Anda di halaman 1dari 8

UPAYA PENCEGAHAN DAN

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
KEGAWATDARURATAN
KELOMPOK 5
KEPERAWATAN B
IMRAN AZHARI FAHMAN
SALLY PURWANTI
HARMAWATI
ANDI ADAM
HIKMA SARI
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder Pencegahan Tersier

• Penyuluhan • Tujuan dari • Pencegahan tersier


kesehatan pencegahan adalah upaya

A. Upaya-upaya • Pengubahan
lingkungan
• Ekonomi
sekunder
kegawatdaruratan
yaitu Pendeteksian
meningkatkan
angka
kesembuhan,
pencegahan • Pekerjaan
• Perumahan
dini Multi Trauma
serta penanganan
angka survival
(bertahan hidup),

primer, sekunder, • Keluarga


• Politik
segera sehingga
komplikasi dapat
dan kualitas hidup
dalam mengatasi
dicegah penyakit. Aktivitas
dan tersier pada • Dukungan system
social
• Pencegahan
skunder termaksud
pencegahan tersier
mencoba untuk
masalah pada menurunkan
prevalensi
mengurangi
beratnya

kasus ganguan. aktifitas


pencegahan
gangguan dan
disabilitas yang
skunder meliputi berkaitan.
kegawatdaruratan penemuan kasus
dini, skrining dan
Rehabilitasi adalah
proses yang
pengobatan efektif memungkinkan
yang cepat. individu untuk
kembali ke tingkat
fungsi setinggi
mungkin.
Pencegahan primer Pencegahan sunder Pencegahan tersier

• Upaya yang • 1. Pada cedera • Klien harus


dilakukan perawat Otak: didampingi oleh
untuk pencegahan • Pertahankan seseorang selama
primer meliputi kepala harus waktu 24 jam
penyuluhan berada dalam sesudah cedera.
kepada posisi gais tengah • Jangan meminum
Contoh: masyarakat luas
melalui lembaga
swadaya
• Untuk jaringan
yang terkoyak dari
wajah, semua
minuman
beralkohol selama
24 jam.beristirahat
Trauma kepala masyarakat dan
lembaga sosial
lainnya. Program
jaringan dan organ
yang lepas
dikembalikan ke
selama 24 jam
berikutnya
• Jangan
dan wajah penyuluhan
diarahkan ke
penggunaan Helm
tempat semula.
• 2. Pencegahan
mengemudikan
kendaraan,
komplikasi akut mengoperasikan
saat mengemudi dan kronis : mesin, atau
kendaraan • cegah perdarahan mengamibil
bermotor, Anak – keputusan yang
anak yang masih yang hebat
penting.
Balita selalu
diawasi oleh orang
tua, jangan
Mengemudikan
kendaraan dengan
kecepatan yang
tinggi.
Persiapan Pemeriksaan Diagnostik
A. Persiapan pasien dan perawat
Hasil suatu pemeriksan laboratorium sangat penting dalam
membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan
B. Persiapan, pragnosa, karena itu perlu diketahui factor ysng mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium (Ambarwati,2010)
pelaksanaan dan 1.Pemahaman Instruksi dan Pengisian Formulir 
paska pemeriksaan 2. Persiapan Penderita 
diagnostik dan a. Puasa.
b. Obat. 
laboratorium pada c. Waktu Pengambilan
kegawatdaruratan d. Posisi pengambilan
3. Persiapan Alat yang Akan Dipakai 
a. Persiapan Alat
b. Pengambilan Darah
c. Penampungan Urine
d. Penampung khusus.
Darah

• 1. Darah Rutin : 
• Hemoglobin/HB   : Untuk mendeteksi adanya penyakit anemia
dan ginjal  
Contoh: • Hematokrit/HT   : Mengukur konsentrasi sel darah merah
dalam darah  
Pengambilan • Trombosit   : Mendeteksi adanya trombositopenia dan
trombositosis 
spesimen • 2. Darah Kimia : 
• SGPT (serum glumatik piruvik transaminase) :Pemeriksaan
SGPT digunakan untuk mendeteksi adanya kerusakan
hepatoseluler.  
• Albumin : Pemeriksaan albumin dilakukan untuk mendeteksi
kemampuan albumin yang disintesis oleh hepar, yang
bertujuan untuk menentukan adanya gangguan hepar seperti
luka bakar, gangguan ginjal.  
• Asam Urat : Pemeriksaan asam urat dilakukan untuk
mendeteksi penyakit pada ginjal, luka bakar dan kehamilan.  
 Pelaksanaan pemeriksaan diagnostik

Pada tahap ini perhatikan ulang apa yang harus dikerjakan, lakukan
pendekatan dengan pasien atau keluarganya sebagai etika dan sopan santun,
beritahukan apa yang akan dikerjakan. Selalu tanyakan identitas pasien sebelum
bekerja sehingga tidak tertukar pasien yang akan diambil bahan dengan pasien lain.
Karena kepanikan pasien akan mempersulit pengambilan darah karena vena akan
Cont... konstriksi. Darah dapat diambil dari vena, arteri atau kapiler. Syarat mutlak lokasi
pengambilan darah adalah tidak ada kelainan kulit di daerah tersebut, tidak pucat
dan tidak sianosis. Lokasi pengambilan darah vena : umumnya di daerah fossa cubiti
yaitu vena cubiti atau di daerah dekat pergelangan tangan. Selain itu salah satu
yang harus diperhatikan adalah vena yang dipilih tidak di daerah infus yang
terpasang/sepihak harus kontra lateral. Darah arteri dilakukan di daerah lipat paha
(arteri femoralis) atau daerah pergelangan tangan (arteri radialis). Untuk kapiler
umumnya diambil pada ujung jari tangan yaitu telunjuk, jari tengah atau jari manis
dan anak daun telinga. Khusus pada bayi dapat diambil pada ibu jari kaki atau sisi
lateral tumit kaki.
Pasca pemeriksaan diagnostik

Pada tahap ini sangat penting diperhatikan karena sering terjadi sumber kesalahan
ada disini. Yang harus dilakukan : 
1. Catat dalam buku ekspedisi dan cocokan sampel dengan label dan formulir.
Kalau sistemnya memungkinkan dapat dilihat apakah sudah terhitung biayanya
(lunas). 
2. Jangan lupa melakukan homogenisasi pada bahan yang mengandung
Cont... antikoagulan 
3. Segera tutup penampung yang ada sehingga tidak tumpah 
4. Segera dikirim ke laboratorium karena tidak baik melakukan penundaan 
5. Perhatikan persyaratan khusus untuk bahan tertentu seperti darah arteri untuk
analisa gas darah, harus menggunakan suhu 4-8°C dalam air es bukan es batu
sehingga tidak terjadi hemolisis. Harus segera sampai ke laboratorium dalam
waktu sekitar 15-30 menit. Perubahan akibat tertundanya pengiriman sampel
sangat mempengaruhi hasil laboratorium. Sebagai contoh penundaan pengiriman
darah akan mengakibatkan penurunan kadar glukosa, peningkatan kadar kalium.
Hal ini dapat mengakibatkan salah pengobatan pasien. Selain itu nilai pemeriksaan
hematologi juga berubah sesuai dengan waktu.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai