Anda di halaman 1dari 11

BAHASA DAN KOMUNIKASI VERBAL

LINTAS BUDAYA

Disusun oleh:
1. Ajeng Alifia Putri 2016110063
2. Eva Nofita Sahara 2016110149
3. I Made Bayu Adhitya 2018230065
TEORI DAN KONSEP
 Sosiolinguistik

Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie Agustina

dalam buku Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan.

Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang

subordinatif, dimana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan. Namun

pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai

hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya

sama tinggi.
Bahasa adalah sebuah system, artinya, bahasa itu dibentuk
oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan
dapat dikaidahkan.

Sistem bahasa yang dimaksud di atas adalah berupa


lambang-lambang dalam bentuk bunyi yang lazim disebut
bunyi ujar atau bunyi bahasa.
ADA LIMA FUNGSI BAHASA (DELL HYMES 1964):

1. Menyesuaikan diri dengan norma-


norma sosial
2. Menyampaikan pengalaman tentang
keindahan, kebaikan, keluhuran budi
3. Mengatur kontak sosial
4. Mengatur perilaku, dan
5. Mengungkapkan perasaan
PENDEKATAN NATURAL

 Edward Sapir dan Benyamin Whorf


mengemukakan teori yang menentang
perspektif alamiah (nature). Dengan
memusatkan kajiannya pada semantik (makna
dari kata), mereka mengembangkan suatu teori
kultural mengenai bahasa.

 Menurut Sapir dan Whorf bahasa dari suatu


kultur akan berkaitan langsung dengan
bagaimana cara-cara kita berpikir dalam kultur
tersebut
BAHASA DAN KOMUNIKASI VERBAL
LINTAS BUDAYA

Budaya yang berbeda memiliki sistem makna yang


berbeda, yang membuat orang dari budaya lain sulit
memahaminya, jika tidak mungkin bagi mereka untuk
saling mengerti. Bagaimanapun mereka tidak
menyerah dan dengan gigih mencoba
menerjemahkan kode bahasa yang berbeda ke
dalam bahasa mereka sendiri.
RELATIVITAS LINGUISTIK DAN UNVERSALISME
 Relativitas linguistik telah menjadi ungkapan yang umum sejak Whorf (1956)

menggunakannya untuk mengkristalisasi secara mendasar antara berbagai Bahasa

yang tidak tertandingi.

 Setiap bahasa memiliki pandangan dunia sendiri dan bahwa “seluruh bahasa

memediasi antara manusia dan manusia. sifat internal dan eksternal yang

mempengaruhi mereka.

 Boas (1911/1966) mengamati bahwa bahasa menggambarkan klasifikasi yang

mendasari pengalaman, bahwa berbagai bahasa mengklasifikasikan pengalaman

secara berbeda, dan bahwa klasifikasi semacam itu tidak perlu naik ke alam sadar.
RELATIVITAS FUNGSIONAL
Di pusat kontroversi antara relativisme linier dan universalisme
bukanlah perbedaan linguistik lintas budaya tetapi efek kognitif dari
bahasa. Tidak seperti ahli linguistik atau ahli bahasa Boasian,
beberapa kelompok peneliti lain seperti ahli etnografi (Gumperz &
Hymes), ahli sosiologi (Bernstein & Labov), dan antropolog (Hall,
1976) mereka tidak menganggap kognisi sebagai perhatian utama,
namun membawa kemajuan signifikan dalam memahami hubungan
antara bahasa dan budaya.
BERBICARA ETNOGRAFI
 Setiap budaya yang berbeda memiliki kode ucapan yang
berbeda yang melibatkan budaya yang berbeda, psikologi,
sosiologi, dan teori. (Philipsen, 1992)

 Pembicara yang kompeten, oleh karena itu, harus dapat tidak


hanya menghasilkan kalimat yang tepat tetapi juga
menggunakan bahasa secara pragmatis dalam konteks sosial
dan budaya tertentu. (Hymes, 1971)

 Implikasi dari pandangan ini adalah seseorang harus memahami


"bagaimana bahasa dibentuk.” Etnografi berbicara dimaksudkan
untuk memahami bentuk-bentuk tersebut dan kemudian secara
sistematis melaporkan pemahaman tersebut.
BAHASA DAN KOMUNIKASI VERBAL LINTAS BUDAYA
ANTARA ASIA DAN EROPA

 Orang Korea, seperti orang Asia Timur lainnya percaya bahwa ucapan
ditujukan untuk integrasi sosial dan harmoni, bukan pada kesejahteraan
pembicara tertentu, secara alami cenderung kurang argumen dan logis
(Gudykunst & Kim, 1984). Dengan demikian, kurangnya kompetensi
retoris (yaitu, kegagapan dan keraguan, dan irasionalitas dan emosi)
yang dimanifestasikan oleh pembicara mereka diyakini mencerminkan
karakter mereka yang tulus dan dapat dipercaya (Lim, 1997).

 Namun berbeda hal ketika berbicara cepat digunakan sebagai cara


yang efektif untuk meningkatkan kredibilitas seseorang di Amerika
Serikat. Dengan kata lain, menurut orang Amerika Serikat, berbicara
cepat dapat menigkakan kredibilitas orang tersebut.
KESIMPULAN
 Bahasa merupakan satu kesatuan dari sebuah
kebudayaan, banyak yang berpendapat bahwa budaya
menciptakan sebuah bahasa atau pun sebaliknya,
bahasa menciptakan sebuah budaya. Artinya, budaya
dan bahasa saling mempengaruhi satu sama lain.

 Komunikasi verbal merupakan salah satu cara


berkomunikasi yang paling efektif. Tentunya dengan salah
satu syarat, bahwa komunikator dan komunikan saling
mengerti dan memahami tentang bahasa yang
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai