Kelompok IV :
Fera Metekohy Priskilya S. Miru
Dorkas M. Beay Mia satria Amir
Endang S.B. Weni Mega Murni Laratmase
Maria Masriat Welminci R. Sabonu
Martavina Yawar
Pengertian NAPZA
1. Faktor Diri
2. Faktor Lingkungan
3. Faktor Ketersediaan Narkoba.
Pengertian Manajemen Kasus
1. Asesmen (Assessment)
2. Perencanaan (Planning)
3. Pelaksanaan (Implementation)
4. Pengawasan (Monitoring)
5. Pendampingan
6. Pengakhiran (Termination)
Model – Model Manajemen Kasus
Pemilihan model ini disesuaikan dengan kebutuhan klien
dan dapat memilih untuk tidak memakai elemen tertentu dari
suatu model manajemen kasus. Salomon (1992)
mengidentifikasikan ada 4 model yang sering dipakai pada
manajemen kasus :
1. Expanded Broker Model
Model ini termasuk dalam model manajemen kasus
tradisional dan merupakan model umum, dimana staf yang
bekerja pada model ini bertindak sebagai broker, yaitu,
menghubungkan klien dengan agensi atau pelayanan lain di
dalam komunitas untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan
klien yang spesifik.
Lanjutan…..
2. Rehabilitation Model
Manajemen kasus dalam model ini lebih memfokuskan
pada perkembangan keterampilan hingga klien mampu bekerja
pada suatu jaringan.
3. Personal Strengths Model atau Development Acquaisition
Model
4. Full Support Model
Model ini sangat khas, dimana tergabung tim multidisiplin
yang terdiri dari spesialis berbagai jasa pelayanan, misalnya
bagian perumahan, perawatan dan rehabilitasi bertugas
memberikan klien semua kebutuhannya, sehingga mereka
dapat menyesuaikan diri di dalam komunitas.
Komposisi Tim Manajemen Kasus
Tim manajemen kasus terdiri dari berbagai multidisiplin yang
menyediakan berbagai pelayanan yang dibutuhkan klien, antara
lain; pekerja sosial, psikiater, psikolog, dokter umum, dokter
gigi, perawat, pengacara, dan lain-lain.
Agar peran tim ini menjadi optimal maka perlu ditetapkan
seorang Manajer Kasus, yaitu; orang yang bertanggung jawab
dalam kelangsungan dan keberhasilan pelaksanaan pelayanan
manajemen kasus.
Langkah – Langkah Penerapan Manajemen
Kasus