Anda di halaman 1dari 14

Nama : RITA AMELIA

NIM: A1C219143

1. Latar belakang kecenderungan kecelakaan usia toddler


Jawab:
a. Anak usia toddler sedang mengembangkan keterampilan motorik kasarnya yang membuat mereka
bergerak terus, berlari, berjinjit, naik-turun tangga, pagar, atau mainan, serta sepedanya.
b. Anak usia odler mengalami penigkatan kemampuan motorik halus ketika mereka semakin
terampil menggenggam sesuatu, membuka dan menutup botol, membuka dan menutup lemari
yang tidak dikunci, jendela, dan pintu, serta menggengam dan melempar benda-benda kecil.
c. Anak toddler mempunyai rasa ingin tahu yang besar dibanding dengan anak usia lainnya dan
senang mencoba melakukan sesuatu yang belum dikenalnya, padahal ia belum dapat membaca
sehingga belum tahu hal-hal yang membahayakannya. Ia tertarik untuk selalu mencoba.
d. Anak laki-laki cenderung lebih berpotensi mengalami kecelakaan dari pada anak perempuan
karena lebih aktif bergerak.
e. Anak yang tidak dijaga sewaktu bermain saat orang tuanya sedang bekerja, sibuk dengan kegiatan
lainnya, terlalu letih, atau merasa ada orang lain yang telah menjaganya, menyababkan anak
berisiko untuk mengalami kecelakaan.
f. Risiko kecelakaan akan lebih besar terjadi saat anak lapar dan lelah karena pada saat itu
kemampuan tenaga menurun dan mungkin anak merasa lemah atau lesu.
g. Anak marasa asing dengan lingkungan atau orang yang menjaganya karena tidak mengenal denga
baik.
h. Anak belum tahu dan belum berpengalaman dalam upaya melindungi diri dari bahaya
kecelakaan.
2. Bahaya umum(kecelakaan di rumah) yang bisa saja terjadi pada usia toddler:
Jawab:
 Jatuh
 Jari terjepit
 Tercekik Tali Tirai
 Terluka karena dijatuhi benda
 Dapat terkena luka bakar atau melepuh karena bermain disekitar dapur

 Goresan Dan Cakaran


 Terkilir

Acyclovir adalah obat antivirus yang sering digunakan untuk mengobati luka di sekitar mulut
yang disebabkan oleh virus herpes simpleks, herpes zoster, dan cacar air. Obat ini juga dapat
digunakan untuk mengobati herpes genital.

Obat ini tidak bisa mematikan virus penyebab penyakit sepenuhnya dari tubuh. Namun obat ini
berfungsi untuk mengurangi risiko penyebaran serta mencegah pasien agar tidak terinfeksi virus
tersebut di masa yang akan datang.
Secara umum, acyclovir adalah obat yang berfungsi untuk mengurangi tingkat keparahan dan
lamanya infeksi. Obat ini juga membantu luka agar lebih cepat sembuh, mencegah agar tidak
timbul luka baru, dan mengurangi rasa sakit/gatal. Obat ini juga dapat membantu mengurangi
rasa nyeri setelah luka sembuh.

Selain itu, pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, obat ini juga dapat mencegah
penyebaran virus ke bagian lain dari tubuh dan menyebabkan infeksi yang lebih serius.

Bagaimana aturan pakai obat acyclovir?

Minum obat ini dengan atau tanpa makanan, biasanya 2 sampai 5 kali sehari seperti yang
diinstruksikan oleh dokter Anda. Minum banyak cairan ketika Anda mengonsumsi obat ini
kecuali dokter Anda menyuruh sebaliknya.

Bila Anda menggunakan bentuk cair dari obat ini, kocok botol sebelum meminum obat ini sesuai
dosisnya. Hati-hati dalam mengukur dosis acyclovir, gunakan sendok takar khusus. Jangan
gunakan sendok biasa di rumah karena Anda mungkin tidak mendapatkan dosis yang benar.

Obat ini bekerja paling baik ketika digunakan pada saat tanda pertama wabah menjangkit, seperti
yang diinstruksikan oleh dokter Anda. Obat mungkin tidak bekerja dengan baik jika Anda
menunda pengobatan.

