Manajemen Kasus Dan Rujukan
Manajemen Kasus Dan Rujukan
22/02/24 1
Status
kontinum
Positive Physical,social
penggunaan and mental health
Substance misuse Substance use disorder
22/02/24 2
Continum of care
22/02/24 3
Continum
of care Promotion Prevention Tretment Recovery
Standar
Internasional
Perawatan
gangguan
Napza, WHO
2003
Pendekatan Manajemen
Pendekatan
jejaring berbasis pemulihan
satu pintu
masyarakat berkelanjutan
22/02/24 10
One stop shop/
Layanan satu
pintu
22/02/24 11
Pendekatan
jejaring
rawatan
berbasis
masyarakat
22/02/24 12
Pendekatan
jejaring • Model ini terlaksana jika Layanan satu pintu tidak bisa
dilaksanakan
rawatan • Melibatkan komponen sistem Kesehatan dan rawatan sosial
berbasis setempat
• Layanan khusus napza sebagai elemen inti dan layanan
masyarakat tambahan kota/komunal
• Kemitraan yang luas antara sektor kesehatan ,sosial,
termasuk RS ,Puskesmas dan rawatan social) dan
melibatkan LSM dan KDS
22/02/24 13
Elemen utama
rehabilitasi dan
reintegrasi sosial
berorientasi pemulihan,
UNODC 2008-🡪 model
pemulihan berkelanjutan
22/02/24 14
Managemen kasus dan rawatan dan perawatan untuk
pengguna Napza dan mereka yang terdampak oleh
GPZ
22/02/24 15
Layanan rawatan harus
Dapat
Tersedia Terjangkau
diakses
Berbasis
Beragam
bukti
22/02/24 16
Managemen
Kasus
22/02/24 17
• 5 % pengguna Napza memerlukan
rujukan
• SUD adalah chronic relapsing disease 🡪
butuh monitoring berkelanjutan
• Monitoring dan follow up di
Puskesmas/Primary care sangat
diperlukan
22/02/24 18
Overcome barriers,
Treatment Gap stigma and missbeliefe
• Hanya 10 % pengguna
Napza yang mendapat
Primary care pengobatan Bukan masalah moral (
and SBIRT • Lebih dari 40 % pengguna
Napza menderita mental
moral weakness) atau
willfull rejection of social
illness namun kurang dari norms
setengah (48 %)
mendapat pengobatan Perlu ,mendapat perhatian
sama dengan masalah
Kesehatan lainnya
22/02/24 19
Managemen kasus
Model praktik kolaboratif yang mencakup pasien, perawat, pekerja sosial, dokter, praktisi lain, perawat, dan
masyarakat.
Proses manajemen kasus mencakup komunikasi dan memfasilitasi perawatan secara berkesinambungan
melalui koordinasi sumber daya yang efektif.
Menilai klien dan keluarga klien dan jika diperlukan dan mengatur, mengoordinasikan, memantau,
mengevaluasi dan mengadvokasi berbagai paket layanan untuk memenuhi kebutuhan klien yang kompleks
dan yang spesifik
22/02/24 20
Butuh managemen
kasus
• Layanan terfragmentasi
Menurunkan motivasi
Menghambat akses layanan
Kompetisi layanan merugikan klien dan
layanan tersebut
22/02/24 21
Perawatan GPZ vs Managemen kasus
22/02/24 22
Mengapa butuh managemen kasus
22/02/24 23
Tujuan lain managemen kasus
Job training or
House
seach Family therapy
assistance
assistance
Treatment for
mental Medical care
disorder
22/02/24 24
• Dapat didefenisikan sebagai sumber daya
Recovery internal dan eksternal yang luas dan
capital : dalam yang dapat diambil untuk memulai
dan mempertahankan pemulihan
Kapital • 3 Jenis Kapital pemulihan :
pemulihan • Kapital pemulihan pribadi
• Kapital social dan keluarga
• Kapital pemulihan komunitas
22/02/24 25
22/02/24 26
Recovery Capital
22/02/24 27
Prinsip managemen kasus efektif
• Meskipun sudah ada dalam kondisi ideal, dimana seluruh layanan tersedia,
kita butuh managemen kasus (meskipun hanya merujuk dan membantu
perpindahan pasien)
• Keadaan sesungguhnya berbeda dari ideal. Manajer kasus yang bekerja dalam
lingkungan yang tidak sempurna dan cacat perlu berkoordinasi sehingga
layanan berjalan lancar dan efektif
• Program juga harus memiliki tanggung jawab. Fragmentasi mungkin terjadi
jika programnya besar .
