Kelompok 5 (Kominter)
Kelompok 5 (Kominter)
LINTAS BUDAYA
Disusun oleh:
1. Ajeng Alifia Putri 2016110063
2. Eva Nofita Sahara 2016110149
3. I Made Bayu Adhitya 2018230065
TEORI DAN KONSEP
Sosiolinguistik
pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai
sama tinggi.
Bahasa adalah sebuah system, artinya, bahasa itu dibentuk
oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan
dapat dikaidahkan.
Setiap bahasa memiliki pandangan dunia sendiri dan bahwa “seluruh bahasa
memediasi antara manusia dan manusia. sifat internal dan eksternal yang
mempengaruhi mereka.
secara berbeda, dan bahwa klasifikasi semacam itu tidak perlu naik ke alam sadar.
RELATIVITAS FUNGSIONAL
Di pusat kontroversi antara relativisme linier dan universalisme
bukanlah perbedaan linguistik lintas budaya tetapi efek kognitif dari
bahasa. Tidak seperti ahli linguistik atau ahli bahasa Boasian,
beberapa kelompok peneliti lain seperti ahli etnografi (Gumperz &
Hymes), ahli sosiologi (Bernstein & Labov), dan antropolog (Hall,
1976) mereka tidak menganggap kognisi sebagai perhatian utama,
namun membawa kemajuan signifikan dalam memahami hubungan
antara bahasa dan budaya.
BERBICARA ETNOGRAFI
Setiap budaya yang berbeda memiliki kode ucapan yang
berbeda yang melibatkan budaya yang berbeda, psikologi,
sosiologi, dan teori. (Philipsen, 1992)
Orang Korea, seperti orang Asia Timur lainnya percaya bahwa ucapan
ditujukan untuk integrasi sosial dan harmoni, bukan pada kesejahteraan
pembicara tertentu, secara alami cenderung kurang argumen dan logis
(Gudykunst & Kim, 1984). Dengan demikian, kurangnya kompetensi
retoris (yaitu, kegagapan dan keraguan, dan irasionalitas dan emosi)
yang dimanifestasikan oleh pembicara mereka diyakini mencerminkan
karakter mereka yang tulus dan dapat dipercaya (Lim, 1997).