Anda di halaman 1dari 15

NAMA : HASRUDIN

PRODI : KIMIA / MIPA


NIM : F1C1 130 15

KECEPATAN REAKSI
HUKUM
KECEPATAN
REAKSI.
PENENTUAN
HUKUM LAJU
ENERGI AKTIVASI
KATALIS.
DEFINISI

Laju reaksi: Perubahan konsentrasi reaktan atau


konsentrasi produk per satuan waktu
Laju = {[A] pada t2 - [A] pada t1}/{t2 t1}
[A] adalah konsentrasi reaktan atau produk yang
terlibat
Untuk reaksi A + 2B 3C + D
Laju dinyatakan dalam
HUKUM LAJU
DAN KONSTANTA Laju reaksi seringnya
proporsional dengan
LAJU konsentrasi reaktan
Misal Reaksi antara
reaktan A dan B
Laju dinyatakan v = k [A]
[B] (persamaan laju)
Secara formal laju reaksi
tergantung pada semua
komponen reaksi baik
produk maupun reaktan
v = f ([A],[B],[C].)
Dalam ges sering
dinyatakan dalam tekanan
Persamaan laju ditentukan
secara eksperimen, bukan
berdasar persamaan
reaksinya
ORDE REAKSI Hukum Laju: v = [A]a
[B]b..
a dan b disebut orde
reaksi yang nilainya
bilangan nol bulat atau
pecahan
Misal v = [A]1/2 [B]
v=k
METODE ISOLASI

Menggunakan metode isolasi dengan cara salah satu reaktan dibuat berlebih.

Untuk reaksi A dan B, jika konsentrasi B berlebih maka B didekati dengan Bo.

v = k [A] k = k [B]o orde pseudo satu

METODE LAJU AWAL

Laju diukur pada awal reaksi untuk beberapa konsentrasi awal yang berbeda

Misal laju awal reaksi reaktan A yang terisolasi dinyatakan:

v = k [A]a

Jika vo merupakan laju awal pada konsentrasi A maka

vo = k [A] ao

log vo = log k + a log [A]o

Dengan plot log vo versus log [A]o diperoleh slope a


1.REAKSI ORDE SATU
Reaksi: A B + C.
2. REAKSI ORDE DUA
Reaksi: 2A B + C.
Reaksi A + B C + D.
3. Reaksi Orde tiga
Reaksi: 3A B + C.
Reaksi : A + 2B C + D.
Penentuan laju
PENENTUAN reaksi ditentukan
HUKUM LAJU berdasarkan
konsentrasi awal
seiap zat di
pangkatkan orde
reaksinya.
Perhaikan
persamaan reaksi
berikut :
pA + qB
rC + sD
MENENTUKAN LAJU REAKSI

Tetapan laju reaksi ( K ) bergantung pada jenis reaksi


dan suhu reaksi. Satuan untuk bergantung dari orde
reaksi keseluruhan dari persmaan laju reaksi
Ordere reaksi ( x atau y ) adalah bilangan pangkat yang
menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi zat pereaksi
terhadap laju reaksi
ENERGI AKTIVASI
Energi aktivasi adalah energi kinetik minimum yang diperlukan oleh
partikel-partikel peraksi untuk membentuk kompleks teraktivasi.
Kaitan antara energi aktivasi dengan berlangsungnya suatu reaksi dapat
dianalogikan dengan proses mendorong mobil dari suatu tempat (A) ke
tempat lain (B) melalui jalan mendaki dan menurun. Perhatikan gambar di
bawah ini
Dalam reaksi, agar dihasilkan produk maka
pereaksi harus memiliki energi minimum untuk
membentuk kompleks teraktivasi terlebih
dahulu sebelum membentuk hasil reaksi.
Energi tersebut yang dinamakan dengan energi
aktivasi.
. TEORI TUMBUKAN DAN ENERGI
AKTIVASI
Dalam suatu tumbukan, ada yang menghasilkan reaksi, tetapi ada juga yang
tidak menghasilkan reaksi. Tumbukan yang menghasilkan reaksi disebut
tumbukan efektif. Kadang kadang partikel zat yang bertabrakan tidak
langsung berubah menjadi zat lain, melainkan membentuk suatu molekul
kompleks yang dinamakan molekul kompleks teraktivasi.

Tumbukan yg menghasilkan reaksi adalah


tumbukan yang antarpartikelnya mempunyai
energi lebih besar daripada energi minimum
yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu
reaksi. Energi minimum yang diperlukan untuk
berlangsungnya suatu reaksi atau menghasilkan
tumbukan efektif disebut energi pengaktifan
atau energi aktivasi (EA).
KATALIS

DEFINISI
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri
(lihat pula katalis. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai
pereaksi ataupun produk.
GOLONGAN KATALIS

Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan
pereaksi dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen
berada dalam fase yang sama.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk
membentuk suatu perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk
produk akhir reaksi, dalam suatu proses yang memulihkan katalisnya.
Berikut ini merupakan skema umum reaksi katalitik, di mana C
melambangkan katalisnya:
A + C AC (1) B + AC AB + C (2) Meskipun katalis (C) termakan oleh
reaksi 1, namun selanjutnya dihasilkan kembali oleh reaksi 2, sehingga
untuk reaksi keseluruhannya menjadi A + B + C AB + C

Anda mungkin juga menyukai