Anda di halaman 1dari 16

Satuan Acara Perkuliahan 

 
Nama Mata Kuliah : Teori Hubungan Internasional I (THI I) 
Kode Mata Kuliah :  
Komponen : Jurusan 
Bobot : 3 sks 
Semester : 3 
Program Studi : Hubungan International 
Standar Kompetensi : Lulus Pengantar HI 
Deskripsi Mata Kuliah  : 
 
Mata  kuliah  ini  merupakan  mata  kuliah  dasar  untuk  mahasiswa  Strata  1  ilmu  hubungan  internasional.  Perkuliahan  akan  membahas 
perkembangan  awal  disiplin  ilmu  hubungan  internasional  dan  paradigma-paradigma  yang  dikategorikan  sebagai  ​grand  theory  HI,  seperti: 
Liberalisme,  Realisme,  Neo-realisme,  dan  Marxisme.  Beberapa  teori  turunan,  kritik  teori,  dan  kasus-kasus  yang  menguji  argumen 
paradigma-paradigma  utama  tersebut  juga  akan  menjadi  topik diskusi di dalam kelas. Hal ini akan menstimulasi perkembangan pondasi berpikir 
mahasiswa  sebelum  mempelajari  perdebatan  ontologi  dan  metodologi  dalam Teori Hubungan Internasional II di semester berikutnya. Selain itu, 
mata  kuliah  teori  ini  akan  membangun  kerangka  berpikir  mahasiswa  dalam  menganalisa  isu-isu  internasional  ketika  mengambil  mata  kuliah 
lanjutan.  
 
Sebelum  memulai  perjalanan  ke  dunia  teori  dan  asumsi,  mahasiswa  perlu  mempelajari  setidaknya  dua  mata  kuliah  pendahuluan:  Sejarah 
Hubungan  Internasional  dan  Pengantar  Hubungan  Internasional.  Materi  dalam  dua  mata  perkuliahan  pendahuluan  tersebut  akan  membantu 
mahasiswa  memahami  keterkaitan  antara  teks  teori  dan  konteks  sejarah.  Dengan  kata  lain,  asumsi  dan  argumen  yang  dibangun oleh suatu teori 
tidak  terlepas  dari  realitas  ketika  teori  tersebut  dibuat.  Perkuliahan  akan  menstimulasi  mahasiswa  untuk  menginvestigasi  hal  tersebut  dan 
menganalisa relevansinya dalam menjelaskan isu-isu internasional pada masa kini.  
 
Mata  kuliah  ini  akan  menjadi  petualangan  ide  bagi  mahasiswa  dalam  menjelajahi  dunia  teori  HI  yang  plural.  Tentunya,  setiap  mahasiswa 
memiliki  kepentingan  dan  kecenderungan  yang  berbeda  dalam  mengevaluasi  suatu  teori.  Karenanya,  pembelajaran  tidak  berupaya  untuk 
mengarahkan  mahasiswa  untuk  mengadopsi  pemikiran  tertentu.  Mata  kuliah  ini  hanya  akan  menyediakan  peta  petualangan  ke  dunia  ide, 

 
sedangkan  mahasiswalah  yang  akan  berefleksi  dan  memilah  teori  mana  yang  paling  meyakinkan  untuk  menjelaskan  realitas  dunia  yang  ada 
(what it is) dan realitas dunia yang diinginkan (what it should be).  
Jadwal Perkuliahan 
Pertemuan  Kompetensi dasar  Metode  Alokasi  Referensi 
Topik  Media Pembelajaran  Evaluasi 
ke  Pembelajaran  Waktu  Wajib** 
- Memperkenalkan rules of the game dari mata kuliah THI 

- Menampung aspirasi dan ekspektasi mahasiswa tentang  Reading 
Pengenalan course outline  - Seminar  Papan 
proses perkuliahan  Report/Tan - SAP 
1   dan review  - Diskusi  tulis/LCD/kertas  150 menit 
- Mereview dan memetakan pemahaman mahasiswa  ya Jawab   
konsep-konsep dasar   - Kuis  kerja 
tentang konsep-konsep dasar yang sudah dipelajari  Lisan 
dalam mata kuliah Pengantar Ilmu HI  
- Memberi motivasi dasar untuk mempelajari Teori HI 
- Memahami definisi dan signifikansi Teori HI  - Seminar  Reading 
Papan 
Signifikansi Teori dalam  - Memahami elemen-elemen teori dalam HI.    - Diskusi  Report/Tan Burchill, pp. 
2   tulis/LCD/kertas  150 menit 
HI  - Mengenal karakter teori HI  - Report-bac ya Jawab  1-36. 
kerja 
- Mengenal posisi teori HI di antara ilmu lainnya.  k sessions  Lisan 
- Memahami konteks sejarah dari populernya Liberalisme 
- Seminar  Reading  Kant, pp. 
pada Pasca Perang Dunia I  Papan 
- Diskusi  Report/Tan 107-126 
3   Liberalisme Klasik  - Memahami asumsi dasar tradisi Liberalisme dalam HI  tulis/LCD/kertas  150 menit 
- Report-bac ya Jawab  Wilson, pp. 
- Mengenal keterbatasan tradisi Liberalisme dalam HI.  kerja 
k sessions  Lisan  23-26 
 
