Anda di halaman 1dari 2

Rekomendasi

Dalam mengatasi pencemaran air, ada beberapa rekomendasi untuk mengatasi hal tersebut antara lain
sebagai berikut.

1. Menjaga zona pelindungan setempat dengan melibatkan kader lingkungan atau komunitas pecinta
lingkungan

Kader lingkungan merupakan unsur pelopor dan penggerak dalam upaya konservasi sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya serta diharapkan berperan aktif bersama pemerintah mewujudkan manusia
yang sadar terhadap lingkungan. Keberadaan dan peran kader lingkungan hidup sangat membantu
untuk meminimalkan gangguan pada keseimbangan lingkungan hidup, salah satunya dalam mengatasi
pencemaran air. Kader lingkungan hidup dibentuk tidak hanya pada daerah sekitar kawasan konservasi
saja tetapi juga diluar kawasan konservasi karena keberadaan kawasan konservasi berpengaruh luas
pada masyarakat.

2. Meningkatkan pemantauan kualitas air sungai dan pembuangan limbah yang berpotensi mencemari
sungai

Dalam meningkatkan pemantauan kualitas air perlu memahami terlebih dahulu mengenai apa itu
kualitas air. Kualitas air adalah ukuran kondisi air dilihat dari karakteristik fisik, kimiawi dan biologisnya.
Secara fisik antara lain : jernih atau tidak keruh, tidak berwarna, rasanya tawar, tidak berbau,
temperaturnya normal dan tidak mengandung zat padatan. Secara kimia, kualitas air tergolong baik bila
memiliki: pH normal, tidak mengandung bahan kimia beracun, tidak mengandung garam atau ion-ion
logam, kesadahan rendah dan tidak mengandung bahan organik. Adapun secara mikrobiologis, kualitas
air tergolong baik bila: tidak mengandung bakteri patogen maupun nonpatogen.

Selain memantau kualitas air, perlu juga memantau limbah yang berpotensi mencemari air. Limbah
merupakan salah satu dampak negatif dari kegiatan industri. Limbah industri dapat menimbulkan
dampak negatif apabila jumlah atau konsentrasinya melebihi baku mutu lingkungan. Baku mutu
lingkungan merupakan nilai ambang batas atau batas kadar maksimum suatu zat atau komponen yang
diperbolehkan berada di lingkungan agar tidak menimbulkan dampak negatif. Namun dalam
pengelolaan limbah terdapat persoalan mendasar antara lain minimnya pengetahuan pelaku usaha
terutama dari kelompok industri kecil, rendahnya kesadaran dari pelaku usaha industri terhadap
manajemen pengelolaan limbah, tidak adanya titik temu antara pihak yang dapat memanfaatkan
limbah dengan industri yang menghasilkan limbah. Oleh karena itu perlunya edukasi mengenai
manajemen pengelolaan limbah. Pengelolaan limbah harus dilakukan sejak proses produksi terjadi.
Dengan kata lain, pengelolaan limbah harus dilakukan dari hulu ke hilir karena jika tidak dilakukan maka
ancaman terhadap pencemaran dapat berakibat fatal.

3. Melakukan penegakan hukum terhadap pelaku yang melanggar baku mutu lingkungan yang telah
ditetapkan
Kata penegakan hukum seringkali terdengar karena keberhasilan suatu perundang-undangan
bergantung pada penerapan dari penegaknya. Dalam UU no. 32/2009 berisi tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Banyak hal yang dapat diambil dari UU ini, terutama dalam penguatan
penegakan hukum yaitu berisi prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
didasarkan pada tata kelola pemerintah yang baik dengan penanggulangan dan penegakan hukum yang
mewajibkan pengintegrasian aspek transparansi, partisipasi, akuntabilitas dan keadilan.

4. Perlu dilakukan perhitungan daya tampung beban pencemaran air berdasarkan peruntukan air sungai
persegmen sehingga dapat ditentukan beban pencemaran maksimum yang diperbolehkan bagi masing
masing sumber pencemar. Daya tampung beban pencemaran dapat digunakan sebagaidasar penetapan
izin lokasi bagi usaha dan/atau kegiatan, penetapan izin lingkungan yang berkaitan dengan pembuangan
air limbah ke sumber air, penetapan kebijakan dalam pengendalian pencemaran air, dan penyusun
RT/RW

5. Diperlukan peningkatan koordinasi antar instansi yang berkaitan dengan pengendalian pencemaran
air. Peningkatan koordinasi dapat dilakukan dengan penerapan persyaratan prinsip prinsip
pengendalian pencemaran air terhadap rencana usaha/kegiatan yang mengajukan perizinan

6. Untuk melaksanakan program dan kegiatan secara terpadu dan terkoordinir diperlukan suatu
pedoman berupa rencana induk pengelolaan sumber daya air berbasis Daerah Aliran Sungai termasuk
pembagian peran instansi

Anda mungkin juga menyukai