Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo Guru Besar Emeritus FKM-UI Rektor Universitas Respati Indonesia BATASAN PENELITIAN Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh penjelasa tentang fenomena alam atau sosial secara sistematik dengan metoda atau cara-cara tertentu. Obyek penelitian mencakup 3 pohon ilmu pengetahuan: Ilmu-ilmu sosial (social sciences) Ilmu-ilmu alam (natural sciences) Humaniora PENELITIAN KESEHATAN • Ilmu kesehatan berkembang dari ilmu natural (biologi dan fisika)dan sosial (psikologi, sosiologi, antropologi, perilaku, ekonomi, dsb). • Penelitian kesehatan pada umumnya dan penelitian kesehatan masyarakat pada khususnya menggunakan manusia sebagai obyek. • Manusia sebagai subyek penelitian perlu diakui hak- haknya, disamping kewajibannya MENGAPA ETIKA PENELITIAN PERLU? Terjadi 2 pihak yang berkepentingan: 1. Pihak pertama: adalah pihak yang ingin memperoleh informasi atau penjelasan ( peneliti) 2. Pihak yang kedua : adalah pemberi informasi atau pemberi penjelasan adalah masyarakat atau sebagai pihak yang diteliti (responden). HAK DAN KEWAJIBAN SUBYEK PENELITIAN Hak-hak responden: a. Hak untuk dihargai ”privacy” nya: b. Hak untuk dirahasiakan informasi yang diberikan c. Hak memperoleh jaminan keamanan atau keselamatan akibat dari informasi yang diberiakan e. Hak menerima imbalan atau konpensasi dari pihak pengambil data atau informasi. Kewajiban Responden (Informan): a. Setelah adanya ”informed consent” responden berkewajiban memberikan informasi yang diperlukan peneliti. b. Kewajiban dapat dibatalkan, bila “informed consent” dinyatakan dicabut. c. Selama belum ada ”informed consent”, responden tidak ada kewajiban apapun terhadap peneliti HAK DAN KEWAJIBAN PENELITI Hak peneliti: a. Hak memperoleh informasi yang diperlukan sejujur- jujurnya dan selengkap-lengkapnya dari responden atau informan, sepanjang telah memperoleh “informed consent” b. Apabila hak ini tidak diterima dari responden, maka responden perlu diingatkan kembali terhadap ”informed consent” yang telah diberikan. Kewajiban Peneliti:
a.Menjaga “privacy” responden.
b Menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden. c. Memberikan pertanggung jawaban terhadap responden, bila terjadi efek ikutan akibat pengambilan data atau informasi. d.Memberikan kompensasi (imbalan) dalam bentuk apapun kepada responden. FUNGSI PENELITIAN DAN ETIKA Fungsi Akademik (Teoritis): Sebuah penelitian bidang apapun, hasilnya harus memberikan sumbangan atau kontiribusi bagi pengembangan ilmu yang bersangkutan Fungsi Terapan (Aplikatif): Sebuah penelitian bidang apapun, hasilnya harus dapat digunakan, diterapkan atau merupakan masukan bagi program peningkatan kesejahteraan masyarakat, termasuk kesehatan. METODA PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN Metoda Penelitian Survai: Hubungan antara responden dan peneliti: Peneliti memberikan imbalan kepada responden Metoda Penelitian Eksperimen: Hubungan antara responden dan peneliti Memberikan hak memperoleh perlakuan yang sama (atau pengganti yang lain) pada kelompok kontrol seperti kelompok eksperimen atau pengganti lain. Bila dilakukan/tindakan invasif terhadap subyek, perlu dijelaskan akibat terjadinya invasi, dan dijamin keamanan, kenyamanan dan keselamatannya bila terjadi efek samping akibat tindakan invasif tersebut MENGAPA PERLU IMBALAN BAGI RESPONDEN (INFORMAN)? a.Terganggunya privacy : terganggunya kegiatan atau pekerjaan ,dirumah maupun ditempat kerja sudah barang tentu akan menyita waktu informan. d.Berfikir atau berusaha sebaik mungkin untuk menjawab pertanyaan atau memberikan informasi c. Kemungkinan munculnya “ emosional tertentu/traumatis” yang pernah dialami oleh responden d.Pengambilan informasi (data) dengan melakukan tindakan invasif, menimbulkan ketidak nyamanan, rasa sakit, dsb bagi responden. BENTUK KOMPENSASI (IMBALAN) a. Ucapan terima kasih: dalam bentuk souvenir b. Bentuk uang , bila wawancara atau pengambilan data memerlukan waktu lama sehingga menyebebkan banyak waktu kerja mereka hilang, atau responden memerlukan biaya transport. c. Bentuk makan, snack, dsb, apabila pengambilan data memerlukan waktu lama,atau pada jam-jam makan. d. Apabila akibat dari pengambilan data atau informasi tersebut menimbulkan sakit atau penyakit, maka responden harus diberikan jaminan penanganan terjadinya risiko tersebut. KAJI ETIK PENELITIAN Penelitian yang ilmiah tidak hanya secara substansi dan metodologi baik, tetapi harus dapat dipertanggung jawabkan secara etik. Agar suatu penelitian secara etik dapat dipertanggung jawabkan, harus melewati kaji etik penelitian. Setiap lembaga atau institusi mempunyai Unit atau Tim kerja yang akan melakukan kaji etik penelitian sesuai dengan bidang ilmu yang bersangkutan. KETENTUAN KAJI ETIK PENELITIAN Adanya lembar persetujuan dari respoden atau formulir “informed consent”: Untuk penelitian ekperimen, dimana peneliti melakukan intervensi atau percobaan pada sekelompok responden atau subyek penelitian, maka secara etika harus ada tindakan yang sama bagi kelompok kontrol, setelah pengambilan data pasca ekspereimen (setelah posttest). Untuk penelitian yang dilakukan tindakan invasif ,maka peneliti harus bertanggung jawab atau memberikan jaminan terhadap penangan terhadap kemungkian risiko . Bila penelitian tersebut mengambil data sekunder, maka tidak diperlukan ”informed consent” dari responden. PROSES KAJI ETIK Pengusul (penulis proposal) mengajukan permintaan dilakukan kaji etik kepada Tim Kaji Etik FKM-UI. Ketentuan proposal penelitian : a. Untuk proposal mahasiswa S3 (doktor) harus telah lulus ujian proposal b. Untuk proposal non doktor, proposal tersebut telah disetuji oleh institusi pemberi dana Pengusul kaji etik harus mengisi formulir kaji etik yang tersedia. Sekretariat Kaji Etik mengirimkan undangan yang dilampirkan formulir isian kaji etik dan proposal penelitian kepada anggota Tim Kaji Etik. Pelaksanaan Kaji Etik ETIKA PENELITIAN PADA PENGAMBILAN DATA SEKUNDER “Informed consent” tidak diperlukan , bila penelitian mengambil data yang telah tersedia di institusi pelayanan, misalalnya: rekam medis atau kartu status pasien di Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik, dan sebaginya. Data sekunder dari kantor Dinas Kesehatan, Kantor Staistik, dsb Untuk pengambilan data seperti tersebut diatas yang diperlukan adalah izin penggunaan data dari institusi atau lembaga yang memliliki data tersebut. HASIL KAJI ETIK Diberikan surat keterangan lulus kaji etik Diberikan surat keterangan lulus kaji etik, setelah melalukan perbaikan proposalan. Belum diberikan keterangan lulus kaji etik