostatil: menunjulrkan kondisi yang balk. Pada 50%
1l"ll. lcasus. lrondisi transien disebut proteinuria ortostatil:
transien. Hasil biopsi pada pasien ini menunjul-zltan
Proteinuria Transien ldiopatik perubahan iesi minimal glomerulus dan tidal: adanya
l‘-rlerupaltan lcategori proteinuria yang umum pada anal: deposit imunoglohulin. ltondisi ini mempunyai prognosis
anal: dan dewasa muda. yang ditandai oleh proteinuria sangat bagus sebagai proteinuria transien non ortostatik
yang timbul selama perneriksaan urin rutin orang sehat dan teltanan darah yang masih normal. Pada 20% pasien,
tetapi hilang kembali setelah pemerilcsaan urin dilakukan proteinuria ortostatilt diltatalcan menetap dan berproduicsi
kembali. Pasien tidal: mempu nyai gejala, proteinuria selalu kembali, akan tetapi follow up mudi lebih dari 20 tahun
ditemulcan secara insidentil pada penapisan urin rutin, menunjulckan proteinuria hilang secara perlahan-lahan
atau selama pemeriksaan ltesehatan terhadap pekerja dan pada lcebanyakan lcasus. lturang lebih 15% lcasus, hilang
pemerilcsaan rutin dari asuransi yang hiasanya meru pakan selama 5 tahun. pada 50% liasus hilang 10 tahun dan lebih
fenomena fisiologis pada orang muda. Sebenamya, jilia dari 30% hilang dalam 20 tahun. Walaupun proteinuria
contoh urin diperiksa cukup sering, banyak orang sehat menetap secara persisten untul: 20 tahun. insufisiensi
muda lcadang-kadang akan rnenimbullian hasil proteinuria ginjal tidal: dapat diobservasi dan tekanan darah tidal:
lcualitatif positif. Proteinuria tidal: dihubunglcan dengan ditemukan lebih tinggi daripada populasi umum.
keadaan yang burul: sehingga tidal: diperlukan eyaluasi Studi kecil meiaporkan tldak adanya bukti dari
lebih lanjut insuiisiensi ginjal atau proteinuria 4|] tahun setelah
diagnosis dari proteinuria ortostatil: yang pertama
Proteinuria lntermiten dibuat. Eyaluasi secara rinci tidal: mempunyai bultti
Terdapat pada lebih dari separuh contolt urin pasien nyata ditemukannya penyakit ginjal dan biopsi ginjal
yang tldak rnernpunyai bukti penyebab proteinuria. menunjukkan hasil histologi yang normal. penebalan
Berbagai studi menunjulrlran yariasi iuas dari bentulc dinding kapiier yang minimal sampai dengan moderat
abnormalitas ginjal yang berhubungan dengan keadaan atau hiperseiular mesangiai fokal. Hasil rnikroskop
ini. Pada beberapa ltasus dengan berbagai lesi minor elelctron menunjukkan tingkat penubahan segmental dan
pada glomerulusyl interstitiurn. tidak ditemukan kelainan foka] dengan matrilcs mesangial yang meningkat dan
pada biopsi ginjal. Prognosis pada lcebanyalcan pasien penggabungan foot process dan pewarnaan imunodifusi
adalah bail< dan proteinuria lcadang-lradang menghilang untul: ltomplemen dan irnonoglobulin memberiltan hasil
231i] SIIMTDMATDLIDGI

