Anda di halaman 1dari 6

Nama : Najwa Mida

NIM : 31102200097
SGD : 8
Learning Issue
1. Apa saja tujuan dari penelitian kesehatan dalam kedokteran gigi?
Jawab :
a. Meningkatkan pemahaman tentang penyakit gigi dan penyakit periodontal:
Penelitian kesehatan membantu para dokter gigi untuk memahami lebih baik
tentang penyakit gigi dan penyakit periodontal, termasuk penyebab,
mekanisme, faktor risiko, dan metode pencegahan. Hal ini penting untuk
mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif dan meminimalkan
dampak negatif penyakit ini terhadap kesehatan gigi dan mulut.

b. Meningkatkan metode diagnostik: Penelitian membantu dalam


mengembangkan teknik dan metode diagnostik yang lebih baik untuk penyakit
gigi dan kondisi terkait. Dengan cara ini, dokter gigi dapat melakukan diagnosis
yang lebih akurat dan tepat waktu, yang pada gilirannya memungkinkan
perawatan yang lebih baik dan lebih efisien.

c. Meningkatkan pengobatan gigi: Penelitian kesehatan gigi bertujuan untuk


meningkatkan pemahaman tentang metode pengobatan yang ada dan
mengembangkan pendekatan baru untuk perawatan gigi yang lebih efektif. Ini
mencakup penelitian tentang bahan restoratif, metode endodontik, teknik bedah
oral, penggunaan bahan implan, dan pengembangan terapi regeneratif.

d. Mempelajari faktor risiko dan pencegahan penyakit gigi: Penelitian membantu


mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit gigi, seperti
kebiasaan makan dan minum, perilaku oral, genetika, dan faktor lingkungan.
Dengan memahami faktor-faktor ini, langkah-langkah pencegahan yang lebih
efektif dapat dikembangkan, termasuk intervensi pendidikan kesehatan gigi dan
promosi perilaku sehat.
2. Apa tujuan utama dibentuk etik penelitian kesehatan? (ada semacam SOP)
Jawab :
➢ Tujuan utama dari pembentukan etika penelitian kesehatan adalah melindungi
hak dan kesejahteraan subjek penelitian serta memastikan integritas dan
keandalan penelitian. Etika penelitian kesehatan mencakup berbagai prinsip dan
pedoman yang harus diikuti oleh para peneliti, baik dalam desain, pelaksanaan,
maupun pelaporan penelitian.

a. Melindungi hak dan keamanan subjek penelitian: Etika penelitian kesehatan


menempatkan kepentingan dan keamanan subjek penelitian sebagai prioritas
utama. Hal ini mencakup memastikan bahwa partisipasi dalam penelitian
bersifat sukarela dan berdasarkan persetujuan informir, kerahasiaan data subjek
dipertahankan, dan risiko bagi subjek minimal dan proporsional dengan manfaat
potensial yang diharapkan.

b. Menghindari penyalahgunaan dan penelitian yang tidak etis: Etika penelitian


kesehatan melarang penyalahgunaan subjek penelitian, seperti perlakuan yang
tidak manusiawi, perlakuan diskriminatif, atau eksploitasi. Etika juga melarang
penelitian yang tidak etis, seperti manipulasi data, plagiarisme, atau penelitian
yang tidak memiliki manfaat ilmiah yang signifikan.

c. Memastikan keandalan dan integritas penelitian: Etika penelitian kesehatan


mendorong kejujuran, kecermatan, dan integritas dalam melaporkan hasil
penelitian. Para peneliti diharapkan untuk menyampaikan data secara akurat dan
jujur, mencegah bias penelitian, dan menghindari konflik kepentingan yang
dapat mengganggu integritas penelitian.

d. Memajukan ilmu pengetahuan dan kesehatan masyarakat: Etika penelitian


kesehatan bertujuan untuk memajukan pengetahuan ilmiah dan berkontribusi
pada perbaikan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Melalui penerapan
etika penelitian, hasil penelitian yang valid dan bermanfaat dapat diterapkan
dalam praktik klinis, kebijakan kesehatan, dan pengembangan intervensi
yang lebih baik.

➢ Standar Operasional Etik Penelitian (Standard Operating Procedures for Research


Ethics) adalah panduan dan prosedur yang ditetapkan oleh lembaga etik penelitian atau
badan yang mengatur etika penelitian untuk memastikan bahwa penelitian dilakukan
dengan mematuhi prinsip-prinsip etika yang berlaku.

a. Pendahuluan: SOP biasanya dimulai dengan pendahuluan yang menjelaskan


tujuan, cakupan, dan batasan SOP tersebut. Hal ini juga dapat mencakup
pengenalan tentang lembaga atau komite etik yang mengeluarkan SOP.

b. Persetujuan etik: SOP akan menjelaskan prosedur yang harus diikuti untuk
mendapatkan persetujuan etik sebelum memulai penelitian. Ini termasuk
persyaratan pengajuan proposal penelitian kepada lembaga etik penelitian atau
komite etik, jadwal pertemuan, proses evaluasi, dan persyaratan dokumentasi.

c. Informed Consent (Persetujuan Informir): SOP akan memuat pedoman yang


jelas tentang bagaimana mendapatkan persetujuan informir dari subjek
penelitian. Ini mencakup rincian tentang informasi yang harus diberikan kepada
subjek penelitian, prosedur untuk menjelaskan tujuan penelitian, risiko dan
manfaat yang terkait, serta hak-hak subjek penelitian dalam memberikan
persetujuan atau menarik partisipasinya.

d. Perlindungan subjek penelitian: SOP akan menjelaskan langkah-langkah yang


harus diambil untuk melindungi hak, privasi, dan kesejahteraan subjek
penelitian. Ini termasuk prosedur untuk meminimalkan risiko, menjaga
kerahasiaan data, dan mengidentifikasi potensi konflik kepentingan.

e. Pelaksanaan penelitian: SOP akan menguraikan prosedur yang harus diikuti


dalam pelaksanaan penelitian, termasuk pengumpulan data, intervensi atau
perlakuan yang diberikan kepada subjek penelitian, penggunaan instrumen
penelitian, dan pengelolaan data.

f. Pelaporan dan publikasi: SOP akan memberikan panduan tentang pelaporan dan
publikasi hasil penelitian. Ini mencakup persyaratan untuk menyajikan data
secara jujur dan akurat, menghindari plagiarisme, serta prosedur untuk
memeriksa dan melaporkan adanya pelanggaran etika dalam penelitian.

g. Pengawasan dan pemantauan: SOP akan mencakup prosedur untuk pengawasan


dan pemantauan penelitian guna memastikan kepatuhan terhadap etika
penelitian. Ini dapat mencakup audit internal, inspeksi, atau proses evaluasi
rutin untuk memeriksa kepatuhan terhadap SOP dan prinsip etika.

h. Pelatihan dan kesadaran: SOP dapat mencakup prosedur pelatihan dan


kesadaran etika penelitian untuk para peneliti. Ini bertujuan untuk memastikan
pemahaman yang baik tentang prinsip etika dan tanggung jawab peneliti dalam
menjalankan penelitian.
3. Apa hak dan kewajiban subjek penelitian?
Jawab:
➢ Subjek penelitian memiliki hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang perlu
diperhatikan dalam konteks penelitian. Berikut adalah beberapa hak dan
kewajiban subjek penelitian yang umumnya diakui:
Hak-hak Subjek Penelitian:

a. Hak untuk memberikan persetujuan informir: Subjek penelitian memiliki hak


untuk mendapatkan informasi lengkap tentang tujuan penelitian, prosedur yang
akan dilakukan, manfaat yang diharapkan, risiko yang mungkin timbul, hak-hak
mereka dalam penelitian, serta kemungkinan untuk menarik diri dari penelitian.
Mereka harus diberikan kesempatan untuk memberikan persetujuan informir
secara sukarela.

b. Hak untuk kerahasiaan dan privasi: Subjek penelitian memiliki hak untuk
menjaga kerahasiaan dan privasi mereka. Data dan informasi pribadi subjek
penelitian harus dirahasiakan dan tidak boleh diungkapkan tanpa persetujuan
yang jelas.

c. Hak untuk perlindungan dari risiko yang tidak proporsional: Subjek penelitian
memiliki hak untuk dilindungi dari risiko dan ketidaknyamanan yang tidak
proporsional dengan manfaat yang diharapkan dari penelitian. Peneliti
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa risiko yang mungkin timbul
terkendali dan dikelola sebaik mungkin.
d. Hak untuk mendapatkan manfaat: Subjek penelitian berhak mendapatkan
manfaat dari penelitian yang dilakukan. Jika penelitian menguji suatu intervensi
atau metode baru yang berpotensi memberikan manfaat bagi subjek penelitian,
mereka harus memiliki kesempatan untuk mendapatkan manfaat tersebut.

➢ Kewajiban-kewajiban Subjek Penelitian :

a. Kewajiban untuk memberikan persetujuan informir: Subjek penelitian memiliki


kewajiban untuk memberikan persetujuan informir setelah mereka memperoleh
pemahaman yang memadai tentang tujuan, prosedur, dan konsekuensi yang
terkait dengan penelitian. Mereka diharapkan untuk mengajukan pertanyaan
dan mencari klarifikasi sebelum memberikan persetujuan.

b. Kewajiban untuk memberikan informasi yang akurat: Subjek penelitian


diharapkan memberikan informasi yang akurat tentang diri mereka, riwayat
kesehatan, dan karakteristik yang relevan untuk penelitian. Hal ini penting
untuk keberlanjutan penelitian dan keabsahan hasil yang diperoleh.

c. Kewajiban untuk berpartisipasi dengan disiplin: Subjek penelitian diharapkan


untuk berpartisipasi dengan disiplin dan mematuhi instruksi yang diberikan oleh
peneliti. Ini termasuk menjalani prosedur yang ditentukan, memberikan respons
yang jujur, dan melaporkan perkembangan atau perubahan yang relevan dengan
penelitian.

d. Kewajiban untuk memberikan umpan balik dan informasi lanjutan: Subjek


penelitian diharapkan untuk memberikan umpan balik dan informasi lanjutan
kepada peneliti jika ada perubahan dalam kondisi kesehatan, efek samping
4. Apa dampak apabila peneliti tidak mematuhi etik penelitian kesehatan dan apa yang
akan dilakukan oleh komite etik penelitian?
Jawab :
a. Merugikan subjek penelitian: Pelanggaran etika penelitian dapat berdampak
negatif pada subjek penelitian. Mereka mungkin menghadapi risiko yang tidak
proporsional atau tidak terduga, atau mungkin tidak mendapatkan manfaat yang
diharapkan dari penelitian. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian fisik,
emosional, atau psikologis pada subjek penelitian.

b. Merusak integritas penelitian: Pelanggaran etika dapat merusak integritas


penelitian. Misrepresentasi data, plagiat, atau manipulasi hasil penelitian dapat
menghasilkan informasi yang tidak akurat dan tidak dapat diandalkan. Hal ini
menghancurkan kepercayaan dalam hasil penelitian dan merugikan kemajuan
ilmiah.

c. Merusak reputasi peneliti dan lembaga: Pelanggaran etika penelitian dapat


merusak reputasi peneliti dan lembaga tempat penelitian dilakukan. Hal ini
dapat berdampak negatif pada kredibilitas peneliti dan lembaga di mata
masyarakat, dunia akademik, dan komunitas ilmiah secara keseluruhan.

d. Menghambat kemajuan ilmiah: Penelitian yang tidak etis dapat menghambat


kemajuan ilmiah. Informasi yang tidak akurat atau tidak dapat diandalkan tidak
akan memberikan kontribusi yang berarti pada pengetahuan dan tidak dapat
digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis atau kebijakan
kesehatan.

5. Bagaimana alur penelitian di bidang kesehatan?


Jawab :
a. Identifikasi masalah atau pertanyaan penelitian: Langkah pertama dalam
penelitian adalah mengidentifikasi masalah atau pertanyaan penelitian yang
ingin diteliti. Ini melibatkan peninjauan literatur, pengamatan, atau analisis data
yang ada untuk mengidentifikasi kekurangan pengetahuan atau area penelitian
yang belum terpenuhi.

b. Perumusan hipotesis atau tujuan penelitian: Setelah masalah atau pertanyaan


penelitian diidentifikasi, peneliti merumuskan hipotesis atau tujuan penelitian
yang jelas. Hipotesis adalah pernyataan prediktif tentang hubungan antara
variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian.

c. Desain penelitian: Tahap ini melibatkan perencanaan dan desain penelitian yang
sesuai. Peneliti memilih jenis penelitian yang akan dilakukan, seperti penelitian
observasional, eksperimental, atau penelitian kualitatif. Mereka juga
memutuskan metode pengumpulan data yang akan digunakan, seperti
wawancara, survei, observasi, atau analisis data sekunder.

d. Pengumpulan data: Setelah desain penelitian ditetapkan, peneliti mulai


mengumpulkan data sesuai dengan metode yang telah ditentukan. Ini bisa
melibatkan pengumpulan data primer melalui observasi langsung atau
wawancara dengan subjek penelitian, atau menggunakan data sekunder yang
sudah ada, seperti catatan medis atau database.

e. Analisis data: Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisis data untuk
menjawab pertanyaan penelitian atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Ini melibatkan penggunaan metode statistik atau teknik analisis lainnya untuk
menganalisis data dan mencari pola, hubungan, atau perbedaan yang signifikan.

f. Interpretasi dan penafsiran hasil: Setelah analisis data selesai, peneliti


menginterpretasikan hasil penelitian dan mengaitkannya dengan pertanyaan
penelitian atau hipotesis yang diajukan. Mereka menyimpulkan temuan
penelitian dan mengevaluasi implikasi dari hasil tersebut.

g. Penyusunan laporan penelitian: Tahap terakhir adalah penyusunan laporan


penelitian yang mencakup semua langkah penelitian, mulai dari latar belakang,
tujuan, metode, temuan, hingga kesimpulan dan rekomendasi. Laporan
penelitian ini dapat diajukan ke jurnal ilmiah untuk dipublikasikan atau
digunakan untuk keperluan presentasi, pengajuan proposal, atau
pembaruan kebijakan.

DAFTAR PUSTAKA
Anjani, A. D., Aulia, D. L. N., & Suryanti, S. (2022). Metodologi Penelitian Kesehatan.

Nabuasa, Y. Y. (2021). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Sebagai Sarana
Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Oesapa Kota Kupang. Jurnal Sistem Informasi
(JASISFO), 2(1).

Nabuasa, Y. Y. (2021). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Sebagai Sarana
Pelayanan Kesehatan Pada Puskesmas Oesapa Kota Kupang. Jurnal Sistem Informasi
(JASISFO), 2(1).

Madyaningrum, M. E. Etik Penelitian dan Tanggung Jawab Sosial Peneliti.

Anda mungkin juga menyukai