Anda di halaman 1dari 8

PERAN DAN FUNGSI PERAWAT FUNGSI ADVOKASI PADA KASUS

KEGAWATDARURATAN BERBAGAI SISTEM

DISUSUN OLEH:

KEELOMPOK 7

1. NUR HIDAYANTI
2. USWATUN HASANAH
3. RESKI AMELIA
4. RIZKI
5. ROSDIANA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan Rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Peran Dan Fungsi Perawat Fungsi Advokasi Pada Kasus
Kegawatdarurat Berbagai Sistem”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi persyaratan mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat.

Kami menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, oleh


karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
khususnya dan tenaga keperawatan pada umumnya.

Samata, 23 Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar
terhadap peningkatan mutu pelayaran keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
dilaksanakan oleh tenaga perawat profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat
dapat bekerja sama dengan profesi lain. Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan
keperawatan untuk pasien baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
dengan memandang manusia secara biopsikososial spiritual yang kompehensif.
Sebagai tenaga yang profesional dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu
sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggung
jawab secara moral (Ismani, 2001)
Masalah moral yang muncul dalam hubungan perawat pasien terjadi tanpa
pengujian, dan banyak masalah pribadi yang dihadapi perawat yang terlibat dalam
manajemen, administrasi, dan tanggung jawab publik. Perhatian tertuju pada kesulitan
moral dalam hubungan perawat pasien dalam dalam tujuan untuk memberikan hak
pasien dan tanggung jawab profesional perawat, aspek legal dan hak-hak moral
hubungan kontrak diantara mereka.
Menjadi seorang perawat bukanlah suatu hal yang mudah, apalagi membangun
citra perawat ideal di mata masyarakat. Kebanyakan masyarakat mengenal perawat
identik dengan sombong, tidak ramah, tidak pintar seperti dokter dan sebagainya.
Untuk mengubah citra perawat seperti itu di masyarakat memang tidak mudah, tetapi
merupakan suatu keharusan bagi semua perawat, terutama secara perawat profesional
(Sujana, 2009)
Pada dasarnya peran perawat sebagai advokat pasien adalah memberikan
informasi dan memberikan bantuan kepada pasien atas keputusan apapun yang dibuat
pasien, memberikan informasi berarti menyediakan informasi atau penjelasan sesuai
yang dibutuhkan pasien, memberikan bantuan mengandung dua peran, yaitu peran
aksi nonaksi. Dalam menjalankan peran aksi, perawat memberikan keyakinan kepada
pasien bahwa mereka mempunyai hak dan tanggung jawab dalam menentukan pilihan
atau keputusan sendiri dan tidak tertekan dwngan pengaruh orang lain. Sedangkan
peran nonaksi mengandung arti pihak advokat seharusnya menahan diri untuk tidak
mempengaruhi keputusan pasien (Sulandra 2008)
Peran perawat sebagai advokat pasien menuntut perawat untuk dapat
mengidentifikasi dan mengetahui nilai-nilai dan kepercayaan yang dimilikinya
tentang peran advokat, peran dan hak-hak pasien, perilaku profesional, dan hubungan
pasien-keluarga-dokter. Di samping itu, pengalaman dan pendidikan yang cukup
sangat di perlukan untuk memiliki kompetensi klinik yang diperlukan sebagai syarat
untuk menjadi advokat pasien.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Peran Dan Fungsi Perawat Fungsi Advokasi Pada Kasus
Kegawatdaruratan Berbagai Sistem ?
C. Tujuan
Untuk Mengetahui Peran Dan Fungsi Perawat Fungsi Advokasi Pada Kasus
Kegawatdaruratan Berbagai Sistem.
BAB II

PEMBAHASAN
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai