Anda di halaman 1dari 35

Etika Penelitian

Kesehatan
Kelompok 12:
o Irfani Risyda (1072181041)
o Ketri Dayana Ambeua
(1072181043)
o Lolita Julyan Priwindrayanti
(1072181044)
o Sara Vita Rahmadani (1072181045)
pembahasan

1 2 3
pendahuluan Etika Etika
Penelitian Penelitian
Kesmas Biomedis
Pendahuluan
Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh informasi
atau penjelasan tentang fenomena alam atau sosial,
yang direncanakan secara sistematik dengan metode
atau cara-cara tertentu.

penelitian

Masyarakat/
peneliti
responden
Fungsi Penelitian Sebagai Sebuah
Produk Ilmu

Fungsi Akademik (Teoritis)


• Hasil atau temuan sebuah penelitian jenis apa pun dengan metode
apa pun pada hakikatnya adalah merupakan temuan akademik, yang
berarti merupakan konstribusi teoritis bagi pengembangan ilmu yang
bersangkutan.

Fungsi terapan (Aplikatif)


• Penelitian harus mempunyai manfaat yang dapat diterapkan dalam
peningkatan program kesejahteraan masyarakat
Pengelompokan Penelitian Kesehatan

1. Pencegahan penyakit (preventif) dan peningkatan


kesehatan (promotif)
adalah bidang kesehatan masyarakat.

2. Penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan


(rehabilitatif)
adalah bidang kedokteran.

Etika • Etika penelitian kesehatan masyarakat


Penelitian • Etika penelitian kedokteran (biomedis)

Kesehatan
Etika Penelitian
Kesehatan Masyarakat
Penelitian kesehatan masyarakat pada umumnya menggunakan
manusia sebagai objek yang diteliti di satu sisi, dan sisi yang lain
manusia sebagai peneliti atau yang melakukan penelitian. Oleh
sebab itu, sesuai dengan prinsip etika maka dalam pelaksanaan
penelitian kesehatan harus diperhatikan hubungan antara kedua
belah pihak ini secara etis, atau yang disebut etika penelitian.

Hubungan antara peneliti dengan yang diteliti adalah sebagai hubungan antara
mereka yang memerlukan informasi dan mereka yang memberikan atau
menghasilkan informasi
Hak dan Kewajiban
Peneliti dan Responden
Hak-hak Responden

Hak untuk dihargai “privacy”-nya

Hak untuk merahasiakan informasi yang diberikan

Hak memperolah jaminan keamanan/keselamatan


akibat dari informasi yang diberikan

Hak memperoleh imbalan atau kompensasi


Kewajiban Responden

Setelah adanya “inform concent” dari responden atau


informan, artinya responden sudah mempunyai keterikatan
dengan peneliti atau pewawancara berupa kewajiban
responden untuk memberikan informasi yang diperlukan
peneliti. Tetapi selama belum ada “inform concent”,
responden tidak ada kewajiban apa pun terhadap peneliti
atau pewawancara.
Hak-hak Peneliti

Bila responden bersedia diminta informasinya


(menyetujui inform concent), peneliti mempunyai hak
memperoleh informasi yang diperlukan sejujur- jujurnya
dan selengkap- lengkapnya dari responden atau
informan. Apabila hak ini tidak diterima dari responden,
dalam arti responden menyembunyikan informasi yang
diperlukan, maka responden perlu diingatkan kembali
terhadap “inform concent” yang telah diberikan.
Kewajiban Peneliti

Menjaga “privacy”responden

Menjaga kerahasiaan responden

Memberikan kompensasi
Etika dan Metedologi Penelitian
Kesehatan Masyarakat
Penelitian Metode Survey

Pada umumnya hanya satu kali kontak antara peneliti dan responden, yakni pada
waktu pengambilan data (wawancara atau pengamatan) saja. Intensitas atau
lamanya waktu hubungan antara peneliti dengan yang diteliti (responden) dengan
sendirinya tergantung pada banyaknya data atau informasi yang akan diperoleh
atau dicari

Apabila peneliti ingin memperoleh informasi tentang


identitas responden, pengetahuan, dan sikap responden,
perilaki bedasarkan “recall” maka cukup dengan
wawancara. Makin banyak pertanyaan, makin lama waktu
yang dibutuhkan. Implikasinya peneliti harus memberikan
kompensasi waktu yang hilang bagi responden.
Apabila peneliti ingin memperoleh informasi tentang perilaku
responden dengan menggunakan metode observasi
(pengamatan), maka ini berarti intensitas gangguan “privacy”
responden lebih tinggi. Hal ini berarti dituntut memberikan
imbalan yang lebih dibandingkan dengan wawancara.

Apabila peneliti dalam pengambilan informasi kepada


responden dengan melakukan tindakan invasi, maka peneliti
harus memberikan jaminan, bahwa hal. Di samping itu, peneliti
harus bertanggung jawab apabila terjadi efek samping atau
akibat buruk dari tindakan tersebut.
Penelitian Metode
Eksperimen
Pada penelitian eksperimen kontak atau hubungan antara pemeliti dengan responden lebih
intensif, yakni:

Pengambilan data awal (pretest) dan pengambilan setelah


eksperimen interverensi (posttest)

Tahap intervernsi atau eksperimen

Pemberian penghargaan bagi responden yang diikut sertakan


dalam penelitian (kel.eksperimen & kel.control)
Etika dan Kualitas Data
Penelitian
Memperhatikan hubungan baik peneliti dengan responden
bukan hanya untuk kepentingan etika penelitian saja,
melainkan juga untuk terjakimnya kualitas data atau informasi
yang diperoleh. Dalam penelitian, terutama dengan
menggunakan metode wawancara atau angket dalam
pengumpulan data, kualitas informasi atau data sangat
tergantung dengan sumber informasinya yakni responden.
Identifikasi Ketidaknyamanan
Responden

1 Terganggunya Privacy

2 Terganggunya Kegiatan atau Kerjaan

Berpikir atau Berusaha Sebaik Mungkin untuk


3 Menjawab Pertanyaan atau Memberikan Informasi

Pengembalian Informasi (Data) dengan Melakukan


4 Tindakan Invansif
Bentuk-bentuk Kompensasi

Ucapan terima kasih

Uang untuk menggantikan waktu

Uang transport

Snack atau makan

Jaminan pemeliharaan kesehatan


Kaji Etik Penelitian Kesehatan
Masyarakat
Kaji etik diperlukan untuk menjamin bahwa sebuah penelitian
dapat dipertanggungjawabkan secara etik.