- Memahami konteks sejarah dari kritik Realisme Klasik 
Thucydides, pp. 
HI terhadal tradisi Liberalisme HI pada Pasca Perang  - Seminar  Reading 
Papan  400-408. 
Realisme Klasik  Dunia II  - Diskusi  Report/Tan
4   tulis/LCD/kertas  150 menit  Morgenthau, 
  - Memahami asumsi dasar tradisi Realisme Klasik,  - Report-bac ya Jawab 
kerja  pp. 3-17. 
terutama tentang human nature.  k sessions  Lisan 
 
- Mengenal keterbatasan tradisi Realisme Klasik dalam HI.
- Memahami konteks sejarah dari populernya tradisi Neo 
- Seminar  Reading 
Realisme dalam era Perang Dingin.  Papan  Waltz, pp. 
Neo Realisme  - Diskusi  Report/Tan
5   - Memahami asumsi dasar tradisi Neo Realisme  tulis/LCD/kertas  150 menit  79-101 
  - Report-bac ya Jawab 
- Mengenal keterbatasan tradisi Neo Realisme dalam  kerja   
k sessions   Lisan 
meganalisa HI 
6   Neo Liberal Institusional  - Memahami konteks sejarah dari kritik Neo Liberal  - Seminar  Papan  Reading  150 menit  Keohane, 1-20 

 
  Institusional terhadap Neo Realisme dalam analisa HI  - Diskusi  Report/Tan
tulis/LCD/kertas 
- Memahami asumsi dasar tradisi Neo Liberal  - Report-bac ya Jawab 
kerja 
Institusional.  k sessions   Lisan 
- Mengenal keterbatasan tradisi Neo Liberal Institusional   
dalam menganalisa HI. 
- Memahami konteks sejarah lahirnya tradisi Marxisme 
dalam ilmu sosial. 
- Seminar  Reading 
- Memahami asumsi dasar Marxisme tentang HI.  Papan 
Marxisme dan Neo  - Diskusi  Report/Tan Steans&Pettifor
7   - Memahami asumsi dasar Neo Marxisme dalam  tulis/LCD/kertas  150 menit 
Marxisme  - Report-bac ya Jawab  d, pp. 149-208. 
memahami HI.  kerja 
k sessions  Lisan 
- Mengenal keterbatasan tradisi Marxisme dalam 
menganalisa HI. 
- Memahami konteks sejarah lahirnya tradisi the English 
- Seminar  Reading 
Essay 1 Due Date  School of IR pada Pasca Perang Dunia II.  Papan  Burchill, pp. 
- Diskusi  Report/Tan
8   The English School of IR   - Memahami asumsi dasar tradisi the English School of IR.  tulis/LCD/kertas  150 menit  86-110 
- Report-bac ya Jawab 
  - Mengenal keterbatasan tradisi the English School of IR  kerja   
k sessions  Lisan/ Esai 
dalam menganalisa HI. 
- Memahami asumsi dasar tradisi Islam Klasik dalam  - Seminar 
menganalisa HI.  - Diskusi 
Teori Hubungan  Reading 
- Memahami ketiadaan konsensus tentang Perspektif Islam  - Presentasi  Papan 
Internasional dalam  Report/Tan  
9   Kontemporer dalam menganalisa HI.  studi kasus  tulis/LCD/kertas  150 menit 
Perspektif Islam   ya Jawab  Sabet, pp. 1-27 
- Memahami posisi Perspektif Islam Klasik dalam tradisi  tentang  kerja 
  Lisan 
ilmu HI.  Solidaritas 
Islam 
- Melatih mahasiswa mengaplikasikan teori untuk  - Diskusi 
Employ your theories:  menganalisa kasus globalisasi.  - Report-bac Reading 
Papan  Baylis, pp. 
Globalisasi dan  - Memberikan pemahaman bahwa setiap teori akan  k sessions  Report/Tan
10   tulis/LCD/kertas  150 menit  19-40 
Permasalahan Global   memiliki perspektif dan kesimpulan yang berbeda dalam  - Presentasi  ya Jawab 
kerja   
  menganalisa satu kasus yang sama.  dan studi  Lisan 
kasus. 
- Melatih mahasiswa mengaplikasikan teori untuk  - Diskusi  Krauthammer, 
Employ your theories:  Reading 
menganalisa kasus unilateralisme AS di masa Bush Jr.  - Report-bac Papan  5-17 
American Power & Neo  Report/Tan
11   - Melatih pemahaman bahwa setiap teori akan memiliki  k sessions  tulis/LCD/kertas  150 menit  Fukuyama, 
Konservatisme  ya Jawab 
perspektif dan kesimpulan yang berbeda dalam  - Presentasi  kerja  57-68 
  Lisan 
menganalisa satu kasus yang sama.  dan studi   

 
- Melatih pemahaman bahwa ada upaya pengkombinasian  kasus. 
teori seperti halnya terjadi dalam Neokonservatisme di 
era Bush Jr. 
- Melatih mahasiswa mengaplikasikan teori untuk 
menganalisa kasus intervensi dan state building projects.  - Diskusi 
Wheeler & 
Employ your theories:  - Melatih pemahaman bahwa setiap teori akan memiliki  - Report-bac Reading 
Papan  Bellamy, pp. 
Intervensi & State  perspektif dan kesimpulan yang berbeda dalam  k sessions  Report/Tan
12   tulis/LCD/kertas  150 menit  556-575. 
Building  menganalisa satu kasus yang sama.  - Presentasi  ya Jawab 
kerja  Ignatieff, pp. 
  - Melatih pemahaman bahwa teori yang bersifat state  dan studi  Lisan 
299-321. 
centric bisa menciptakan masalah ketidak adilan dan  kasus 
dilemma kemanusiaan. 
- Mereview ide-ide utama perkuliahan  - Diskusi 
Essay 2 (Revisi) Due Date  - Mendapat feedback tentang pemahaman mahasiswa.  - Debat  Papan  Tanya 
Semua bahan 
13   Wrap up & Final exam  - Mempersiapkan UAS  ringan:  tulis/LCD/kertas  Jawab  150 menit 
kuliah 
workshop  Teori HI  kerja  Lisan 
favoritmu? 
- Mengevaluasi pemahaman mahasiswa terhadap  - Ujian 
perkuliahan.  tertulis di 
14   Ujian  Semua bahan 
Ujian Akhir Semester  kelas  Kertas kerja  150 menit 
  tertulis  kuliah 
- Tutup 
buku 
Notes:  
- Mahasiswa yang terlambat lebih dari 15 menit tidak diperbolehkan mengikuti kelas pada hari yang bersangkutan. Di sisi lain, mahasiswa 
berhak membubarkan diri tanpa kehilangan nilai absensi apabila pengajar datang terlambat lebih dari 15 menit tanpa pemberitahuan.  
- Mahasiswa dilarang mengaktifkan handphone selama perkuliahan. 
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 
 
 
REFERENSI 
Referensi  Dasar  ​adalah  buku  yang  direkomendasikan  untuk  dibaca  seluruh  mahasiswa  peserta  perkuliah  THI  I  untuk  menunjang  pemahaman 
dalam  menulis  tugas  mingguan  dan  diskusi  kelas.  Pada  akhir  perkuliahan,  mahasiswa  disarankan  untuk  menamatkan  separuh  dari  salah  satu 
buku teks THI berikut ini: 
Baylis,  John  and  Steve  Smith  (eds.),  ​The  Globalization  of  World  Politics:  An  Introduction  to  International  Relations, 
Oxford University Press, 2005.  
Dunne,  Tim  and  Steve  Smith,  (eds.)  ​International  Relations  Theories:  Discipline  and  Diversity,  ​Oxford  University  Press, 
2007.  
Burchill,  Scott  (et  al.),  ​Theories  of  International  Relations  L​ ondon:  Palgrave,  4th  ed,  2009.  (Tersedia  dalam  edisi 
terjemahan) 
​ ogyakarta,  Pustaka 
Steans,  Jill  &  Lloyd  Pettiford,  International  Relations:  Perspectives  and  Themes  (edisi  terjemahan),  Y
Pelajar, 2009. 
Viotti, Paul R. dan Mark V. Kauppi, ​International Relations Theory (4th​ ​ ed.), ​New York, Longman 2010. 
 
Referensi Wajib ​(Referensi Khusus/Referensi Utama untuk Review Bacaan Mingguan) 
adalah  artikel  spesifik  yang  ditugaskan  untuk  direview  oleh  mahasiswa  setiap  minggu.  ​Referensi  Tambahan  dilampirkan  untuk  menunjang 
pemahaman  mahasiswa  tentang  topik  yang  bersangkutan.  Apabila  mahasiswa  mereview  ​referensi  tambahan  dan/atau  referensi  dasar 
disamping  bahan  bacaan  wajib,  maka  akan  diapresiasi  dalam  bentuk penambahan nilai minimal sebesar 10 point per tugas review. Semua bahan 
referensi  wajib  dan  tambahan  dapat  diakses  dalam  reading  brick  yang  diberikan  pengajar  pada  pertemuan  pertama  perkuliahan.  Distribusi 
referensi per topik terlampir dalam Deskripsi Topik Seminar sebagai berikut: 
 
Seminar 1: Pengenalan Course Outline dan Pemetaan Pemahaman Mahasiswa 
Seminar  pembuka  ini  akan  memperkenalkan  tata  cara  perkuliahan  THI  1  sebagaimana  tercantum  dalam  SAP.  Mahasiswa  akan  menerima  copy 
SAP  dan  dipersilahkan  untuk  memberi  masukan  tentang  design  perkuliahan.  Selain  itu,  pengajar  juga  akan  memetakan  level  pemahaman 
mahasiswa  melalui  kuis  maupun  diskusi  sebagai  pertimbangan  dalam  mempersiapkan  materi  perkuliahan  berikutnya.  Beberapa  konsep  dasar 
yang diharapkan sudah dipahami mahasiswa adalah: definisi HI, anarki, sovereignty, aktor HI, dan power.  
 

 
Seminar  pertama  ini  sangat  penting  dalam  menanamkan  motivasi  mahasiswa  untuk  perkuliahan  berikutnya.  Oleh  karenanya,  guiding  question 
yang akan didiskusikan dan diperdebatkan bersama adalah: Apakah Anda menyesal menjadi mahasiswa HI? 
Pertanyaan ini diharapkan mampu menstimulasi mahasiswa untuk berbagi permasalahan maupun motivasi dalam belajar ilmu HI.  
Seminar 2: Signifikansi Teori dalam HI 
Dalam  seminar  ini  mahasiswa  akan  mempelajari  konstruksi  sebuah  teori  HI  sekaligus  karakternya.  Mahasiswa  akan  diajak  mendiskusikan  dan 
mendefinisikan  arti  penting  sebuah  teori  dalam  HI.  Selain  itu,  pengajar  akan  menstimulasi  mahasiswa  untuk  menginvestigasi  dimana  posisi 
Teori HI di antara Teori keilmuan lainnya. Adapun guiding questions dalam pertemuan ini adalah: 
 
Apakah kita membutuhkan Teori HI? Mengapa? 
 
Referensi Wajib 
​ ondon: Palgrave, 4th ed, 2009. (Tersedia dalam edisi terjemahan) 
Scott Burchill(et al.), ​Theories of International Relations L
Tambahan 
Buku-buku yang tertera para daftar referensi dasar, bab 1 
 
Seminar 3: Liberalisme Klasik 
Seminar  ini  akan  mengajak mahasiswa memahami konteks sejarah ketika ilmu HI baru saja lahir sebagai sebuah disiplin ilmu pada Pasca Perang 
Dunia  I.  Kelahiran  disiplin  ilmu  HI  ini  bersamaan  dengan  menguatnya  tradisi  Liberal  Klasik  dalam  dinamika  HI  saat  itu.  Mahasiswa  akan 
memahami asumsi dasar dari tradisi tersebut sekaligus mengenal keterbatasannya dalam ilmu dan praktik HI. 
Guiding question: 
Apakah Anda setuju dengan pernyataan Stanley Hoffman bahwa real politics itu terlalu kejam bagi pemikiran Liberal Klasik? Mengapa? (Baylis, 
p. 202) 
 
Referensi Wajib 
Immanuel  Kant,  ​Perpetual  Peace  and  Other  Essays,  ​(translated  by  Ted  Humphrey),  Indianapolis,  Hackett  Publishing  Company,  1983,  pp. 
107-126. 
​ rlando, Harcourt Brace College 
Woodrow  Wilson,  ‘The  Fourteen  Points,’  in  Phil  Williams  et  al,  ​Classic  Readings  of  International  Relations,  O
Publishers, 1999, pp. 23-26. 
Tambahan 

 
Buku-buku yang tertera pada referensi dasar, bab tentang Liberalisme Klasik 
 
 
 
Seminar 4: Realisme Klasik 
Seminar  ini  mengajak  mahasiswa  memahami  konteks  sejarah  ketika  Realisme  Klasik  kembali  popular  dalam  analisa  dan  praktik  ilmu  HI 
khususnya  pada  Pasca  Perang  Dunia  II.  Mahasiswa  akan  menelusuri  kekuatan  asumsi-asumsi  dasar  Realisme  Klasik  dalam  mengkritik  tradisi 
Liberal  Klasik  saat  itu.  Penekanan  pemahaman  tentang  revitalisasi  Hobbesian  human  nature  oleh  Morgenthau  akan  menjadi  inti  pembahasan. 
Selain itu, mahasiswa juga akan mengenal beberapa keterbatasan tradisi Realisme Klasik ini. 
 
Guiding question: 
Apakah  menurut  Anda  asumsi  Hobbesian  human  nature  menggambarkan  kondisi  nyata  relasi  antar  umat  manusia?  Bagaimana  dengan  antar 
negara?  Apakah  prinsip  Civis  Pacem  Para  Bellum  (bila  ingin  damai  maka  bersiaplah  untuk  berperang)  adalah  prinsip  yang  rasional  dalam 
hubungan antar negara? Apakah prinsip the Might is Right adalah fondasi utama norma internasional saat ini? 
 
Referensi Wajib 
Thucydides, ‘The Melian Dialogue,’ ​History of the Peloponnesian War, ​Hardmondsworth: Penguin Classics, 1954, pp. 400-408.  
Hans J. Morgenthau, ​Politics Among Nations, 4​th​ ed., ​New York: McGraw Hill, 1966​, ​pp. 3-22. 
Tambahan: 
Thucydides,  ‘Pericles’  Funeral  Oration’,  dan  ‘The  Mytilenian  Debate,’  ​History  of  the  Peloponnesian  War,  ​Hardmondsworth: Penguin Classics, 
1954, pp. 143-150, 212-222, 400-408.  
Niccolo Machiavelli, ​The Prince, ​London, JM Dent & Sons Ltd., 1958. (Tersedia dalam edisi terjemahan) 
A. D. Lindsay, ‘Leviathan: An Introduction,’ in Thomas Hobbes, ​Leviathan, L ​ ondon, JM Dent & Sons Ltd., 1959, pp. vii-xxvi.  
EH Carr, ​The Twenty Years’ Crisis, (​ New York: Harper&Row, 1964), Chapters 1-2.   
Buku-buku yang tertera pada referensi dasar, bab tentang Realisme Klasik 
 
Seminar 5: Neo Realisme 
Seminar  ini  membahas  konteks  sejarah  lahirnya  Neo  Realisme  sebagai  teori  yang  berambisi  membangun  pondasi  ilmu  HI  yang  positivistik. 
Tradisi  ini  kemudian  menjadi  aliran  mainstream  dalam  ilmu  HI  terutama  pada  masa  Perang  Dingin.  Mahasiswa  akan  diajak  untuk  memahami 

 
asumsi-asumsi  dasar,  kontribusi,  dan  keterbatasan  tradisi  ini  dalam  menganalisa  HI.  Selain  itu,  mahasiswa  juga  akan  diperkenalkan  dengan 
beberapa konsep turunan dari tradisi ini seperti Waltzian defensive realism dan Mearsheimer’s offensive realism.   
 
Guiding  question:  Neo  Realis  beragumen  bahwa  selama  system  internasional  tetap  diatur  dalam  prinsip  anarki,  maka  teori  Neo  Realisme  akan 
selalu relevan dalam menganalisa hubungan internasional. Apakah argumen ini dapat Anda terima? Mengapa? 
 
Referensi Wajib 
Kenneth Waltz, ​Theory of International Politics, ​New York, Random House, 1979, pp. 79-101. 
Tambahan 
John J. Mearsheimer, ​The Tragedy of Great Power Politics, ​New York, WW Norton & Company, pp. 1-27. 
Buku-buku yang tertera pada referensi dasar, bab tentang Neo/Structural Realisme. 
 
Seminar 6: Neo Liberal Institutional 
Mahasiswa  akan  diajak  untuk  memahami  konteks  sejarah  dari  kritik  Neo  Liberal  Institusional  terhadap  Neo  Realisme  dalam  analisa  HI.  Tema 
sentral  yang  akan  didiskusikan  adalah  kemungkinan  kerja  sama  dalam  anarki  dan  asumsi  utama  yang  dibangun  oleh  Robert  Keohane  dalam 
tradisi  Neo  Liberal  Institusional.  Perdebatan  antara  konsep  relative  gain  versus  absolute  gain  akan  menjadi  salah  satu  topik  diskusi.  Pada  akhir 
seminar, mahasiswa juga akan menyentuh pembahasan tentang keterbatasan tradisi ini. 
 
Guiding question: 
Are you a relative gainer or an absolute gainer? Apa buktinya? 
 
Referensi Wajib: 
Robert  O’  Keohane,  ‘Neoliberal  Institutionalism:  a  Perspective  on  World  Politics,’  in  ​International  Institutions  and  State  Power,  B ​ oulder: 
Westview Press, 1989, pp. 1-20. 
Tambahan 
Buku-buku yang tertera pada referensi dasar, bab tentang Neo Liberal Institusional 
 
Seminar 7: Marxisme dan Neo Marxisme 
Seminar  ini  akan  membahas  konteks  sejarah  lahirnya  tradisi  Marxisme  dalam  ilmu  sosial  dan  juga  dalam  HI.  Tema  sentral  yang  akan  dibahas 

 
adalah  asumsi  Marxisme  tentang  negara  dan  hubungan  antar  negara  yang  bagi  tradisi  ini  tidak  lebih  dari  konsolidasi  kelas  borjuis.  Kepekaan 
Marxisme  pada isu-isu ketidakadilan juga akan menjadi bahan perdebatan dalam kelas. Selain itu, seminar ini akan membahas perspektif turunan 
dari  Marxisme  Klasik  seperti  Leninisme  dan  Neo  Marxisme  a  la  Wallerstein.  Beberapa  keterbatasan  dari  tradisi-tradisi  ini akan didiskusikan di 
bagian akhir. 
 
Guiding question: Apakah Marxisme masih relevan untuk memahami dinamika HI kontemporer? Mengapa? 
 
Referensi Wajib 
Jill  Steans  dan  Lloyd  Pettiford,  International  Relations:  Perspectives  and  Themes  (edisi  terjemahan),  Y ​ ogyakarta,  Pustaka  Pelajar,  2009,  pp. 
249-208. 
Tambahan 
Andrew  Linklater,  ‘Marx  and  Marxism’  and  ‘Historical  Sociology’  in  Scott  Burchill  et  al.  ​theories  of  International  Relations  4​th  ed.,   London, 
Palgrave, 2009, pp. 111-146. 
Fred Halliday, ​Rethinking International Relations, ​Houndmillsm MacMillan Press Ltd., 1994, pp. 47-73 
Buku-buku yang tertera pada referensi dasar, bab tentang Marxisme, Neo Marxisme, atau Strukturalisme. 
 
Seminar 8: The English School of IR 
Seminar  ini  mengajak  mahasiswa  untuk  memahami  konteks  sejarah  lahirnya  tradisi  the  English  School  of  IR  pada  Pasca  Perang  Dunia  II yang 
berambisi  menandingi  teori  mainstream  HI  yang  berkembang  di  Amerika  Serikat.  Tradisi  ini  menolak  penggunaan  teori  singular  yang 
diaplikasikan  secara  universal.  Terutama,  tradisi  ini  tidak  memperlakukan  aktor  negara  hanya  semata-mata  sebagai  komposisi  power  material, 
melainkan  juga  sebagai  makhluk  sosial.  Seminar  ini  akan  mendiskusikan  asumsi-asumsi  dasar  tradisi  the  English School of IR, metodologinya, 
dan juga keterbatasannya. 
 
Guiding question: 
Apakah menurutmu kita memiliki sebuah international society dalam dinamika hubungan internasional kontemporer? Apa buktinya? 
 
Referensi Wajib 
Hedley Bull, ​The Anarchical Society, L ​ ondon, Palgrave, 1976, pp. 22-50. 
Tambahan 

 
Buku-buku yang tertera pada referensi dasar, bab tentang The English School of IR. 
 
 
 
 
 
 
Seminar 9: Perspektif Islam dalam HI 
Seminar  ini  membantu  mahasiswa  memahami  asumsi  dasar  tradisi  Teori  Politik  Islam  Klasik  dalam menganalisa HI. Para peneliti dalam kajian 
ini  berusaha  membangkitkan  Teori  HI  kontemporer  berperspektif  Islam,  namun  mereka  masih  gagal  dalam  merumuskan  konsensus.  Beberapa 
konsep  dan  asumsi yang diperdebatkan adalah tentang formasi negara, jihad, aplikasi solidaritas Islam dalam konteks dunia internasional dimana 
aktor  utamanya  bukanlah  entitas  berbasis  agama  melainkan  berbasis  deklarasi  hukum  kebangsaan.  Selain  memahami  dilemma  konsep-konsep 
Islami tersebut, mahasiswa juga akan menginvestigasi posisi Perspektif Islam di antara Perspektif-perspektif HI lainnya.  
 
Guiding question: 
Apakah  kita  sudah  memiliki  Teori  HI  berperspektif  Islam?  Jika  ya,  apa  buktinya?  Jika  tidak,  bagaimana  prospek  merumuskan  Teori  HI 
berperspektif Islam di masa depan? 
 
Referensi Wajib 
Amr GE Sabet, Islam and Political Theory, Governance, and International Relations, London, Pluto Press, 2008, pp. 1-27. 
 
Tambahan 
Nelly Lahoud dan Anthony H. Johns, Islam in World Politics, New York, Palgrave, 2005, pp. 1-28. 
Abdulhamid  A.  AbuSulayman,  ​Towards  an  Islamic  Theory  of  International  Relations:  New  Directions  for  Methodology  and  Thought,  S ​ t. 
Herndon, IIIT, 1993, pp. 1-63. 
Syed Serajul Islam dan Abdul Rashid Moten, ​Political Science: A Primer, ​Australia, Thomson, 2005, pp. 24-47. 
Hamid Enayat, ​Modern Islamic Political Thought, ​Kuala Lumpur, Islamic Book Trust, 2001, pp. 1-24. 
 
Seminar 10: Globalisasi dan Permasalahan Global 

 
Setelah  berkutat  dengan  teori-teori  dasar,  seminar  kesepuluh  ini  memulai  rangkaian  pelatihan  pengaplikasian  teori  dalam  memahami  isu-isu 
dalam  hubungan  internasional.  Pada  seminar  ini,  tema  yang  diangkat  adalah  Globalisasi  dan  Permasalahan  Global.  Melalui  presentasi  dan 
diskusi  kelas,  mahasiswa  diharapkan  memahami  bahwa  setiap  teori  HI  menawarkan  penjelasan  yang  berbeda  tentang  isu  globalisasi.  Dengan 
demikian,  maka  solusi  yang  ditawarkan  setiap  teori  untuk  mengatasi  permasalahan  global  juga akan berbeda. Ini akan memberikan pemahaman 
bahwa setiap teori memiliki kesimpula yang berbeda meskipun dalam menganalisa kasus yang sama.  
 
Guiding question: Teori apa yang menurutmu paling relevan dalam menganalisa isu globalisasi? Jelaskan alasanmu.  
 
Referensi Wajib 
Anthony  McGrew,  ‘Globalization  and  Global  Politics,’  Baylis,  John  and  Steve  Smith  (eds.),  ​The  Globalization  of  World  Politics:  An 
Introduction to International Relations, O ​ xford University Press, 2005.  
Tambahan 
Ian Clark, ​Globalization and International Relations Theory,​ Oxford, Oxford University Press, 1999, Chapter 2.  
Colin  Hay,  ‘International  Relations  Theory  and  Globalization,  in  Tim  Dunne  (et.al),  ​International  Relations  Theory:  Discipline  and  Diversity, 
Oxford, Oxford University Press, pp. 266-286. 
Samuel P. Huntington, ‘The Clash of Civilization and the Remaking of the New World Order,’ ​Foreign Affairs, ​Vol. 23, pp. 1992-1993. 
Thomas Friedman, Lexus and the Olive Tree, London, Haper Collins Publisher, 2000, pp. 29-43. 
 
Seminar 11: American Power dan Neo Konservatisme 
Seminar  ini  melatih  mahasiswa  mengaplikasikan  teori  untuk  menganalisa  kasus  unilateralisme  AS  di  masa  kepresidenan  George  Walker  Bush 
dan  juga  dominasi  pemikiran  Neo  Konservatisme  yang  dianggap  dominan  pada  masa  itu.  Neo  Konservatisme  dipilih  sebagai bahan kajian agar 
mahasiswa mendapat contoh kasus dimana pengkombinasian beberapa teori HI dalam praktik HI seringkali terjadi.  
 
Guiding question: 
Menurut Anda, teori HI apa yang mendominasi pengambilan kebijakan di AS pada masa kepresidenan George W. Bush? Apa alasanmu? 
 
Referensi Wajib: 
Charles Krauthammer, ‘The Unipolar Moment Revisited,’ ​The National Interest, ​Winter 2002-2003, Vol. 70, pp. 5-17. 
Francis Fukuyama, ‘The Neoconservative Moment, ​The National Interest, ​Summer, 2004, Vol. 76, pp. 57-68. 

 
Tambahan 
Michael  Cox,  ‘From  the  Cold  War  to  the  War  on  Terror,’  in  Baylis,  John  and  Steve  Smith  (eds.),  ​The  Globalization  of  World  Politics:  An 
Introduction to International Relations, O ​ xford University Press, 2005, pp. 132-152. 
G.  John  Ikenberry, ‘Ambisi Imperial Amerika’, ​Foreign Affairs, ​September-Desember, 2003, dalam ​Amerika dan Dunia, J​ akarta, Yayasan Obor, 
2005. 
 
