Anda di halaman 1dari 9

1.

) Penjelasan mengenai poin-poin yang berhubungan dengan etika dalam pengumpulan data
sesuai wacana tentang maladministrasi dan etika pelayanan publik tersebut yaitu, sebagai
berikut :
* Babbie (1986) menyatakan ada empat hal yang berkaitan dengan etika dalam pengumpulan
data, yaitu: partisipasi sukarela, anonimitas, kerahasiaan, dan identitas peneliti.
Borg dan Gall (1986) membahas sepuluh petunjuk etika yang dikeluarkan oleh APA
(American Psychological Association) yang lebih lengkap dari yang disampaikan oleh Baby.
Kesepuluh petunjuk itu antara lain:
a. Di dalam merencanakan penelitian, peneliti bertanggung jawab untuk menguji kelayakan
penelitian dari segi etika: sampai di manakah nilai-nilai ilmiah dapat dipadukan dengan nilai
kemanusiaan. Kewajiban peneliti adalah menjaga hak partisipan. Oleh karena itu, peneliti
harus mencari petunjuk-petunjuk etika hukum.
b. Mempertimbangkan apakah seorang partisipan dalam penelitian memiliki risiko tinggi atau
rendah.
c. Peneliti harus menjamin pelaksanaan penelitian yang etis. Peneliti juga harus menjamin
bahwa pihak-pihak yang bekerja sama dengan peneliti untuk berperilaku etis kepada para
partisipan.
d. Kecuali dalam penelitian tidak berisiko, peneliti harus membuat persetujuan yang jelas dan
adil yang menerangkan hak dan kewajiban masing-masing pihak. Peneliti harus menjelaskan
segala hal mengenai penelitiannya kepada calon partisipan, sehingga partisipan paham akan
maksud dan tujuan penelitian serta perannya dalam penelitian sebelum setuju untuk
berpartisipasi (informed consent).
e. Mungkin saja metode penelitian memerlukan teknik penyembunyian informasi yang
seolah-olah membohongi partisipan (deception), sehingga sebelum melaksanakan penelitian
peneliti perlu untuk:
1) menguji apakah pemakaian teknik penyembunyian informasi dapat diterima atau
dijastifikasi berdasarkan norma ilmiah, pendidikan, dan norma-norma lain yang hidup,
2) mencari informasi apakah ada teknik lain yang bisa dipakai tanpa harus membohongi
partisipan,
3) bila terpaksa harus membohongi, partisipan perlu segera diberi tahu kebohongan yang
telah dibuat (dehoaxing) dan alasan mengapa kebohongan itu perlu dilakukan.
f. Peneliti harus menghormati hak dan keinginan partisipan untuk mengundurkan diri dari
penelitian kapan saja. Kewajiban menghormati hak partisipan ini perlu benar-benar
ditegakkan, terlebih apabila peneliti mempunyai kekuasaan atau berada pada posisi yang
dapat mempengaruhi hidup partisipan. Misalnya, kepala sekolah melakukan penelitian
tentang kompetensi guru, atau guru melakukan penelitian mengenai metode belajar murid.
g. Peneliti berkewajiban melindungi partisipan dari ancaman ketidak-enakan, luka, atau
bahaya fisik dan mental yang mungkin timbul dari prosedur-prosedur penelitian. Jika risiko
semacam itu pernah terjadi, peneliti wajib memberi tahu mengenai fakta itu sebagaimana
adanya.
h. Setelah data terkumpul, peneliti wajib menjelaskan hal-hal yang belum dijelaskan kepada
partisipan mengenai penelitiannya dan menghilangkan salah pengertian yang timbul selama
pengumpulan data.
i. Apabila prosedur penelitian menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan, peneliti
berkewajiban untuk mendeteksi dan menghilangkan akibat-akibat yang tidak diinginkan,
termasuk akibat jangka panjang bila ada.
j. Informasi yang dikumpulkan dari partisipan adalah rahasia, kecuali jika partisipan
memperbolehkan informasinya diungkap. Apabila ada kemungkinan pihak lain mendapatkan
informasi ini, maka rencana bagaimana merahasiakan informasi ini harus dijelaskan pada
bagian untuk mendapatkan persetujuan atas dasar pemahaman (informed-consent).

* Dalam melakukan penelitian tentang maladministrasi dan etika pelayanan publik, etika
dalam pengumpulan data sangat penting untuk diperhatikan. Etika dalam pengumpulan data
menyangkut bagaimana peneliti mengumpulkan data dengan cara yang benar dan
bertanggung jawab, serta menghormati hak-hak subjek penelitian. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam etika pengumpulan data antara lain:
a. Mendapatkan persetujuan dari subjek penelitian: Peneliti harus memastikan bahwa subjek
penelitian mengetahui tujuan penelitian dan memberikan persetujuan untuk berpartisipasi.
b. Menjaga kerahasiaan dan privasi subjek penelitian: Peneliti harus menjaga kerahasiaan dan
privasi subjek penelitian dengan tidak menyebutkan nama atau informasi pribadi yang dapat
mengidentifikasi subjek penelitian.
c. Menghindari bias: Peneliti harus menghindari bias dalam pengumpulan data dengan tidak
mempengaruhi jawaban subjek penelitian atau memilih subjek penelitian yang sesuai dengan
keinginan peneliti.
d. Menggunakan metode pengumpulan data yang sesuai: Peneliti harus menggunakan metode
pengumpulan data yang sesuai dengan tujuan penelitian dan memastikan bahwa metode
tersebut tidak merugikan subjek penelitian.
Dengan memperhatikan etika dalam pengumpulan data, hasil penelitian akan lebih akurat dan
dapat dipercaya. Selain itu, hal ini juga menunjukkan bahwa peneliti bertanggung jawab dan
menghormati hak-hak subjek penelitian.
Sumber referensi : Artikel : https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--maladministrasi-
dan-etika-pelayanan-publik & Lilik Aslichati, H.I. Bambang Prasetyo, Prasetya Irawan.
(2022). Metode Penelitian Sosial. Tangerang: Universitas Terbuka. MODUL 1 ISIP4216
Halaman: 1.18 – 1.19

2.) Penjelasan mengenai tujuan, ciri-ciri dan langkah penelitian maladminitsrasi dan etika
pelayanan publik dengan desain penelitian deskripsi yaitu, sebagai berikut :
Desain penelitian deskriptif (descriptive research) menurut Lilik Aslichati (2022), terdiri dari:
a. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi secara sistematik, faktual, dan
akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
b. Ciri-ciri penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Secara harfiah, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat
deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Dalam arti ini penelitian deskriptif
adalah akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi saja, tidak perlu mencari atau
menerangkan saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau mendapatkan
makna dan implikasi. Tetapi di antara para ahli penelitian tidak ada kesepakatan mengenai
apa sebenarnya yang disebut dengan penelitian deskriptif itu. Satu hal yang disepakati adalah
bahwa nama lain dari penelitian deskriptif adalah penelitian survei.
2) Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk:
a) mencari informasi faktual yang mendetail tentang gejala yang ada,
b) mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan pengesahan keadaan dan
praktek-praktek yang sedang berlangsung,
c) membuat komparasi dan evaluasi,
d) mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang-orang lain dalam menangani masalah atau
situasi yang sama agar dapat belajar dari mereka untuk kepentingan pembuatan rencana dan
pengambilan keputusan di masa depan.
c. Langkah-langkah penelitian deskriptif
a) Definisikan dengan jelas dan spesifik tujuan yang akan dicapai, fakta dan sifat- sifat apa
saja yang perlu ditemukan.
b) Rancang cara pendekatannya. Berkaitan dengan hal ini, pertanyaan-pertanyaan yang perlu
Anda pastikan jawabannya adalah:
(1) bagaimana cara mengumpulkan data,
(2) bagaimana cara menentukan sampel untuk menjamin agar sampel representatif bagi
populasinya,
(3) alat atau teknik observasi apa yang tersedia atau perlu dibuat,
(4) apakah metode pengumpulan data itu perlu diuji cobakan,
(5) apakah petugas pengumpul data perlu dilatih lebih dulu
c) Kumpulkan data.
d) Susun laporan penelitiannya.

Sementara itu, menurut artikel https://www.quena.id/pendidikan/6659368582/. Berikut adalah


telaah dari tujuan, ciri-ciri, serta langkah-langkah dari penelitian deskripsi tentang
maladministrasi.
* Tujuan penelitian deskripsi tentang maladministrasi dan etika pelayanan publik adalah
untuk menggambarkan, menjelaskan, dan mengidentifikasi fenomena yang terkait dengan
maladministrasi dan etika pelayanan publik. Penelitian ini tidak bermaksud untuk
menyimpulkan hubungan kausal atau menguji hipotesis.
* Beberapa ciri-ciri penelitian deskripsi antara lain:
1. Fokus pada deskripsi fenomena
Penelitian deskripsi berfokus pada deskripsi fenomena yang diteliti, tanpa melakukan
analisis atau interpretasi yang mendalam. Penelitian deskripsi juga berfokus pada deskripsi
yang mendetail tentang fenomena yang diteliti. Dalam konteks ini, penelitian akan menggali
informasi mengenai bentuk-bentuk maladministrasi yang terjadi dan tantangan yang dihadapi
dalam menjaga etika pelayanan publik.
2. Menggunakan data kualitatif
Penelitian deskripsi menggunakan data kualitatif, seperti wawancara, observasi, dan
dokumen, untuk mengumpulkan informasi tentang fenomena yang diteliti.
3. Tidak ada sampel acak
Penelitian deskripsi tidak menggunakan sampel acak, melainkan memilih subjek penelitian
berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan fenomena yang diteliti.
4. Analisis data sederhana
Analisis data pada penelitian deskripsi sederhana, seperti penghitungan frekuensi,
persentase, dan rata-rata.
* Beberapa langkah penelitian deskripsi yang dapat dilakukan antara lain:
1. Menentukan topik penelitian
Pilih topik penelitian yang sesuai dengan minat dan keahlian peneliti.
2. Menentukan subjek penelitian
Tentukan subjek penelitian yang relevan dengan topik penelitian, seperti instansi
pemerintah atau lembaga publik yang terkait dengan maladministrasi dan etika pelayanan
publik.
3. Mengumpulkan data
Gunakan metode-metode kualitatif, seperti wawancara, observasi, dan dokumen, untuk
mengumpulkan data tentang fenomena yang diteliti. Langkah-langkah penelitian deskripsi
melibatkan pengumpulan data yang akurat dan relevan terkait dengan maladministrasi dan
etika pelayanan publik. Data dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, studi
dokumentasi, atau kajian literatur yang relevan.
4. Menganalisis data
Analisis data pada penelitian deskripsi sederhana, seperti penghitungan frekuensi,
persentase, dan rata-rata. Setelah data terkumpul, analisis data dilakukan dengan cara
mengorganisir, mengklasifikasikan, dan merangkum informasi yang ditemukan. Analisis data
dalam penelitian deskripsi lebih bersifat deskriptif dan interpretatif, untuk memperoleh
pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena yang diteliti.
5. Menyajikan hasil penelitian
Sajikan hasil penelitian dalam bentuk deskripsi yang jelas dan terperinci, dengan
menggunakan tabel, grafik, atau diagram jika diperlukan. Penelitian deskripsi berfokus pada
memberikan gambaran yang jelas dan mendalam tentang fenomena maladministrasi dan etika
pelayanan publik. Hasil penelitian akan diinterpretasikan dengan memperhatikan konteks,
faktor-faktor yang memengaruhi, dan implikasi yang relevan dalam bidang pelayanan publik.
6. Menarik kesimpulan
Tarik kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan sampaikan implikasi penelitian untuk
pengembangan teori dan praktik di bidang maladministrasi dan etika pelayanan publik.
Dengan desain penelitian deskripsi ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang maladministrasi dan etika pelayanan publik, serta memberikan kontribusi
dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mengatasi masalah maladministrasi.
Sumber referensi : Lilik Aslichati, H.I. Bambang Prasetyo, Prasetya Irawan. (2022).
Metode Penelitian Sosial. Tangerang: Universitas Terbuka. MODUL 4 ISIP4216
Halaman: 4.13 – 4.14 & https://www.quena.id/pendidikan/6659368582/

3.) Dalam konteks wacana tersebut mengenai penelitian maladministrasi dan etika pelayanan
publik dengan desain penelitian deskripsi, kita dapat menganalisis jenis-jenis validitas yang
relevan.
Berikut adalah beberapa jenis validitas yang dapat diterapkan:
1. Validitas Konten
Validitas konten berkaitan dengan sejauh mana instrumen pengukuran atau variabel yang
digunakan dalam penelitian mencakup dan mewakili secara akurat konsep yang ingin diteliti.
Dalam penelitian ini, penting untuk memastikan bahwa instrumen pengukuran atau variabel
yang digunakan untuk mengukur maladministrasi dan etika pelayanan publik memang
mencakup aspek-aspek yang relevan dengan konsep tersebut.
2. Validitas Konstruksi
Validitas konstruksi mencakup sejauh mana konstruk atau variabel yang digunakan
dalam penelitian mencerminkan konsep yang sebenarnya dan dapat diukur dengan cara yang
konsisten. Dalam penelitian ini, penting untuk memastikan bahwa konstruk seperti
maladministrasi dan etika pelayanan publik dioperasionalisasikan dengan benar dan dapat
diukur secara konsisten.
3. Validitas Internal
Validitas internal berkaitan dengan sejauh mana kesimpulan yang ditarik
dalam penelitian tersebut adalah hasil dari hubungan sebab-akibat yang sebenarnya, bukan
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil. Dalam penelitian deskripsi
ini, validitas internal dapat dijaga dengan melakukan analisis yang akurat dan berdasarkan
data yang dikumpulkan dengan cermat.
4. Validitas Eksternal
Validitas eksternal berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat diterapkan atau
umumnya berlaku di luar konteks penelitian. Dalam penelitian ini, validitas eksternal dapat
ditingkatkan dengan memilih sampel yang mewakili populasi yang lebih luas atau dengan
melibatkan berbagai kasus atau studi yang mencakup variasi dalam konteks maladministrasi
dan etika pelayanan publik.
5. Validitas Statistik
Validitas statistik berkaitan dengan sejauh mana analisis statistik yang digunakan
dalam penelitian mencerminkan hubungan sebenarnya dalam data. Dalam penelitian ini,
penting untuk memastikan bahwa analisis deskriptif dan metode statistik yang digunakan
sesuai untuk menggambarkan dan menganalisis data yang dikumpulkan dengan benar.
Dalam keseluruhan analisis penelitian ini, penting untuk memperhatikan dan
memastikan validitas dari setiap aspek penelitian untuk memastikan hasil yang akurat dan
bermakna.
Sumber referensi : https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--maladministrasi-dan-
etika-pelayanan-publik & https://temanggung.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-
2616850474/

4.) Bila melakukan penelitian-penelitian tentang maladministrasi dan etika pelayanan publik
dalam wacana di atas, coba Saudara susun draft laporan hasil penelitian mal administrasi dan
etika pelyanan publik pada bagian isi (pendahuluan, telaah pustaka, metodelogi, hasil temuan
dan daftar pustaka). Minimal 2 lembar yang memuat urutan yang ada.
Berikut susunan draft laporan hasil penelitian mal administrasi dan etika pelyanan publik
pada bagian isi (pendahuluan, telaah pustaka, metodelogi, hasil temuan dan daftar pustaka).
Pendahuluan
Maladministrasi dan etika pelayanan publik merupakan dua hal yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pelayanan publik. Maladministrasi merujuk pada perilaku atau perbuatan
yang melanggar hukum, melampaui wewenang, atau menggunakan wewenang untuk tujuan
lain dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Sementara itu, etika pelayanan publik
mengacu pada standar perilaku yang baik yang harus dipatuhi oleh penyelenggara pelayanan
publik.
Birokrasi diharapkan memainkan peran penting dalam pelaksanaan setiap rencana negara
yang diputuskan sesuai dengan ketertiban umum. Dalam kehidupan bernegara, birokrasi
menjadi aktor yang ikut serta dalam penyelenggaraan pemerintahan. Namun dalam
praktiknya, peran birokrasi dalam penyelenggaraan negara untuk mendorong dan
mendinamisasikan proses demokratisasi sering dipertanyakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fenomena maladministrasi dan etika pelayanan
publik di lapangan. Dengan menggunakan desain penelitian deskriptif, penelitian ini
memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang fenomena tersebut. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi pembuat kebijakan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan publik.

Telaah Pustaka
Beberapa penelitian sebelumnya telah mengkaji fenomena maladministrasi dan etika
pelayanan publik. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa maladministrasi dapat
menimbulkan kerugian bagi masyarakat dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap
penyelenggara pelayanan publik. Sementara itu, penerapan etika pelayanan publik yang baik
dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik dan membangun kepercayaan masyarakat.
Beberapa faktor yang menyebabkan birokrat melakukan penyimpangan dalam pelaksanaan
tugas dan tanggung jawabnya. Salah satunya adalah pengabaian prinsip-prinsip etika dan
moral, yang menyebabkan salah urus. Ada dua faktor yang menyebabkan mismanajemen,
yaitu:
Pertama, faktor internal, yaitu faktor pribadi masyarakat yang melakukan perbuatan buruk
pemerintahan, seperti adanya niat, keinginan dan dorongan yang tumbuh dalam diri orang
tersebut; kedua, faktor eksternal, yaitu Faktor di luar penyebab pengaduan seperti B.
lemahnya regulasi, lemahnya pengawasan dan lingkungan kerja yang memungkinkan
terjadinya mismanajemen.
Penelitian-penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya maladministrasi, seperti kurangnya pengawasan, rendahnya
kompetensi penyelenggara pelayanan publik, serta lemahnya sistem akuntabilitas. Oleh
karena itu, upaya-upaya untuk mencegah terjadinya maladministrasi harus dilakukan dengan
meningkatkan pengawasan, meningkatkan kompetensi penyelenggara pelayanan publik, serta
memperkuat sistem akuntabilitas.

Metodologi
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data
dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Subjek penelitian terdiri
dari masyarakat yang pernah mengalami maladministrasi dalam pelayanan publik serta
penyelenggara pelayanan publik.
Observasi dilakukan di beberapa lokasi pelayanan publik untuk mengamati proses pelayanan
yang berlangsung. Wawancara dilakukan dengan masyarakat yang pernah mengalami
maladministrasi serta dengan penyelenggara pelayanan publik untuk mendapatkan informasi
tentang pengalaman mereka dalam menyelenggarakan atau menerima pelayanan publik. Studi
dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder yang relevan dengan topik
penelitian.
Hasil Temuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa maladministrasi masih sering terjadi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik. Bentuk-bentuk maladministrasi yang ditemukan antara
lain penundaan berlarut, tidak memberikan pelayanan, tidak kompeten, penyalahgunaan
wewenang, dan permintaan imbalan.
Adanya kaidah etik tidak menjamin birokrasi aparatur sipil negara di Indonesia menjadi
birokrasi yang efisien, bersih dan akuntabel. Yang penting bukan hanya aturan etika atau
kesepakatan tentang nilai-nilai bersama yang sering dilanggar. menjadi budaya etis yang
buruk. Budaya etika yang buruk menyebabkan karyawan dengan karakter buruk menjadi
lebih buruk. Pada dasarnya, kepribadian yang baik didorong atau dipengaruhi oleh
kepribadian yang buruk, yang menyebabkan penyimpangan publik dalam etika yang diterima
sebagai hal yang biasa. Ini berkontribusi pada pembusukan birokrasi.
Hasil wawancara dengan masyarakat menunjukkan bahwa mereka merasa tidak puas dengan
kualitas pelayanan publik yang diterima. Mereka mengalami kesulitan dalam mengakses
informasi tentang prosedur pelayanan serta sering mengalami penundaan dalam proses
pemberian pelayanan.
Sementara itu, hasil wawancara dengan penyelenggara pelayanan publik menunjukkan bahwa
mereka sering merasa tertekan karena beban kerja yang berat serta kurangnya dukungan dari
atasan. Beberapa penyelenggara juga mengakui bahwa mereka belum memiliki kompetensi
yang cukup untuk menyelenggarakan pelayanan publik dengan baik.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa masih banyak penyelenggara pelayanan publik
yang belum menerapkan etika pelayanan publik dengan baik. Beberapa penyelenggara tidak
ramah dalam melayani masyarakat dan tidak mematuhi standar atau kode etik yang telah
ditetapkan.

Daftar Pustaka
- Hasanah, D. I. (2019). MORAL DAN ETIKA BIROKRASI DALAM PELAYANAN
PUBLIK. JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 3(1), 48–58. Retrieved from
https://unibba.ac.id/ejournal/index.php/jisipol/article/view/6
- Holle, E.S. (2011). PELAYANAN PUBLIK MELALUI ELECTRONIC GOVERNMENT:
UPAYA MEMINIMALISIR PRAKTEK MALADMINISTRASI DALAM MENINGKATAN
PUBLIC SERVICE. SASI, 17(3), 21-30. DOI: https://doi.org/10.47268/sasi.v17i3.362.
- Nurtjahjo, H., Maturbongs, Y., & Rachmitasari, D. I. (2013). Memahami Maladministrasi.
Ombudsman Republik Indonesia.

Sumber referensi :
Lilik Aslichati, H.I. Bambang Prasetyo, Prasetya Irawan. (2022). Metode Penelitian
Sosial. Tangerang: Universitas Terbuka.
https://fhukum.unpatti.ac.id/jurnal/sasi/article/view/362
https://www.academia.edu/download/35629301/
bukusakumaladministrasiombudsmanri.pdf
https://unibba.ac.id/ejournal/index.php/jisipol/article/view/6

Anda mungkin juga menyukai