OLEH:
REZKY WAHYUNI. P
O1A1 16 047
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
KENDARI
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Allah S.W.T. Tuhan semesta
alam karena atas Berkah dan Rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan Proposal
Penelitian dengan judul Uji Efektivitas Daya Antelmintik Ekstrak Putri Malu
(Mimosa pudica) pada Cacing Ascaridia galli Secara In Vitro. Tak lupa juga saya
ucapkan banyak terima kasih kepada para dosen yang telah mengajarkan banyak
Proposal Penelitian ini karena penulis hanya manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat dibutuhkan
Akhir kata, semoga segala bantuan dari berbagai pihak demi perbaikan dan
penyempurnaan Proposal Penelitian ini mendapat balasan di sisi Allah SWT dan
dengan kerendahan hati penulis berharap semoga Proposal Penelitian ini dapat
Penyusun
ABSTRAK
Kata kunci: infeksi cacing, antelmintik, putri malu, Ascaridia galli, senyawa
tanin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................5
B. Aktivitas Antelmintik...................................................................................7
C. Ascaridia galli..............................................................................................9
D. Kerangka Konsep.......................................................................................11
BAB III..................................................................................................................12
METODE PENELITIAN.......................................................................................12
C. Alat Penelitian............................................................................................12
D. Bahan Penelitian.........................................................................................12
E. Definisi Operasional...................................................................................12
F. Prosedur Penelitian.....................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penyakit infeksi yang paling umum tersebar di dunia yaitu infeksi
Askariasis merupakan salah satu infeksi parasit usus yang paling sering
yang disebabkan oleh cacing gelang, salah satunya yaitu cacing Ascaris
sekaligus. Infeksi cacing gelang umumnya terjadi melalui mulut, luka di kulit,
melalui kista (telur) atau larva cacing. Gejala seperti mual muntah, mencret,
sakit perut baru muncul setelah jumlahnya di dalam tubuh cukup banyak.
Sekitar lebih dari 807 juta orang di dunia terinfeksi askariasis dan
Tjo11 \l 1033 ].
1
Penyakit cacingan sangat mengganggu manusia. Cacing di dalam tubuh
manusia akan mengambil sari makanan dari dalam tubuh dan menyebabkan
gejala klinik mulai dari yang ringan sampai yang paling berat. Selain itu, daya
tahan tubuh manusia yang terinfeksi akan melemah. Hal ini akan berakibat
pada turunnya kualitas sumber daya manusia yang ada. Oleh karena itu perlu
mengobati penyakit askariasis ini maka di gunakan zat antelmintik atau obat
cacing yang dapat memusnahkan cacing dalam tubuh manusia dan hewan
pada saat ini adalah dengan memberi obat cacing (antelmintik). Namun
pemberian obat cacing harus dilakukan berulang kali, sehingga akan timbul
galur cacing yang resistensi terhadap obat dan akumulasi residu dalam
jaringan tubuh. Selain itu, obat tidak terbeli oleh masyarakat, karena dianggap
merupakan salah satu alternatif yang dipilih untuk memperkecil adanya efek
obat yang berkhasiat sebagai anti cacing / antelmintik dan masih digunakan
hingga saat ini. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, diperoleh
2
giring dan temu hitam [ CITATION Tiw13 \l 1033 ]. Dari hal tersebut penulis
L.) terhadap Hymenolepis nana dan ada pula yang melakukan uji aktivitas
terhadap cacing gelang babi (Ascaris suum. L). Hasil penelitian menunjukkan
cacing dan mampu menginaktivasi 50% larva cacing. Selain itu, ekstrak
Penggunaan ekstrak tanaman putri malu sebagai obat cacing telah digunakan
secara empiris sebagai terapi terhadap Ascaris sp. pada manusia[ CITATION
antelmintik bunga putri malu (Mimosa pudica) pada cacing Ascaridia galli
secara in vitro dan mengetahui konsentrasi ekstrak tanaman putri malu yang
B. Rumusan Masalah
3
2. Bagaimana konsentrasi ekstrak tanaman putri malu yang efektif untuk
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
dijadikan sebagai acuan untuk penelitian lebih lanjut dan juga sebagai
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Rosales
Suku : Mimosaceae
Warga : Mimosa
2. Sinonim
3. Nama daerah
5
4. Morfologi
setengah perdu dengan tinggi antara 0,3 – 1,5 m. Batang bulat, berambut,
dan berduri tempel. Batang dengan rambut sikat yang mengarah miring
ujung lancip, warna hijau (ada yang warna kemerah-merahan). Bila daun
disentuh akan menutup (sensitive plant). Bunga bulat seperti bola, warna
merah muda, bertangkai. Buah berbentuk polong, pipih, seperti garis. Biji
bulat dan pipih. Akar berupa akar pena yang kuat. Tumbuhan ini
pinggir jalan, tempat – tempat terbuka yang terkena sinar matahari dan
1033 ].
