Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adinda Firdhauza N – 2019021092

Kelas : MNJ - C
Mata Kuliah : Metode Penelitian Bisnis – Pertemuan 1 dan 2
Resume Materi Pertemuan 1 dan 2
Penelitian Bisnis merupakan proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis
dan objektif untuk membantu pembuatan keputusan dalam suatu bidang bisnis yang bertujuan
untuk mengurangi resiko dari suatu keputusan. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh
pada penelitian bisnis, diantaranya memiliki perspektif penelitian baru, adanya pergeseran
ekonomi global, adanya permintaan dalam keputusan, intervensi pemerintah, dan sebagainya.
Adapun ciri-ciri dari penelitian yang baik dan benar, yaitu dapat mengidentifikasi masalah
dengan tepat, memiliki tujuan definisi yang jelas, proses penelitian dilakukan secara detail,
desain penelitian direncanakan secara menyeluruh, memiliki penerapan standar etika penelitian
yang tinggi, keterbatasan penelitian yang dibahas, menganalisis hasil penelitian dengan tepat,
presentasi yang tidak ambigu, serta kesimpulan yang dirumuskan dengan baik dan jelas.
Di dalam penelitian terdapat 2 kategori, yaitu penelitian dasar atau murni dan penelitian
terapan. Penelitian dasar atau murni merupakan penelitian yang digunakan untuk
mengembangkan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang
ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatannya secara langsung
dari hasil penelitian tersebut. Penelitian terapan merupakan penelitian yang bertujuan untuk
memberikan solusi atas suatu masalah yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini tidak berfokus
pada pengembangan sebuah ide ataupun gagasan, melainkan lebih berfokus pada penerapan
penelitian tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari.
Terdapat 3 tipe dalam penelitian, yaitu penelitian deskriptif, penelitian eksplanatori,
dan penelitian prediktif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang
menggambarkan karakteristik populasi atau fenomena yang sedang diteliti, sehingga pada tipe
penelitian ini fokus utamanya adalah menjelaskan penelitiannya. Penelitian eksplanatori
merupakan penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis hasil penelitian
yang sudah ada sebelumnya. Penelitian prediktif adalah penelitian yang bertujuan untuk
memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada suatu subyek di masa yang
akan datang.
Saat melakukan penelitian terdapat etika yang harus diterapkan oleh seorang peneliti.
Etika penelitian adalah ketentuan yang benar atau salah dalam kegiatan penelitian yang
bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada seorang pun yang akan menerima akibat buruk
dari aktivitas penelitian. Adapun bentuk-bentuk pelanggaran etis dalam penelitian, diantaranya
pelanggaran kesepakatan, pelanggaran kerahasiaan, penyalahgunaan keuangan, salah
mengartikan hasil, serta melalaikan kewajiban hukum. Di dalam penelitian terdapat pendekatan
etis berupa standar etis, yang dimana standar etis terdiri dari deontologi dan relativisme etis.
Deontologi adalah pandangan etika normatif yang menilai moralitas suatu tindakan
berdasarkan kepatuhan pada peraturan. Sedangkan relativisme etis adalah penilaian baik-buruk
dan benar-salah yang tergantung pada masing-masing orang.
Perlakuan etis terhadap partisipan harus dapat menjelaskan tujuan dan manfaat dari
penelitian, dapat menjelaskan hak dan perlindungan, serta dapat meminta persetujuan yang ada.
Persetujuan pun memiliki beberapa karakteristik, diantaranya kompetensi, kemauan,
kemampuan, dan informasi. Kompetensi yang dimaksud di dalam karakteristik persetujuan ini,
yaitu pertisipan harus kompeten untuk memberikan persetujuan. Sedangkan pada konteks
kemauan, persetujuan harus berdasarkan kemauan serta bebas dari paksaan. Kemudian dalam
konteks kemampuan dan informasi yang dimaksud adalah partisipan dapat memahami potensi
resiko dari hasil penelitian sehingga partisipan harus diberi informasi yang tepat untuk
mengambil keputusan.
Seorang peneliti pun harus dapat menjaga kerahasiaan partisipan, diantaranya
menandatangani dokumen kerahasiaan, pembatasan akses pada identisikasi partisipan, dapat
memberikan informasi tentang partisipan dengan persetujuan tertulis, serta membatasi
instrumen data yang terdapat identifikasi partisipan. Selain itu partisipan pun memiliki
beberapa hak. diantaranya hak untuk menolak memberikan informasi, kemudian seorang
peneliti harus meminta izin terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara, dan peneliti juga
harus menentukan batas waktu yang dibutuhkan agar partisipan tahu durasi dan tidak menyita
waktu yang banyak. Sehingga dengan demikian, seorang peneliti pun juga dapat menggunakan
kode etik yang efektif seperti mengatur, melindungi, dapat diterapkan, serta perlaku spesifik.

Anda mungkin juga menyukai