22/02/24 28
Prinsip dasar managemen kasus efektif
Bersikap
Bersikap Bersifat Peka terhadap
prgmatif atai
antisipasi fleksibel budaya
praktis
22/02/24 29
Fungsi manajemen kasus
jejarang dan
Asesmen perencanaan
Rujukan
Monitoring Advokasi
22/02/24 30
Asesmen
• Merupakan dasar untuk perencanaan terapi kaarena manajer kasus menilai seluruh kebutuhan pasien
• Meletakan dasar ntuk mengukur kemajuan pasien
• Membantu memprioritaskan kebutuhan pasien karena manajer tahu semua kebutuhan pasien dan ia
menentukan mana yang paling mendesak
Elemen Asesmen meliputi
• Riwayat penggunaan dan terapi penggunaan napza dulu dan sekarang
• Status emosil perilaku dan kognitif
• Kesediaan untuk berubah : potensi relaps atau tetap menggunakan
• Lingkungan pemulihan atau recovery capital
22/02/24 31
Perencanaan
22/02/24 32
Jejaring dan Rujukan
• Jejaring merupakan bagian penting dari manajemen kasus karena satu program tidak
dapat memenuhi semua kebutuhan klien.
• Tujuan dari manajemen kasus antar program adalah untuk menghubungkan satu program
ke program lainnya untuk memberikan layanan lebih kepada klien.
• Semua program memiliki keterbatasan. Manajer kasus bergerak melintasi batas- batas
untuk menjalin hubungan. Ada program yang rigid, ada program yang fleksibel
22/02/24 33
Monitoring
22/02/24 34
Advokasi
22/02/24 35
Rentang layanan
22/02/24 36
22/02/24 37
Sistem
Rujukan
22/02/24 38
Sistem Rujukan
22/02/24 39
Pasal 11 Permenkes no 1 tahun 2012
• Setiap fasilitas Kesehatan wajib melakukan rujukan apabila pasien
memerlukannya kecuali dengan alasan yang sah dan mendapat
persetujuan pasien dan keluarganya
• Alasan yang sah seperti pasien tidak dapat ditransportasikan atas
alasan medis, sumber daya atau geografis
• Petugas harus memberikan penjelasan terlebih dahulu dan harus
mendapat persetujuan pasien atau keluarganya
22/02/24 40
Penjelasan yang diberikan meliputi
Diagnosis
Terapi dan atau Tindakan medis yang diperlukan
Alasan dan tujuan dilakukan rujukan
Risikko yang timbul apabila rujukan tidak dilakukan
Transportasi rujukan
Risio atau penyulit yang dapat timbul selama dalam perjalanan
22/02/24 41
Prose Rujukan mengikuti mekanisme sbb
22/02/24 42
Kriteria kasus rujukan
Rujuk di Puskesmas Dirawat diRSUD
Intoksikasi Intoksikasi
Putus zat ringan sampai sedang Putus zat ringan sampai berat
Komorbiditas fisik dan psikiatik Kondisi komorbid fisik dan atau
tidak berat psikiatrik yang berat
Tidak mengalamipenurunan Mengalami penurunan kesadaran
kesadaran berat berat
22/02/24 43
Kompetensi Pusat Layanan Kesehatan Tingkat
I
22/02/24 44
Kompetensi Pusat Layanan Kesehatan Tingkat II
22/02/24 45
• Kegawat daruratan (penangan awal sebelum rujuk)
• Terapi simptomatik
• Rwat jalan rumatan
• Asesmen dan konseling dasar adiksi
• Pemeriksaan penunjang (Rapid tes NAPZA, Darah perifer
lengkap, skrining faktor risiko, rapid tes HIV)
• Detoksifikasi
• Konseling dasar dan psikoterapi
22/02/24 46
Referensi
22/02/24 47
22/02/24 48