Anda di halaman 1dari 2

4.1. Analisa 4.1.

1 Analisa Fisik Dasar

Analisa aspek fisik dasar dan Lingkungan (Permen PU No. 20/PRT/M2007) merupakan analisa
yang digunakan untuk menentukan nilai kemampuan dan kesesuain lahan suatu wilayah. Analisis ini
merupakan suatu analisis dasar yang sangat menentukan arahan pengembangan suatu daerah sehingga
analisis fisik dasar sangat penting dilakukan untuk memulai suatu perencanaan. Analisis ini dibutuhkan
sebagai pengenal karakteristik fisik suatu wilayah guna menelaah kemampuan dan kesesuaian lahan
supaya pemanfaatan lahan dapat digunakan secara optimal dengan mempertimbangkan keseimbangan
ekosistem. Berikut alur analisis yang berisi data dan tahapan tahapan dalam melakukan analisis aspek
fisik dasar pada wilayah perencanaan.

SATUAN KEMAMPUAN
LAHAN (SKL)
ARAHAN TATA
SKL MORFOLOGI RUANG PERTANIAN
KLIMATOLOGI
SKL KEMUDAHAN
ARAHAN RASIO
DIKERJAKAN
TOPOGRAFI TUTUPAN LAHAN
SKL KESTABILAN
LERENG ARAHAN RASIO
GEOLOGI
KETINGGIAN BANG
SKL KESTABILAN
PONDASI ANALISIS
HIDROLOGI KESTABILAN
ARAHAN
SKL KETERSEDIAAN ANALISIS KEMAMPUAN
LAHAN PEMANFAATAN AIR LAHAN
AIR
SD MINERAL/BHN BAKU
T
GALIAN SKL UNTUK
DRAINASE PERKIRAAN DAYA
BENCANA ALAM TAMPUNG LAHAN REKOMENDASI
SKL TERHADAP KESTABILAN
PENGGUNAAN EROSI LAHAN
PERSYA &
LAHAN SKL TERHADAP PEMBATAS
PEMB. LIMBAH PENGEMB

SKL TERHADAP
EVALUASI PENGGUNAAN
BENCANA ALAM LAHAN YANG ADA DENGAN
KESESUAIAN LAHAN

STUDI FISIK

KEBIJAKSPENG
FISIK YANG
ADA
4.1.1. Analisis Klimatologi Terhadap Bangunan Cagar Budaya

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Stasiun Meteorologi Maritim Perak II pada tahun 2018
maka didapatkan kondisi iklim yang terdapat pada UP V Tanjung Perak ialah sebagai berikut :

Tabel .Kondisi Iklim Pada UP Tanjung Perak

No. Unsur Iklim Keterangan


1 Suhu Minimum Rata-Rata 24o
2 Suhu Maksimum Rata-Rata 34o
3 Kelembaban Rata-Rata 74,5%
Sumber : Stasiun Meteorologi Maritim Perak II, 2018

Kondisi iklim pada UP V Tanjung Perak seperti yang tertera pada tabel mengindikasikan bahwa
UP V Tanjung Perak memiliki iklim tropis cenderung lembab. Hal tersebut mengakibatkan bangunan-
bangunan yang berada pada iklim tersebut akan cenderung mudah tumbuh jamur dan lumut. Oleh
karena itu diperlukan tindakan preventif dalam menghadapi iklim tropis lembab tersebut. Adapun
tindakan preventif yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut :

 Melakukan monitoring kondisi bangunan cagar budaya


 Perlu adanya lapisan kedap air pada struktur bangunan cagar budaya
 Menambah vegetasi di sekitar bangunan cagar budaya
 Melakukan pemugaran sesuai dengan golongan bangunan cagar budaya
 Mengoptimalkan fungsi saluran drainase

Anda mungkin juga menyukai