 
 
 
Seminar 12: Intervensi dan State Building 
Seminar  ini  melatih  mahasiswa  untuk  mengaplikasikan  teori  dalam  menganalisa  kasus  intervensi  dan  state  building  projects.  Ini  akan 
menstimulasi pemahaman bahwa teori yang bersifat state centric bisa menciptakan masalah ketidakadilan dan dilemma kemanusiaan. 
 
Guiding  question:  Apakah  Anda  setuju  dengan  asumsi  teori-teori  yang  mempromosikan  negara  sebagai  aktor  terpenting  dalam  HI?  Jelaskan 
alasanmu! 
 
Referensi Wajib: 
Nicholas  J.  Wheeler  dan  Alex  J.  Bellamy,  ‘Humanitarian  Intervention  in  World  Politics,’  in  Baylis,  John  and  Steve  Smith  (eds.),  ​The 
Globalization of World Politics: An Introduction to International Relations, O ​ xford University Press, 2005, pp. 556-575. 
Michael  Ignatieff,  ‘State  Failure  and  Nation-Building,’  in  J.L.  Holzgrefe  dan  Robert  Keohane  (eds.)  ​Humanitarian  Intervention,  ​Cambridge, 
2003, pp. 299-321. 
Tambahan 
​ ttawa,  International  Development  Research 
International  Commission  on  Intervention  and  State  Sovereignty,  ​The  Responsibility  to  Protect,  O
Centre, 2001, Synopsis. 
 
Seminar 13: Review dan Final Exam Workshop 
Pertemuan terakhir THI I ini mereview ide-ide utama perkuliahan. Selain itu, pengajar juga berusaha memetakan kembali level pemahama 
mahasiswa sebagai pertimbangan dalam mendisain soal ujian akhir semester. Debat ringan akan menutup rangkaian perkuliahan THI I. Tema 
yang diangkat adalah: 

 
 
Teori HI yang mana favoritmu? Apa alasannya? 
Ujian Akhir Semester 
Ujian tertulis di kelas dengan sistem tutup buku. Bobot nilai UAS adalah 40%.  
 
 
 
 
 
 
SISTEM EVALUASI 
Grading 
• Laporan bacaan dan presentasi  25% 
• Partisipasi kelas   5% 
• Esai  pengaplikasian  teori  dalam
30% 
menganalisa kasus HI 
• Final Exam:   40% 
 
Laporan Bacaan Kelompok:  
Mahasiswa  diharapkan  membaca  sebanyak  10-20  halaman  referensi  ber-Bahasa  Inggris  atau  30-40  halaman  ber-Bahasa  Indonesia  dalam 
mempersiapkan  Seminar  setiap  minggunya.  Sebagai  salah  satu  komponen  penilaian,  mahasiswa  diwajibkan  membuat  Laporan  Bacaan  setiap 
minggu  secara  berkelompok (setiap kelompok beranggotakan maksimal 5 orang). Laporan bernilai 25% dari nilai total dan dikumpulkan ​kepada 
ketua  kelas  sebelum kelas dimulai dalam bentuk hard copies. ​Pengumpulan tugas setelah kelas dimulai tidak akan diterima dan tidak akan 
dinilai.  Apabila  ada  anggota  kelompok  yang  tidak  berkontribusi,  tidak  perlu  dicantumkan  namanya  dalam  laporan  sehingga  tidak 
mendapat nilai.   
Laporan bacaan terdiri dari maksimal 2 halaman tulisan, berbentuk pointers (1 spasi font Times Roman 12) yang memuat: 
1) Ringkasan tentang ide utama bacaan 
2) Daftar konsep-konsep HI yang signifikan dari bacaan 
3) Identifikasi tujuan utama penulis 

 
4) Pendapat mahasiswa tentang logika dan argumen penulis dalam bacaan. 
5) Jawaban dari pertanyaan spesifik yang diajukan pengajar pada pertemuan sebelumnya berkaitan dengan bacaan (jika ada).  
 
Presentasi 
Kelompok presentasi adalah sama dengan kelompok Laporan Bacaan.  
Kelompok yang dijadwalkan presentasi harus membuat Laporan Bacaan yang lebih komprehensif dibandingkan biasanya dengan memuat 
studi kasus yang sudah dikonsultasikan dengan pengajar. Laporan Bacaan yang dipresentasikan terdiri dari maksimal 5 halaman. 
Presentasi  dilakukan  maksimum  15  menit  per  kelompok,  dilanjutkan  dengan  15  menit  diskusi  dengan  floor.  Ketepatan waktu presentasi 
akan menjadi salah satu komponen penilaian.  
Penilaian presentasi akan dilakukan secara individual. 
Topik dan waktu presentasi akan ditentukan di awal perkuliahan.  
 
Partisipasi kelas 
Kriteria partisipasi kelas yang dievaluasi pengajar: 
• Familiar dengan topik yang dibahas (sebagaimana sudah ditugaskan untuk membua Laporan Bacaan sebelumnya) 
• Menyimak dan memahami diskusi dalam kelas 
• Mengekspresikan argumen pribadi dengan jelas 
• Kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari sebelumnya 
• Kemampuan mensintesa ide-ide baru 
• Kehadiran yang konsisten dan tepat waktu  
• Menelusuri referensi tambahan yag berguna bagi mata kuliah THI I 
• Menciptakan suasana belajar yang kondusif  
 
Esai 
Setiap  mahasiswa  diwajibkan  menulis  sebua  esai  sepanjang  1000  kata  yang  dikumpulkan  sebagai  komponen  Ujian  Tengah  Semester  yang 
berbobot  30%  dari  nilai  total.  Alternatif  tema  esai  akan  diberikan  oleh  pengajar  pada  pertemuan  ke-3.  Topik  diluar  alternatif  yang  tersedia 
dimungkinkan  apabila  telah  disepakati  pengajar.  Setiap  mahasiswa  berhak  melakukan  konsultasi  dengan  pengajar  (paling  lambat  1  minggu 
sebelum due date) untuk mempertajam analisa esainya. Esai dikumpulkan satu hari sebelum pertemuan ke-8 melalui Ketua Kelas. Keterlambatan 
tanpa disetujui pengajar diberi sanksi 1% penalty per day dari nilai esai yang sebenarnya.  

 
 
Kriteria esai yang baik: 
1. Mendefinisikan masalah atau topik permasalahan dengan jelas dan efektif.  
2. Mengutarakan argumen atau jawaban permasalah esai dengan jelas dan efektif. 
3. Menjabarkan argumen dengan meyakinkan, didukung dengan analisa yang logis dan bukti ilmiah yang valid. 
4. Esai  bukanlah  summary  atau  review.  Sebuah  esai  memiliki  misi  untuk  menjawab  suatu  permasalahan.  Karenanya,  esai  yang  baik  tidak 
didominasi  oleh  deskripsi  masalah.  Bagian  analisa  harus  menjadi  bagian  inti  dengan  alokasi  yang  lebih  besar  dari  deskripsi  kasus  dan 
masalah.  
5. Bagian  pembahasan  tidak  berisi  deskripsi masalah atau kasus, melainkan analisa. Satu hal yang perlu diingat adalah: ‘menyebut’ berbeda 
dengan  ‘membahas.’  Banyak  mahasiswa  penulis  esai  yang  saya  temui  merasa  sudah  membahas  suatu hal, padahal yang mereka lakukan 
baru ‘menyebut.’  
6. Disiplin dalam menggunakan referensi yang ilmiah (setiap kontribusi ilmiah pihak lain perlu disebutkan sumbernya). 
7. Disiplin dalam penggunaan teknik referencing (menggunakan teknik yang tepat dan konsisten). 
8. Menulis  kesimpulan  yang konsisten dengan argumen awal dan bagian analisa.  Kesimpulan adalah bagian yang menegaskan argumenmu. 
Di bagian ini, analisa sudah selesai sehingga sebaiknya tidak membahas ide baru.  
 
Apabila  nilai  esai  tidak  memuaskan,  mahasiswa  berhak  untuk  merevisinya. Revisi esai dikumpulkan paling lambat satu hari sebelum pertemuan 
ke-13. Keterlambatan berimplikasi penalty yang sama. Nilai esai final adalah nilai yang terbaik.  
 
 
 
 
SANKSI AKADEMIS TERHADAP PLAGIARISME 
Plagiarisme  adalah  pelanggaran  norma  akademik  yang  serius.  Praktik  plagiarisme  akan  diberikan  sanksi  ​nilai  NOL  atau  tidak  diluluskan 
dalam  mata  kuliah  ini.  ​Plagiarisme  didefinisikan  sebagai  ‘kegiatan  mereproduksi,  atau  mengajukan  bahan  untuk  dinilaisecara  akademis, 
dengan  cara  menjiplak​,  paraphrasing  (mengambil  ide  inti  suatu  karya  lalu  dinarasikan  dalam  bentuk  berbeda),  atau  meringkas,  tanpa 
menyebutkan  sumbernya  dan  tanpa  sepengetahuan  pemilik  ide  aslinya.  Ini  ditujukan  untuk  memberi  kesan kepada penilai bahwa karya tersebut 
adalah murni karyanya sendiri, meskipun ide dan teknik sebenarnya milik orang lain.  
 

 
Praktik  pelanggaran  akademis  ini  mencakup:  ​direct  copying,  summarising,  paraphrasing,  and  derivative  writing  ​tanpa  penggunaan  teknik 
citation/referencing  yang  tepat  dan  konsisten.  ​Direct  copying adalah reproduksi penulis lain secara persis sama. Ini diperbolehkan hanya dengan 
penggunaan  tanda  kutip  atau  indentation  beserta  penggunaan  referensi  yang  jelas.  ​Summarising  dan  paraphrasing  juga  hanya  diperbolehkan 
apabila  menggunakan  referensi  yang  tepat  dan  benar.  Selain  itu,  perlu  ditekankan  bahwa  ​derivative  writing  dalam  artian  menulis ide orang lain 
dengan  cara  ​summarising,  mengutip,  dan  ​paraphrasing  tidak  dapat  menggantikan  argumen  orisinil  mahasiswa.  ​Derivative  writing,​   meskipun 
dilengkapi tanda kutip, hanya bisa dilakukan bila ide tersebut merupakan bukti (​evidence)​ atau dasar dari analisa yang lebih mendalam.  
 

Anda mungkin juga menyukai