Anda di halaman 1dari 2

Nama: sara vita rahmadani

NIM: 1072181045

Analisis Tingkat Risiko Ergonomi pada Mahasiswa Praktikum di


Laboratorium Universitas MH. Thamrin pada Tahun 2017

Pendahuluan
Ergonomi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
kaitannya dengan pekerjaan mereka. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah
penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia untuk menurunkan stress yang akan
dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh
agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya, dan kelembaban yang bertujuan agar sesuai
dengan kebutuhan tubuh manusia (Departemen Kesehatan RI, 2007). Terdapat sekitar 32% atau
705.800 kasus penyakit akibat kerja yang berasal dari pekerjaan berat (Overexertion) dan
pergerakan kerja yang berulang-ulang (Repetitive motion) dalam pekerjaan manual (Handling
niosh, 1997). Besarnya biaya kompensasi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan secara pasti
belum dapat diketahui. Namun, hasil estimasi yang dipublikasikan oleh Niosh menunjukan
bahwa biaya kompensasi untuk keluhan otot skeletal sudah mencapai 13 milyar US Dollar setiap
tahun (Tarwaka, 2004).
Berdasarkan pendekatannya, maka penelitian ini menggunakan pendekatan cross
sectional karena variable sebab dan akibat yang terjadi pada objek penelitian diukur atau
dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan dan dilakukan pada situasi yang sama (Notoatmojo,
2002).

Hasil Penelitian
Tingkat Risiko Frekuensi Persen
Risiko Rendah 3 5,4%
Risiko Sedang 33 94,6%
Total 36 100 %
Tabel 6.1 Distribusi frekuensi tingkat risiko ergonomi mahasiswa di laboratorium Universitas M.H.
Thamrin pada tahun 2017

Berdasarkan dari tabel diatas dapat diketahui 33 orang berisiko sedang yang berarti
memiliki pekerjaan yang berpotensi bahaya sedang dan 3 orang berisiko rendah yang berarti
memiliki pekerjaan yang berpotensi bahaya rendah.
Saran
Pada saat melakukan aktivitas atau kegiatan di laboratorium, sebaiknya mahasiswa
menggunakan tempat duduk yang dapat disesuaikan dengan postur tubuh mahasiswa.
Antropometri kerja pada proses kegiatan di laboratorium disarankan agar meletakan dan
menyimpan barang-barang atau alat mudah dari jangkauan mahasiswa agar tidak terlalu
membungkuk. Dan fleksi pada pergelangan tangan atas yang mempengaruhi tingkat risiko
ergonomi perlu dilakukannya penelitian lanjutan dengan memperhitungkan faktor antropometri.

Daftar Pustaka
Notoatmojo, soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: rineka cipta.

Anda mungkin juga menyukai