The Levels of Complex Reasoning c8
The Levels of Complex Reasoning c8
Penelitian awal yang dilakukan oleh Piaget (1967, 1970a) menetapkan kerangka untuk
menganalisis proses berpikir. Kerangka kerja terdiri dari empat periode atau tahapan
pengembangan kognitif: sensorimotor, preoperasional, operasional konkret, dan tahapan
operasional formal.
Selain perubahan kualitas dalam proses bernalar, tahapannya juga mencerminkan perubahan
kesadaran sang anak akan proses berpikirnya sendiri. Piaget mengidentifikasi tiga level (Pons
& Harris, 2001). Pertama, Kesadaran praktis, muncul di periode sensorimotor. Hal itu
memaksudkan untuk kesadaran seorang anak akan aktivitasnya (p. 221).
Dari empat tahap utama bernalar; pemikiran yang konkret dan formal mewakili penalaran
yang logis. Namun, keduanya berbeda dalam hal kualitatif.
Concrete Operations
Class Inclusion Operations. Pemahaman tentang seluruh bagian suatu objek adalah
karakteristik penting dari operasi pencantuman kelas. Contohnya adalah mawar + tulip =
bunga. Pencantuman kelas juga mencakup klasifikasi ganda. Contohnya, menggolongkan
bunga-bunga itu menjadi mawar merah, tulip merah, mawar putih, dan tulip putih.
Sebaliknya, anak-anak pra-operasional hanya dapat berfokus pada satu segi pada satu waktu
(disebut sebagai "sentralitas" oleh Piaget). Ketika diminta untuk mengidentifikasi mawar
merah, mereka akan memilih semua mawar (putih dan merah) atau semua bunga merah.
Seriation. Ciri utama dari seriasi adalah masa transisi atau hubungan "transfer". Jika A= B
dan B = C, maka A= C dan C=B=A (pembalikan). Seriasi juga mencakup hubungan asimetris
(" lebih besar daripada "[>] dan" kurang daripada "[<], seperti A > B > C. Tidak seperti
pemikiran preoperasional yang tidak beraturan ke bentuk sebuah rangkaian, operasional
konkret pada anak-anak secara sistematis mencari batang terpanjang (atau pendek), lalu
berikutnya yang lebih panjang, dan seterusnya. Mereka juga dapat menunjukkan bahwa
kebalikan dari A > B > C adalah C < B<A.