Anda di halaman 1dari 40

Konseling Dasar Adiksi Napza

KONSELING DAN TES HIV


KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2013

1 12/20/21
Tujuan
Tujuan Umum: pada akhir sesi, peserta mampu
melakukan konseling dasar adiksi Napza, khususnya
intervensi singkat
 
Tujuan Pembelajaran Khusus:
1. Menjelaskan ruang lingkup konseling dasar adiksi Napza
2. Menjelaskan pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk
intervensi singkat
3. Menjelaskan tujuan intervensi singkat
4. Menjelaskan tahapan intervensi singkat

2 12/20/21
Pokok Bahasan 1
Ruang Lingkup Konseling Dasar Adiksi Napza

3 12/20/21
Ruang Lingkup Adiksi Napza
Secara profesional, ketrampilan konseling adiksi
Napza membutuhkan waktu yang cukup lama
Asosiasi profesional adiksi di AS (NAADAC)
mengklasifikasi konselor adiksi profesional dalam
beberapa level
Di Indonesia, profesi yang khusus mempelajari
gangguan penggunaan Napza sebagai mata kuliah
wajib adalah psikiater, sementara profesi lainnya
bersifat pilihan atau merupakan pendidikan /
pelatihan berkelanjutan
4 12/20/21
Ruang Lingkup……
Dalam modul ini  “ Intervensi Singkat”
Dapat dilakukan oleh semua petugas kesehatan
terlatih kepada klien HIV-AIDS dengan riwayat
gangguan penggunaan Napza

~ nasehat sederhana ~ intervensi minimal ~


konseling singkat ~ konseling jangka pendek

5 12/20/21
Pengertian intervensi singkat
Heather (1994) : suatu rangkaian prinsip intervensi
yang berbeda - tapi tetap menggunakan teknik dasar
terapi konvensional.
Lama: 5 menit - 1 jam ( rata-rata 15 menit )
Tujuan :
meningkatkan kesadaran klien adanya korelasi antara
masalah yang saat ini dialami dengan penggunaan
Napzanya
merekomendasi klien untuk perubahan perilaku
berisiko secara alamiah dan dapat dikendalikan oleh
klien.
6 12/20/21
Bekerja dengan baik bila :
Jika terapi yang lebih spesifik dan mendalam tidak
tersedia
Klien tidak bersedia untuk dirujuk
Atau jika klien resisten atas suatu terapi.

Sesuai untuk klien dengan riwayat penggunaan


Napza yang bersifat ringan hingga sedang.

7 12/20/21
Derajat keparahan penggunaan
Napza dan tingkatan perawatan

Tidak pakai
Ringan
Sedang
Signifikan
Berat

Terapi NAPZA
Intervensi singkat

Pencegahan primer

Sumber: NIDA
8 12/20/21
Pokok Bahasan 2
Pengenalan Pola Penggunaan Masalah Penggunaan
Napza

9 12/20/21
Permenkes No. 37/2013 tentang
Tata Cara Wajib Lapor 2013
Proses asesmen untuk melihat derajat keparahan
penggunaan Napza seseorang menggunakan
modifikasi Addiction Severity Index (ASI)
Skrining : Alcohol Smoking and Substance Use
Involvement Screening Test (ASSIST) atau ASI
Lite (hanya mengkaji pola penggunaan Napza
seseorang):
Dalam pelatihan ini hanya difokuskan pada
penggunaan ASSIST sebagai alat skrining
mengingat beban tugas yang tidak ringan
10 12/20/21
ASSIST
Sangat ideal diterapkan di puskesmas, klinik
atau rumah sakit umum (dengan SDM terbatas)
Penerapan pada :
 pasien dengan penyakit kronis yang proses
pemulihannya mungkin dipersulit oleh penggunaan
Napzanya
 remaja yang dibawa keluarganya untuk keluhan
reproduksi, Infeksi Menular Seksual atau kesulitan
belajar
Waktu seputar 10 – 30 menit

11 12/20/21
ASI Lite
Bagian dari ASI versi lengkap
Tidak dianjurkan bila konselor belum mengenal klien
Membutuhkan waktu sekitar 15 – 30 menit
Pertanyaan 30 hari terakhir : menggambarkan
penggunaan Napza terkini (pengguna aktif),
Penggunaan sepanjang hidup : menggambarkan
derajat keseriusan klien dalam penggunaan zatnya

Alur rujukan ke IPWL yang memiliki rehabilitasi
medik
12 12/20/21
Pokok Bahasan 3
Pengetahuan dan ketrampilan dasar untuk intervensi
singkat

