Anda di halaman 1dari 15

PENETAPAN KADAR TIMBAL DALAM DARAH

DI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH

PROVINSI DKI JAKARTA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

Disusun Oleh:

Nama : Sara Vita Rahmadani

NIS : 15.3226

Kelas : XI – Analis Kesehatan

KOMPETENSI KEAHLIAN ANALIS KESEHATAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PKP 2 DKI JAKARTA

JL.Raya PKP Kelapa Dua Wetan, Ciracas Jakarta Timur 13730

Tlp. (021) 8700113

Tahun 2016/2017

1
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG

PENETAPAN KADAR TIMBAL DALAM DARAH

DI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH

PROVINSI DKI JAKARTA

Laporan ini disusun untuk melengkapi persyaratan mengikuti Ujian Akhir


Nasional

Disusun oleh :

Nama : Sara Vita Rahmadani

NIS : 15.3226

Kelas : XI – Analis Kesehatan

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) telah diuji oleh penguji dalam sidang
tertutup di SMK PKP 2 Jakarta pada :

Hari : …………………………………….

Tanggal : …………………………………….

Waktu : …………………………………….

Jakarta, …………….. 2017

Penguji

..……………………………..

2
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

PENETAPAN KADAR TIMBAL DALAM DARAH

DI LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH

PROVINSI DKI JAKARTA

Laporan ini disusun untuk melengkapi persyaratan mengikuti Ujian Akhir


Nasional

Disusun oleh :

Nama : Sara Vita Rahmadani

NIS : 15.3226

Kelas : XI – Analis Kesehatan

Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disetujui dan disahkan oleh pihak
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PKP 2 Jakarta.

Jakarta, ……….……. 2017

Ketua POKJA PSG Pembimbing

Drs. Sudirman Nur Anisah, S.KM

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Drs. Widodo

3
KATA PENGANTAR

Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dimulai pda tanggal 03 Oktober 2016
s.d 03 Desember 2016 di LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
PROVINSI Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT. Berkat
hidayah-Nya sehingga DKI JAKARTA, dapat berjalan dengan baik dan lancar
tanpa adanya hambatan.

Dengan disusunnya laporan ini akan menambah pengalaman yang


barharga dan berarti sesuai dengan program keahlian kami, yaitu ANALIS
KESEHATAN SMK PKP 2 DKI JAKARTA.

Penyusunan menyadari bahwa keberhasilan kerja industri ini tidak bisa


lepas dari partisipasi serta bantuan dari berbagai pihak yang terkait, untuk itu
penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepada Drs. Endra Muryanto yang memberikan izin untuk melakukan


kegiatan PKL di LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH
PROVINSI DKI JAKARTA selama 2 bulan.
2. Novita Sandra, S.Si selaku pembimbing selama PKL di
LABORATORIUM TOKSIKOLOGI.
3. Bapak Drs. Widodo selaku Kepala SMK PKP 2 DKI JAKARTA.
4. Bapak Drs. Sudirman selaku Ketua Pokja Praktik Kerja Lapangan.
5. Ibu Nur Anisah, S.KM selaku Guru pembimbing selama penyusunan
laporan.
6. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

Demikian isi laporan ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu segala kritik dan saran untuk perbaikan penyusunan laporan selanjutnya
agar menjadi lebih baik. Tak lupa kami selaku penyusun laporan mengucapkan
Terima Kasih. Jakarta, ………………….. 2017

Penyusun

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SIDANG........................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH...................................................... iii

KATA PENGANTAR.................................................................................. iv

DAFTAR ISI................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan… 1

