Anda di halaman 1dari 8

1.

Dalam penelitian terdapat beberapa etika di antaranya etika dalam penelitian, fungsi etika
dalam penelitian, etika permasalahan penelitian, etika dalam pengumpulan data, etika dalam
analisa dan pelaporan penelitian. Bila melakukan penelitian-penelitian tentang
maladministrasi dan etika pelayanan publik dalam wacana di atas, coba Saudara telaah poin-
poin yang berhubungan dengan etika dalam pengumpulan data sesuai wacana di atas?
Jawab:
Babbie menyatakan ada empat hal yang berkaitan dengan etika dalam pengumpulan data,
yaitu: partisipasi sukarela, anonimitas, kerahasiaan, dan identitas peneliti.
Berdasarkan wacana diatas poin-poin yang berhubungan dengan etika dalam pengumpulan
data adalah sebagai berikut:
1. Partisipasi sukarela adalah ketika seseorang secara sukarela dan tanpa paksaan
memilih untuk berpartisipasi dalam sebuah penelitian atau kegiatan tertentu. Artinya,
partisipan memiliki kebebasan untuk memutuskan apakah akan terlibat atau tidak
dalam penelitian tersebut, tanpa ada tekanan atau pemaksaan dari pihak peneliti atau
pihak lain.
Pada wacana diatas tidak ada informasi yang secara khusus menyebutkan
bahwa pengumpulan data dilakukan melalui partisipasi sukarela. Artikel lebih
berfokus pada maladministrasi dan etika pelayanan publik secara umum. Oleh karena
itu, tidak ada indikasi yang jelas apakah partisipan dalam penelitian tersebut
memberikan persetujuan sukarela untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data.
2. Anonimitas dalam pengumpulan data merujuk pada praktik menjaga kerahasiaan
identitas individu atau partisipan dalam penelitian. Dalam konteks ini, anonimitas
berarti bahwa identitas individu yang terlibat dalam penelitian tidak akan diketahui
oleh peneliti atau pihak lain yang memiliki akses terhadap data.
Pada wacana diatas tidak memberikan informasi apakah identitas partisipan
dalam penelitian dijaga kerahasiaannya. Tidak ada penjelasan mengenai langkah-
langkah yang diambil untuk memastikan bahwa informasi pribadi partisipan
dilindungi dan tidak dapat diidentifikasi.
3. Kerahasiaan dalam pengumpulan data merujuk pada perlindungan terhadap
informasi yang diberikan oleh partisipan atau individu yang terlibat dalam penelitian.
Hal ini berkaitan dengan pengamanan data agar tidak diakses atau diungkapkan
kepada pihak yang tidak berwenang.
Pada wacana diatas l tidak menjelaskan tentang langkah-langkah yang diambil
untuk menjaga kerahasiaan data yang dikumpulkan. Tidak ada informasi mengenai
langkah-langkah pengamanan data atau bagaimana data tersebut diakses dan disimpan
karena penelitian yang lebih berfokus pada maladministrasi dan etika pelayanan
publik secara umum.
4. Identitas peneliti dalam pengumpulan data mengacu pada pengungkapan atau
penyampaian informasi tentang siapa peneliti yang terlibat dalam proses
pengumpulan data. Ini melibatkan mengidentifikasi peneliti dan memberikan
pemahaman kepada partisipan atau individu yang terlibat tentang latar belakang,
peran, dan keterlibatan peneliti dalam penelitian.
Pada wacana diatas terdapat nama peneliti yang disebutkan adalah
Muhammad Burhan, Asisten Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi
Lampung. Dengan memperhatikan identitas peneliti yang disebutkan dalam artikel,
terdapat informasi mengenai identitas peneliti yang relevan dengan aspek etika dalam
pengumpulan data, sesuai dengan teori Babbie (1986).
Sumber referensi BMP ISIP4216/MODUL 1 Hal 1.19 dan Analisa Pribadi

2. Jika Saudara akan meneliti maladminitsrasi dan etika pelayanan publik seperti wacana di
atas dengan desain penelitian deskripsi. Coba Saudara telaah tujuan, ciri-ciri dan langkah
penelitian yang ada tersebut.
Jawab:
Jika saya meneliti maladminitsrasi dan etika pelayanan publik seperti wacana di atas dengan
desain penelitian deskripsi. Maka tujuan, ciri-ciri dan langkah penelitian saya adalah:
1. Tujuan penelitian. Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk
mempelajari secara intensif latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan suatu
unit sosial, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
Dalam penelitian ini, akan dilakukan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
memahami dan menggambarkan fenomena maladministrasi dan etika pelayanan publik.
2. Jenis Penelitian. Penelitian kasus adalah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu
yang hasilnya merupakan gambaran yang lengkap dan terorganisasi dengan baik mengenai
unit tersebut. Penelitian kasus dapat mencakup keseluruhan siklus kehidupan unit tersebut
atau hanya segmen-segmen tertentu. Penelitian tersebut dapat fokus pada faktor-faktor
khusus atau mencakup keseluruhan faktor dan kejadian.
Dalan penelitian ini saya akan memilih penelitian kasus guna untuk gambaran yang lengkap
dan terorganisasi dengan baik mengenai maladminitsrasi dan etika pelayanan publik pada
sebuah subjek penelitian.
3. Langkah-langkah penelitian kasus dan penelitian lapangan:
1) Rumuskan tujuan yang akan dicapai:
a. Tujuan Penelitian: Menetapkan tujuan penelitian secara jelas terkait dengan
maladministrasi dan etika pelayanan publik, seperti memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi maladministrasi, menganalisis dampaknya terhadap
pelayanan publik, atau mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan etika
pelayanan publik.
b. Unit Studi: Menentukan unit studi yang menjadi fokus penelitian, misalnya,
sebuah instansi pelayanan publik, lembaga pemerintah, atau suatu wilayah
tertentu.
c. Sifat-sifat Penelitian: Menentukan apakah penelitian ini akan bersifat kualitatif
atau kuantitatif. Apakah akan lebih menekankan pada pemahaman mendalam
kasus atau menganalisis data dalam skala yang lebih besar.
d. Saling Hubungan: Menyelidiki hubungan antara maladministrasi dan etika
pelayanan publik, apakah ada keterkaitan antara keduanya, bagaimana salah
satu faktor dapat mempengaruhi yang lain.
e. Proses-proses: Menyusun langkah-langkah yang akan diambil dalam
penelitian, seperti pengumpulan data, analisis, dan penarikan kesimpulan.
2) Rancang cara pendekatannya:
a. Pemilihan Unit: Menentukan kriteria pemilihan unit-unit yang relevan dalam
konteks penelitian Anda, seperti instansi pelayanan publik dengan tingkat
maladministrasi yang tinggi atau berbeda dalam praktik etika pelayanan
publik.
b. Metode Pengumpulan Data: Merencanakan metode pengumpulan data yang
akan digunakan, seperti wawancara dengan petugas pelayanan publik dan
masyarakat, observasi, atau analisis dokumen. Metode ini harus sesuai dengan
sifat penelitian yang telah ditentukan.
3) Kumpulkan Data
Melakukan pengumpulan data sesuai dengan rencana yang telah dirancang,
seperti melakukan wawancara, observasi, atau mengumpulkan dokumen terkait
maladministrasi dan etika pelayanan publik.
4) Organisasikan Data dan Informasi.
Mengorganisir dan menyusun data yang telah dikumpulkan sehingga
membentuk rekonstruksi unit studi yang koheren dan terpadu. Ini melibatkan
pengorganisasian data, pengelompokan temuan, dan identifikasi pola atau tema yang
muncul dari data tersebut.
5) Susun Laporan
Menyusun laporan penelitian yang mencakup analisis data dan informasi yang
telah dikumpulkan. Diskusikan makna temuan tersebut, seperti implikasi terhadap
peningkatan pelayanan publik, saran kebijakan, atau rekomendasi perbaikan dalam
praktik etika pelayanan publik.
Sumber referensi BMP ISIP4216/MODUL 4 Hal 4.17 Hal 4.20

