Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL DISKUSI

KETERKAITAN KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN STATUS


KESEHATAN IBU DAN ANAK
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebidanan Komunitas
Dosen Pengampu:
Wiwin Mintarsih, SSiT, M.Kes

Disusun oleh: Kelompok 5


1. Dea Alzena M (P20624118005)
2. Elena Putri O. (P20624118007)
3. Fhadilla Sandra A (P20624118009)
4. Widiani N (P20624118039)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
JURUSAN KEBIDANAN
2020
A. Latar Belakang
Sejalan dengan reformasi dibidang kesehatan melalui paradigma
sehat, pelayanan kesehatan di rumah sakit maupun di PUSKESMAS lebih
difokuskan pada upaya promosi kesehatan (promotif) dan pencegahan
(preventif) dengan tidak mengabaikan upaya kuratif-rehabilitatif. Selain itu,
pelayanan kesehatan khususnya di PUSKESMAS bukan hanya kepada
individu (pasien), tetapi juga keluarga dan masyarakat, sehingga pelayanan
kesehatan yang dilakukan merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna
(komprehensif dan holistik). Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan ujung tombak dalam
pelayanan kesehatan yang pada dasarnya melaksanakan dua jenis
pelayanan ; (1) pelayanan kesehatan dan (2) pelayanan administrasi.
Pelayanan kesehatan yang diberikan adalah pelayanan medik, pelayanan
penunjang medik, rehabilitasi medik dan pelayanan keperawatan, termasuk
didalamnya pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
B. Keterkaitan Kesehatan Masyarakat Dengan Status Kesehatan Ibu dan
Anak
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
maka perlu adanya pengelolaan bidang kesehatan secara efektif dan efisien.
Oleh karena itulah Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan
Surat Keputusan Nomor : 99 / Menkes / SK / III / 1982 tentang Sistem
Kesehatan Nasional. Pemikiran dasar Sistem Kesehatan Nasional pada
hakekatnya menentukan arah, tujuan dan dasar-dasar pembangunan
kesehatan sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan sebagai bagian dari pembangunan nasional. Sebagai
wujud nyata untuk memberikan pemerataan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat, telah dibangun Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS)
ditiap-tiap Kecamatan. Pelayanan kesehatan melalui PUSKESMAS
merupakan upaya yang menyeluruh dan terpadu, upaya ini meliputi
peningkatan, pencegahan, dan penyembuhan penyakit, serta meminimalisir
warga masyarakat yang mengidap gizi buruk.

1
Upaya pelayanan kesehatan ditiap-tiap PUSKESMAS dalam rangka
melaksanakan program yang meliputi kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA),
Keluarga Berencana (KB), Diare, Imunisasi serta gizi. Program-program ini
diwujudkan melalui berbagai kegiatan pekerjaan kesehatan mulai dari
pencatatan data kesehatan masyarakat termasuk data kesehatan ibu dan
anak. Program ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
sehat, memiliki jiwa yang kuat dan sejahtera. Untuk mewujudkan manusia
yang sehat dan sejahtera dimaksud, sedini mungkin harus memperhatikan
kesehatan ibu dan anak.
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu
prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini
bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu
melahirkan, dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah
menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan anak melalui
peningkatan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan
kesehatan ibu dan perinatal di tingkat pelayanan dasar yaitu PUSKESMAS.
Strategi KIA antara lain pemberdayaan perempuan/suami dan keluarga,
pemberdayaan masyarakat, adanya kerjasama lintas sektor/ mitra lain
termasuk pemerintah daerah dan lembaga legislatif dan yang terakhir adalah
peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak secara
terpadu dengan komponen kesehatan reproduksi yang lain.
Penggunaan Buku KIA merupakan salah satu strategi pemberdayaan
masyarakat. Program ini ditujukan sebagai upaya peningkatan pelayanan
kesehatan ibu dan anak.
C. Pendapat Mengenai Keterkaitan Kesehatan Masyarakat Dengan Status
Kesehatan Ibu dan Anak
Berdasarkan hasil diskusi yang kami lakukan, dapat diambil
kesimpulan bahwa upaya pemerintah dalam pemerataan pelayanan
kesehatan masyarakat sampai saat ini berjalan dengan baik. Upaya yang
dilakukan pemerintah salah satunya adalah di dirikan nya Pusat Kesehatan
Masyarakat (PUSKESMAS) di setiap daerah-daerah yang ada di Indonesia.

2
Tujuan didirikannya PUSKESMAS adalah untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerja PUSKESMAS agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tinggi nya dalam mewujudkan program Indonesia
sehat. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, pemerintah melakukan upaya
yang salah satunya adalah meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam
program KIA.
Kesehatan masyarakat dengan status kesehatan ibu dan anak sangat
berkaitan karena dengan adanya program KIA yang di naungi oleh
PUSKESMAS, ibu dapat meningkatkan kemampuan baik dalam
pengetahuan, sikap, dan perilaku dalam mengatasi kesehatan dirinya dan
keluarganya.
D. Issue Mengenai Keterkaitan Kesehatan Masyarakat Dengan Status
Kesehatan Ibu Dan Anak
1. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah)
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan
berat badan lebih rendah dari berat badan bayi rata-rata. Bayi dinyatakan
mengalami BBLR jika beratnya kurang dari 2,5 kilogram, sedangkan
berat badan normal bayi yaitu di atas 2,5 atau 3,5 kilogram. Sementara
pada bayi yang lahir dengan berat kurang dari 1,5 kilogram, dinyatakan
memiliki berat badan lahir sangat rendah. Penyebab utama bayi lahir
dengan berat badan rendah adalah kelahiran prematur, yaitu usia
kandungan kurang dari 37 minggu.
2. Diare
Diare adalah penyakit yang ditandai dengan tinja yang encer
dan berair saat buang air besar. Kondisi ini biasanya berlangsung
beberapa hari. Seseorang dikatakan terkena diare yaitu ketika
frekwensi BAB mecapai 3-4 kali dalam sehari.
3. PEB
Preeklamsia adalah sebuah komplikasi pada kehamilan yang
ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda

3
kerusakan organ, misalnya kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh
tingginya kadar protein pada urine (proteinuria). Preeklamsia juga sering
dikenal dengan nama toksemia atau hipertensi yang diinduksi kehamilan.
Gejala preeklamsia biasanya muncul saat usia kehamilan memasuki
minggu ke-20 atau lebih (paling umum usia kehamilan 24-26 minggu),
sampai tak lama setelah bayi lahir. Preeklamsia yang tidak disadari oleh
sang ibu hamil bisa berkembang menjadi eklamsia, kondisi medis serius
yang mengancam keselamatan ibu hamil dan janinnya.

Anda mungkin juga menyukai