Anda di halaman 1dari 9

SEKILAS TENTANG PEKERJAAN SOSIAL MEDIS

BAB II
Sekilas Pentang Pekerjaan Sosial Dibidang Kesehatan (Medis)

Saya akan mencoba menguraiakan sekilah tentang pekerjaan sosial di bidang kesehatan
(medis) dari beberapa sumber yang saya baca dan hasil pemahaman dan pengetahuan saya
sendiri. Adapun kilasanya sebagai berikut :
1.                  Sejarah pekerjaan sosial dibidang kesehatan (medis)
Pada awal mulanya, di Inggris pada tahun 1890, peksos medis mulai
dipekerjakan di rumah sakit swasta, baru kemudian menyusul di rumah
sakit pemerintah. Sedangkan di Amerika Serikat, peksos medis mula-mula
dipraktekkan di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston pada tahun
1905 atas permintaan dan di bawah asuhan Dr. Cabot. Hal ini karena Dr.
Cabot menyadari bahwa situasi sosial pasien dapat mempengaruhi proses
penyembuhan.
Tugas seorang peksos medis ini, pada awalnya memang dipandang
untuk menangani permasalahan seputar masalah ekonomi. Tugas-tugas
pokoknya misalnya :
a) menyaring pasien-pasien yang berhak dibebaskan dari biaya perawatan
b) menyelesaikan masalah ekonomi
c) mengurus administrasi. Lebih lanjut lagi, seorang peksos medis
dianggap sebagai profesi yang dapat membantu rumah sakit untuk
memperoreh bayaran dari sang pasien yang sebenarnya cukup mampu,
namun terkadang mengatakan dirinya miskin.
Nah, barulah setelah Perang Dunia I, para peksos medis mulai
dipercayai banyak tugas. Pada waktu itu, seorang peksos medis Dr. Henry
Richardson mengatakan bahwa,”Peksos medis mempunyai tujuan jangka
pendek menghilangkan tekanan-tekanan dari dalam maupun dari luar
pasien.  Tujuan akhirnya adalah membantu pasien menggunakan
kemampuan-kemampuannya untuk mencari dan mempergunakan
perawatan medis untuk mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi lebih
lanjut, dan untuk mempertahankan kesehatannya”. (Soetarso dalam Mary
Johnston, 1989)
Beberapa tahun selanjutnya, seorang tokoh peksos medis dari
Amerika Serikat Miss Eleanor Cockerill mengatakan bahwa,”Fokus dari
peranan seorang peksos medis adalah pada faktor-faktor sosial yang
menyebabkan pasien menjadi sakit, masalah-masalah sosial yang
ditimbulkan oleh penyakitnya, dan juga hambatan-hambatan yang
mungkin mengurangi kemampuannya untuk mempergunakan apa yang
diberikan oleh ilmu kedokteran”. (Soetarso dalam Mary Johnston, 1989)
Ada pendapat lain lagi, yakni dari Minna Field, seorang tokoh peksos medis,
mengatakan bahwa berdasarkan pengalamannya dengan penderita penyakit kronis, ia
menganggap bahwa tugas seorang peksos medis tidak bisa dibatasi dengan tembok rumah
sakit. Dia menekankan bahwa usaha sosial tidak bisa dipisahkan dari keseluruhan usaha
pengobatan dan pentingnya antara hubungan pasien dengan keluarga beserta masyarakat.
penanggung jawab pelayanan kesehatan di RS masa itu merasa perlu memberikan
pendidikan keterampilan khusus yang berkaitan dengan pendekatan dan teknik untuk
memahami permasalahan pasien sampai kepada tindakan yang diperlukan dalam upaya
memberi pertolongan kepada pasien dan keluarganya.
Pekerjaan sosial medis mulai berkembang di negara-negara maju seperti Amerika
Serikat dan Eropa Barat
Tahun 1780 di AS mulai diberlakukan pendidikan bagi setiap orang yang berminat bekerja
dalam memberikan pelayanan sosial dan bantuan bagi para pasien di rumah sakit.
Sejak pendidikan formal terhadap para almoner diberikan maka para almoner berganti
nama menjadi “case worker”, dan pelayanan yang diberikan juga dalam setting-setting di luar
rumah sakit terutama dalam penanganan kemiskinan di masyarakat.
Perkembangan selanjutnya profesi case worker semakin berkembang dan kemudian
dikenal dengan profesi social worker (pekerja sosial).
Tahun 1890 di Inggris RS swasta mulai mempergunakan PSM, dan kemudian RS
pemerintah menyusul
Tahun 1895 seorang pekerja sosial dari The London Charity Organization
Society telah ditempatkan pada The Royal Free Hospital.
Selanjutnya pada tahun 1905 di Amerika Serikat,  Dr.  Richard Cabot (seorang
dokter yang tertarik dengan keterkaitan antara penyakit dengan kemiskinan) memperkerjakan
pekerja sosial medis pada  The Massachusetts General Hospital.
Pekerja sosial yang dipekerjakan tersebut bernama Ida Cannon  pada  awalnya
bekerja sebagai visiting nurse di daerah kumuh (slum areas) sepanjang sungai Misissippi di
St Paul, Minnesota. Setelah mendapat inspirasi dari Jane Addams (seorang pekerja sosial
yang bekerja pada setting perumahan). Ida Cannon akhirnya mau belajar ke Boston School of
social Work.

Dr Boston Ida Cannon  bertemu dengan Dr. Richad Cabot, dan akhirnya dipekerjakan


menjadi pekerja sosial medis di rumah sakit umum Massachusetts. Sejak saat itu
perkembangan pekerjaan sosial medis semakin pesat dan diakui oleh  Asosiasi Rumah Sakit
Amerika (The American Hospital Association) dan WHO (World Health Organization).
Dr. Richard Cabot melihat bahwa efektivitas pengobatan lebih meningkat bila
melibatkan pekerja sosial, karena mereka dapat menolong pasien yang memiliki masalah
individual dan keluarga.
Kebutuhan akan pelayanan sosial dari para pekerja sosial medis di bidang kesehatan,
semakin dapat diterima masyarakat luas, terutama di negara-negara maju. Karna didorong
oleh kesadaran masyarakat bahwa permasalahan penyakit dan kesehatan manusia bukan
hanya menyangkut aspek biofisik Tetapi menyangkut aspek penting lainnya termasuk
ekonomi, sosial dan emosional. Berbagai penemuan menunjukkan bahwa proses biofisik
manusia mempunyai korelasi dengan kondisi sosial-psikologis manusia, faktor sosial
ekonomi dan faktor budaya masyarakat
Pada negara sedang berkembang seperti di Indonesa, pekerjaan sosial di bidang
kesehatan menjadi sangat dibutuhkan karena permasalahan kesehatan umumnya terkait
dengan faktor-faktor sosial, emosional, ekonomi dan budaya .Realitas tersebut menuntut
peran aktif profesi peksos agar dapat memberikan kontribusi seperti yang diharapkan yakni
dapat melakukan intervensi terhadap permasalahan sosial dan emosional pasien dan
keluarganya.

2.                  Pengertian pekerjaan sosial di bidang kesehatan (medis)


Walter A. Friedlander bahwa pekerjaan sosial medis adalah “pelayanan yang
bercirikan pada bantuan sosial dan emosional yang mempengaruhi pasien dalam
hubungannya dengan penyakit dan penyembuhannya.
  “Medical social work  : the social work practice that occurs in hospital and others health
care setting to facilitate good health, prevent illness, and aid physically patients and their
families to resolve the social and psychological problems related to the illness. “
Rex A. Skidmore dan Trackery (1994 : 146)
“Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan sebagai praktik kerjasama pekerja
sosial dalam bidang kesehatan dan dalam program-program pelayanan kesehatan masyarakat.
Praktik pekerjaan sosial dalam bidang pelayanan kesehatan mengarah pada penyakit yang
disebabkan atau berhubungan dengan tekanan-tekanan sosial yang mengakibatkan kegagalan-
kegagalan dalam pelaksanaan fungsi relasi-relasi sosial.“
Istilah pekerjaan sosial medis pada perkembangan lebih lanjut diganti dengan istilah
pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan (Social Work in Health Care).
Istilah pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan dianggap lebih fleksibel dan
lebih luas dibanding dengan istilah Pekerjaan sosial medis  yang hanya berkonotasi
penyembuhan (Medicine).
Pekerjaan sosial dalam pemeliharaan kesehatan  meliputi : pekerjaan sosial di rumah
sakit (Social Work in Hospital), Pekerjaan sosial  dalam keluarga (Social Work in Family)
dan pekerjaan sosial  dalam kesehatan masyarakat (Social Work in Public Health).
             
Lima unsur pokok dalam definisi pekerjaan sosial medis
         Pekerjaan sosial medis merupakan praktik pekerjaan  sosial dalam intervensi penyembuhan
terhadap penyakit pasien sesuai dengan domain pekerjaan sosial.
         Setting pekerjaan sosial medis di rumah sakit maupun di tempat-tempat pelayanan kesehatan
yang lain.
         Intervensinya diarahkan untuk memberikan  fasilitas pelayanan, mencegah penyakit dan
memberikan bantuan.
         Sasarannya adalah pasien dan keluarga.
         Tujuannya untuk memecahkan masalah sosial dan psikologis yang berkaitan dengan
penyakit.
3.                  Tuajan pekerjaan sosial medis
Henry Richardson, PSM (Pekerja sosial medis) mempunyai tujuan jangka pendek
menghilankan tekanan-tekanan baik dari dalam maupun dari luar diri pasien.
            Tujuan akhir membantu pasien menggunakan kemampuan-kemampuannya untuk
mencari dan mempergunakan perawatan medis,
                     untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut .
maksudnya apa dengan dengan adanya pekerjaan sosial medis pasien dapan di bantu
tentang hal-hal yang berkaitan penyakitnya agar tidak terjadi kompilikasi atau timbulnya
penyakit lain 
                     untuk mempertahankan kesehatannya.
Maksudnya pekerja sosial medis harus mampu memberikan harapan dalam artian
mengembalikan kepercayaan diri pasien bahwa penyakitnya ini dapat terobati dan dia akan
segera sembuh.

4.      Fokus pekerjaan sosial medis


Eleanor Cockerill , fokus dari peranan peksos medis ialah pada faktor-faktor sosial
yang menyebabkan pasien menjadi sakit, masalah-masalah sosial yang ditimbulkan oleh
penyakitnya, dan juga hambatan-hambatan yg mungkin mengurangi kemampuannya untuk
menggunakan pelayanan medis
5.      Tugas pekerjaan sosial medis
Minna Field, tugas peksos medis tidak hanya dibatasi oleh tembok rumah sakit, usaha
penyembuhan berkaitan dgn keseluruhan usaha pengobatan dan pentingnya hubungan pasien
dengan keluarga beserta masyarakat.
Tugas seorang peksos medis ini, pada awalnya memang dipandang
untuk menangani permasalahan seputar masalah ekonomi. Tugas-tugas
pokoknya misalnya :
a) menyaring pasien-pasien yang berhak dibebaskan dari biaya perawatan
b) menyelesaikan masalah ekonomi
c) mengurus administrasi. Lebih lanjut lagi, seorang peksos medis dianggap sebagai profesi
yang dapat membantu rumah sakit untuk memperoreh bayaran dari sang pasien yang
sebenarnya cukup mampu, namun terkadang mengatakan dirinya miskin
6.                  Tujuan Pekerjaan Sosial Medis
Meningkatkan dan memperbaiki kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah-
masalah sosial emosional yang berhubungan dengan sakit dan penyakit yang dideritanya,
baik bagi pasien maupun keluarganya, Menghubungkan/mengkaitkan pasien dengan sistem
sumber, dan meningkatkan efektivitas pelayanan berbagai sistem sumber pelayanan
kesehatan serta memberikan sumbangan bagi perubahan kebijakan di bidang kesehatan.
FUNGSI POKOK, TUJUAN  DAN PERAN PEKERJA SOSIAL MEDIS
Dalam menjalan perannya, pekerja sosial medis mempunyai fungsi pokok dan tujuan
pekerja sosial medis, antara lain sebagai berikut:
1.      Memberi bantuan dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah emosional dan sosial
seorang pasien yang timbul sebagai akibat penyakit yang dideritanya.
2.      Membina hubungan kekeluargaan yang baik.
3.      Memperlancar hubungan  antara rumah sakit, penderita dan keluarga.
4.      Membantu proses penyesuaian diri pasien dengan masyarakat dan sebaliknya.
5.      Memantapkan pemahaman staf rumah sakit tentang pekerjaan social dan berusaha
mengintegrasikan bagian pekerjaan social secara integral dalam tim rumah sakit.
6.      Melibatkan diri dalam aksi masyarakat.
Tujuan pekerja sosial dibidang kesehatan :
1.      Meningkatkan dan memperbaiki kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah-
masalah sosial emosional yang berhubungan dengan sakit dan penyakit yang dideritanya,
baik bagi pasien maupun keluarganya.
2.      Menghubungkan/mengkaitkan pasien dengan sistem sumber.
3.      Meningkatkan efektivitas pelayanan berbagai sistem sumber pelayanan kesehatan.
4.      Memanusiawikan kebijakan yang berkaitan dengan sistem pelayanan kesehatan.
5.      Memberikan sumbangan bagi perubahan kebijakan dibidang kesehatan.
Adapun peran pekerja sosial medis di Rumah Sakit adalah sebagai berikut:
1.      Pembimbing perseorangan dan kelompok
-   Membantu seorang klien menyelesaikan persoalan karena tidak dapat menerima keterbatasan
yang disebabkan oleh penyakitnya.
-   Penderita bersama keluarga dibantu memuat rencana pemulangan.
2.      Pendorong
-    Klien dibantu mengemukakan persoalan yang dihadapinya.
- Pekerja sosial membantu klien menemukan beberapa alternatif penyelesaian masalah.
3.      Penghubung
- Pekerja sosial meningkatkan pemahaman staf lain tentang kapan sebaiknya dia diajak
membantu penderita, misalnya penderita yang sering menangis, tidak pernah membeli obat,
atau tidak dikunjungi.
- Pekerja sosial menjelaskan prosedur Rumah Sakit kepada keluarga pasien.
- Pekerja sosial merujuk pasien ke lembaga di luar Rumah Sakit.
4.      Konsultan
- Pekerja sosial memberi informasi ke lembaga di luar Rumah Sakit.
- Pekerja sosial memberi nasehat kepada karyawan Rumah Sakit sehubungan dengan masalah
pribadi pasiennya.
5.      Pendidik
- Pekerja sosial membimbing praktek calon pekerja sosial.
- Pekerja sosial memberi kuliah dalam kursus perawat.

7.                  Asumsi-asumsi Yang Mendasari Pratek Pekerjaan Sosial Dalam


Bidang Kesehatan
Asumsi asumsi menurut  Brach & Spech.
1.      Status kesehatan masyarakat, pola-pola penyakit dan reaksi orang terhadap penyakit,
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya dan ekonomi masyarakat setempat.
2.      Sakit dan penyakit sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia.
3.      Akses orang terhadap sumber pelayanan kesehatan merupakan masalah yang endemik.
4.      Penanganan medis yang dilakukan oleh dokter saja sering tidak komprehensif dan tuntas.
5.      Penanganan medis yang dilakukan secara inter disipliner, seringkali menunjukkan hasil
yang lebih efektif.

8.      Isu- isu Sistem Pelayanan Kesehatan


Isu Umum Yang terjadi Dalam Sistem Pelayanan Kesehatan menurut Brach and
Spech
         Permasalahan efisiensi manajemen program pelayanan kesehatan.
         Pemberian pelayanan kesehatan tidak komprehensif dan kurang  terkoordinasi dengan baik.
         Distribusi ahli kesehatan dan tenaga pemberi pelayanan kesehatan lain yang tidak seimbang
antara desa dan kota.
         Proses perencanaan pelayanan kesehatan kurang dilakukan dalam koordinasi yang lebih baik
dengan pelayanan-pelayanan sosial dalam tingkat komunitas.
         Keterlibatan konsumen dalam pemberian pelayanan belum dapat dicapai.

Isu umum yang terjadi di Indonesia


         Peningkatan tuntutan kebutuhan akan pelayanan kesehatan jauh melebihi kemampuan sistem
pelayanan kesehatan
         Ketidaktahuan masyarakat tentang cara pemeliharaan kesehatan
         Ketidaktahuan tentang sumber pelayanan
         Ketidakmampuan masyarakat dalam menjangkau sumber pelayanan dan pemenuhan
fisik/kesehatan (biaya perawatan)
         Masalah relasi interpersonal pasien, pemberi pelayanan kesehatan dan keluarga
         Responsivitas masih rendah thdp kebutuhan pasien/masyarakat termasuk berbagai perubahan
pola penyakit.Gaya hidup yang membahayakan masyarakat
         Kecemasan yang dialami pasien dan keluarga dalam proses penyembuhan
         Sistem nilai masyarakat yg kurang mendukung kesehatan
         Kepedulian dan tingkat partisipasi masyarakat yang kurang

9.      Karakteristik Ilmu & Keterampilan Pekerja Sosial Medis


Pengetahuan
         Pengetahuan Pekerjaan Sosial Umum
a)      Kebijakan & Pelayanan-Pelayanan Kesejahteraan Sosial
b)      Pengetahuan tentang Tinhkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial
c)      Metoda-Metoda & Teknik-Teknik Pekerjaan Sosial
         Pengetahuan tentang Praktek Khusus
a)      Pengetahuan tentang Penyakit & Sebab Akibatnya
b)      Hubungan antara faktor-faktor pendukung penyakit dengan penyakit itu sendiri
c)      Dampak-dampak Sosial & Psikologis Penyakit Terhadap Pasien, Keluarga & Interelasi
dalam Keluarga
d)     Pengetahuan tentang Penerapan & Adaptasi Konsep-konsep, Prinsip-prinsip & ide-de
pekerjaan sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan khusus rumah sakit & program-program
kesehatan masyarakat.
BAB III
Kesimpulan Dan Saran

A.    Kesimpulan.
Kesimpulan dari keseluruh pembahasan dia atas yaitu :
1.      Pekerjaan sosial dalam bidang kesehatan (medis) dalam sejarah selal berkembang baik dari
mulai munculnya di Inggris ataupun Amerika Serikat semuanya berwal dari pemiiran bahwa
penyakit tidak saja di sebabkan oleh faktor sifik semata melainkan juga dari aspek sosial
budaya.
2.      Pengertian pekerjaan sosial dibidang kesehatan tidak dapat terlepas dari lima aspek ini yaitu:
         Pengertian pekerjaan sosial dibidang kesehatan (medis) Pekerjaan sosial medis
merupakan praktik pekerjaan   sosial dalam intervensi penyembuhan terhadap penyakit
pasien sesuai dengan domain pekerjaan sosial.
         Setting pekerjaan sosial medis di rumah sakit maupun di tempat-tempat pelayanan kesehatan
yang lain.
         Intervensinya diarahkan untuk memberikan  fasilitas pelayanan, mencegah penyakit dan
memberikan bantuan.
         Sasarannya adalah pasien dan keluarga.
3.      Tujuan akhir membantu pasien menggunakan kemampuan-kemampuannya untuk mencari
dan mempergunakan perawatan medis, untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih
lanjut ,untuk mempertahankan kesehatannya.
4.      Fokus pekerjaan sosial dalam bidang kesehatan (medis) yaitu pada masalah sosialnya
sehingga dapat mempengaruhi kondisi kesehtan (penyakit)
5.      Tugas seorang pekerjaan sosial dalam bidang kesehatan (medis), pada awalnya memang
dipandang untuk menangani permasalahan seputar masalah ekonomi. menyaring pasien-
pasien yang berhak dibebaskan dari biaya perawatan, menyelesaikan masalah ekonomi,
mengurus administrasi.

6.      Tujuan Pekerjaan Sosial dalam bidang kesehatan  (Medis) yaitu Meningkatkan dan


memperbaiki kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah-masalah sosial emosional
yang berhubungan dengan sakit dan penyakit yang dideritanya, baik bagi pasien maupun
keluarganya, Menghubungkan/mengkaitkan pasien dengan sistem sumber, dan meningkatkan
efektivitas pelayanan berbagai sistem sumber pelayanan kesehatan serta memberikan
sumbangan bagi perubahan kebijakan di bidang kesehatan

7.      Asumsi-asumsi Yang Mendasari Pratek Pekerjaan Sosial Dalam Bidang Kesehatan


yaitu Status kesehatan masyarakat, pola-pola penyakit dan reaksi orang terhadap penyakit,
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya dan ekonomi masyarakat setempat,Sakit
dan penyakit sangat berkaitan erat dengan perilaku manusia, Akses orang terhadap sumber
pelayanan kesehatan merupakan masalah yang endemic, Penanganan medis yang dilakukan
oleh dokter saja sering tidak komprehensif dan tuntas, Penanganan medis yang dilakukan
secara inter disipliner, seringkali menunjukkan hasil yang lebih efektif.
Karakteristik Ilmu & Keterampilan Pekerja Sosial Medis
Pengetahuan  
      Pengetahuan Pekerjaan Sosial Umum
1.      Kebijakan & Pelayanan-Pelayanan Kesejahteraan Sosial
2.      Pengetahuan tentang Tinhkah Laku Manusia dan Lingkungan Sosial
3.      Metoda-Metoda & Teknik-Teknik Pekerjaan Sosial

         Pengetahuan tentang Praktek Khusus


1.      Pengetahuan tentang Penyakit & Sebab Akibatnya
2.      Hubungan antara faktor-faktor pendukung penyakit dengan penyakit itu sendiri
3.      Dampak-dampak Sosial & Psikologis Penyakit Terhadap Pasien, Keluarga & Interelasi
dalam Keluarga
4.      Pengetahuan tentang Penerapan & Adaptasi Konsep-konsep, Prinsip-prinsip & ide-de
pekerjaan sosial terhadap kebutuhan-kebutuhan khusus rumah sakit & program-program
kesehatan masyarakat.

B.     Saran.
Kami sebagai penyusun makalah ini menyarankan agar membaca dan mempelajari
makalah yang kami susun karana makalah ini mengandung banayak ilmu tentang pekerjaan
sosial di bidang kesehatan (medis).

Anda mungkin juga menyukai