Dosis acyclovir didasarkan pada kondisi medis Anda dan respon terhadap pengobatan. Pada
anak-anak, dosis acyclovir juga didasarkan pada berat badan.

Obat ini bekerja paling baik bila jumlah obat dalam tubuh Anda disimpan pada tingkat yang
konstan. Jangan minum obat dengan jarak waktu yang terlalu mepet atau jauh. Oleh karena itu,
minum pada waktu yang sama setiap hari.
Lanjutkan mengonsumsi obat ini hingga jumlah yang ditentukan tuntas. Jangan mengubah dosis,
jangan juga melewati dosis apa pun, atau menghentikan pengobatan awal tanpa persetujuan
dokter Anda.

Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak membaik atau malah tambah parah.

Bagaimana cara menyimpan obat acyclovir?

Acyclovir adalah obat yang harus disimpan pada suhu ruang. Jauhkan obat ini dari cahaya
langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek
lain dari obat ini mungkin punya aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi
penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-
obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila
diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak
diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat
mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti resep dokter. SELALU konsultasi pada dokter atau
apoteker sebelum memulai pengobatan.

Berapa dosis obat acyclovir untuk dewasa?

Untuk mengobati herpes simplex, dosis acyclovir adalah:

Oral (minum)

Dosis awal: 200 mg oral setiap 4 jam dikonsumsi selama 5 kali sehari selama 10 hari
Dosis alternatif: CDC merekomendasikan 400 mg secara oral 3 kali sehari atau 200 mg oral 5
kali sehari selama 7 sampai 10 hari.

Dosis lanjutan: 200 mg oral setiap 4 jam selama 5 kali sehari selama 5 hari

Atau, CDC merekomendasikan 400 mg secara oral 3 kali sehari selama 5 hari , 800 mg secara
oral dua kali sehari selama 5 hari, atau 800 mg secara oral 3 kali sehari selama 2 hari.

Intravena (infus):

Dosis awal yang berat: 5 sampai 10 mg/kg melalui infus setiap 8 jam selama 5 sampai 7 hari

Pengobatan harus dimulai pada tanda awal atau gejala infeksi primer (episode awal) atau pada
saat awal kambuh.

Untuk mengobati herpes zoster (cacar api) pada orang dewasa, dosis acyclovir adalah:

800 mg oral setiap 4 jam (5 kali sehari) selama 7 sampai 10 hari

Pengobatan harus dimulai dalam 72 jam setelah ruam muncul meskipun selama uji klinis
acyclovir yang paling efektif dimulai dalam 48 jam pertama.

Untuk mengobati varicella zoster (cacar air) pada orang dewasa, dosis acyclovir adalah:

800 mg secara oral, 4 kali sehari selama 5 hari

Pengobatan harus dimulai pada tanda awal cacar, selambat-lambatnya 24 jam setelah ruam
muncul.

Berapa dosis obat acyclovir untuk anak-anak?

Untuk mengobati herpes simplex pada bayi, dosis acyclovir adalah:


Kurang dari 3 bulan: 10-20 mg/kg atau 500 mg/m2 melalui infus setiap 8 jam selama 10 sampai
21 hari

Beberapa dokter merekomendasikan 10 mg/kg setiap 12 jam untuk bayi prematur.

Untuk mengobati herpes simplex encephalitis pada anak-anak, dosis acyclovir adalah:

3 bulan-11 tahun: 10-20 mg/kg atau infus 500 mg/m2 setiap 8 jam selama 10-21 hari

12 tahun atau lebih: dosis dewasa

Untuk mengobati herpes simplex suppression pada anak-anak, dosis acyclovir adalah:

Oral:

Kurang dari 12 tahun: 80 mg/kg per hari secara oral 3-4 kali sehari, tidak melebihi 1 g/hari

12 tahun atau lebih: dosis dewasa

Intravena (infus)

5 mg/kg IV setiap 8 atau 12 jam atau 250 mg/m2 IV setiap 8 jam selama periode risiko

Untuk mengobati herpes zoster (cacar api) pada anak-anak, dosis acyclovir adalah:

Oral

12 tahun ke atas: 800 mg oral setiap 4 jam (5 kali sehari) selama 5-10 hari

Dalam dosis dan sediaan apa obat acyclovir tersedia?