yang beryariasi. Patotisiologi proteinuria ortostatil: tidaklah dengan imaging ginjal yang culcup untul:
diketahui. Diduga bahwa pengumpulan darah pada iengan menying l:irl:an obstru l:si ginjal atau abn ormalitas
dapat menyebabltan perubahan hernodinamil: glomenllus anatomi ginjal dan penyakit ginjal polilcistik. luga
yang mempengaruhi filtrasi protein. Waiaupun biasanya pada pasien >45 tahun. pemerilrsaan elelctroioresis
prognosis proteinuria ortostatil: bail:. persisten {non urin diperlultan untul: menyingkirkan multipel
ortostatiltl proteinuria berkernbang pada segelintlr orang. rnieloma. liloa semua hasil negatii periltsa ulang
ltemalcnaannya tidaklah dekat dan munglcin tidalclah pasien tiap 5 bulan.
penting. Namun. bila proteinuria masih menetap. mai:a 2. like proteinuria lebih dari 3 gram.i'24 jam.
pada pasien secara teratur {tiap ‘I-2 tahun}. dilalcukan lanjutlcan lce-l A.
monitor tel:anan darah dan pemeriksaan urin. like
proteinuria berubah lze bentul: yang persisten. eyaiuasl Cara Mengultur Protein cli Dalarn Urin
ginjal sangat diperlukan dan biopsi harus dilalculcan untul: Metode yang dipaltai untul: mengukur proteinuria saat
menyingkirlcan penyakit ginjal serius. ini sangat bertrariasi dan bermalcna. Metode dipstii:
mendetelcsi sebagian besar albumin dan memberilcan hasil
positif palsu bila pH >10 dan bila urin sangat pekat atau
PROTEINURIA TERISDLASI YANG MENETAPI terkontaminasi darah. Urin yang sangat encer menutupi
PERSISTEN proteinuria pada pemeriltsaan dipstilc. Pemerilcsaan
dipstil: urin standar rnendetelcsl albumin melalui reaksi
Anamnesis secara lenglcap it-ermasui: riwayat penyaltit lcolorimeter antara albumin dan tetrabromopenol biru
dahulu dan riwayat penyakit l:eluarga]| dan pemerilrsaan yang menghasilkan gambaran hijau yang bergradasi
fisil: yang teliti untul: men-cari penyakit ginjalrpenyiakit sesuai konsentrasi albumin dalam sa mpelnya. Tes ini tldak
sistemil: yang menjadi penyebabnya. sensitif pada protein yang non albumin. Sedangltan tes
a. lika ditemukan tanda~tanda.~'gejala. lalrukan positif biasanya mereflelcsikan proteinuria glomerulus.
pemeriksaan darah, pencitraan. dan atau biopsi ginjal Pada proteinuria dari tubulus atau overflow tidal: akan
untul: rnencari lcausa. terdiagnosis jika tidal: urin 24 jam yang diltumpulltan.
b. lilta tidal: ditemukan bultti. ulangi tes ltualitatif untul: Biasa nya untul: pernerilcsaan ini lebih cocol: menggu nalraan
proteinuria duaftiga lcali. tes asam salisilat. Elilca proteinuria yang tldak mengandung
1. lil:a tidal: ada proteinuria dalam spesimen urin albumin dalam jumlah culcup banyal: tes dipstil: alcan
berarti l:o ndisi ini hanya tra nsien atau fung sional. menjadi negatit palsu}. Hal ini terutama sangat penting
Nilai lrembali dan tidal: perlu melalculcan tesulang. untul: menentukan protein Hence Jones pada urin pasien
2. lika proteinuria ditemulcan tiap saat. periltsa dengan multipel mieloma. Tes untul: rnengulcur konsentrasi
Blood Llreo Nitrogen [BUN}. lcreatinin dan ltlirens urin total secara benar sepertl pada presipitasi dengan
kreatinin. ul-cur el:sl:resi protein urin 24jam. USG asam sulfosalisilat atau asam trilclorasetat. Sekarang ini.
ginjal dan tes protein ortostatiklpostural. dipstil: yang sangat sensitif tersedia di pasaran dengan
like fungsi gin_]al.r’ hasil U55 tidal: nomtal. lcembali lternam puan mengu l:ur mikroalbuminuria (30-3t]-El mgrl-iaril
Ice la. dan rnerupakan petanda awal dari penyakit glomerulus
lil:a fungsi ginjal dan hasil USG normal dan proteinuria yang terlihat untul: rnernpredilcsi jeias glomerulus pada
adalah tipe postural. tldak diperlulcan tes berilcutnya. nefnopati diabetil: dini. Keuntungan tes protein dengan
Follow up pasien tiap 1-2 tahun. ltecuali: dipstil: [dipstic urinalisis] adalah tldak mahal dan sudah
a. Proteinuria menjadi persisten: ilcuti pedornan.-' tersedia dimanapun, dapat dipakai untul: diagnostil:
penuntun proteinuria {ill B} awal mengetahui adanya resilto penurunan fungsi ginjal
b. Proteinuria membail: atau menjadi intermiten: ilcuti yang cepat. Walaupun tidal: semua tes dipstil: dapat
follow up berikutnya. mengidentifiltasi penurunan fungsi ginjal yang cepat. Pada
lilca fungsi ginjal dan USE normal dan proteinuria tinglcat populasi pemeriltsaan dipstil: ini lebih cocol: untul:
non postural. ulang pemeriksaan protein urin 2-ljam 2-3:: slcrinlng dalarnjumlah besar.
untul: menyinglcirlcan proteinuria intermiten. l'~lilai.r’ pembacaan proteinuria pada urin dipstil: mulai
a. lil:a proteinuria intermiten. Pasien dewasa muda umur dari anglca +1 sampai +4 yang merefleksikanfsetara
kurang dari 30 tahun. harus di-follow op tiap ‘I-E tahun dengan peningkatan progresi konsentrasi albumin urin
dan pasien dewasa yang berusia lebih tua {>3-I3 tahun} dalam satuan n1g.~'dl_-
di-follow up tiap 5 bulan.
b. lil:a proteinuria persisten. eyaluasi lebih lan_jut ter- Protein urin dipstik: Konsentrasi albumin urin
gantung pada tingltat proteinuria. - Negatif
1. lilca protein uria -:3 gram,.|'24jam. perlu dil:onfin'nasi - Trace {antara 15-3-El n1g.i"r:lL]-
- +1 {antara 3U—‘lEIll mgl'dLl
PRDTEIHURIA
Z311