13 12/20/21
Brown dan Miller, 1993
Sikap dan pengetahuan konselor yang tepat
berpengaruh pada keluaran yang baik:
klien termotivasi untuk menjalani terapi
klien berpartisipasi dengan baik selama
Terhadap klien yang berada dalam terapi:
klien bertahan lebih lama dalam terapi dan klien
berpartisipasi pada program pasca terapi /
rehabilitasi

14 12/20/21
4 Ketrampilan Utama Konselor
Sikap memahami dan penerimaan;
Menguasai keterampilan konseling;
Fokus pada rencana jangka pendek;
Pengetahuan kerja tentang tahap-tahap
perubahan

15 12/20/21
1. Sikap memahami dan penerimaan
Kemampuan untuk menjadi pendengar aktif :
Tidak menghakimi (non-judgmental) terhadap
apapun yang diutarakan / dialami klien
Memberi peluang bicara
Menghargai kondisi klien apapun latar
belakangnya, karena klien seringkali memiliki
pengetahuan dan pengalaman lapangan yang
berharga yang belum tentu diketahui oleh konselor

16 12/20/21
2. Ketrampilan Konseling
Sangat penting: mendengar aktif, yaitu
kemampuan untuk membaca isi, perasaan
dan arti pernyataan klien secara akurat.
Dalam perkataan lain disebut sebagai
refleksi (reflective listening) atau parafrase.

17 12/20/21
Tahapan Mendengar Aktif

1.Dengarkan apa yang klien katakan


2.Susunlah pernyataan reflektif menggunakan
bahasa / kata-kata kita sendiri
3.Ujilah akurasi pernyataan reflektif kita. Lihat,
dengar dan tanyakan klien bila perlu, untuk
memverifikasi akurasi isi, perasaan atau arti
pernyataan klien

18 12/20/21
Lanjutan
Mendengar aktif dapat:
 mengurangi resistensi klien
 mendorong klien untuk lebih terbuka
 menolong klien untuk mengingat apa yang telah
dikatakan selama intervensi
 Menggali dan mengatasi ambivalensi: manfaat dan
kerugian mempertahankan dan merubah perilaku
lama yang berisiko

19 12/20/21
Pokok Bahasan 4
Tujuan Intervensi Singkat

20 12/20/21
Tujuan utama
Adalah untuk mengurangi risiko dampak
buruk dari penggunaan Napza yang
berkelanjutan
 Tujuan yang paling ideal adalah
menghentikan penggunaan Napza secara
total (abstinens)
 Namun perlu selalu diingat bahwa “tujuan
terapi bagi setiap orang tidaklah sama”

21 12/20/21
Tujuan Intervensi Singkat terkait Tatanan
/ Seting
Seting Tujuan
Berbagai  Memfasilitasi program terapi Napza rujukan
fasilitas (mis. petugas mengidentifikasi
layanan penyalahgunaan klien melalui skrining dan
sosial menyarankan mereka untuk mencari asesmen
atau terapi lanjutan);
 Mempengaruhi klien untuk melakukan
perubahan pada perilaku penyalahgunaan
Napza secara langsung dengan memberi
saran agar menurunkan pola penggunaan
yang berisiko atau menetapkan rencana untuk
berhenti dari penggunaan Napzanya.
22 12/20/21
Tujuan Intervensi Singkat terkait
Tatanan / Seting
Seting Tujuan
Lingkungan Menilai perilaku penggunaan Napza dan
netral (mis. memberi saran suportif tentang
individu pengurangan risiko (mis. inisiatif
merespons kesehatan masyarakat untuk melakukan
iklan media) skrining secara acak pada menapis orang
yg sedang belanja di mall dan
memberikan umpan balik serta saran).
Berbagai Memfasilitasi terapi Napza yang bersifat
fasilitas rujukan
layanan sosial
23 12/20/21
Tujuan Intervensi Singkat terkait
Tatanan / Seting
Seting Tujuan
Program • Intervensi berguna sebagai tindakan
terapi pengganti sementara bagi klien sebelum
Napza mengakses layanan terapi Napza yang
spesifik;
• Bertindak sebagai pengantar motivasional
untuk dapat melibatkan klien agar
berpartisipasi lebih intensif;
• Memfasilitasi perubahan perilaku terkait
penyalahgunaan Napza dan masalah-
24
masalahSumber:
yang terkait
Bien et al, 1993 dalam NIDA, 2006
12/20/21
Intervensi singkat berguna pd setiap
tahap pemulihan
Secara khusus, manfaat intervensi singkat pada
program metadon:
 Menurunkan tingkat drop out
 Meningkatkan keterlibatan klien terhadap program terapi
 Meningkatkan kepatuhan klien untuk mengerjakan tugas-tugas
yang diberikan
 Meningkatkan keterlibatan klien pada kegiatan kelompok
 Mengakomodasi ketidakpatuhan klien atas peraturan program
terapi
 Menurunkan potensi agresivitas atau kekerasan yang mungkin
ditampilkan klien
25 12/20/21
Contoh tujuan intervensi
 Belajar menetapkan jadwal dan prioritas waktu;
 Memperluas sistem pendukung pemulihan;
 Bersosialisasi dengan orang-orang yang telah pulih atau
belajar untuk bersenang-senang tanpa menggunakan
Napza;
 Memulai mengembangkan keterampilan atau pelatihan
bagi mereka yang tidak punya pekerjaan/kegiatan;
 Menghadiri pertemuan AA atau NA;
 Belajar menerima kesalahan orang lain, belajar memaafkan
orang lain atau diri sendiri;
 Bertahan dan konsisten dengan prinsip “sekarang dan saat
ini” (just for now).
26 12/20/21
Tujuan intervensi singkat sesuai
pada masing-masing tahapan:
Situasi klien Tujuan intervensi singkat yang disarankan

