Anda di halaman 1dari 9

Nama: Mayang Evatri Hanjani

NPM: 13519626

Kelas: 1PA19

Sistem Peredaran Darah

A)DARAH

Darah merupakan salah satu komponen sistem sirkulasi (peredaran darah) yang sangat penting.
Darah dan sistem peredaran darah memiliki fungsi sebagai berikut.

1. Mengedarkan sari makanan (nutrisi) dari sistem pencernaan


makanan ke seluruh sel-sel tubuh
2. Transportasi oksigen dari paru-paru ke sel-sel seluruh tubuh, dan
transportasi karbon dioksida dari sel-sel seluruh tubuh ke paru-paru
3. Pengangkutan sisa metabolisme dari sel-sel tubuh ke organ ekskresi
(pengeluaran)
4. Pengangkutan hormon dari kelenjar endokrin ke sel-sel atau jaringan
target
5. Membantu keseimbangan cairan tubuh
6. Membantu dalam mengatur suhu tubuh

1. Komposisi Darah
Komposisi darah dapat diperoleh dengan cara memutar darah dalam suatu tabung dengan
kecepatan tinggi. Proses pemutaran darah tersebut dinamakan sentrifugasi. Dari hasil
sentrifugasi, darah akan terpisah menjadi dua bagian, yaitu bagian bawah yang padat dan bagian
atas berupa cairan. Cairan pada bagian atas adalah plasma darah (55%), sedangkan bagian bawah
terdapat sel-sel darah (45%).
a. Plasma Darah
Plasma darah mengisi sekitar 55% dari total volume darah. Salah
satu fungsi plasma darah yaitu mengatur keseimbangan osmosis darah di
dalam tubuh. Pada manusia, plasma darah tersusun atas air (90%) dan
bahan-bahan terlarut (10%). Berikut ini komposisi plasma darah beserta
fungsinya.
b. Sel-Sel Darah
Terdapat sekitar 45% sel-sel darah di dalam darah. Sel-sel darah
tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keping darah (trombosit). Untuk lebih memahami komposisi selsel
darah dalam tubuh manusia.

1) Sel darah merah


Sel darah merah (eritrosit) berfungsi mengangkut atau mengedarkan
oksigen dan karbon dioksida. Kemampuan mengikat oksigen dan karbon
dioksida oleh sel darah merah adalah karena adanya hemoglobin.
Hemoglobin adalah suatu protein yang memiliki daya ikat kuat terhadap
O2 dan CO2.

2) Sel darah putih


Sel darah putih (leukosit) berfungsi dalam pertahanan dan kekebalan
tubuh. Leukosit akan mempertahankan tubuh dari serangan penyakit.
Fungsi tersebut didukung oleh kemampuan leukosit untuk bergerak
amoeboid (seperti Amoeba) dan sifat fagositosis (memangsa atau
memakan).
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasmanya,
leukosit dibagi menjadi leukosit tidak bergranula (agranulosit) dan
leukosit bergranula (granulosit).

– Agranulosit
Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada
sitoplasmanya. Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan monosit.
Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki satu
inti sel. Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi. Limfosit berukuran
antara 8–14 μm. Monosit berukuran lebih besar daripada limfosit, yaitu
14–19 μm. Monosit memiliki inti berbentuk menyerupai ginjal.

– Granulosit
Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada
sitoplasmanya. Berdasarkan sifat-sifat granul yang dimilikinya, granulosit
dibedakan menjadi tiga, yaitu neutrofil, basofil, eosinofil

c. Keping darah
Keping darah disebut juga dengan trombosit. Trombosit berbentuk
bulat, lonjong, bahkan berbentuk tidak beraturan. Trombosit tidak
memiliki inti dan berukuran lebih kecil dibandingkan eritrosit.
Jumlah trombosit sekitar 250.000–400.000 dalam setiap milimeter
kubik darah. Trombosit dapat hidup selama delapan hari. Trombosit
berfungsi dalam proses penggumpalan darah
2. Mekanisme Penggumpalan Darah
Pernahkan Anda terjatuh dari sepeda dan lutut Anda terluka? Luka
tersebut akan mengeluarkan darah. Akan tetapi, apa yang terjadi pada
luka tersebut setelah beberapa hari? Luka tersebut akan menutup dan
kering. Apabila pembuluh darah rusak atau terpotong karena luka, darah akan mengalir keluar
dari pembuluh darah. Akan tetapi, darah tersebut akan berhenti mengalir keluar karena terjadi
proses penggumpalan darah. Bagaimanakah mekanisme penggumpalan darah tersebut?

Di dalam plasma darah terdapat trombosit yang akan pecah apabila menyentuh permukaan yang
kasar. Jika trombosit pecah, enzim tromboplastin yang dikandungnya akan keluar bercampur
dengan plasma darah. Selain trombosit, di plasma darah terdapat protombin. Protombin akan
diubah menjadi trombin oleh enzim tromboplastin. Perubahan protombin menjadi trombin dipicu
oleh ion kalsium (Ca2+). Protombin adalah suatu protein plasma yang pembentukannya
memerlukan vitamin K. Trombin akan berfungsi sebagai enzim yang dapat mengubah fibrinogen
menjadi fibrin. Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma. Adapun fibrin
adalah protein berupa benang-benang yang tidak larut dalam plasma. Benang-benang fibrin yang
terbentuk akan saling bertautan sehingga sel-sel darah merah beserta plasma akan terjaring dan
membentuk gumpalan. Jaringan baru akan terbentuk menggantikan gumpalan tersebut dan luka
akan menutup

3. Penggolongan Darah

1. Sistem ABO

Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO)
berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
1. Golongan darah A
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
2. Golongan darah B
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
3. Golongan darah AB
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung aglutinin
4. Golongan darah O
Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b

      2. Sistem Rhesus

Terdapat dua jenis rhesus yaitu rhesus positif dan rhesus negative.

1. Gol darah Rh+, dalam eritrositnya mengandung antigen Rhesus, pada plasmanya tidak
dibentukantibodi terhadap antigen Rhesus.
Gol darah Rh-, dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada plasmanya dapat dibentuk

antibody terhadap antigen Rhesus

B) JANTUNG

Jantung manusia terdiri atas 4 ruang, 2 serambi (atrium) yaitu serambi kiri dan kanan dan 2 bilik
(ventrikel) yaitu bilik kiri dan bilik kanan. Sekat yang memisahkan jantung menjadi bagian kiri
dan kanan disebut Septum Cordi dan sekat uang memisahkan atrium dan ventrikel disebut
Septum Atrio Ventriculorum. Antara serambi kiri dan bilik kiri dihubungkan oleh katup
berkelopak dua (valvula biskuspidalis), antara serambi kanan dan bilik kanan dihubungkan oleh
katup berkelopak tiga (valvula trikuspidalis). Katup-katup tersebut diperkuat oleh korda
tendinae.
C)PEMBULUH DARAH
Macam-macam pembuluh darah:
a. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung.
Terdiri dari:
-Arteri pulmonalis
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
– Aorta
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang
berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah

b. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung.
– Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
– Vena cava inferior
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
– Vena cava superior
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung

c. Pembuluh darah kapiler


Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh
darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.

D) Peredaran darah ganda


Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar
melintasi jantung sebanyak dua kali.

Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:

a) Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)


Mekanisme aliran darah sebagai berikut:
Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis –> atrium kiri
jantung

2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)

mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava
inferior dan superior –> atrium kanan jantung
E) Kelainan Sistem Peredaran darah

 Jantung koroner

 Arteriosklerosis

 Aterosklerosis
 Stroke

Anda mungkin juga menyukai