Anda di halaman 1dari 5

Program Rehabilitasi Psikososial untuk Mantan Pengguna NAPZA

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat


dalam menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun Oleh:
Sophie Fatimah Alatas 030.15.188
Atika Nur Aini 030.15.204
Nadhif Eka Saputro 030.15.205
Nabila Tarafui 030.15.124

Pembimbing:
dr. Erita Istriana, Sp.KJ

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE 24 Agustus – 19 September 2020
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA

1
No

1. Topik Program Rehabilitasi Psikososial untuk Mantan Pengguna NAPZA

2. Target pembaca Puskesmas, Kader kesehatan, keluarga pengguna NAPZA

3. Kerangka Isi NAPZA :


Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya atau istilah yang
populer dikenal masyarakat sebagai Narkoba (Narkotika dan Obat
Berbahaya) Meskipun dalam kedokteran sebagian besar narkoba
masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bisa disalahgunakan.

Ketergantungan Napza :
Keinginan kuat dan tak dapat dikendalikan untuk menggunakan obat
serta ketidakmampuan untuk mengendalikan konsumsi dan jumlah
obat yang dikonsumsi yang pada akhirnya mengarah pada jumlah
waktu tidak proporsional yang dihabiskan untuk kegiatan terkait
mengkonsumsi obat secara berlebihan.

4. Penjelasan/lampiran Masalah penyalahgunaan NAPZA sudah mencapai kedaruratan di


mana diperlukan upaya-upaya yang mendesak untuk mengatasi situasi
yang sangat kritis melalui rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan
NAPZA. Program rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan Napza ini
merupakan salah satu upaya sistematisasi penanganan masalah korban
penyalahgunaan NAPZA di Indonesia. Mengingat kompleksitas
permasalahan korban penyalahgunaan NAPZA, diharapkan Progres
KP NAPZA ini dapat berlangsung secara berkesinambungan sesuai
dengan fakta-fakta objektifitas yang terjadi dalam penanganan
masalah korban penyalahgunaan NAPZA.
Masalah penyalahgunaan NAPZA sudah mencapai kedaruratan
diperlukan upaya-upaya yang mendesak melalui rehabilitasi sosial
korban penyalahgunaan NAPZA.
Rehabilitasi Sosial adalah proses pemulihan secara terpadu baik fisik,
mental maupun sosial agar korban mampu melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar dalam kehidupan bermasyarakat
Intervensi psikososial :
Program pengobatan rawat jalan dan telah terbukti mengurangi
penggunaan napza, mendorong penghentian penggunaan napza, dan
mencegah kekambuhan. Contohnya seperti:

a. Memberi motivasi agar dapat menumbuhkan rasa


percaya diri.
b. Pelatihan kejuruan dan pembinaan kewirausahaan
seperti memasak, membuat kerajinan, menjahit dan

2
berdagang
c. Bimbingan mental spiritual: dengan bantuan tokoh
pemuka agama
d. Bimbingan fisik: diadakan olahraga bersama
e. Bimbingan sosial dan konseling psikososial di
puskesmas
f. Bimbingan resosialisasi: Bertujuan mengubah pola
pikir dan respons pasien
g. Bimbingan lanjut: penguatan potensi diri
h. Rujukan ke rumah sakit

Intervensi ini dapat dilakukan di puskesmas dengan bantuan kader dan


masyarakat sekitar.

Sering sekali mantan pengguna NAPZA diberikan stigma negatif dari


lingkungan maupun dari keluarga. Sebaiknya kita tidak menghakimi
mereka, tetapi justru kita harus menerima dan merangkul mereka
dengan:

1. Dukungan emosional, seperti memberikan dorongan,


mendengarkan, serta dapat memahami dan menyenangkan
perasaan orang

2. Dukungan informasi, memberikan pengajaran, pemberian


saran, informasi, atau membantu dalam membantu mengambil
keputusan. Tidak lupa mengingatkan, memberitahukan jadwal
dan waktu untuk meminum obat setiap harinya.

5. Referensi 1. PUSDATIN KEMENKES


2. Program Rehabilitasi Sosial untuk Korban Penyalahgunaan
NAPZA (PROGRES KP NAPZA) KEMENSOS
3. United Nation of Drug and Crime

3
Untuk video

-NAPZA adalah:
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya atau istilah yang populer dikenal masyarakat
sebagai Narkoba (Narkotika dan Obat Berbahaya). Meskipun dalam kedokteran sebagian
besar narkoba masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bisa disalahgunakan.

Ketergantungan Napza :
Keinginan kuat dan tak dapat dikendalikan untuk menggunakan obat yang pada akhirnya
mengarah pada jumlah waktu yang dihabiskan untuk kegiatan terkait mengkonsumsi obat
secara berlebihan.

Masalah penyalahgunaan NAPZA sudah mencapai kedaruratan diperlukan upaya-upaya yang


mendesak melalui rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan NAPZA.

Rehabilitasi Sosial adalah proses pemulihan secara terpadu baik fisik, mental maupun sosial
agar korban mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan
bermasyarakat

Intervensi psikososial :
Program pengobatan rawat jalan dan telah terbukti mengurangi penggunaan napza,
mendorong penghentian penggunaan napza, dan mencegah kekambuhan. Contohnya seperti:

a. Memberi motivasi agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri.


b. Pelatihan kejuruan dan pembinaan kewirausahaan seperti memasak,
membuat kerajinan, menjahit dan berdagang
c. Bimbingan mental spiritual: dengan bantuan tokoh pemuka agama
d. Bimbingan fisik: diadakan olahraga bersama
e. Bimbingan sosial dan konseling psikososial di puskesmas
f. Bimbingan resosialisasi: Bertujuan mengubah pola pikir dan respons
pasien
g. Bimbingan lanjut: penguatan potensi diri
h. Rujukan ke rumah sakit

Intervensi ini dapat dilakukan di puskesmas dengan bantuan kader dan masyarakat sekitar.

Sering sekali mantan pengguna NAPZA diberikan stigma negatif dari lingkungan maupun dari
keluarga. Sebaiknya kita tidak menghakimi mereka, tetapi justru kita harus menerima dan
merangkul mereka dengan:

3. Dukungan emosional, seperti memberikan dorongan, mendengarkan, serta dapat


memahami dan menyenangkan perasaan orang

4
4. Dukungan informasi, memberikan pengajaran, pemberian saran, informasi, atau
membantu dalam membantu mengambil keputusan. Tidak lupa mengingatkan,
memberitahukan jadwal dan waktu untuk meminum obat setiap harinya.

-penutup

Anda mungkin juga menyukai