Mereka yang Tidak butuh intervensi secara khusus, berikan


tidak informasi tentang Napza  dapat mencegah
menggunakan penggunaan Napza di masa-masa yang akan
Napza datang

Pengguna Edukasi tentang dampak penggunaan berisiko


ringan atau tinggi dan masalah potensial yang mungkin terjadi
sedang saat penggunaan meningkat  dapat me↗ tilikan
diri klien terhadap konsekuensi terkait dengan
penyalahgunaan Napza.

27 12/20/21
Tujuan intervensi singkat sesuai
pada masing-masing tahapan:
Situasi klien Tujuan intervensi singkat yang disarankan

Pengguna yang Mungkin belum sampai pada tahapan


berisiko menyalahgunakan Napza, namun pola
penggunaan dapat berisiko sampai tahap
penyalahgunaan.
Intervensi singkat mengarah pada tahapan
penggunaan, mendorong kondisi abstinensia atau
penggunaan yang terkontrol dan edukasi tentang
konsekuensi atau risiko perilaku penggunaan
Napza.

28 12/20/21
Tujuan intervensi singkat sesuai
pada masing-masing tahapan:
Situasi klien Tujuan intervensi singkat yang
disarankan
Penyalahguna Sesuai DSM IV. Tujuan utama intervensi singkat
pada kelompok ini adalah untuk mencegah
peningkatan penggunaan Napza, memfasilitasi
tinjauan tentang konsekuensi atas perilaku
berisiko, mendorong klien untuk
mempertimbangkan asesmen atau terapi dan
mendorong kondisi penggunaan yang sedang
atau abstinensia.

29 12/20/21
Tujuan intervensi singkat sesuai
pada masing-masing tahapan:
Situasi klien Tujuan intervensi singkat yang disarankan
Pecandu -Intervensi untuk mendorong klien masuk pada
program terapi, untuk mempertimbangkan kondisi
abstinensia atau kembali pada terapi apabila
kambuh.
-Tujuan intervensi untuk merekomendasi
perubahan perilaku yang optimal dan perlunya
mengikuti perawatan dengan berkesinambungan.
-Intervensi singkat pada pecandu lebih sebagai
manajemen kasus

30 12/20/21
Pokok Bahasan 5
Komponen Intervensi Singkat

31 12/20/21
5 (lima) langkah utama
1. Memperkenalkan masalah dalam konteks
kesehatan klien;
2. Skrining, evaluasi, dan asesmen;
3. Memberikan umpan balik;
4. Berbicara tentang perubahan dan
menetapkan tujuan;
5. Menyimpulkan dan menyelesaikan sesi

32 12/20/21
Contoh Menyingkirkan Hambatan
Untuk Berubah

33 12/20/21
FRAMES
 Feedback (umpan balik) diberikan pada klien
tentang risiko-risiko personal atau hendaya yang
mungkin dihadapi;
 Responsibility (tanggung jawab) untuk berubah
adalah tanggung jawab klien, bukan konselor;
 Advice (saran) untuk berubah diberikan oleh
konselor;
 Menu (berbagai pilihan) atas pilihan terapi atau
kelompok tolong diri diberikan kepada klien;
 Emphatic (empati) digunakan selama proses
konseling dilakukan;
 Self-efficacy (kemantapan diri) klien dibangkitkan
dalam proses konseling.
34 12/20/21
Contoh kalimat pada intervensi singkat
Komponen Kalimat pada seting Kalimat pada klinik
UGD, Puskesmas Napza, atau RSKO
Memperkenalkan “saya dari unit Napza. “apakah anda bersedia
masalah Dokter anda tadi meminta untuk berdiskusi tentang
saya mampir untuk kesulitan-kesulitan yang
membicarakan tentang apa anda hadapi dalam
yang dilakukan pada unit melakukan kontrak yang
Napza disini. Maukah bisa membantu pemulihan
anda bicara secara anda?”
singkat? Apapun yang kita
bicarakan bersifat rahasia”
atau “ini memang hal
yang berat bagi anda.
Mungkinkah kita
berbincang-bincang dalam
beberapa menit saja
35 12/20/21
tentang penggunaan
Contoh kalimat pada intervensi singkat
Komponen Kalimat pada seting Kalimat pada klinik
UGD, Puskesmas Napza, atau RSKO
Skrining, “menggunakan skala “menyadari bahwa
Evaluasi, dan tidak siap, ragu-ragu dan lingkungan rumah tidak
Asesmen siap, seberapa besar mendukung sehingga
keinginan anda untuk membuat kontrak kita
berhenti menggunakan tidak anda jalankan,
valium?” menggunakan skala 1
Klien: “saya nggak yakin” sampai 10, seberapa siap
“salah satu yang anda untuk mencari jalan
membuat emosi anda keluar agar kontrak kerja
mudah meledak dan kita bisa anda lakukan?”
melukai orang lain Klien: “mm...4 kayaknya.”
seperti kemarin, adalah “apa yang menghambat
karena penggunaan anda untuk mencari jalan
valium anda.” keluar lain?”
36 12/20/21
Contoh kalimat pada intervensi singkat
Komponen Kalimat pada seting Kalimat pada klinik
UGD, Puskesmas Napza, atau RSKO
Menyediakan “melihat frekuensi “bisakah anda
umpan balik penggunaan valium menceritakan pada saya
anda, serta menyadari apa yang anda rasakan
bahwa anda sering ketika anda tidak bikin
merasa sesak nafas dan kontrak?”
gelisah hebat bila “pemulihan itu
valiumnya dihentikan, membutuhkan upaya yang
maka anda sudah masuk konsisten, termasuk
dalam kategori diantaranya komitmen
ketergantungan. Hal ini untuk mengerjakan
dapat mengganggu kontrak. Apakah ada
sistem pernafasan dan kesulitan dalam
kesadaran anda.” menjalankan kontrak
tersebut?”
37 12/20/21
Contoh kalimat pada intervensi singkat
Komponen Kalimat pada seting Kalimat pada klinik
UGD, Puskesmas Napza, atau RSKO
Berbicara “minum valium rata-rata 3 “kali ini kontrak tidak
tentang tablet dengan frekuensi dilakukan karena situasi
perubahan lebih dari 3 kali seminggu, rumah yang kacau. Anda
dan kemudian keterlibatan perlu mengantisipasi
menetapkan anda pada tawuran situasi-situasi seperti itu
tujuan setelah anda minum agar rencana kontrak
valium, tentu ini dapat dapat tetap dilakukan, atau
merugikan anda dan kita ubah kontraknya yang
orang lain. Rasanya anda lebih realistis menurut
perlu merubah kebiasaan anda”
itu. Perubahan yang
bagaimana yang anda
inginkan?”
38 12/20/21
Contoh kalimat pada intervensi singkat
Komponen Kalimat pada seting Kalimat pada klinik
UGD, Puskesmas Napza, atau RSKO
Menyimpulkan “walaupun anda katakan “anda telah melakukan
dan mengakhiri anda belum siap untuk hal yang positif. Saya
berhenti minum rasa anda sudah
penenang, saya senang menunjukkan kemajuan.
karena anda berencana Kita bertemu lagi minggu
untuk menggunakan obat depan untuk melihat
yang diberikan dokter sejauh mana kemajuan
daripada valium yang ini dapat dipertahankan.”
anda beli sendiri
tersebut.”

39 12/20/21
TERIMA KASIH

40 12/20/21

Anda mungkin juga menyukai