- +2 {antara Till]-Elli} mg.i"t;lL} protein diatas ‘E5-El mg.-’hari. bahltan hal tersebut juga
- +3 {antara 3EllJ-‘llllltl mg;’dL] terdapat pada pasien dengan atau tanpa diabetes yang
- +4 [lebih dari llllltl mg.r"t2l].} mempunyai risilto ltardioyaskuler.
Tes protein urin dipstil: sering menghasilican positif Tes asam sulfosalisilat mendeteksi semua protein
palsu pada penggunaan agen radiokontras iodinat. Olen didalarn urin. merupakan l:eba|il:an dari tes dipstil: urin
karena itu tes dipstil: ini paling tidal: 24 jam setelah yang hanya mendeteksi albumin. Penggunaan tes asam
pemerilrsaan lzontras. Pemeriksaan dipflil: urin spesifil: sulfosalisilat terutama ditujulcan untul: pasien yang
lcuat tetapi tidal: sangat sensitif untul: mendetelcsi mengalaml gagal ginjal akut. urinalisis yang benigna.
proteinuria mild! ringan. Tes tersebut positif hanya bila dan apabila dengan tes pernerilcsaan dipstil: urin negatif
elcsresi protein me-lebil-ii 3El'El'-5-Elll mgfhari. Pada diabetil: atau trace. dengan catatan tidal: ada penyakit ginjal
nefropati. mikroalbuminuria biasanya dideteksijilta elrsresi mieloma. Apabila tes asam sulfosallsiiat positif dimana

'
ifdeteltsi dengan dipstick)

ltiwayat penyaliif pemeriitsaan fisis. l


dan milooslropis urin

Bulcti penyakit ginjalfsisternik

Tidal: ada

Lllan Q |d1pst|cl:2 3

Protginuria Tes lung si ginjal:


transienr USG dan elcsresi protein
fun gsional postural

[ Fungsiginjaldan I Fungsiginjaldar-’_,| Diénosis I


LISL1. Norntal USG: abnormal
I

Proteinuria Proteinuria
or‘tostatil:l"p-orstural non or-tostatil:

| Tes lain {-1 I Ulang urin ‘I


follow up tiap 1-2 tan un lruantitatif 2-3 lcali

Perbaikan Proteinuria Proteinuri Ptoteinuria Proteinuria


prom-“uria ortostatil: l_persistenll_ii1ten'nitenllfieerililerl
|__Jfi | '
protein uria
intermiterr "°“"“' “P -: 3|I|'tal'|1..|I‘| :=- 30tahun
l tia 1-2 tahun

V tia 1 2 tahun
_
tia E tahun
s l
Eamhar 1. Cara perneriltsaarl proteinuria
Z312 _ SIMTDMATDLUGI

I ' |
Pemeriltsaan urin dipstil: | '
I L‘i3ei_I'll:'.U'.i '
I

- I
_ .
Eltslrreasi protein urin 24 jam
r_ _ u |
i atau rasio proteinllcreatinin urin pagi lrngig} | I-
I

__ 4;--' .. T ._ .._
| | so-sen mgfbali I l sun-ssou ITtg.|"hari l :- asuu mgrhari
| atau ' atau atau
l so-ass mare l sen-ssoo mgyg _ y =- ssou mgirg I
_ 1 . _ . __ ;_ . . .
_ .. Y . I 4: ' .' H l
l l Miltroalbuminia J Silinder eritrositf [+3 Th _ I
I so-l-seldarah merah-l~ -PL Ba9a'n_emit“r'a l
. pada urinalisis I
- _P€_' T I

l __ .. . _ " '_' éht _ . !


l [ Pmimgflgg an gggggiyymmhfl l fiigglggm nefrotil: l
I Awal diabetes rnelitus Esjl.ll'l_El'f1_'El_lii.__lJfl'r*-'
P1 ini ' ULTIPEIE5
- Hip-ertensiesensial .flH;8mhfli l I - Arniloidosis l I
- Stagingftinglcat awal l - Proteinuria interrniten ' ' - P-enyaldtlesi minimal
| glornerulusneiritis I - Pm‘!-eifluria postural - FSGS {FOICEIF segmental '
| __ _ . I - Gagaljantung l:-ongesti-4-: glomeruloslclerosis} i
mmmma baa disarm ' - Demarn _ - Glornerulonefritis memlbranosa |
l - Lanhanrexercise - MPGNlMembranoprol|ferat|f | _
I silinder eritrosit atau _ I _ g|Dmem|°nEfriti5}
I . l
iiLi_ - _l
l in Elelttroforesis _ l .
l protein urin ""i'
..-'-_':_fu="' __ I
g [._ _i_; ,____ __ _ _ - _

| Glornerulus I I W sf 1| Protein abngirrgal |


l 1, - amm Hor a rantai p-en e

I
l - 13- milrroglobulin
—' T" ' l 2 -
it atau It}
"Ii
j

| P _.p' _ at ___ _r
I iql - |
§glgl:tif _ [gig Seglitif _ Injuri tubukus l lF|'15lCI'BSlEl selplasmal i
lterutama albumin} y [Menggambarkan I diberbagaisebab _ ' i
Penylotleslminimal I semua pro-tern plasma ‘PI
. H599,-15,-5;
'‘' I ‘ F555 , ' - Gagaijantung ltronilt
|- Diabetes | *— -

Gambar 2. Sltema eyaluasi proteinuria

Estes-ane.an_s|am.ba;:
Pendelcatan pasien dengan proteinuria. Pemenlrsaan proteinuria sen’:-lg diawall dengan pernerilrsaan dipstil: yang positif pada p-emeriksean
urinalisis rutin. Dipstil: ltornrensional mendeteksi mayoritas albumin dan tidal: dapat rrlendetelrsi lcadar albumin urin antara 3D-30D mgfnari.
Pemei-il:saan lebih pasti dari proteinuria sebailrnya rnemeriltsa protein urin 2¢jarn atau rasio protein pagirlireatinin |[rr|g.-"g}.
Bentul: proteinuria pada elelttroforesis protein urin dapat diltlasililrasilran sebagai bagian dari giomenilus. tubular. atau abnormal tergantu ng
asal protein urin.
Protein glomerulus disebablran oleh pemteabilitas glornerulusyang abnonnal. Proteinuria tubular seperti Tamrn-l-ioislall secara normaldihasiilian
tubulus ginjal. Protein sirliulasl yang abnormal seperti rantai ringanrpendel: kapparlambda teiah slap disaiing lrarena ukurannya yang ltecil.
F565 1 Folral Segmental Glorneruloslrlerosis; MPGN : l-*lernbrano proliferatif Glornenrlonefritis
PRDTEINURIA _ _ asts

tetapi tes dipstil: negatif biasanya menunjulrlcan adanya predicbi de ncrvo deirelopm-entofrena] function impairment
protein buloan albumin didalam urin. protein tersebut yang intltegerieral population. K.idrieyl.t1t. 2l]}l:6|5c{soppl.92}:5lS-
S21.
paling sering adalah rantai ringan imunoglobulin. Seperti
Warnoclr. D-G. Inclusion of albttmin as a target in therapy
halnya tes urin dipslilc. tes asam sullosalisilat juga dapat guidelines: gttidelines for i"1'iron.icldd11eydiseose. Kidney Int.
menghasillran positif palsu misalnya pada peng gu naan Zllll-1:fil.i:{suppl.El2]: 5121-S3. l
agen radiolcontras iodinat. walau pun bagaimana terjadinya
tidal: jelas. tetapi elcsresi proteinnya bisa rnencapai 1.5-2
g.IL. Dleh lcarena itu urin sebailcnya tidal: di tes proteinnya
paling tidal: 24 jarn setelah pemerilcsaan lrontras.

REFERENSI
i
1
Anavekar NS. Pfefier I'._-IA. Cardioyasctilar risk in cl-ironic ltidney
disease. lldbutnintiria: risk marker and target for treatment
Kidney Int. 2004266 [supp]. 921511-S5.
Becker G]. Which albumin should we measure? .-lilbiuninm-ia:
risl: marker and ta.1-getfor treatment. Kidney Int. 2lJll=i:iE|fi
[suppl.ll2];‘ii1fi-5?.
Era1.|rmra.ld E, Fan-:'iAS.. Kasper D1... et al. Ha1'rison's principles of
int-ernaln1edicine.l5tl1 edition. New ‘forlr; The Mctjraw-Hilb
2lIllll. p. 266$.
Brenner BM. The kidney. 5th edition. Boston: l-"H3. Saunders Co:
19%. 1951, ZUEB, 1315-IL
Clark WF, Macnab If. Sontrop III-L Iain lot. Moist Lfialtradorl
M. et al. Dlpsticl: P1-oteinurie as a Screening Strategy to
Identify Rapid Renal Decline. I Pun % Nephrol. Zilll. 22
15’?!-36.
De Zeeuw D. lldbuminuria. not only a cardiotrascular.-" renal
rial: marker, but also a target for treatment? Kidney lnt.
260-l:66:suppl 92:52-56.
Hay W. McDonald SF. Albuminuria: marker or target in
indigenous
populations. Albuminuria: rial: marker and target for treabatetlt.
Kidney lnt. Zllll-l:E6:[suppl.92}£2.'5-S31.
lacobson HR Elrilser GE. Klaltr Saulo. The principles and practice
of nephrology. USA.‘ Mosby; I995. p. 11-5-1056.
Johnson RI. lieehally I.-Cornpreherisitre clinical nephrology.
I.orv:lcm: it-losby: 2lJlIHl
Ilditrdt WE. Shahiniar 5.. Dicltson TZ. Detecting and managing
patients with type! diabetic proteinuria and
cardioyasctdar disease. Kidney lnt. IlJllil4:i=b:i{suppl.tl2]-:5l9?-
S8.
Nijad KZ, Eddy AA. Glassock. Which is proteinuria an ominous
bloa'iar1r.ero:Eprogressitrel:ldne].' disease? Kidney int. Zlltl-;:I5-E l
r
-[s|.1ppl.91}:5'?6-S39.
Refltltlzzi G, Cbiurchiu C, Ruggalieltti P. l’rClllEi.t'|tJ.t‘iai prE't.li:."f:in5
outcome inrerial disease: non diabetic nephropatliies r_'I-IEEN}.
Kidney Int. 2004:-E6 {supp].5l2j|£9ll-5Ei.
Hose. B-D. Fletclter. SW {Z011}, Evaluation of isolated 1:-1-oteiriuria
in adult. viewed 16 I\lo1.rer.n.ber 201 1. bttpcy-".r'www.uptodate.
cont,-“contents,-’ evalua l‘i-on-of-lsolnted-proteiriuria-im
a.dults?sou.nce=soar-:jt__result&:aea.rcl1=isolate<.l +pt\otein'|.|.rla
:$:se]ected'Tt.l-e-=1~15ll
Rotter RC. Naiclter S. Kat: ll-". DE;|2r1c|-g;|:apl'li1I_‘ and epidemiologic
transitionin the developing wo::|d:role oialb1.:|.mit1u.ria iritlte
early diflgjtttlfiifi El.t‘l.Cl. P1‘E‘|l'EIll£lDI1 Of T2113-l 3I!I'.l Cardiovascular
disease. Kidney Int. 2004: I5-6{s|.1ppl.92}:S32-5?.
Russo ‘l.M. Contper WI’), Osieka TM. Mechardsm oi al.i:n.u:nirn.u-ia
associated with cardiovascular disease and kidney disease.
r'l.lbi:unirn.u'ia; risk marker arid target for lztealzmerit. Kidney
lrtt. Zllfldnfifi:-[suppl.‘3‘2}frE?-B?B.
Sultandat E. l'~Iel"rologi klirtilc. ind ed. Ba.ndu-rig Penetbit ITB:
199?.
Uerhave IC, Gatrsevoort F.T.Pi.t'Leletrated

Anda mungkin juga menyukai