DASAR
Pengaruh Cekaman Terhadap Status Defisit Air Pada
Tanaman Moringa oleifera (Daun Kelor)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air sebagai komponen essensial tumbuhan memiliki peranan antara lain: (a) sebagai
pelarut, di dalamnya terdapat gas, garam dan zat terlarut lainnya yang bergerak keluar masuk
sel, (b) sebagai pereaksi dalam fotosintesis dan pada berbagai proses hidrolisis, dan (c) air
essensial untuk menjaga turgiditas di antaranya dalam pembesaran sel dan pembukaan
stomata. Ketersediaan air dalam tanaman diperoleh melalui proses fisiologis dan hilangnya air
dari permukaan bagian tanaman melalui proses evaporasi dan transpirasi.
Pengaruh cekaman air terhadap pertumbuhan tanaman tergantung pada tingkat cekaman
yang dialami dan jenis atau kultivar yang ditanam. Pengaruh awal dari tanaman yang
mendapat cekaman air adalah terjadinya hambatan terhadap pembukaan stomata daun yang
kemudian berpengaruh besar terhadap proses fisiologis dan metabolisme dalam tanaman.
Tanaman yang mengalami cekaman air stomata daunnya menutup sebagai akibat
menurunnya turgor sel daun sehingga mengurangi jumlah CO 2 yang berdifusi ke dalam daun.
Kecuali itu dengan menutupnya stomata, laju transpirasi menurun sehingga mengurangi suplai
unsur hara dari tanah ke tanaman, karena traspirasi pada dasarnya memfasilitasi laju aliran air
dari tanah ke tanaman, sedangkan sebagian besar unsur hara masuk ke dalam tanaman
bersama-sama dengan aliran air.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh cekaman terhadap status defisit air pada tanaman Moringa
oleifera (daun kelor)?
C. Tujuan
Mengetahui pengaruh cekaman terhadap status defisit air pada tanaman Moringa
oleifera (daun kelor)?
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Dasar Teori
Tanaman kelor (Moringa oleifera) merupakan sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae
yang memiliki ketinggian 7-11 meter, berbatang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih
kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring,
cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Tanaman ini dapat hidup di daerah yang tropis
maupun sub tropis (Amir, 2019). Selain itu, untuk membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman diperlukan nutrisi yang cukup seperti air.
Air adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah
besar oleh tanaman. Kadar air untuk tiap bagian tubuh tanaman juga berbeda-beda seperti
pada biji-bijian 5-10%, dan pada daun tanaman sekitar 50-95%. Ada beberapa macam fungsi
air bagi tanaman yaitu:
1. Senyawa utama pembentuk protoplasma
2. Senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman dan
sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel
lain
3. Media terjadinya reaksi-reaksi metabolic
4. Rektan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asam trikarboksilat
5. Penghasil hidrogen pada proses fotosintesis
6. Menjaga turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel
(Miftahuddin, 2010).
B. Hipotesis
Secara teori suatu tumbuhan memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda tergantung sifat
anatomi dan morfologinya. Menurut hipotesis kelompok kami, intensitas penyiraman yang
dilakukan akan mempengaruhi bobot daun tanaman tersebut.
BAB III
METODE
2. Parameter
Parameter yang akan digunakan dalam percobaan adalah bobot dari daun tanaman kelor
Bahan :
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan tanaman 3 daun kelor dalam pot yang berbeda-beda
2. Memberi label/tanda pada setiap tanaman daun kelor dengan label/tanda yang
berbeda-beda
3. Menyiram setiap tanaman dengan intensitas waktu yang berbeda-beda, yaitu 1
hari sekali, 3 hari sekali, dan 7 hari sekali.
4. Menyiapkan 10 buah potongan daun dari ketiga kelompok tanaman dengan
pelubang gabus dengan diameter 1 cm ke dalam botol timbang
5. Mengukur berat segar (BS) 10 potongan dari ketiga kelompok dengan
timbangan analitik
6. Menempatkan ketiga daun di cawan petri berisi aquades selama 3 jam,
dibawah penerangan lampu neon kisaran 3 jam
7. Tiriskan potongan daun dengan tissue, masukan kembali ke botol timbang.
Kemudian ukurlah berat segar dari kedua kelompok tumbuhan tersebut sebagai
berat turgit
8. Mengeringkan semua potongan pada oven di suhu 70-80 C
9. Perlakuan dicoba setiap hari sampai selesai
10. Ditimbang berat kering (BK) daun dengan 10 potongan daunnya
D. Teknik Analisis
Data yang diperoleh selanjutnya akan diolah dengan teknik analisis inferensial
menggunakan SPSS.
DAFTAR PUSTAKA
Sandi, Amir. 2019. Morfologi dan Anatomi Tanaman Kelor (Moringa Oleifera L.) pada
Berbagai Ketinggian Tempat Tumbuh. Jurnal Agroteknologi. 7(1) : 28-36.
Miftahuddin, dkk. 2010. Fisiologi Tumbuhan Dasar Bogor. Departemen Biologi FMIPA IPB.
Ismail dan Abd Muis. 2011. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Jurusan Biologi
Universitas Negeri Makassar: Makassar.
Maynard, G.H dan D.M, Orcott. 1987. The Physiology of Plants Under Stress. John Wiley
and Sons, Inc: New York.