1.2. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan…………. 1

1.3. Tujuan Penyusunan Karya Tulis………………………. 2

1.4. Metode Pengumpulan Data……………………………. 2

BAB II URAIAN UMUM LABORATORIUM KESEHATAN

DAERAH

2.1. Sejarah Laboratorium………………………………….. 3

2.2. Struktur Organisasi Laboratorium…………………….. 5

2.3. Sumber Daya Manusia dan Fasilitas…………………... 6

2.4. Kegiatan Industri………………………………………. 7

BAB III LAPORAN PRAKTIK KERJA

3.1. Tinjauan Teori…………………………………………. 9

3.1.1. Pengertian Timbal…………………………… 9

3.1.2. Sifat Fisik Kimia…………………………….. 9

5
3.1.3. Paparan Timbal di Lingkungan Kerja………. 9

3.1.4. Toksikokinetika Timbal…………………….. 10

3.1.5. Indikator Paparan Biologis………………….. 13

3.1.6. Efek Toksik………………………………….. 15

3.1.7. Peraturan Nasional dan Internasional

Mengenai Timbal……………………………. 15

3.2. Laporan Praktik Kerja Lapangan……………………… 17

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan……………………………………………. 27

4.2. Saran-saran……………………………………………. 27

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 28

BIODATA PENULIS

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu kurikulum yang ditempuh
oleh siswa/i SMK seluruh Indonesia. Selain untuk memenuhi kewajiban harus akademik,
juga diharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi jembatan penghubung antara dunia
industri dengan dunia pendidikan serta dapat menambah pengetahuan tentang dunia kerja
sehingga siswa/i mampu mengatasi persaingan didunia kerja nantinya.
Maka dari itu SMK PKP 2 DKI JAKARTA sebagai wadah pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi sudah selayaknya ikut berpartisipasi untuk menunjang akan
kebutuhan tersebut namun kebutuhan tenaga teknik yang akan diberikan harus sesuai
dengan tenaga tingkat menengah yang ada dimasyarakat. Maka semua siswa/i khususnya
jurusan Analis Kesehatan ini diwajibkan untuk membuat karya tulis berupa laporan hasil
praktik kerja, sehingga nantinya setelah siswa/i terjun dimasyarakat dapat terampil dalam
bidang teori maupun dalam bidang praktik.
Untuk jurusan Analis Kesehatan maka pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dilaksanakan di perusahaan-perusahaan atau instansi-instansi yang ada
hubungannya dengan jurusan dan spesialisasi praktik di Laboratorium Kesehatan Daerah
(LABKESDA).

1.2. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan


Tujuan PKL pada dasarnya adalah memberikan kesempatan pada siswa Sekolah
Menengah Kejuruan untuk mendalami dan menghayati situasi dan kondisi dunia usaha
yang sesuai dengan Program Keahliannya secara rinci. Adapun tujuan dan maksud
tersebut adalah:

7
1. Memberikan pengalaman kerja yang sesungguhnya sebagai usaha
memasyarakatkan diri sebelum terjun ke lapangan kerja dan masyarakat pada
umumnya.
2. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap professional sesuai yang
disyaratkan Dunia Usaha/Dunia Industri.
3. Memperluas cakrawala pandangan terhadap dunia usaha dibidanganya, struktur
organisasi, jenjang karir, asosiasi usaha, manajemen, usaha dan lain-lain.
1.3. Tujuan Penyusunan Karya Tulis
Bahwa pengalaman yang telah didapatkan secara langsung dilapangan kerja
atau perusahaan-perusahaan akan lebih mudah dihayati apabila diabadikan dengan
membuat sebuah karya tulis dan dengan ini juga pembuatan karya tulis akan sangat
menunjang metode dalam belajar. Adapun tujuan dari pembuatan karya tulis adalah
sebagai berikut :
1. Sebagai penunjangan pengalaman Praktik Kerja Lapangan (PKL) secara
tertulis.
2. Sebagai sarana untuk menuangkan atau menerangkan kegiatan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dalam bentuk tulisan.
3. Untuk menerangkan apa saja yang menunjukan pekerjaan didunia kerja
secara tertulis.
4. Sebagai ringkasan agar tidak lupa setelah menyelesaikan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
5. Sebagai persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional.

1.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan sampel random (acak). Data yang


telah dikumpulkan didapat pada saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, dengan cara
mencatat kegiatan yang dikerjakan di buku jurnal yang diberikan oleh sekolah, bertanya
kepada petugas LABKESDA, dan mengambil dari data hasil uji laboratorium. Serta
beberapa gambar yang didokumentasikan melalui kamera handphone.

8
BAB II

URAIAN UMUM LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH


PROVINSI DKI JAKARTA

2.1. Sejarah Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta


Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta pada awalnya
merupakan Laboratorium Pengawas Doping Jakarta (Jakarta Doping Control
Laboratorium) yang didirikan untuk menunjang program pengembangan dan
pembinaan prestasi olahraga di Indonesia dan membantu Komisi Anti Doping
Indonesia dalam memutuskan keabsahan prestasi seorang atlet, menegakkan fair
play, serta melindungi kesehatan atlet.
Pada tanggal 30 Agustus 1996, Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang pada
saat itu dipimpin oleh Bapak Surjadi Sudirja meresmikan Laboratorium
Pengawasan Doping Jakarta dibawah pembinaan DR. Ray Kazlaukas (ASDLT,
Sydney, Australia).
Tugas Laboratorium Pengawasan Doping Jakarta yang ditetapkan dalam
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 685 tahun 1997 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Laboratorium Pengawasan Doping DKI Jakarta yang pertama kali
adalah pemeriksaan sampel Doping atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-
XIV, 9-25 September 1996 di Jakarta sebanyak 1135 sampel.
Pada saat itu Laboratorium Pengawas Doping Jakarta yang dilengkapi
dengan peralatan canggih serta sumber daya manusia yang handal merupakan
satu-satunya laboratorium di Indonesia yang memiliki kemampuan khusus dalam
memeriksa seorang atlet yang baru selesai mengikuti nomor final suatu kejuaraan
cabang olahraga atau pada saat pelatihan, apakah menggunakan obat dan
minuman yang bersifat doping, sehingga pemeriksaan laboratorium hanya untuk
masyarakat olahraga.
Untuk meningkatkan utilitas dan peranan laboratorium serta pengembangan
laboratorium agar lebih luas fungsinya sehingga dapat menunjang Program Pemerintah

9
Daerah Provinsi DKI Jakarta, pada umumnya, dan Program Dinas Kesehatan, pada
khususnya, maka Laboratorium Pengawas Doping Jakarta pada

10
4

tahun 2002 dikembangkan menjadi Laboratorium Kesehatan Daerah yang


merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 106 Tahun 2002
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di
Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tertanggal 6 Agustus 2002.
Dalam rangka mewujudkan praktek profesional yang baik dalam pelaksanaan
pemeriksaan laboratorium sehingga seluruh hasil kerjanya terjamin mutunya dan
dapat dipertanggungjawabkan, serta mengutamakan kepuasan pelanggan,
Labkesda Provinsi DKI Jakarta mengimplementasikan SNI ISO/ IEC 17025:2008
(ISO/IEC 17025:2005) dan telah memperoleh Sertifikat Akreditasi No. LP-157-
IDN pada tanggal 6 November 2002. Akreditasi Laboratorium Lingkungan dari
SARPEDAL-BPLHD pada tanggal 11 Mei 2009. Untuk menjamin mutu
pemeriksaan laboratorium, Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta
ikut serta dalam Proficiency Test dari Komite Akreditasi Nasional (KAN),
Program Nasional Pemantapan Mutu Eksternal dari Departemen Kesehatan RI,
AUSTOX, Urine Toxicology Proficiency Programmed and Sample Control dan
program pemantapan mutu internal.
Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta memiliki visi yaitu
menjadi laboratorium terpercaya dengan pelayanan terbaik yang mampu bersaing
secara Nasional dan Internasional. Untuk mendukung visi tersebut dituangkan
dalam bentuk misi sebagai berikut: Melaksanakan pemeriksaan doping, mutu obat
dan makanan, air, toksikologi, NAPZA serta menunjang pemeriksaan penyakit
epidemiologis dengan hasil yang akurat, terpercaya, dapat dipertanggung
jawabkan, dan tidak dipengaruhi pihak lain; Menjadi laboratorium rujukan dengan
kemampuan teknologi tinggi dan karyawan yang handal; Meningkatkan mutu
pengujian sumber daya manusia dan sarana penunjang secara terus menerus
sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK); dan
Menjalin kemitraan dengan institusi terkait dengan masyarakat lain.
5

2.2. Struktur Organisasi


Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada di Laboratorium Kesehatan
Daerah Provinsi DKI Jakarta:

KEPALA LABKESDA

Drs. Endra Muryanto, Apt.M.M

Ka. SUB BAGIAN


TATA USAHA
Dra. Titis Purnama Sari, Apt

SATUAN PELAKSANA
LABORATORIUM DOPING
Ka. SATLAK LABORATORIUM
DAN KIMIA
KESEHATAN MASYARAKAT
Dra. Ernawati, M.Si
Hasfiah Fatah, S.Si

SATUAN
PENGAWASAN
SUB KELOMPOK
INTERNAL
JABATAN
FUNGSIONAL
6

2.3. Sumber Daya Manusia dan Fasilitas


Sumber Daya Manusia yang ada di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI
Jakarta berjumlah 67 jiwa, yang terdiri dari :
1. Kepala Laboratorium berjumlah 1 jiwa
2. Tata Usaha berjumlah 29 jiwa
3. Kimia Doping berjumlah 18 jiwa
4. Kesehatan masyarakat berjumlah 19 jiwa

Fasilitas yang dimiliki Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta antara
lain:
1. Laboratorium Kimia Doping
2. Laboratorium Obat Makanan dan Minuman
3. Laboratorium Epidemiologi
4. Laboratorium Mikrobiologi
5. Laboratorium Toksikologi
6. Ruang staff disetiap lantai
7. Ruang sholat disetiap lantai
8. Loker
9. AC
10. Lift
11. Wifi
12. Lahan Parkir

Alat instrumen yang dimiliki Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta
antara lain:
1. LC/MS/MS 6. GC/HC 11. Immulite
2. GC/MS/MS 7. HPLC 12. Emit Tecnical System
3. GC/MS 8. ICPS 13.UV-VIS Spektrofotometer
4. GC/NPD 9. AAS 14.DissolutionTesting System
5. GC/FID 10. PCR 15. Microbiological Testing System
2.4. Kegiatan Industri
Jenis-jenis kegiatan di Laboratorium Kesehatan Daerah Jakarta
7

1. Laboratorium Doping
Laboratorium Doping merupakan laboratorium yang memeriksa senyawa
terlarang atau metode terlarang yang mungkin disalahgunakan yang dapat
meningkatkan kondisi fisik maupun psikologis atlet.

2. Laboratorium Epidemiologi
Laboratorium Epidemiologi merupakan laboratorium yang jenis
pemeriksaannya sama seperti laboratorium di rumah sakit. Sampel yang diperiksa
di laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta biasanya berupa darah dan urin.
Jenis pemeriksaan pada darah yaitu hemoglobin, eritrosit, lekosit, trombosit,
hematokrit. Sedangkan jenis pemeriksaan pada urin yaitu pemeriksaan pH, berat
jenis, darah, nitrit, glukosa. Pada laboratorium epidemiologi juga memeriksa
kolesterol, gula darah, dan asam urat.

3. Laboratorium Kimia Air


Laboratorium Kimia Air merupakan laboratorium yang memeriksa kualitas air
termasuk air bersih, air minum, air limbah, air kolam renang, air sungai dan air
pemandian umum.

4. Laboratorium Mikrobiologi
Laboratorium Mikrobiologi merupakan laboratorium yang memeriksa mikroba
patogen pada manusia berupa mikroorganisme yang bersifat parasit dan dapat
menyebabkan penyakit bahkan kematian pada manusia.
Pengujian yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi mencakup :
a) Air minum-air bersih : MPN, E.Coli.
b) Makanan : E.Coli, Salmonella, Shigella, Enteroccus
Stapylococcus aureus, Bacillus,
ALT,Clostridium, MPN

c) Usap alat : E.Coli, Stapylococcus aureus, Bacillus,


Enterococcus, AKK, Clostridium, Shigella.
d) Kosmetika : ALT, Pseudomonas
8

5. Laboratorium Napza
Laboratorium Napza merupakan laboratorium yang memeriksa adanya
zat narkotika, atau psikotropika maupun zat adiktif lainnya yang terkandung
dalam tubuh.

6. Laboratorium Obat, Makanan dan Minuman


Laboratorium Obat, Makanan dan Minuman merupakan laboratorium yang
memeriksan zat tambahan yang ada di dalam obat, makanan dan minuman.

7. Laboratorium Toksikologi
Laboratorium Toksikologi merupakan laboratorium yang memeriksa logam-
logam berat yang ada di dalam tubuh manusia akibat pencemaran yang berasal
dari bebatuan gunung berapi, kegiatan industri, pertambangan, pembakaran
bahan bakar, dan kegiatan domestik lainnya. Pencemaran logam berat pada
manusia disebabkan dari udara yang dihirup, air yang diminum, makanan yang
dikonsumsi, permukaan yang disentuh serta produk yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai