NPM: 13519626
Kelas: 1PA19
A)DARAH
Darah merupakan salah satu komponen sistem sirkulasi (peredaran darah) yang sangat penting.
Darah dan sistem peredaran darah memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Komposisi Darah
Komposisi darah dapat diperoleh dengan cara memutar darah dalam suatu tabung dengan
kecepatan tinggi. Proses pemutaran darah tersebut dinamakan sentrifugasi. Dari hasil
sentrifugasi, darah akan terpisah menjadi dua bagian, yaitu bagian bawah yang padat dan bagian
atas berupa cairan. Cairan pada bagian atas adalah plasma darah (55%), sedangkan bagian bawah
terdapat sel-sel darah (45%).
a. Plasma Darah
Plasma darah mengisi sekitar 55% dari total volume darah. Salah
satu fungsi plasma darah yaitu mengatur keseimbangan osmosis darah di
dalam tubuh. Pada manusia, plasma darah tersusun atas air (90%) dan
bahan-bahan terlarut (10%). Berikut ini komposisi plasma darah beserta
fungsinya.
b. Sel-Sel Darah
Terdapat sekitar 45% sel-sel darah di dalam darah. Sel-sel darah
tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keping darah (trombosit). Untuk lebih memahami komposisi selsel
darah dalam tubuh manusia.
– Agranulosit
Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada
sitoplasmanya. Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan monosit.
Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki satu
inti sel. Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi. Limfosit berukuran
antara 8–14 μm. Monosit berukuran lebih besar daripada limfosit, yaitu
14–19 μm. Monosit memiliki inti berbentuk menyerupai ginjal.
– Granulosit
Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada
sitoplasmanya. Berdasarkan sifat-sifat granul yang dimilikinya, granulosit
dibedakan menjadi tiga, yaitu neutrofil, basofil, eosinofil
c. Keping darah
Keping darah disebut juga dengan trombosit. Trombosit berbentuk
bulat, lonjong, bahkan berbentuk tidak beraturan. Trombosit tidak
memiliki inti dan berukuran lebih kecil dibandingkan eritrosit.
Jumlah trombosit sekitar 250.000–400.000 dalam setiap milimeter
kubik darah. Trombosit dapat hidup selama delapan hari. Trombosit
berfungsi dalam proses penggumpalan darah
2. Mekanisme Penggumpalan Darah
Pernahkan Anda terjatuh dari sepeda dan lutut Anda terluka? Luka
tersebut akan mengeluarkan darah. Akan tetapi, apa yang terjadi pada
luka tersebut setelah beberapa hari? Luka tersebut akan menutup dan
kering. Apabila pembuluh darah rusak atau terpotong karena luka, darah akan mengalir keluar
dari pembuluh darah. Akan tetapi, darah tersebut akan berhenti mengalir keluar karena terjadi
proses penggumpalan darah. Bagaimanakah mekanisme penggumpalan darah tersebut?
Di dalam plasma darah terdapat trombosit yang akan pecah apabila menyentuh permukaan yang
kasar. Jika trombosit pecah, enzim tromboplastin yang dikandungnya akan keluar bercampur
dengan plasma darah. Selain trombosit, di plasma darah terdapat protombin. Protombin akan
diubah menjadi trombin oleh enzim tromboplastin. Perubahan protombin menjadi trombin dipicu
oleh ion kalsium (Ca2+). Protombin adalah suatu protein plasma yang pembentukannya
memerlukan vitamin K. Trombin akan berfungsi sebagai enzim yang dapat mengubah fibrinogen
menjadi fibrin. Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma. Adapun fibrin
adalah protein berupa benang-benang yang tidak larut dalam plasma. Benang-benang fibrin yang
terbentuk akan saling bertautan sehingga sel-sel darah merah beserta plasma akan terjaring dan
membentuk gumpalan. Jaringan baru akan terbentuk menggantikan gumpalan tersebut dan luka
akan menutup
3. Penggolongan Darah
1. Sistem ABO
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO)
berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
1. Golongan darah A
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
2. Golongan darah B
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
3. Golongan darah AB
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung aglutinin
4. Golongan darah O
Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b
Terdapat dua jenis rhesus yaitu rhesus positif dan rhesus negative.
1. Gol darah Rh+, dalam eritrositnya mengandung antigen Rhesus, pada plasmanya tidak
dibentukantibodi terhadap antigen Rhesus.
Gol darah Rh-, dalam eritrositnya tidak ada antigen Rhesus, pada plasmanya dapat dibentuk
B) JANTUNG
Jantung manusia terdiri atas 4 ruang, 2 serambi (atrium) yaitu serambi kiri dan kanan dan 2 bilik
(ventrikel) yaitu bilik kiri dan bilik kanan. Sekat yang memisahkan jantung menjadi bagian kiri
dan kanan disebut Septum Cordi dan sekat uang memisahkan atrium dan ventrikel disebut
Septum Atrio Ventriculorum. Antara serambi kiri dan bilik kiri dihubungkan oleh katup
berkelopak dua (valvula biskuspidalis), antara serambi kanan dan bilik kanan dihubungkan oleh
katup berkelopak tiga (valvula trikuspidalis). Katup-katup tersebut diperkuat oleh korda
tendinae.
C)PEMBULUH DARAH
Macam-macam pembuluh darah:
a. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung.
Terdiri dari:
-Arteri pulmonalis
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
– Aorta
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang
berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah
b. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung.
– Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
– Vena cava inferior
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
– Vena cava superior
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung
Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava
inferior dan superior –> atrium kanan jantung
E) Kelainan Sistem Peredaran darah
Jantung koroner
Arteriosklerosis
Aterosklerosis
Stroke