Utuk penelitian di bidang kesehatan masyarakat, instuisi yang


berwenang melakukan kaji etik adalah Badan Penelitian dan
Pengembangan yang diberi kewenangan oleh Departemen
Kesehatan, atau Tim kaji Etik FKM-UI, yang diberi
kewenangan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universita
Indonesia.
Apabila peneliti ingin memperoleh informasi tentang perilaku
responden dengan menggunakan metode observasi
(pengamatan), maka ini berarti intensitas gangguan “privacy”
responden lebih tinggi. Hal ini berarti dituntut memberikan
imbalan yang lebih dibandingkan dengan wawancara.

Apabila peneliti dalam pengambilan informasi kepada


responden dengan melakukan tindakan invasi, maka peneliti
harus memberikan jaminan, bahwa hal. Di samping itu, peneliti
harus bertanggung jawab apabila terjadi efek samping atau
akibat buruk dari tindakan tersebut.
Kriteria yang Diperlukan Dalam
Penilaian Kaji Etik
Adanya lembar persetujuan dari responden atau formulir
“inform concent”

Untuk penelitian eksperimen harus ada tindakan yang sama bagi


kelompok control setelah posttest

Untuk penelitian survey harus diberi kompensasi & harus


merencanakan bentuk kompensasi apa yang akan diberikan

Untuk penelitian yang menggunakan tindakan invasi, peneliti


harus bertanggung jawab & memberi jaminan tehadap risiko
yang kemungkinan yang akan terjadi

Bila peneliti ingin mengambil data sekunder, diperlukan surat izin


dari institusi yang memiliki data sekunder tersebut
Proses Kaji Etik

5 Hasil kaji etik

4 Pelaksanaan kaji etik

3 Sekertariat kaji etik akan mengirim undangan kepada anggota tim kaji etik

2 Pengusul harus mengisi formulir yang disediakan


1 Pengusul mengajukan rencana untuk dilakukan kaji etik bagi proposalnya
Etika Penelitian
Biomedis
subjek penelitian biomedis adalah manusia, manusia yang
menderita atau sakit (pasien). Penelitian biomedis biasanya
didominasi oleh penelitian penelitian untuk menguji coba
obat atau metode terapi yang lain kepada pasien, penelitian
biomedis harus dilakukan pada subjek hewan terlebih
dahulu.

Tujuan utama penelitian biomedis adalah untuk menyempurnakan


prosedur atau tata cara diagnosis penyakit, terapi serta rehabilitasi
penderita
Pertimbangan Etik Ketika Memilih
Hewan

Cara memperoleh hewan percobaan tersebut

Bagaimana transporasinya

Cara perkandangannya

Kondisi lingkungan kandang

Makanan dan minuman hewan

Perawatan dan pengawasan kesehatan hewan

Teknik pelaksaan uji coba (invansi) yang nyaman


Uji Klinis
Tahap 1
• Uji coba pada subjek manusia tahap pertama ini dilakukan di
rumah sakit atau lembaga dengan pengawasan yang ketat oleh
para ahli, dan masih termasuk penelitian nonterapeutis.

Tahap 2
• obat dicobakan pada sekelompok kecil penderita yang diharapkan
akan mendapat manfaat terapeutik atau diagnostic dari obat
tersebut.
Apabila peneliti ingin memperoleh informasi tentang perilaku
responden dengan menggunakan metode observasi
(pengamatan), maka ini berarti intensitas gangguan “privacy”
responden lebih tinggi. Hal ini berarti dituntut memberikan
imbalan yang lebih dibandingkan dengan wawancara.

Apabila peneliti dalam pengambilan informasi kepada


responden dengan melakukan tindakan invasi, maka peneliti
harus memberikan jaminan, bahwa hal. Di samping itu, peneliti
harus bertanggung jawab apabila terjadi efek samping atau
akibat buruk dari tindakan tersebut.
Kriteria yang Diperlukan Dalam
Penilaian Kaji Etik
Adanya lembar persetujuan dari responden atau formulir
“inform concent”

Untuk penelitian eksperimen harus ada tindakan yang sama bagi


kelompok control setelah posttest

Untuk penelitian survey harus diberi kompensasi & harus


merencanakan bentuk kompensasi apa yang akan diberikan

Untuk penelitian yang menggunakan tindakan invasi, peneliti


harus bertanggung jawab & memberi jaminan tehadap risiko
yang kemungkinan yang akan terjadi

Bila peneliti ingin mengambil data sekunder, diperlukan surat izin


dari institusi yang memiliki data sekunder tersebut
Proses Kaji Etik

5 Hasil kaji etik

4 Pelaksanaan kaji etik

3 Sekertariat kaji etik akan mengirim undangan kepada anggota tim kaji etik

2 Pengusul harus mengisi formulir yang disediakan


1 Pengusul mengajukan rencana untuk dilakukan kaji etik bagi proposalnya
Remember…
Safety First!
(Enter your own creative tag line above)

Anda mungkin juga menyukai