3. Dari artikel di atas coba Saudara analisa dari jenis-jenis validitas yang ada. Telaahlah
berdasarkan wacana di atas.
Jawab:
Menurut saya berdasarkan wacana diatas maka jenis-jenis validitas yang ada adalah:
1. Validitas Permukaan (Surface Validity): Validitas permukaan mencerminkan sejauh
mana instrumen atau metode yang digunakan dalam pengumpulan data secara
langsung mengukur atau menggambarkan konsep yang ingin diteliti. Dalam penelitian
mengenai maladministrasi dan etika pelayanan publik, validitas permukaan mungkin
relevan jika ada penggunaan instrumen seperti angket atau kuesioner untuk mengukur
persepsi masyarakat atau petugas terhadap maladministrasi dan etika pelayanan
publik.
2. Validitas Kriteria (Criterion Validity): Validitas kriteria menilai sejauh mana hasil
pengukuran atau prediksi dari variabel yang diteliti berkorelasi dengan variabel lain
yang telah ditetapkan sebagai standar atau kriteria. Dalam konteks penelitian tersebut,
validitas kriteria dapat diterapkan jika ada pembandingan antara hasil penilaian
terhadap maladministrasi atau etika pelayanan publik dengan standar yang telah
ditetapkan, seperti peraturan hukum, kode etik, atau pedoman pelayanan publik.
3. Validitas Konstruk (Construct Validity: Validitas konstruk menilai sejauh mana
instrumen yang digunakan dalam penelitian secara efektif mengukur konsep atau
konstruk yang ingin diteliti. Validitas konstruk melibatkan pengujian hubungan antara
konsep yang ingin diukur dengan variabel lain dalam kerangka teoritis yang relevan.
Dalam penelitian tentang maladministrasi dan etika pelayanan publik, validitas
konstruk dapat diterapkan untuk memastikan bahwa konsep maladministrasi dan etika
pelayanan publik diukur dengan benar dan sesuai dengan konsep teoritis yang ada.
Sumber referensi BMP ISIP4216/MODUL 6 Hal 6.4 Hal 6.5

4. Bila melakukan penelitian-penelitian tentang maladministrasi dan etika pelayanan publik


dalam wacana di atas, coba Saudara susun draft laporan hasil penelitian mal administrasi dan
etika pelyanan publik pada bagian isi (pendahuluan, telaah pustaka, metodelogi, hasil temuan
dan daftar pustaka). Minimal 2 lembar yang memuat urutan yang ada.
Jawab:
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik, pelayanan publik yang
efektif, efisien, dan berintegritas memiliki peranan penting. Namun, seringkali terjadi
masalah dalam pelaksanaan pelayanan publik yang merugikan masyarakat dan
mencerminkan adanya maladministrasi. Maladministrasi mencakup pelanggaran terhadap
prinsip-prinsip administrasi yang baik, seperti penyalahgunaan wewenang dan
penyelewengan yang tidak mengutamakan kepentingan masyarakat.
Di sisi lain, etika pelayanan publik menjadi hal yang krusial bagi para penyelenggara
pelayanan. Etika ini melibatkan prinsip-prinsip moral dan perilaku yang bertujuan untuk
menjaga integritas, kejujuran, dan keadilan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat. Dengan adanya etika pelayanan publik yang kuat, diharapkan dapat mencegah
terjadinya maladministrasi dan meningkatkan kualitas pelayanan publik secara
keseluruhan.
b. Rumusan Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi hubungan antara maladministrasi dan
etika pelayanan publik. Beberapa pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam
penelitian ini antara lain:
1. Apa bentuk-bentuk umum maladministrasi yang sering terjadi dalam
pelayanan publik?
2. Bagaimana maladministrasi mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap
pelayanan publik?
3. Bagaimana penerapan etika pelayanan publik dapat mencegah terjadinya
maladministrasi?
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Menganalisis berbagai bentuk maladministrasi yang terjadi dalam pelayanan
publik.
2. Mengidentifikasi hubungan antara maladministrasi dan tingkat kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan publik.
3. Meneliti peran etika pelayanan publik dalam mencegah terjadinya
maladministrasi.
d. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam
mengenai hubungan antara maladministrasi dan etika pelayanan publik. Hasil penelitian
ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pemerintah dan lembaga terkait dalam
mengembangkan kebijakan dan strategi untuk mencegah dan mengatasi maladministrasi
dalam pelayanan publik. Selain itu, penelitian ini juga memberikan wawasan kepada para
praktisi pelayanan publik dalam meningkatkan kualitas dan integritas pelayanan kepada
masyarakat.
e. Batasan Penelitian
Penelitian ini akan difokuskan pada analisis kasus-kasus maladministrasi dalam
pelayanan publik di wilayah tertentu. Penelitian ini juga akan membatasi cakupan pada
aspek-etika pelayanan publik yang berkaitan langsung dengan pencegahan dan
penanggulangan maladministrasi. Aspek hukum terkait maladministrasi tidak akan dibahas
dalam penelitian ini.

II. TELAAH PUSTAKA


Maladministrasi dan etika pelayanan publik merupakan topik yang telah menjadi
fokus perhatian dalam berbagai penelitian di bidang administrasi publik dan tata kelola
pemerintahan. Berikut ini adalah beberapa studi terkait yang relevan dengan penelitian ini:
1) Sutanto, J. (2018). Maladministrasi dalam Pelayanan Publik: Tinjauan Teoretis dan
Empiris. Jurnal Administrasi Publik, 2(1), 25-39.
Artikel ini membahas secara komprehensif mengenai konsep maladministrasi
dalam pelayanan publik. Penulis mengeksplorasi berbagai bentuk maladministrasi
yang sering terjadi, termasuk penyalahgunaan wewenang, korupsi, dan
penyelewengan dalam pengelolaan keuangan publik. Studi ini memberikan
pemahaman yang lebih dalam mengenai akar permasalahan dan implikasi dari
maladministrasi dalam konteks pelayanan publik.
2) Anwar, K., & Handayani, S. (2020). Etika Pelayanan Publik dalam Mewujudkan
Good Governance di Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 6(1), 1-15.
Artikel ini membahas peran penting etika pelayanan publik dalam
menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Penulis mengidentifikasi prinsip-
prinsip etika yang relevan dalam konteks pelayanan publik, seperti integritas,
profesionalisme, transparansi, dan akuntabilitas. Studi ini memberikan pemahaman
yang mendalam mengenai bagaimana penerapan etika pelayanan publik dapat
meningkatkan kualitas pelayanan dan mencegah terjadinya maladministrasi.

III. METODELOGI
Penelitian ini bersifat deskriptif, dan metodologi yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Data untuk penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif
bertujuan untuk mempelajari lebih dalam tentang keadaan suatu gejala yang ada khususnya
bagaimana gejala tersebut pada saat penelitian dilakukan (Sugiyono, 2019). Tujuan dari
penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau ilustrasi yang
terorganisir, faktual, dan akurat tentang fakta, sifat, dan hubungan di antara fenomena yang
diteliti. Untuk memahami fenomena di lokasi penelitian secara utuh dan menyeluruh
digunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Akibatnya, momen-momen dalam penelitian
kualitatif bersifat unik, dan kesimpulan serta kesimpulan yang dihasilkan tidak dimaksudkan
untuk digeneralisasikan pada populasi yang lebih sesuai untuk situasi yang berbeda.
a. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini dilakukan metode pendekatan kualitatif untuk mengetahui secara
mendalam fenonema yang terjadi. Terdapat dua jenis sumber data dalam penelitian ini yaitu
data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi
menjadi 2 (dua) yaitu:
1. Wawancara
Wawancara adalah salah satu metode mengumpulkan data dengan melakukan
percakapan antara peneliti dan subjek penelitian. Pada penelitian dilaksanakan tanya
jawab kepada para stakeholder atau orang-orang bersangkutan yang memiliki
kepentingan maupun pengaruh terhadap penelitian ini. Wawacara pun dilakukan
dengan cara berdiskusi baik secara langsung ataupun dengan menggunakan bantuan
media sosial dengan narasumber pada penelitian yang dilakukan dengan cara
mengajukan pertanyaan atas dasar pedoman yang telah disusun terlebih dahulu
kepada informan (Budiyono, 2003:52).
a) Observasi
Jogiyanto (2008:89), mendefiniskan observasi sebagai sebuah teknik untuk
memperoleh data langsung melalui pengamatan objek penelitian secara langsung.
Teknik ini dilaksanakan dengann melakukan pengamatan langsung terhadap aktivitas
yang Sehingga peneliti pun harus terjun kelapangan secara langsung untuk
mendapatkan data yang rinci dan akurat. Selain itu juga untuk mendeksripsikan suatu
hal yang nantinya akan dippelajari dalam penelitian ini, aktivitas-akitvitas yang
sedang berlangsung, dan orang-orang yang terlibat.
b. Teknik Analisis Data
Setelah dilakukan pengumpulan data dengan teknik-teknik yang telah ditentukan
selanjutnya perlu dilakukan pemrosesan dan analisis data. Adapun tahap analisis data dalam
penelitian ini adalah:
1. Analisis Data: Data yang terkumpul akan dianalisis secara tematik. Analisis tematik
melibatkan identifikasi pola-pola tematik atau kategori yang muncul dari data yang
terkumpul. Data yang relevan akan dikodekan, dikategorikan, dan dikaitkan dengan
konsep-konsep teoritis yang ada dalam telaah pustaka.
2. Interpretasi dan Temuan: Hasil analisis akan diinterpretasikan untuk mengungkapkan
hubungan antara maladministrasi dan etika pelayanan publik. Temuan penelitian akan
menggambarkan praktik-praktik maladministrasi yang ditemukan, faktor-faktor yang
mempengaruhinya, dan implikasi terhadap etika pelayanan publik. Temuan ini juga
akan dikaitkan dengan teori dan konsep yang ada dalam telaah pustaka.
3. Validitas dan Reliabilitas: Untuk memastikan validitas dan reliabilitas penelitian,
langkah-langkah pengujian keabsahan dan keandalan data akan diterapkan. Hal ini
meliputi triangulasi data melalui penggunaan beberapa sumber data, refleksi dan
diskusi antara peneliti, serta penggunaan teori dan konsep yang mapan.

IV. HASIL TEMUAN


Setelah dilakukan penelitian diperoleh hasil temuan yaitu sebagai berikut:
a. Maladministrasi dalam Pelayanan Publik
Pelanggaran etika yang terjadi dalam pelayanan publik, termasuk penyalahgunaan
kekuasaan, korupsi, penyalahgunaan anggaran, dan nepotisme. Ketidakprofesionalan
terlihat dalam pelayanan publik, seperti lambatnya tanggapan terhadap permintaan
masyarakat, kurangnya kompetensi petugas, dan sikap tidak ramah.
b. Dampak Maladministrasi
Masyarakat merasa tidak puas dengan pelayanan publik yang diberikan karena adanya
maladministrasi, termasuk ketidakadilan dalam penyelesaian masalah, kurangnya
transparansi, dan rendahnya kualitas pelayanan. Maladministrasi juga menyebabkan
masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah karena dianggap tidak dapat
diandalkan dan kurang memiliki integritas.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Maladministrasi
Kurangnya pengawasan terhadap kinerja aparatur pelayanan publik menjadi faktor
yang mempengaruhi terjadinya maladministrasi, termasuk penyelewengan dan praktik
korupsi. Rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam pelayanan publik juga
berperan dalam terjadinya maladministrasi, seperti kurangnya kompetensi, motivasi, dan
etika kerja pada petugas.
d. Solusi Yang Dapat Dilakukan
Memperkuat sistem pengawasan terhadap pelayanan publik melalui peningkatan
transparansi, mekanisme pengaduan yang efektif, dan penguatan lembaga pengawas.
Peningkatan kompetensi dan etika kerja petugas pelayanan publik melalui pelatihan,
pengembangan profesionalisme, dan penegakan standar etika yang ketat.

V. DAFTAR PUSTAKA
Anwar, K., & Handayani, S. (2020). Etika Pelayanan Publik dalam Mewujudkan Good
Governance di Indonesia. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 6(1), 1-15.
Budiyono. (2003). Literasi Metodologi. Jakarta : Percetakan Universitas Sebelas Maret.
Jogiyanto. (2008). Metodologi Penelitian. Jogjakarta : BEFP
Suryatama, E. (2016). Lebih Memahami Analisis SWOT Dalam Bisnis. Surabaya: Kata
Pena
Sutanto, J. (2018). Maladministrasi dalam Pelayanan Publik: Tinjauan Teoretis dan
Empiris. Jurnal Administrasi Publik, 2(1), 25-39.

Anda mungkin juga menyukai