6
juga memiliki ativitas antidermatofit dan juga antibakteri[ CITATION
Set08 \l 1033 ].
larut air. Alkaloid tannin memiliki efek vermifuga dengan cara merusak
B. Aktivitas Antelmintik
adalah obat untuk membunuh cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh.
atau nematoda (caing bulat) dan platyhelminthes (cacing pipih), yang dapat
melewati mulut, disertai efek mual, muntah dan diare serta timbulnya reaksi
infeksi cacing karena dinilai lebih aman, lebih murah, mudah dibeli dan efek
7
sampingnya relatif lebih ringan dibanding dengan obat dari sintesis
Tumbuhan putri malu (M. pudica L.) merupakan salah satu jenis
Pemanfaatan potensi tanaman putri malu (M. pudica L.) sebagai obat cacing
cacing. Aktivitas antelmintik dari ekstrak akar putri malu diduga disebabkan
oleh tanin yang merupakan salah satu komponen utama metabolit sekunder
yang terdapat pada akar putri malu. Tanin adalah senyawa polifenol yang
secara alami terdapat pada tanaman leguminosa. Tanin tidak dapat dicerna
Kehadiran tanin akan mengikat unsur tersebut sehingga tidak dapat diserap
1033 ].
8
cacing nematoda, melalui penghambatan enzim yang berperan dalam proses
antigen sekretori dan eksetori cacing dewasa yang lebih tinggi dibanding
C. Ascaridia galli
bewarna putih kekuningan dengan ukuran cacing jantan 50-76 mm dan betina
72-112 mm, telur berbentuk oval dengan ukuran 73-92 μm sampai 45-57 μm.
Pada bagian anterior A. galli terdapat sebuah mulut yang dilengkapi dengan
tiga buah bibir, satu bibir pada bagian dorsal dan dua buah pada lateroventral,
terlambat, jumlah pakan yang meningkat dan dalam keadaan lanjut dapat
9
menyerang manusia, namun kemungkinan terinfeksi telur cacing ini dapat
kebutuhan protein hewani yang merupakan inang dari cacing ini[ CITATION
Tiw13 \l 1033 ].
Ascaridia galli adalah salah satu nematoda terbesar yang terdapat pada
kerugian ekonomis terutama pada burung asli seperti ayam, kalkun, angsa dan
obstruksi usus kecilunggas karena beban penyakit cacing yang tinggi dapat
10
D. Kerangka Konsep
Ekstraksi
(maserasi)
Ekstraketanol
Ascaridia galli
Efek Antelmintik
Keterangan :
= Variabel bebas
11
= Variabel terikat
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
sebagai sampel.
C. Alat Penelitian
Alat yang digunakan adalah alat-alat gelas (gelas piala, gelas ukur, labu
D. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain ekstrak putri
malu, aquades steril, etanol 95 %, FeCl3 1%, kapas, tisu, aluminium foil,
E. Definisi Operasional
12
1. Bunga putri malu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah simplisia
2. Variabel Terikat
a. Efek Antelmintik
b. LC50
probit Y = A + BX.
c. LT50
hewan uji, dalam hitungan jam, menit, detik, yang dihitung dengan
3. Variabel bebas
a. Ekstrak putri malu yang dibuat dengan konsentrasi 10%, 20%, dan
30%.
13
4. Variabel Terkontrol
F. Prosedur Penelitian
Sampel yang digunakan adalah tanamana putri malu yang diambil dari
kotoran (sortasi basah), dicuci dengan air mengalir sampai bersih, kemudian
langsung (sampel ditutupi kain hitam). Setelah itu dilakukan sortasi kering.
serbuk dan diayak, kemudian disimpan dalam wadah bersih dan tertutup
rapat.
2. Ekstraksi
dengan penyari yaitu etanol 95% (4,2 L), ditutup dan dibiarkan selama 3
kertas saring dan corong buchner. Setelah itu, ekstrak cair yang diperoleh
14
3. Identifikasi senyawa tanin
3 tetes FeCl3 1%. Jika terbentuk warna biru tua, biru kehitaman atau hitam
termos yang berisi larutan NaCl fisiologis. Cacing yang diperoleh dicuci dan
15
suhu 500C, apabila dengan cara ini cacing tetap diam, berarti cacing
tersebut telah lisis, tetapi jika bergerak, berarti cacing itu hanya paralisis.
c. Hasil yang diperoleh dicatat. Batasan lisis dalam percobaan ini adalah
bila cacing mati atau cacing tidak bergerak bila dimasukkan ke dalam air
6. Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data deskriptif yang
didapat dari jumlah cacing yang lisis/mati dan jumlah cacing yang paralisis
tiap jam pada tiap kelompok uji. Selanjutnya, data tersebut dianalisa dengan
16
DAFTAR PUSTAKA
Beriajaya. (1998). Efek Antelmintik Infus Dan Ekstrak Rimpang Bangle (Zingiber
purpureum) Terhadap Cacing Haemonchus Contortussecarain Vitro.
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner .
Brunet, & Hoste. (2006). Monomers of condensed tannin affect the larval
exsheatment of parasitic nematodes of ruminants. J. Agric. Chem.
Candra. (2008). Potensi anthelmintik akar tanaman putri malu (Mimosa pudica L.)
terhadap Hymenolepis nanapada mencit. Media Peternakan .
17
Molan. (2000). The effect of condensed tannins from seven herbages on
Trichostrongylus colubriformislarval migration in vitro. Folia
Parasitol.
Tiwow. (2013). Uji Efek Antelmintik Ekstrak Etanol Biji Pinang (Areca catechu)
Terhadap Cacing Ascaris lumbricoides dan Ascaridia galli Secarain
Vitro. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi .
18