NIM: A1C219143
Acyclovir adalah obat antivirus yang sering digunakan untuk mengobati luka di sekitar mulut
yang disebabkan oleh virus herpes simpleks, herpes zoster, dan cacar air. Obat ini juga dapat
digunakan untuk mengobati herpes genital.
Obat ini tidak bisa mematikan virus penyebab penyakit sepenuhnya dari tubuh. Namun obat ini
berfungsi untuk mengurangi risiko penyebaran serta mencegah pasien agar tidak terinfeksi virus
tersebut di masa yang akan datang.
Secara umum, acyclovir adalah obat yang berfungsi untuk mengurangi tingkat keparahan dan
lamanya infeksi. Obat ini juga membantu luka agar lebih cepat sembuh, mencegah agar tidak
timbul luka baru, dan mengurangi rasa sakit/gatal. Obat ini juga dapat membantu mengurangi
rasa nyeri setelah luka sembuh.
Selain itu, pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, obat ini juga dapat mencegah
penyebaran virus ke bagian lain dari tubuh dan menyebabkan infeksi yang lebih serius.
Minum obat ini dengan atau tanpa makanan, biasanya 2 sampai 5 kali sehari seperti yang
diinstruksikan oleh dokter Anda. Minum banyak cairan ketika Anda mengonsumsi obat ini
kecuali dokter Anda menyuruh sebaliknya.
Bila Anda menggunakan bentuk cair dari obat ini, kocok botol sebelum meminum obat ini sesuai
dosisnya. Hati-hati dalam mengukur dosis acyclovir, gunakan sendok takar khusus. Jangan
gunakan sendok biasa di rumah karena Anda mungkin tidak mendapatkan dosis yang benar.
Obat ini bekerja paling baik ketika digunakan pada saat tanda pertama wabah menjangkit, seperti
yang diinstruksikan oleh dokter Anda. Obat mungkin tidak bekerja dengan baik jika Anda
menunda pengobatan.
Dosis acyclovir didasarkan pada kondisi medis Anda dan respon terhadap pengobatan. Pada
anak-anak, dosis acyclovir juga didasarkan pada berat badan.
Obat ini bekerja paling baik bila jumlah obat dalam tubuh Anda disimpan pada tingkat yang
konstan. Jangan minum obat dengan jarak waktu yang terlalu mepet atau jauh. Oleh karena itu,
minum pada waktu yang sama setiap hari.
Lanjutkan mengonsumsi obat ini hingga jumlah yang ditentukan tuntas. Jangan mengubah dosis,
jangan juga melewati dosis apa pun, atau menghentikan pengobatan awal tanpa persetujuan
dokter Anda.
Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau malah tambah parah.
Acyclovir adalah obat yang harus disimpan pada suhu ruang. Jauhkan obat ini dari cahaya
langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek
lain dari obat ini mungkin punya aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi
penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-
obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak
diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat
mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.
Dosis
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti resep dokter. SELALU konsultasi pada dokter atau
apoteker sebelum memulai pengobatan.
Oral (minum)
Dosis awal: 200 mg oral setiap 4 jam dikonsumsi selama 5 kali sehari selama 10 hari
Dosis alternatif: CDC merekomendasikan 400 mg secara oral 3 kali sehari atau 200 mg oral 5
kali sehari selama 7 sampai 10 hari.
Dosis lanjutan: 200 mg oral setiap 4 jam selama 5 kali sehari selama 5 hari
Atau, CDC merekomendasikan 400 mg secara oral 3 kali sehari selama 5 hari , 800 mg secara
oral dua kali sehari selama 5 hari, atau 800 mg secara oral 3 kali sehari selama 2 hari.
Intravena (infus):
Dosis awal yang berat: 5 sampai 10 mg/kg melalui infus setiap 8 jam selama 5 sampai 7 hari
Pengobatan harus dimulai pada tanda awal atau gejala infeksi primer (episode awal) atau pada
saat awal kambuh.
Untuk mengobati herpes zoster (cacar api) pada orang dewasa, dosis acyclovir adalah:
Pengobatan harus dimulai dalam 72 jam setelah ruam muncul meskipun selama uji klinis
acyclovir yang paling efektif dimulai dalam 48 jam pertama.
Untuk mengobati varicella zoster (cacar air) pada orang dewasa, dosis acyclovir adalah:
Pengobatan harus dimulai pada tanda awal cacar, selambat-lambatnya 24 jam setelah ruam
muncul.
Untuk mengobati herpes simplex encephalitis pada anak-anak, dosis acyclovir adalah:
3 bulan-11 tahun: 10-20 mg/kg atau infus 500 mg/m2 setiap 8 jam selama 10-21 hari
Untuk mengobati herpes simplex suppression pada anak-anak, dosis acyclovir adalah:
Oral:
Kurang dari 12 tahun: 80 mg/kg per hari secara oral 3-4 kali sehari, tidak melebihi 1 g/hari
Intravena (infus)
5 mg/kg IV setiap 8 atau 12 jam atau 250 mg/m2 IV setiap 8 jam selama periode risiko
Untuk mengobati herpes zoster (cacar api) pada anak-anak, dosis acyclovir adalah:
Oral
12 tahun ke atas: 800 mg oral setiap 4 jam (5 kali sehari) selama 5-10 hari
Efek Samping
Mual
Muntah
Diare
Sakit perut
Sakit kepala
Kliyengan
Hubungi dokter Anda bila Anda mengalami beberapa efek samping serius dari penggunaan obat
ini. Beberapa tanda dan gejala dari efek samping serius penggunaan acyclovir adalah:
Jarang buang air kecil atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali
Efek samping acyclovir mungkin berbeda-beda pada setiap pasien. Jadi, tidak semua orang
mengalami efek samping acyclovir tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping acyclovir yang
tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping acyclovir
tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
Perhatian khusus
Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi medis seperti:
Kelainan neurologis
Hipoksia signifikan atau kelainan hati atau elektrolit yang serius (IV)
Gangguan ginjal
Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi medis seperti:
Kelainan neurologis
Hipoksia signifikan atau kelainan hati atau elektrolit yang serius (IV)
Gangguan ginjal
Interaksi pada obat mungkin akan terjadi jika mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan.
Jika ingin menggunakan obat secara bersamaan dengan obat lain konsultasikan terlebih dahulu
dengan dokter Anda, karena dokter mungkin akan mengganti dosis obat tersebut jika memang
harus digunakan secara bersamaan.
Beberapa obat dapat menyebabkan interaksi apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat
Asiklovir contohnya:
Probenesid, cimetidine dan mofetil mikofenolat dapat meningkatkan konsentrasi asiklovir pada
plasma darah.
Jus cranberry dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang berhubungan dengan saluran kemih
dan infeksi vagina.
Minyak ini diketahui memiliki sifat antibakteri yang sangat baik. Ini mengandung senyawa
antiviral dan antibakteri yang membantu melawan infeksi vagina dan kulit yang dipicu oleh
bakteri.
3. Lidah Buaya
Lidah buaya mengandung sifat anti-inflamasi dan antibakteri, yang membuatnya efektif dalam
mengobati infeksi bakteri. Selanjutnya, membantu mendinginkan kulit dari kerusakan dan
meningkatkan kekebalan tubuh.
4. Bawang Putih
Bawang putih diperkaya dengan sifat antibakteri dan merupakan obat alami yang sangat baik
untuk mengobati infeksi bakteri.
5. Madu
Madu organik memiliki kemampuan untuk mengobati infeksi pernafasan dan kulit. Minum madu
dengan segelas air hangat membantu menenangkan dan mengurangi rasa sakit.
6. Jahe
Jahe dikenal efektif mengobati sakit perut dan pernafasan. Ini akan membantu mendinginkan
tubuh sekaligus meningkatkan sirkulasi darah. Jahe juga membantu mengurangi jumlah bakteri
jahat di dalam tubuh.
7. Lemon
Lemon sangat mujarab mengobati infeksi pernafasan. Lemon membantu mengeluarkan lendir
yang terakumulasi di saluran pernafasan. Minum jus lemon juga membantu dalam
menyingkirkan bakteri yang terjebak dalam selaput lendir. Lemon juga mengandung banyak
vitamin C yang membantu memerangi alergi dan asma.
8. Baking Soda
Baking soda diketahui memiliki sifat antibakteri yang kuat. Karena kemampuannya mengatur
keseimbangan pH kulit dan tubuh, baking soda memiliki kapasitas untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri. Ini bisa membantu mengobati infeksi bakteri saluran pernapasan dan
usus.
9. Kunyit
Kunyit mengandung kurkumin yang diperkaya dengan khasiat antibakteri, antiinflamasi, dan
antioksidan.
Cuka sari apel dikenal memiliki fungsi antibakteri dan antiinfeksi. Hal ini bisa mengobati infeksi
bakteri pada tubuh.
11. Probiotik
Probiotik membantu dalam meningkatkan jumlah bakteri baik dalam tubuh dan mengurangi
berfungsinya bakteri jahat.
Interferon Alfa-2a: Digunakan untuk mengatasi Leukemia jenis sel berambut dan myeloid
kronis, sarkoma Kaposi terkait AIDS, hepatitis C kronis, hepatitis B kronis, kanker ginjal,
melanoma, serta limfoma jenis sel-T kutaneus dan folikular.
Interferon Alfa-2b: Digunakan untuk mengatasi condyloma acuminata (kutil kelamin), Leukemia
sel berambut, Leukemia myeloid kronis, Hepatitis C kronis, Hepatitis B kronis aktif, melanoma,
sarkoma Kaposi terkait AIDS, tumor karsinoid, limfoma folikular, dan multiple myeloma.
Interferon-alodokter
Peringatan:
Jangan menggunakan interferon bila pernah atau sedang menderita hepatitis autoimun, gagal
hati, gagal ginjal, atau depresi berat.
Harap berhati-hati bagi yang mengidap gangguan jantung, kejang-kejang, gangguan ginjal yang
parah, gangguan mental (misalnya depresi), diabetes, epilepsi, gangguan hati, trombositopenia,
serta anemia.
Hati-hati dalam menggunakan interferon bila pernah atau sedang menderita gangguan jantung,
kejang, hipotiroidisme, hipertiroidisme, diabetes, gangguan paru, gangguan pembekuan darah,
atau gangguan mental.
Beri tahu dokter jika tengah menerima obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.
Efek samping dari penggunaan interferon berbeda-beda, tergantung jenis dan tipe obat. Efek
samping yang dapat terjadi, meliputi:
Sakit kepala
Demam
Nyeri otot
Interferon Alfa-2a dan Alfa-2b serta interferon Beta-1a dan Beta-1b masuk dalam kategori C
untuk ibu hamil. Itu menandakan bahwa studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Lalu, bagi ibu menyusui, keempat tipe interferon tersebut belum diketahui dapat diserap ke
dalam ASI atau tidak. Maka dari itu, diskusikan kembali dengan dokter terkait manfaat dan
risiko penggunaan interferon.
Dosis interferon
Interferon tersedia dalam bentuk suntik. Pemberian interferon dapat dilakukan melalui suntik
intramuskular (otot) atau subkutan (bawah kulit). Dokter akan menyesuaikan metode pemberian
obat dengan kondisi pasien serta tipe obat yang digunakan.
Secara umum, interferon hanya diresepkan bagi orang dewasa. Pemberian dosis interferon pun
berbeda-beda, tergantung tipe obat serta kondisi kesehatan pasien. Berikut adalah dosis umum
penggunaan interferon:
Jenis Obat Merk Dagang Kondisi Dosis
Interferon Alfa-2a Pegasys Leukemia sel berambut 3 juta unit/hari, selama 16-24
minggu. Dosis pemeliharaan adalah 3 juta unit, 3 kali/minggu.
Sarkoma Kaposi terkait AIDS Dosis bertahap, 3 juta unit untuk 3 hari awal, lalu menjadi 9
juta unit untuk 3 hari selanjutnya, dan 18 juta unit 3 hari setelahnya, hingga 36 juta unit/hari.
Hepatitis C kronis Dosis awal adalah 3-6 juta unit, 3 kali/minggu selama 6 bulan.
Kanker ginjal Dosis bertahap, 3 juta unit, diberikan 3 kali/minggu, selama 1 minggu. Lalu 9 juta
unit, 3 kali/minggu 1 minggu berikutnya. Kemudian 18 juta unit, 3 kali/minggu, selama 3-12
bulan.
Limfoma sel-T kuteneus Masa penggunaan obat selama 12 minggu, dengan dosis obat
adalah 3 juta unit/hari selama 3 hari awal, 9 juta unit/hari selama 3 hari kemudian, dan 18 juta
unit/hari setelahnya hingga masa pengobatan selesai.
Leukemia myeloid kronis Dosis bertahap, 3 juta unit/hari selama 3 hari awal, 6 juta unit/hari
selama 3 hari kemudian, dan 9 juta unit/hari setelahnya.
Hepatitis B kronis 2,5-5 juta unit/m2 luas permukaan tubuh, 3 kali/minggu selama 4-6 bulan.
Limfoma folikular 6 juta unit/m2 luas permukaan tubuh/hari pada hari ke 22-26 dari dalam 28
hari siklus kemoterapi.
Leukemia sel berambut 2 juta unit/m2 luas permukaan tubuh, 3 kali/minggu selama 6
bulan atau lebih.
Hepatitis B kronis aktif 5-10 juta unit, 3 kali/minggu selama 4-6 bulan.
Melanoma Dosis awal adalah 20 juta unit/m2 luas permukaan tubuh, 5 kali/minggu, selama 4
minggu melalui infus 20 menit. Dosis pemeliharaan adalah 10 juta unit/m2 luas permukaan
tubuh, 3 kali/minggu selama 48 minggu.
Sarkoma Kaposi terkait AIDS 30 juta unit/m2 luas permukaan tubuh, 3 kali/minggu.
Leukemia myeloid kronis 4-5 juta unit/m2 luas permukaan tubuh/hari. Frekuensi, lama, dan
dosis maksimal akan disesuaikan dengan kondisi serta respon tubuh terhadap obat.
Multiple myeloma Dosis pemeliharaan setelah induksi kemoterapi adalah 3 juta unit/m2 luas
permukaan tubuh, 3 kali/minggu.
Interferon Beta-1a Rebif Multiple sclerosis Dosis awal adalah 8,8 mcg, 3 kali/minggu
selama 2 minggu. Setelah itu dapat ditingkatkan menjadi 22 mcg, 3 kali/minggu selama 2
minggu, lalu 44 mcg, 3 kali/minggu.