Kapsul, oral: 200 mg

Cairan, infus, natrium: 50 mg/ml (10 ml, 20ml)

Cairan yang dilarutkan, infus, natrium: 500 mg, 1.000 mg


Cairan yang dilarutkan, oral: 200 mg/5ml (473ml) *Zovirax diproduksi dengan rasa pisang

Tablet, oral: 200 mg, 400 mg, 800 mg

Efek Samping

Apa efek samping obat acyclovir?

Efek samping paling umum dari acyclovir adalah:

Mual

Muntah

Diare

Nafsu makan berkurang

Sakit perut

Sakit kepala

Kliyengan

Kaki atau tangan bengkak

Hubungi dokter Anda bila Anda mengalami beberapa efek samping serius dari penggunaan obat
ini. Beberapa tanda dan gejala dari efek samping serius penggunaan acyclovir adalah:

Rasa sakit di bagian bawah punggung (seperti nyeri pinggang)

Jarang buang air kecil atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali

Mudah memar atau perdarahan

Rasa lemas yang tidak biasa

Efek samping acyclovir mungkin berbeda-beda pada setiap pasien. Jadi, tidak semua orang
mengalami efek samping acyclovir tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping acyclovir yang
tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping acyclovir
tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Perhatian khusus

Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi medis seperti:
Kelainan neurologis

Hipoksia signifikan atau kelainan hati atau elektrolit yang serius (IV)

Gangguan ginjal

Kehamilan dan menyusui

Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi medis seperti:

Kelainan neurologis

Hipoksia signifikan atau kelainan hati atau elektrolit yang serius (IV)

Gangguan ginjal

Kehamilan dan menyusui

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi pada obat mungkin akan terjadi jika mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan.
Jika ingin menggunakan obat secara bersamaan dengan obat lain konsultasikan terlebih dahulu
dengan dokter Anda, karena dokter mungkin akan mengganti dosis obat tersebut jika memang
harus digunakan secara bersamaan.

Beberapa obat dapat menyebabkan interaksi apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat
Asiklovir contohnya:

Probenesid, cimetidine dan mofetil mikofenolat dapat meningkatkan konsentrasi asiklovir pada
plasma darah.

Siklosporin, takrolimus meningkatkan efek nefrotoksik dengan obat-obatan yang mempengaruhi


fisiologi ginjal.
1. Jus Cranberry

Jus cranberry dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang berhubungan dengan saluran kemih
dan infeksi vagina.

2. Minyak Tea Tree

Minyak ini diketahui memiliki sifat antibakteri yang sangat baik. Ini mengandung senyawa
antiviral dan antibakteri yang membantu melawan infeksi vagina dan kulit yang dipicu oleh
bakteri.

3. Lidah Buaya

Lidah buaya mengandung sifat anti-inflamasi dan antibakteri, yang membuatnya efektif dalam
mengobati infeksi bakteri. Selanjutnya, membantu mendinginkan kulit dari kerusakan dan
meningkatkan kekebalan tubuh.

4. Bawang Putih

Bawang putih diperkaya dengan sifat antibakteri dan merupakan obat alami yang sangat baik
untuk mengobati infeksi bakteri.

5. Madu

Madu organik memiliki kemampuan untuk mengobati infeksi pernafasan dan kulit. Minum madu
dengan segelas air hangat membantu menenangkan dan mengurangi rasa sakit.

6. Jahe
Jahe dikenal efektif mengobati sakit perut dan pernafasan. Ini akan membantu mendinginkan
tubuh sekaligus meningkatkan sirkulasi darah. Jahe juga membantu mengurangi jumlah bakteri
jahat di dalam tubuh.

7. Lemon

Lemon sangat mujarab mengobati infeksi pernafasan. Lemon membantu mengeluarkan lendir
yang terakumulasi di saluran pernafasan. Minum jus lemon juga membantu dalam
menyingkirkan bakteri yang terjebak dalam selaput lendir. Lemon juga mengandung banyak
vitamin C yang membantu memerangi alergi dan asma.

8. Baking Soda

Baking soda diketahui memiliki sifat antibakteri yang kuat. Karena kemampuannya mengatur
keseimbangan pH kulit dan tubuh, baking soda memiliki kapasitas untuk mengobati infeksi yang
disebabkan oleh bakteri. Ini bisa membantu mengobati infeksi bakteri saluran pernapasan dan
usus.

9. Kunyit

Kunyit mengandung kurkumin yang diperkaya dengan khasiat antibakteri, antiinflamasi, dan
antioksidan.

10. Cuka Sari Apel

Cuka sari apel dikenal memiliki fungsi antibakteri dan antiinfeksi. Hal ini bisa mengobati infeksi
bakteri pada tubuh.
11. Probiotik

Probiotik membantu dalam meningkatkan jumlah bakteri baik dalam tubuh dan mengurangi
berfungsinya bakteri jahat.

Di Indonesia, terdapat 4 tipe interferon, yakni:

Interferon Alfa-2a: Digunakan untuk mengatasi Leukemia jenis sel berambut dan myeloid
kronis, sarkoma Kaposi terkait AIDS, hepatitis C kronis, hepatitis B kronis, kanker ginjal,
melanoma, serta limfoma jenis sel-T kutaneus dan folikular.

Interferon Alfa-2b: Digunakan untuk mengatasi condyloma acuminata (kutil kelamin), Leukemia
sel berambut, Leukemia myeloid kronis, Hepatitis C kronis, Hepatitis B kronis aktif, melanoma,
sarkoma Kaposi terkait AIDS, tumor karsinoid, limfoma folikular, dan multiple myeloma.

Interferon Beta-1a: Digunakan untuk mengatasi multiple sclerosis.

Interferon Beta-1b: Digunakan untuk mengatasi multiple sclerosis kambuhan.

Interferon-alodokter

Peringatan:

Jangan menggunakan interferon bila pernah atau sedang menderita hepatitis autoimun, gagal
hati, gagal ginjal, atau depresi berat.

Harap berhati-hati bagi yang mengidap gangguan jantung, kejang-kejang, gangguan ginjal yang
parah, gangguan mental (misalnya depresi), diabetes, epilepsi, gangguan hati, trombositopenia,
serta anemia.

Hati-hati dalam menggunakan interferon bila pernah atau sedang menderita gangguan jantung,
kejang, hipotiroidisme, hipertiroidisme, diabetes, gangguan paru, gangguan pembekuan darah,
atau gangguan mental.
Beri tahu dokter jika tengah menerima obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herba.

Segera temui dokter apabila terjadi reaksi alergi atau overdosis.

Efek samping dari penggunaan interferon berbeda-beda, tergantung jenis dan tipe obat. Efek
samping yang dapat terjadi, meliputi:

Sakit kepala

Demam

Nyeri otot

Penggunaan Interferon pada Ibu Hamil dan Menyusui

Interferon Alfa-2a dan Alfa-2b serta interferon Beta-1a dan Beta-1b masuk dalam kategori C
untuk ibu hamil. Itu menandakan bahwa studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.

Lalu, bagi ibu menyusui, keempat tipe interferon tersebut belum diketahui dapat diserap ke
dalam ASI atau tidak. Maka dari itu, diskusikan kembali dengan dokter terkait manfaat dan
risiko penggunaan interferon.

Dosis interferon

Interferon tersedia dalam bentuk suntik. Pemberian interferon dapat dilakukan melalui suntik
intramuskular (otot) atau subkutan (bawah kulit). Dokter akan menyesuaikan metode pemberian
obat dengan kondisi pasien serta tipe obat yang digunakan.

Secara umum, interferon hanya diresepkan bagi orang dewasa. Pemberian dosis interferon pun
berbeda-beda, tergantung tipe obat serta kondisi kesehatan pasien. Berikut adalah dosis umum
penggunaan interferon:
Jenis Obat Merk Dagang Kondisi Dosis

Interferon Alfa-2a Pegasys Leukemia sel berambut 3 juta unit/hari, selama 16-24
minggu. Dosis pemeliharaan adalah 3 juta unit, 3 kali/minggu.

Sarkoma Kaposi terkait AIDS Dosis bertahap, 3 juta unit untuk 3 hari awal, lalu menjadi 9
juta unit untuk 3 hari selanjutnya, dan 18 juta unit 3 hari setelahnya, hingga 36 juta unit/hari.

Hepatitis C kronis Dosis awal adalah 3-6 juta unit, 3 kali/minggu selama 6 bulan.

Kanker ginjal Dosis bertahap, 3 juta unit, diberikan 3 kali/minggu, selama 1 minggu. Lalu 9 juta
unit, 3 kali/minggu 1 minggu berikutnya. Kemudian 18 juta unit, 3 kali/minggu, selama 3-12
bulan.

Limfoma sel-T kuteneus Masa penggunaan obat selama 12 minggu, dengan dosis obat
adalah 3 juta unit/hari selama 3 hari awal, 9 juta unit/hari selama 3 hari kemudian, dan 18 juta
unit/hari setelahnya hingga masa pengobatan selesai.

Leukemia myeloid kronis Dosis bertahap, 3 juta unit/hari selama 3 hari awal, 6 juta unit/hari
selama 3 hari kemudian, dan 9 juta unit/hari setelahnya.

Hepatitis B kronis 2,5-5 juta unit/m2 luas permukaan tubuh, 3 kali/minggu selama 4-6 bulan.

Limfoma folikular 6 juta unit/m2 luas permukaan tubuh/hari pada hari ke 22-26 dari dalam 28
hari siklus kemoterapi.

Melanoma 3 juta unit, 3 kali/minggu selama 18 bulan.

Interferon Alfa-2b Peg intron Condyloma acuminata (kutil kelamin) Tiap


luka/benjolan diinjeksikan 1 juta unit, 3 kali/minggu selama 3 minggu. Maksimal 5 luka/benjolan
tiap pengobatan.

Leukemia sel berambut 2 juta unit/m2 luas permukaan tubuh, 3 kali/minggu selama 6
bulan atau lebih.

Hepatitis C kronis 3 juta unit, 3 kali/minggu selama 6-18 bulan.

Hepatitis B kronis aktif 5-10 juta unit, 3 kali/minggu selama 4-6 bulan.

Melanoma Dosis awal adalah 20 juta unit/m2 luas permukaan tubuh, 5 kali/minggu, selama 4
minggu melalui infus 20 menit. Dosis pemeliharaan adalah 10 juta unit/m2 luas permukaan
tubuh, 3 kali/minggu selama 48 minggu.

Sarkoma Kaposi terkait AIDS 30 juta unit/m2 luas permukaan tubuh, 3 kali/minggu.
Leukemia myeloid kronis 4-5 juta unit/m2 luas permukaan tubuh/hari. Frekuensi, lama, dan
dosis maksimal akan disesuaikan dengan kondisi serta respon tubuh terhadap obat.

Tumor karsinoid 3-9 juta unit, 3 kali/minggu.

Limfoma folikular 5 juta unit, 3 kali/minggu, selama 18 bulan.

Multiple myeloma Dosis pemeliharaan setelah induksi kemoterapi adalah 3 juta unit/m2 luas
permukaan tubuh, 3 kali/minggu.

Interferon Beta-1a Rebif Multiple sclerosis Dosis awal adalah 8,8 mcg, 3 kali/minggu
selama 2 minggu. Setelah itu dapat ditingkatkan menjadi 22 mcg, 3 kali/minggu selama 2
minggu, lalu 44 mcg, 3 kali/minggu.

Interferon Beta-1b Betaferon Multiple sclerosis kambuhan (relapsing-remitting multiple


sclerosis) Dosis awal adalah 62,5 mcg (2 juta unit) secara berselang (satu hari digunakan,
satu hari tidak). Tingkatkan bertahap selama 3-6 minggu hingga mencapai dosis 250 mcg (8 juta
unit) dengan penggunaan secara berselang

Anda mungkin juga menyukai