Anda di halaman 1dari 14

1.

Tidak ada 1 bentuk treatment tunggal yang sempurna


untuk semua orang.

2. Berbagai layanan treatment harus dapat dijangkau/


terfasilitasi dengan mudah.

3. Treatment yang efektif harus memfasilitasi berbagai


permasalahan khusus seorang pecandu selain dari
adiksinya itu sendiri).
4. Berbagai rancangan treatment dan jasa layanan bagi
kebutuhan klien harus dievaluasi secara
berkesinambungan dan dimodifikasi agar sesuai dengan
kebutuhan individu yang selalu berubah.

5. Keberadaan individu di dalam program treatment untuk


suatu jangka waktu tertentu adalah penting bagi
efektivitas program tersebut.

6. Konseling baik individu maupun kelompok dan berbagai


terapi perilaku merupakan komponen penting (krusial)
bagi efektivitas treatment.
7. Bagi banyak pecandu, pengobatan medis merupakan
elemen penting dalam treatment-nya, terutama jika
dikombinasikan dengan konseling dan berbagai terapi
perilaku.

8. Pecandu dengan kondisi kejiwaan khusus (coexisting


mental disorders) harus mendapatkan perawatan
terhadap kedua kondisi tersebut secara terintegrasi.

9. Detoksifikasi medis hanya sebagai tahap awal program


perawatan adiksi. Hanya menjalankan detoksifikasi saja
tidak dapat memberikan perubahan jangka panjang).
10.Treatment tidak harus diikuti secara sukarela agar
efektif.

11.Kemungkinan penggunaan NAPZA di dalam treatment


harus dimonitor secara berkesinambungan.

12.Program treatment harus memberikan evaluasi


terhadap HIV/ AIDS, Hepatitis B dan C, TBC, dan
penyakit infeksi lainnya, konseling diberikan untuk
membantu klien menyesuaikan atau merubah perilaku
yang menempatkan mereka atau orang lain dalam
bahaya infeksi.
13.Pemulihan dari adiksi dapat merupakan proses jangka
panjang dan seringkali memerlukan beberapa periode
treatment.

P.O.D.A.T. oleh National Insitute on Drug Abuse (NIDA), 1999


1. Drug Advisory Programme – The Colombo Plan, 2004 :

Berbagai komponen dari berbagai pendekatan dapat


diadaptasikan dan diaplikasikan secara proporsional
untuk memenuhi kebutuhan individu.
2. G.A. Mann, 1991 :

• Treatment tidak menyembuhkan adiksi.

• Seluruh upaya terapeutik mengarah kepada


memberikan bantuan kepada klien untuk mencapai
tingkat motivasi tertentu yang membuat mereka
memiliki komitmen terhadap abstinansi.

• Program pembelajaran penting untuk diberikan


sehingga klien memahami permasalahan adiksi.
• Terapi individu dan kelompok diarahkan kepada
pemahaman diri serta penerimaan dengan
penekanan kepada bagaimana NAPZA
mempengaruhi kehidupan klien.

• Significant others diikutsertakan dalam proses


terapeutik sehingga mereka memahami
permasalahan adiksi dan dukungan yang harus
mereka berikan.
INFORMASI dan RUJUKAN

DETOKSIFIKASI dan PENGELOLAAN MEDIS

PROGRAM TREATMENT dan REHABILITASI

PROGRAM BANTU-DIRI
1. Screening 7. Case Management

2. Intake 8. Crisis Intervention

3. Orientation 9. Client Education

4. Assessments 10.Referral

5. Treatment planning 11.Report and Record Keeping

6. Counseling 12.Professional Consultation


1. Medical/ Clinical 7. Aftercare

2. Nutrition 8. Counseling

3. Infectious Diseases 9. Legal

4. Spiritual 10.Vocational

5. Family Therapy 11.Life Skills Training

6. Relapse Prevention 12.Education & Information


1. Therapeutic Community

2. Medical Model

3. Eclectic Model

4. Multi-disciplinary Model

5. Traditional Model

6. Faith-based Model
1. Klien sebagai komoditas.

2. Sumberdaya yang tidak memadai, manajemen yang tidak handal.

3. Jaringan (network) yang tidak memadai.

4. Mereka yang “sukses” tidak terlihat.

5. Program Aftercare tidak terlaksana dengan baik.

6. Keluarga tidak terlibat.

7. Konselor memiliki karakteristik pecandu/ kodependen yang relatif


kental.

8. Konselor tidak memiliki pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan


yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai