Anda di halaman 1dari 6

Jawaban Pertanyaan Referat

1. Syarat-syarat penglihatan mata binokuler

Syarat agar penglihatan dapat dilihat menggunakan dua mata adalah:


a. Aksis visual yang jernih pada mata sehingga tidak ada hambatan dalam stimulus
visual mencapai titik fokus pada mata
b. Kemampuan saraf dari mata yang berfungsi untuk mendorong fusi dari dua
bayangan yang berbeda yang dihasilkan pada satu mata sehingga menimbulkan
persepsi visual yang tunggal yang dinamakan sebagai fusi sensoris
c. Koordinasi yang baik dari kedua mata untuk berbagai arah pandangan melalui
saraf yang mengatur otot-otot mata untuk mengatur dua bayangan pada kedua
mata disebut sebagai fusi motoris

Penglihatan binokuler juga dikatakan memiliki persepsi simultan yang baik.


Persepsi simultan adalah kemampuan retina dari kedua mata untuk menerima 2
bayangan secara simultan. Bayangan suatu objek selalu terletak di retina yang
identik pada kedua mata disebut sebagai titik yang berkorespondensi pada retina.
Bayangan tersebut akan terlihat identik pada penglihatan binokuler normal.

Sedangkan fusi, dikatakan sebagai penyatuan eksitasi visual dari bayangan retina
yang berkorespondensi menjadi suatu persepsi visual tunggal. Fusi sensoris
adalah suatu proses kortikal penyatuan bayangan dari tiap mata ke dalam
gambaran stereopsis binokular tunggal. Sedangkan Fusi motoris adalah suatu
mekanisme yang memungkinkan pengaturan halus dari posisi mata untuk
mempertahankan kesejajaran bola mata sehinga fusi sensoris dapat
dipertahankan.

Jika penglihatan binokuler mata berjalan baik, maka stereopsis pun akan berjalan
baik. Stereopsis merupakan suatu fungsi luhur dari mata untuk membedakan
kedalaman secara tiga dimensi.

2. Cara penanganan pada ambliopia refraktif unilateral dan bilateral.


Pada ambliopia refraktif bilateral penanganan dapat dilakukan menggunakan
kacamata koreksi yang sesuai dengan penurunan visus yang terjadi. Penanganan juga
dapat diikuti dengan menggunakan patch atau menggunakan penalisasi atropine.

Berdasarkan penelitian sebanyak 109 anak dengan abmliopia bilateral yang tidak
tekoreksi. Sebanyak 96 anak yang diobati dengan menggunakan kacamata koreksi dan
13

orang mendapatkan penanganan tambahan berupa patch dan penalisasi atropine.


Didapatkan selama 1 tahun tingkat kenaikan visus dan ketajaman penglihatan dengan
kacamata koreksi pada ambliopia bilateral ada pada angka 75%-100%.
Pada ambliopia refraktif unilateral (anisometropia) penanganan yang dapat
diberikan juga serupa dengan ambliopia refraktif bilateral yaitu penggunaan lensa
koreksi. Penggunaan lensa yang digunakan menyesuaikan visus tiap mata.
Sebelum memberi lensa koreksi pemeriksaan miopia/hypermetropia harus
dilakukan dengan menggunakan lensa -1.00 D terlebih dahulu untuk mengetahui
apakah penglihatan nya membaik menggunakan lensa sferis negatif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada anak usia 3-7 tahun. Sebanyak 84
pasien ambliopia refraktif unilateral, dimana sebanyak 65 pasien mengalami
peningkatan tajam penglihatan selama 5 minggu.

3. Bagaimana tatacara penanganan/penatalaksanaan katarak kongenital supaya

visus tercapai normal dikemudian hari dan tidak terjadi ambliopia kembali
Penatalaksanaan katarak kongenital adalah dengan melakukan tindakan pembedahan
segera, koreksi afakia, dan terapi ambliopia agar visus dapat tercapai normal dan
ambliopia tidak timbul kembali. Koreksi afakia dapat dilakukan dengan cara
menggunakan lensa kontak dengan daya yang diubah untuk menyesuaikan
perkembangan mata dan perubahan status refraktif mata. Atau dapat dilakukan
implantasi lensa intraokular namun pengaturan daya nya agak sulit.
Ketentuan tindakan pembedahan katarak kongenital dapat dibagi menjadi berikut:
a. Kekeruhan bilateral pada kedua lensa mata >> Bila didapat kekeruhan pada kedua
lensa mata harus dilakukan pembedahan pada usia 4-10 minggu untuk mencegah
berkembangnya ambliopia deprivasi. Bila tingkat keparahannya berbeda, lensa
yang lebih buruk harus dilakukan pembedahan terlebih dahulu.
b. Kekeruhan partial bilateral pada kedua lensa mata >> tidak dibutuhkan tindakan
pembedahan segera, biasanya dalam kasus keraguan dapat menunda tindakan
operasi dan dilakukan pemantauan yang cermat.
c. Kekeruhan unilateral pada salah satu lensa mata >> pada kasus kekeruhan
unilateral usia maksimal pembedahan adalah 6 minggu. Dan diikuti dengan terapi
ambliopia yang agresif. Jika dilakukan operasi lebih dari 16 minggu, prognosis
nya biasanya buruk.
d. Kekeruhan partial unilateral pada salah satu lensa mata >> Pada kasus ini tindakan
pembedahan tidak perlu dilakukan dan dilakukan tindakan dilatasi pupil dan
dilakukan oklusi part-time.

4. Efek samping penalisasi dan oklusi baik part-time atau fullday patch baik pada
mata yang sehat atau pada mata ambliopia

Efek samping pada terapi patching part-time ataupun fullday adalah timbulnya alergi
pada kulit yang sensitif terhadap bahan patch. Dapat juga meningkatkan risiko iritasi
pada kulit sekitar mata yang sedang menggunakan patch (penggunaan full time lebih
tinggi risiko iritasi dibandingkan part-time). Efek samping yang timbul akan timbul
pada kulit daerah mata yang sehat, dikarenakan tujuan penggunaan patch adalah untuk
meminimalkan fungsi mata yang sehat dan mengoptimalkan fungsi mata yang
ambliopia.

Efek samping pada terapi penalisasi menggunakan atropine yang paling sering adalah
efek samping lokal pada mata yang sehat, karena tujuan terapi atropine adalah
memburamkan penglihatan sehat dengan meneteskan nya pada mata tersebut efek
samping yang mungkin timbul adalah meningkatnya sensitivitas mata terhadap
cahaya (fotofobia). Berdasarkan penelitian terhadap 88 responden sebanyak 14%
pengguna terapi atropine menimbulkan efek samping fotofobia baik pada mata sehat
(yang diteteskan atropine) ataupun mata kontralateral (mata ambliopia) . Dan
sebanyak 3% lainnya ada menimbulkan efek samping sistemik seperti takikardi,
mulut kering, iritabilitas serta sakit kepala.

5. Jelaskan apa yang disebut dengan prisma lensa? Apa saja kegunaannya?
Prisma lensa adalah suatu alat optik yang digunakan untuk mengatasi adanya deviasi
okular dengan pengarahan ulang garis pandang optik. Saat terjadinya penyimpangan
garis cahaya yang jatuh berbeda antar kedua mata, prisma lensa membantu agar garis
refraksi kedua mata tepat jatuh di retina dan tidak terjadi penglihatan ganda
(diplopia).
Kegunaan dari prisma lensa sendiri salah satunya adalah prisma lensa dapat
digunakan sebelum operasi strabismus untuk memprediksi apakah status sensorik nya
akan membaik setelah operasi. Pada anak dengan esotropia, prisma lensa juga dapat
digunakan untuk memprediksi postoperative shift in position (prism adaption test).
Sehingga dapat diantisipasi saat melakukan operasi.
Prisma lensa dapat digunakan dengan berbagai cara, Fresnel Press-On adalah prisma
lensa dengan membran plastik yang nyaman yang bisa digunakan pada lensa
kacamata untuk kepentingan diagnostik maupun terapeutik. Untuk koreksi permanen,
prisma lensa dapat dimasukkan ke dalam lensa kacamata dengan batasan kekuatan
maksimal 8-10 PD dikarenakan dapat terjadi degradasi pandangan pada kekuatan
lensa yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai