Anda di halaman 1dari 8

Diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Ekonomi untuk

Kesejahteraan Sosial

Dosen pengampu :
Wahyuni Mayangsari, S.sos., M.Si.

Disusun oleh :
Nabilah Septa Damayanti
Nim : 190910301137

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
A. Pembangunan ekonomi
Pembangunan merupakan proses pembaharuan yang kontinu dari keadaan tertentu
pada keadaan tertentu pada keadaan yang dianggap lebih baik (suryono, 2010:3) yang
menyatakan bahwa pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan
perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu negara bangsa menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.
Maka dari itu, hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan ekonomi adalah: (1)
pembangunan berarti membangkitkan kemampuan manusia secara optimal, baik individu
maupun kelompok (kapasitas), (2) pembangunan berarti mendorong tumbuhnya
kebersamaan, kemerataan nilai, dan kesejahteraan (), (3) pembangunan berarti menaruh
kepercayaan kepada msyarakat untuk membangun dirinya sendiri sesuai dengan
kemampuannya. Kepercayaan ini dinyatakan dalam bentuk kesempatan yang sama,
kebebasan memilih dan kekuasaan untuk memutuskan ( ), (4) pembangunan berarti
mengurangi ketergantungan negara satu kepada negara yang lain, menciptakan hubungan
yang saling menguntungkan, dan saling menghormati (Bryan and White dalam
Suryono,2004: 35).
Suryono (2004: 81-83) menuliskan empat paradigma pembangunan, sebagai berikut:
Pertama, paradigma pertumbuhan (growth paradigm). Konsep ini merupakan asas
pemikiran yang memperjuangkan terjadinya peningkatan pendapatan negara untuk mengejar
ketinggalan. Sasaran utama paradigma adalah menciptakan sbuah kondisi masyarakat dan
negara yang lebih baik.
Kedua, paradigma pembangunan pertumbuhan dan pemerataan (growth and equity
strategy development). Stategi ini lebih mengorientasikan pada pengolahan dan investasi
sumber daya manusia dan pembangunan sosial dalam proses pembangunan. Akan tetapi,
strategi pertumbuhan dan pemerataan ini masih menciptakan ketergantungan terhadap negara
lain.
Ketiga, paradigma pembangunan berkelanjutan. Paradigma pembangunan
berkelanjutan menawarkan konsep pembangunan yang bersifat ramah lingkungan, pada
dasarnya pembangunan memperhatikan masalah sumber daya yang bersifat
renewable/nonrenewable. Dengan demikian, pemanfaatan segenap potensi dan studi
pembangunan akan disertai kebijakan pemeliharaan dan pemulihannya.
Keempat, paradigma human development, yaitu pendekatan pembangunan yang
memperhatikan lingkungan dan pembangunan berwajah manusiawi. Pembangunan berpihak
pada kepada rakyat, bukan kepada penguasa. Penempatan manusia sebagai subjek
pembangunan menekankan pada pentingnya pemberdayaan manusia, yaitu kemampuan
manusia untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimilikinya secara maksimal.

a. Pembangunan di bidang ekonomi


Pembangunan ekonomi berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. Pembangunan
ekonomi berfungsi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara, sedangkan pertumbuhan
ekonomi berfungsi untuk memperlancar proses pelaksanaan pembangunan di bidang
ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah proses dan upaya yang dilakukan secara sadar guna
menaikkan pendapatan total serta pendapatan perkapita.
Faktor-faktor yang memengaruhi pembangunan ekonomi
1. Sumber daya alam,
2. Sumber daya manusia
3. Permodalan
4. Lapangan kerja
5. Keahlian dan kewirausahaan
6. Kestabilan politik
7. Kebijakan pemerintah
B. Pembangunan dibidang sosial
Tujuan utama pembangunan di bidang sosial adalah mengurangi penderitaan
masyarakat, baik yang disebabkan oleh bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan
sebagainya. Maupun yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri meskipun yang “katanya”
bertujuan untuk memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
sehingga memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.
Pembangunan sosial merupakan salah satu bentuk pendekatan pembangunan
secara nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan kehidupan
manusia yang dilandasi adanya rasa keadilan, kedamaian, dan terwujudnya ksejahteraan,
yaitu memenuhi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, rohani, dan
sosial. Secara kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial
dan pemerataan hasil-hasil pembangunan dari pada pertumbuhan ekonomi yang begitu pesat.,
tetapi dinikmati oleh sekelompok kecil orang saja. Beberapa program pemerintah yang
menjadi pusat perhatian dalam kaitannya dengan program pembangunan sosial, mencakup
pendidikan, kesehatan, ketenaga kerjaan, perumahan, dan pengentasan kemiskinan, dengan
mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan dasar manusia, misalnya kebutuhan pangan, sandang, perumahan,
pendidikan, dan kesehatan.
Usaha pelaksanaaan pembangunan dalam rangka memenuhi taraf kesejahteraan
sosial perlu terus dikembangkan kerena sebagian besar rakyat Indonesia belum mencapai
taraf kesejahteraan sosial yang dihadapkan. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah oleh
seluruh bagian bangsa untuk pemenuhan kesejahteraan sosial menjadi isu secara nasional.
Asumsinya bahwa kemajuan bangsa ataupun keberhasilan suatu rezim pemerintahan tidak
lagi dilihat hanya meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi karena kemampuan
penanganan terhadap masalah kesejahteraan sosial pun menjadi salah satu indikator
keberhasilan pembangunan, seperti penanganan masalah kemiskinan, kecacatan,
keterlantaran, ketunaan sosial, ataupun korban bencana alam dan sosial.
1. Analisis pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial

Mengapa pembangunan ekonomi dan pembangunan sosial saling berkaitan,


kesejahteraan tidak hanya dapat dinilai dari mutu pembangunan ekonomi, namun juga
kualitas pembangunan dibidang sosial menjadi sebuah acuan. Pembangunan ekonomi dan
sosial meliputi beberapa aspek antara lain :
1. Infrastruktur
Infrastruktur adalah kebutuhan dasar yang perlu di perhatikan, baik
infrastruktur secara fisik (yang dapat dilihat pembangunannya) contohnya seperti jalan raya,
rel kereta, dll. Maupun secara non fisik ( yang tidak langsung terlihat bangunannya) seperti
kesehatan, aliran listrik, dll. Infrastruktur merupakan salah satu komponen penting dalam
mencapai kemajuan suatu bangsa apabaila infastruktur dapat dibangunun dengan baik dan
merata maka suatu bangsa akan bergerak menjadi suatu negara yang maju.
Jika pembangunan infrastruktur tidak memadai akan berpengaruh kedalam
maupun luar negeri. Seperti halnya para penanam modal yang berasal dari luar negeri tidak
akan menanamkan modalnya kepada Indonesia, karena mereka akan berfikir berulang kali
jika uang mereka berada di tangan negara yang memiliki infrastruktur yang lemah.
Bayangkan saja seperti misalnya aliran listrik yang masih belum terjangkau bagi mereka-
mereka yang jauh dari padatnya perkotaan. Daerah terluar, terpencil, dan tertinggal.
Mengatasi masalah dalam negeri saja masih belum terselesaikan maka hal ini akan membuat
para penanam modal asing akan berfikir ulang.
Pembangunan infrastruktur di Indonesia masih terus berbenah, baik
infrastruktur sosial seperti, sistem pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Juga
pembenahan infrastruktur ekonomi, pemberdayaan sumber daya manusia, pelatihan tenaga
kerja, tenaga kerja yang memiliki keterampilan, dan tentunya tenaga kerja yang sehat jasmani
maupun rohani.
Dalam pembangunan infrastruktur pemerintah telah memperbaiki keadaan
infrastruktur yang saat ini berada di Indonesia, untuk menuju yang lebih baik, menarik
invertor asing untuk datang ke Indonesia, hal ini dimanfaatkan untuk pengelolahaan dan
pembangunan Indonesia sendiri.
Dengan meningkatnya infrastruktur segala aspek di dalam negeri akan ter
cover dengan baik. Mengambil contoh kecil, dengan tersedianya jalan raya, pelayanan
kesehatan, dan pendidikan, ,masyarakat akan mudah dalam mengakses pelayanan kesehatan
dan pendidikan diharpkan tidak ada lagi masyarakat yang tidak terdidik, dan tidak ada lagi
masyarakat yang terlambat dalam penanganan medis.
Dampak positif yang dapat dirasakan oleh masyarakat dengan adanya
infratruktur antara lain, memperluas lapangan perkerjaan, pembangunan yang merata, sumber
daya manusia yang berkualitas. Namun disamping itu terdapat pula dampak negatif dari
pembangunan infrastruktur ini sendiri antara lain, menyempitnya lahan hijau, rusaknya
lingkungan alam, terjadi kerusakan yang berakibat tidak adanya kualitas terhadap air, udara
tanah. Ekosistem hewan terganggu.

2. Apakah pembangunan ekonomi dan sosial telah memenuhi kesejahteraan


sosial
Menurut pendapat saya, berpedoman terhadap kenyataan yang ada.
Pembangunan ekonomi dan sosial telah memberikan dampak yang positif terhadap
masyarakat Indonesia, tidak sedikit pula masyarakat yang mendapatkan angin segar dari
adanya pembangunan ekonomi dan sosial, meskipun belum semua dapat merasakan
pembangunan tersebut dikarenakan masih kurangnya pemerataan pembangunan hingga
pelosok negeri ini.
Pembangunan ekonomi dan sosial, menurut saya akan terus di perbaiki guna
terciptanya kesejahteraan sosial bagi masyarakat indonesia, kesejahteraan masyarakat juga
merupakan suatu tanggung jawab yang terus dipikul oleh suatu negara, menjadi suatu PR
yang harus tepat dalam penyelesaiannya.

3. Bagaimana menurut pandangan kesejahteraan sosial

Kesejahteraan sosial adalah berbagai tindakan yang dilakukan manuisa untuk


mencapai taraf hidup yang lebih baik. Menurut sudut pandangan dari kesejahteraan sosial,
tidak hanya mementingkan pembangunan ekonomi, tetapi juga adanya penyeimbangan di sisi
pembangunan sosial itu sendiri.
Menurut Friedlander (1980) : kesejahteraan sosial merupakan sistem yang
terorganisir dari berbagai intitusi dan layanan (kesejahteraan) sosial yang dirancang guna
membantu individu maupun kelompok agar dapat mencapai standar hidupan dan kesehatan
yang lebih memuaskan.
Menurut pendapat saya setelah membaca pengertian dari Friedlander dalam
mencapai suatu standar hidup saat ini Indonesia masih belum dalam kategori tersebut, karena
jika dilihat masih banyaknya masyarakat yang miskin, susahnya akses untuk mendapatkan
layanan kesehatan, berdampak pada masyarakat yang tidak menadapatkan penanganan ketika
ada penyakit atau virus yang tersebar di daerah pedalaman.
Dengan banyaknya indikator yang sering digunakan untuk mengukur tingkat
kesejahteraan sosial, Spicker (1995, 3) menggambarkan usaha kesejahteraan sosial, yang
berkaitan dengan kebijakan sosial, yaitu :
a. Bidang kesehatan
b. Bidang pendidikan
c. Perumahan
d. Bidang jaminan sosial
e. Bidang pekendarrjaan sosial
Kelima aspek kesejahteraan diatas dijadikan sebagai standar minimum untuk
mengukur kesejahteraan masyarakat. Meskipun dalam penerapannya disetiap bidang
masih terdapat berbagai indikator yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana
kondisi kesejahteraan dibidang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Nasrullah, Adon Jamaludin.2016. sosiologi pembangunan, Bandung : CV Pustaka Setia.

T.H, Tulus Tambunan.2015.perekonomian indonesia era orde lama hingga Jokowi, Bogor :
Ghalia Indonesia.

Kuncoro, Mudrajad.2000.ekonomi pembangunan, Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan


Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Rukmito, Isbandi Adi. 2018.kesejahteraan sosial, Depok : PT RajaGrafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai